Aku bukan menantu sampah - Bab 615 Beri Dia Pelajaran

Aung Chris sedikit mengernyit, dia mengenali Ferry Xie, mendengus dingin, "Kapten Zhao, apakah ini orang yang kamu didik?"

"Tuan Chris, mohon maaf. Dia adalah anggota baru tim pengawal. Dia tidak mengerti aturan. Maafkan dia.”

Kapten pengawal membungkuk ke Aung Chris dengan ketakutan.

Kemudian, dia berbalik dan berjalan ke arah Ferry Xie, menamparnya dengan keras, membentak, "Segera minta maaf kepada Tuan Roky."

Ferry Xie ditampar di depan umum dengan rasa sakit yang membara di wajah dan hatinya.

Di depan banyak orang, dia merasa sangat malu sampai-sampai ingin menggali lubang untuk bersembunyi.

Tapi Ferry Xie tetap harus berjalan ke Roky, menundukkan kepalanya dan berkata, "Tuan Roky, saya tidak menghormati Anda tadi, saya mohon maaf Guru Roky."

Roky berkata dengan lirih, “Tim pengawal memiliki aturannya sendiri. Percuma minta maaf. Semuanya seharusnya dilakukan sesuai peraturan. Anda tidak menghormati atasan Anda, Anda seharusnya dihukum sesuai dengan aturan tim. Anda harus menghafal peraturan tim sepuluh kali, dan dikurung satu hari satu malam untuk merenung!"

“Apa? Merenung?!” Ferry Xie tercekik di dalam hatinya. Kemarahan dalam hatinya semakin membara.

Roky mengangkat alisnya, berkata dengan dingin, "Kenapa, apa kamu punya pendapat lain?"

"Tidak... tidak ada..." Ferry Xie menggelengkan kepalanya.

Roky mengangguk, "Itu bagus, lanjutkan."

Ferry Xie mengepalkan tinjunya. Kebencian di hatinya semakin menjadi. Pria bermarga Lin ini membalas dendam di depan publik!

Bagaimanapun, mereka ada hubungan kerabat. Dia adalah menantu di keluarganya. Tak disangka, pria bermarga Lin ini akan menjadi atasannya dan mempermalukan diri di depan umum!

Ferry Xie penuh amarah, tetapi tidak berani mengatakan apapun, dia menggertakkan gigi menelan amarahnya, berbalik lalu pergi.

Dia baru saja berjalan dua langkah ketika tiba-tiba mendengar suara Roky dari belakangnya.

"Langsung pergi? Kamu bahkan tidak menyapa? Tampaknya timmu benar-benar tak punya aturan. Bagaimana biasanya kalian berlatih?!"

Ferry Xie tercekik, jadi dia berbalik dan berkata, "Ya, Instruktur Roky."

Suara Roky dingin, tapi wajah Kapten Zhao di sebelahnya berubah menghijau.

Semua anggota tim adalah pengawal elit. Mereka bertanggung jawab atas perlindungan pribadi keluarga Aung San. Di hadapan Aung Chris, bukankah ini berarti dia gagal melatih tim?

Kapten Zhao segera berteriak pada Ferry Xie, "Sebagai kapten tim keempat, bagaimana kamu bersikap kepada atasanmu? Keluar dari barisan dan lari 30 lap. Semua anggota tim 4 juga lari!"

Lima puluh putaran!

Tepat setelah menyelesaikan latihan fisik, mereka masih harus berlari lima puluh putaran lagi.Bisa-bisa semua orang jadi lumpur karena kelelahan!

Ferry Xie mengeluarkan keringat dingin di dahinya, namun dia tidak berani menunjukkan rasa tidak hormat, jadi dia hanya bisa berkata dengan keras, "Siap!"

Di belakangnya adalah tim keempat, seluruh tim adalah anggota baru tim pengawal.

Sekelompok orang mengeluh tanpa henti. Mereka telah dilatih dengan keras selama beberapa hari sejak kedatangan mereka. Sekarang mereka harus berlari lima puluh putaran lagi, kaki mereka bisa patah!

Tetapi perintah militer itu seperti gunung. Beberapa orang mau tak mau berlari mengelilingi tempat latihan dengan rapi.

Demi melihat bahwa Roky memberi hukuman sesaat setelah tiba, anggota tim lainnya tidak berani menunjukkan rasa tidak hormat padanya.

Aung Chris memperkenalkan Roky ke kerumunan dan secara singkat memperkenalkan sekilas tentang tim pengawal.

Tim pengawal dibagi menjadi empat tim, diberi peringkat berdasarkan kekuatan tempur mereka. Tim satu adalah tim terkuat, dan tim keempat adalah pengawal yang baru dipromosikan. Ketua timnya adalah Ferry Xie.

Kapten tim utama bernama Ricky Zhao, yang juga bertanggung jawab atas seluruh tim pengawal. Selain seni bela dirinya, dia juga seorang kultivator, dan dia telah berkultivasi hingga tahap akhir pemurnian Qi.

Hari sudah sore, Aung Chris dan beberapa pejabat penting menemani Roky ke kafetaria dan memerintahkan seluruh tim untuk bubar dan mulai berlatih secara resmi besok pagi.

Di bawah terik matahari, Ferry Xie berlari ngos-ngosan. Melihat Roky berjalan ke kantin untuk makan malam, dia menjadi semakin kesal.

Setelah lima puluh putaran, Ferry Xie merasakan kakinya seakan hampir patah. Dia terduduk di tempat latihan, tidak bisa bangun. Beberapa anggota tim di sekitarnya juga mengeluh.

Saat itu, seorang pria berotot dengan rompi hitam tadi memukul karung pasir datang dan melemparkan beberapa mantau ke arahnya.

