Aku bukan menantu sampah - Bab 706 Banyak Uang adalah Penguasa

Ducan sama sekali tidak takut didiskualifikasi. Keluarga Kim memiliki tempat di Asosiasi Seni Bela Diri Dunia dan memiliki banyak relasi.

Sebaliknya, Asosiasi Beladiri Yuga jauh lebih lemah. Bahkan tidak memiliki kualifikasi untuk berbicara di Asosiasi Bela Diri Dunia.

Jika Yuga berani secara sepihak membatalkan kualifikasi keluarga Kim, seluruh Asosiasi Beladiri Yuga akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Asosiasi Bela Diri Dunia.

Benar saja, Sekretaris Jenderal Liam Zhao mulai menunjukkan ekspresi kesulitan, menggosok tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Nona Maggy, ini sepertinya tidak mudah ditangani. Keluarga Kim memenuhi syarat untuk kompetisi, dan kami tidak bisa membatalkannya begitu saja."

"Mereka melanggar aturan." Maggy berkata dengan marah, "Anda tidak melihat bagaimana keluarga Kim memukul orang tadi? itu terlalu semena-mena.”

Sekretaris Jenderal Liam Zhao berkata dengan wajah pahit, tersenyum kering, "Nona Maggy, mohon maafkan saya, ini terkait dengan pengaruh internasional, mohon bersabarlah."

"Tidak adil! Mereka bisa memukul orang sesuka hati, dan kami akan didiskualifikasi jika kami melakukannya." Maggy tampak marah.

Sebenarnya, selain dia, sebagian besar orang yang hadir juga berpikiran sama, tapi mereka tidak berani bicara.

Dia ingin mengatakan sesuatu lagi, namun tiba-tiba Roky mengangkat tangan, lalu berkata ringan, "Maggy, jangan permalukan Sekretaris Jenderal Liam Zhao lagi. Tidakkah kamu masih ingin membalas dendam untuk kakekmu? Bagaimana kamu bisa membalas dendam jika keluarga Kim didiskualifikasi?"

Ketika Roky maju, Maggy tidak punya pilihan selain menyerah, mengepalkan tinjunya dengan getir, melangkah mundur.

Sekretaris Jenderal Liam Zhao menghela napas lega, mengangguk penuh terima kasih kepada Roky, dan dengan hormat berkata, "Tuan Roky, ruang tunggu Anda sudah siap, silahkan."

"Anda duluan."

Roky juga tidak ingin berlama-lama disini. Jika tidak, kamera akan terus menyorotnya.

Keluarga ibu mertua masih duduk di depan TV dan pasti melihat adegan ini.

Di rumah sakit.

Jenny mengecapkan lidahnya saat menonton layar TV, berkata masam, "Jika aku tahu bahwa sampah ini mengenal begitu banyak orang kaya. Pasti mudah bagiku untuk menemukan bos-bos ini lalu meminjam uang pada mereka."

"Bu, kalau Ibu sampai berani pinjam uang, aku akan pindah.”

Dewi memperingatkan bahwa dia tidak ingin dipermalukan. Karena pada akhirnya, Roky lah yang akan menanggung malu.

Jenny tidak puas, "Aku sekedar bicara saja. Sampah ini bukannya membantu para bos itu melihat fengshui? Dia mengenal mereka. Kamu benar-benar berpikir dia bisa meminta bantuan para bos itu? Asal sampah itu membawa pulang hadiahnya, aku tidak akan perhitungan dengannya."

...

Roky meninggalkan kerumunan. Anggota keluarga Kim di kedua sisi menunjukkan raut mengancam yang ganas, menatap punggungnya yang menghilang.

Ducan juga menggertakkan gigi!

Mereka adalah keluarga Kim, aktor utama dalam pertandingan ini.

Selain itu, menurut perkataan Direktur Wu, seharusnya ruang VIP telah disiapkan untuk mereka, keluarga Kim. Tetapi sekarang malah dinikmati oleh Roky!

Tepat ketika Ducan sangat marah dan akan meninjunya, sebuah tangan menekan bahunya lembut. Suara dingin datang dari belakangnya.

"Lupa bagaimana aku mengajarimu? Mereka yang membuat hal-hal besar harus bersabar."

Mendengar suara itu, wajah Ducan langsung senang. Dia berbalik dan berteriak dengan hormat, "Kak Desmon."

Yang berdiri di belakangnya adalah seorang pria kekar berjubah putih, dengan wajah berbentuk kotak yang seram. Ada bekas luka yang mengerikan dari alis kanan hingga bagian bawah matanya.

Meskipun dia terlihat galak, tapi matanya seperti tidak berdasar. Tak tertebak apa yang dia pikirkan.

Dia adalah kekuatan utama dari Keluarga Kim. Dia adalah Desmon, seorang master beladiri yang telah memenangkan Kejuaraan Pertukaran Bela Diri Dunia berkali-kali!

Ducan seperti bertemu sang penyelamat nyawa, dia segera mengatakan apa yang baru saja terjadi, lalu menggertakkan gigi dan berkata, "Kak Desmon, pria bermarga Lin ini sangat sombong, kamu harus mengembalikan muka keluarga Kim kita."

“Jangan khawatir, rasa malu hari ini akan segera terbayar dengan nyawanya." Desmon berkata dengan dingin, "Ducan, kamu harus keluar dari pertandingan untuk memulihkan diri dulu. Aku akan membereskan dia untukmu."

Ducan dengan enggan berkata, "Kak Desmon, kamu harus menendang Roky hingga mati untuk membalaskan dendamku."

“Membiarkan dia mati terlalu cepat, itu murah untuknya." Desmon mendengus," Aku akan menendang tulangnya satu per satu seperti menginjak kutu, sampai dia mati."

Ducan tersenyum gembira, "Jika Kak Desmon yang maju, pria bermarga Lin ini pasti akan mati dengan sangat buruk."

Sekelompok anggota keluarga Kim di dekatnya juga bersorak.

Biasanya di atas ring pertandingan, Desmon paling banyak hanya menggunakan tiga puluh persen kemampuannya untuk memenangkan pertandingan.

Roky tidak beruntung hari ini. Dia pasti akan mati di area pertandingan.

Karena selama Desmon ingin melakukan sesuatu, tidak ada orang yang bisa keluar dari tangannya hidup-hidup.

...

Roky, dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Zhao, datang ke ruang VIP untuk beristirahat.

Brandon dan beberapa anggota merasa tersanjung, mereka seakan tidak berani bernapas.

Kalau bukan karena Roky, darimana mereka akan dapat kualifikasi seperti ini? Biasanya mereka hanya duduk di bangku cadangan saat mengikuti berbagai kompetisi.

Roky duduk di kursi, membalik-balik daftar peserta.

tidak kusangka begitu banyak kelompok seni bela diri rakyat berpartisipasi dalam kompetisi ini."

Sekretaris Jenderal Liam Zhao berdiri di samping, berkata sambil tersenyum, "Tentu saja, selain itu, banyak asosiasi seni bela diri internasional juga telah berpartisipasi, termasuk Muay Thai, Jiu-Jitsu, dan Aikido."

Roky mendongak dan berkata, "Apakah ini sistem lotere?"

"Iya.”

“Aku tidak tertarik bermain melawan orang lain. Saat Desmon naik, aku baru akan bertanding lagi." Roky berkata, lalu melemparkan daftar itu ke meja sembarangan.

Meskipun dia pernah mendengar tentang kelompok seni bela diri ini, dia tidak mau melakukannya.

Keluarga ibu mertua Roky masih menatap layar TV. Jika dia terlalu banyak mengeluarkan jurusnya, dia pasti harus menjelaskannya setelah kembali. Buang-buang waktu.

"Ini ..." Wajah Sekretaris Jenderal Zhao kaku.

Jika mengikuti permintaan Roky, itu berarti adalah sebuah pelanggaran karena tidak sesuai dengan aturan kompetisi.

Roky mengangkat alisnya dan berkata, "Kenapa, sulit?"

"Tidak, tidak.”

Hati Sekretaris Jenderal Zhao bergetar. Dia dengan cepat mengangguk dan setuju, "Tuan Roky, tenang saja, aku akan mencoba yang terbaik untuk mengatur seperti yang Anda katakan."

Orang di depannya adalah “master emas”, memegang puluhan juta sponsor iklan, Liam Zhao tak berani menyinggung perasaannya.

"Itu bagus, turunlah." Roky melambaikan tangannya dengan santai, seperti mengusir lalat.

"Kalau begitu silahkan Tuan Roky beristirahat.” Sekretaris Zhao mengangguk dengan cepat, bangkit dan pergi.

Brandon dan yang lainnya di sampingnya, melotot tak percaya.

Sekretaris Jenderal Liam Zhao ini adalah tokoh penting dalam Asosiasi Beladiri nasional. Dia bahkan terkenal di dunia internasional. Asosiasi Beladiri rakyat hormat di hadapannya.

Tapi Roky sama sekali tidak memperdulikan Sekretaris Jenderal Zhao.

Brandon tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas. Benar saja, modal adalah rajanya.

Dalam istilah awam, itu adalah "orang kaya adalah ayahnya".

Ketika Sekretaris Jenderal Zhao pergi, Maggy bertanya dengan cemas, "Kak Roky, apakah kamu benar-benar tidak akan pergi ke ring?"

"Kamu hanya perlu mengendurkan otot dan tulangmu, biarkan aku yang terakhir."

“Kalau begitu aku akan menghajar keluarga Kim dulu!” Maggy berkata dengan percaya diri, “Kamu tunggu saja kabar baiknya, ayo pergi!”

Setelah beberapa orang meninggalkan ruang tunggu, hanya Roky dan Brandon yang berada di ruangan itu.

Roky duduk di kursi, memejamkan mata berlatih, kabut putih samar menyelimuti tubuhnya.