Ferry Xie menangkapnya, dan bertanya, "Suwandi, apakah tidak ada makanan lain di kantin?"

Pria berotot dengan rompi hitam berkata, "Gelap. Hanya mantau yang tersisa. Makan saja lah."

Setelah berbicara, dia bertanya dengan ragu-ragu, "Ferry, mendengar nada bicaramu tadi, sepertinya kamu kenal instruktur baru ini?"

Dengan memegang mantau dingin, Ferry Xie dipenuhi kebencian, berkata dengan jijik, "Dia layak menjadi instruktur? Roky ini adalah kerabat keluargaku, aku tahu detailnya, dia adalah salah seorang menantu keluargaku!"

Begitu Ferry Xie berbicara, kerumunan di sekitarnya berkumpul dan bertanya dengan penasaran. Pria berotot dengan rompi hitam itu bernama Suwandi, kapten tim kedua. Dan biasanya, dia berhubungan baik dengan Ferry Xie

Dia juga tercengang, "Benarkah? Roky adalah menantu keluargamu?"

Ferry Xie menggigit mantau, seolah menggigit daging Roky, menggertakkan gigi dan berkata, "Aku bersumpah demi Tuhan! Jangan berpikir dia begitu kuat, paling-paling dia hanya bisa menggunakan kung fu kucing berkaki tiga. Di Yuga, dia hanyalah ahli memainkan tongkat. Dia hanya mengandalkan atraksi itu untuk mendapatkan uang dari bos-bos. Tak kusangka dia berhasil menipu Aung Chris untuk mengundangnya menjadi instruktur.”

"Tidak mungkin." Suwandi mengerutkan kening, berkata dengan ragu-ragu, "Tapi ku dengar Roky masih bisa menyeberangi lautan dengan berjalan di atasnya.”

"Apakah kamu mendengarkan bualannya? Akan kutunjukkan siapa dia sebenarnya sekarang" Ferry Xie mengeluarkan ponselnya dan menelepon rumah Keluarga Liu. Kerumunan di sekitarnya meringkuk di sekitarnya, menahan napas.

Panggilan itu dijawab oleh Andrew.

Ferry Xie sedikit berbasa-basi, dan kemudian berpura-pura bertanya secara tidak sengaja,"Paman Andrew, apakah menantu laki-laki Anda Roky bisa seni bela diri? Apakah dia hebat?"

Andrew tidak tahu situasi di sana, menjawab sambil tersenyum, “Kamu dengar dari siapa? Tenaga Roky besar, kuat, tapi dia tak bisa bela diri.”

Ferry Xie buru-buru berkata, "Tapi kudengar dia bisa menyeberangi air dan membagi laut menjadi dua. Apakah itu benar?"

“Bagaimana mungkin?” Andrew tiba-tiba tertawa, “Ferry, menantu laki-lakiku Roky hanyalah orang biasa. Bagaimana dia bisa melakukan semua yang kamu katakana? Dari mana kamu mendengarnya?"

Setelah berbicara, Andrew buru-buru bertanya, "Ferry, apakah Roky ada di sana, dan apa yang dia lakukan? Disini Roky hanya menunjukkan Feng Shui kepada orang lain. Berkata sekenanya saja. Tapi di wilayah Myanmar, kamu harus membantuku sedikit melihatnya. Jika sampai terjadi kesalahan, itu bisa jadi kacau."

Andrew seorang penakut. Ia takut Roky akan melihat fengshui dan menimbulkan masalah di sana.

Ferry Xie berpura-pura tak ada yang terjadi, menepuk dadanya dan berkata, "Jangan khawatir, Paman Andrew. Akan ku awasi dia.” Setelah berbicara, dia dengan santai mengucapkan beberapa patah kata lagi, dan kemudian menutup telepon.

Begitu telefon ditutup, orang-orang yang mengerumuni seketika ramai.

"Sial, Roky benar-benar sampah! Mereka membiarkan seorang menantu menjadi pelatih kita? Dia pikir kita bodoh?"

"Sampah seperti ini datang untuk melatih kita? Aku orang pertama yang menolaknya!”

"Tidak, saya tidak ingin dipermalukan oleh sampah seperti dia selama setengah bulan."

Suwandi juga mengutuk dengan ekspresi marah, "Brengsek, menyuruhku jadi bawahan orang seperti dia, ini menghina IQ-ku saja!”

Ferry Xie memutar bola matanya dan berkata kepada Suwandi, "Kak Suwandi, selain kapten tim pengawal, kamu adalah yang terbaik! Atau mari kita temui dia sekarang dan beri dia pelajaran agar orang ini tau berhadapan dengan siapa, dan mundur."

Setelah selesai berbicara, orang-orang segera protes. Mereka tidak ingin dilatih oleh seorang yang tak berguna seperti Roky.

Suwandi menepuk dadanya, "Oke, ayo kita temukan dia sekarang dan minta Tuan Roky beradu. Kurasa jika dia dipukuli hingga jatuh ke tanah olehku, dia tidak akan punya muka untuk tinggal di sini!”

“Bang Suwandi, hebat!”

Ferry Xie seketika merasa sangat senang.

Suwandi adalah seorang kultivator dan sudah dalam tahap akhir pemurnian Qi. Dia setara dengan kapten Ricky Zhao. Kemampuan kanuragannya luar biasa. Dia bisa memeras seluruh bata menjadi bubuk dengan satu tangan. Bahkan jika dia dipotong dengan pisau, hanya berbekas goresan putih di tubuhnya.

Jika Suwandi sudah turun tangan, bahkan jika Roky adalah baja dan besi, dia pasti akan lari terkencing.

Para anggota tim bersorak, kemudian menggiring Suwandi menuju kamp.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu