Aku bukan menantu sampah - Bab 436 Dia Masih Seorang Anak Kecil

Perusahaan Babel memang masih kecil, tapi kalau sampai menyinggung direktur Zhao, kedua belah pihak membatalkan kerjasama, perusahaan farmasi Jiang akan dilanda krisis.

Junandus melihatnya marah, langsung berdiri memapah nyonya besar: "Kakak, bisa-bisanya kamu tidak sopan kepada mama hanya demi seorang karyawan miskin?!"

"Kamu lihat hal bodoh apa yang sudah kamu lakukan!"

Wajah Hendrik marah sekali, menampar wajah Junandus, berteriak: "Minta maaf kepada tuan Roky!"

Dia sudah marah sekali, perusahaan Jiang baru saja bisa menahan Roky, tidak disangka dikacau oleh si orang tak guna ini!

Terutama dia sudah curiga, Roky dan keluarga Lin kota Sajaha berhubungan, sedang diperiksa.

Hasilnya anak durhaka ini malah menghasut nyonya besar sana, memaksa harus menjadi Direktur, dia juga sudah menahannya, tapi anak durhaka ini bisa-bisanya tidak berhenti mencari masalah, malah menelepon direktur Zhao suruh memecat Roky.

Hendrik marah sekali, dia juga tidak berani marah-marah kepada mamanya, melampiaskan semua amarahnya kepada Junandus.

"Kakak, yang aku katakan......tidak salah."

Junandus melihat abangnya marah, ketakutan sampai bersembunyi di belakang tubuh nyonya besar.

Hendrik melangkah cepat kesana, menarik kerahnya kemari, lalu menamparnya dengan kuat, bertertiak: "Berlutut, minta maaf kepada tuan Roky!"

"Ka...........Kakak!" Junandus ketakutan sekali, berusaha memberontak.

Dia adalah Direktur, sekarang dihadapan semua karyawan, berlutut kepada Roky si wakil Direktur, mulai sekarang dia masih mempunyai harga diri apa lagi di perusahaan.

"Berlutut!" Hendrik dengan wajah marah, berkata dengan kejam: "Kalau tidak keluar dari sini! Kalau tidak keluarga Jiang pasti akan hancur di tanganmu!"

Nyonya Besar Jiang melihat anak kesayangannya dipukul, tidak tega sekali, dalam sekejap menunjuk Hendrik dan memarahi sambil menangis.

"Hendrik......Junandus adalah adikmu, dia masih anak-anak, aku saja tidak tega menyentuh sehelai rambutnya, kamu malah memukulnya demi orang luar.....kamu ini manusia atau bukan......"

Sambil berkata, dia melagkah maju, menangis dan menjerit mengangkat tongkat memukul Hendrik dengan brutal.

"Bawa nyonya besar ke bawah!" Hendrik setelah dipukul beberapa kali oleh tongkat, melototi matanya yang merah, berteriak dengan tegas.

Ibu manja mencelakai anaknya, nyonya besar dari kecil memanjakan Junandus, keluarga Jiang makanya bisa menghasilkan orang tak berguna seperti ini.

Bodyguard dibelakangnya tidak berani tidak menjalankan, dengan gemetaran melangkah maju, memapah nyonya besar yang menangis meraung-raung, memaksanya keluar.

Nyonya besar Jiang dibawa pergi, Junandus dalam sekejap tidak ada andalan, dalam sekejap menunduk, dengan gemetaran berkata: "A, ..jangan pukul aku......aku sudah salah!"

Perkataannya masih belum selesai, Hendrik sudah langsung menendangnya, dengan mata merah berteriak: "Kalau tidak ingin membuat keluarga Jiang hancur di tangan anak tak guna sepertimu, langsung berlutut minta maaf kepada tuan Roky!"

Junandus sudah tertendang sejauh 3 meter, ketakutan sampai tidak berani berdiri, berlutut di atas lantai da merangkak kembali, dengan gemetaran berkata kepada Roky: "Direktur Roky, aku salah! Aku minta maaf kepadamu, kamu adalah Direktur perusahaan ini, semuanya mendengar perintahmu."

Tidak ada nyonya besar yang mendukungnya, Junandus dalam sekejap kembali seperti semula, berlutut di hadapan Roky, ketakutan sampai gemetaran.

"Tuan Roky, anak tak berguna ini beberapa kali membuatkan masalah kepada anda, keluarga Jiang tidak mengajarinya dengan baik."

Hendrik menghela nafas, wajahnya tak berguna, sekali lagi membungkuk rendah kepada Roky.

Dia saja sudah tidak ingat, ini sudah keberapa kalinya meminta maaf kepada Roky.

Keluarga Jiang melahirkan anak tak berguna seperti ini, di hadapan Roky sudah kehilangan harga diri.

Karyawan perusahaan Jiang di sekeliling terkejut sekali, jelas-jelas seluruh lorong penuh sekali, tapi kerumunan orang malah tidak bersuara, satu per satu tatapan kacau bolak balik melihat Roky.

Ini adalah keluarga Jiang kalangan atas di kota Sahaja! Bersin saja bisa menggemparkan seluruh kota Sajaha!

Keluarga Jiang bisa-bisanya di hadapan seluruh karyawan berlutut lagi di hadapan Roky, dan juga membungkuk!

Hanya seorang perwakilan medis biasa, Roky sebenarnya mempunyai latar belakang seperti apa, bisa membuat keluara Jiang sehormat ini?

Suri melihat paman keempat berlutut di hadapan Roky, papanya juga membungkuk kepada Roky, merasa bersalah sekali.

Tapi di keluarganya ada paman keempat seperti ini, dia sebagai anak bisa mengatakan apa?

Roky melirik Junandus yang berlutut di atas lantai, dia tidak percaya orang ini meminta maaf dengan tulus, takutnya Junandus bahkan ingin membunuhnya.

Tapi, tidak peduli sebenci apa Junandus kepadanya, lagipula tidak bisa melakukan apa-apa kepadanya.

Di dalam handphone , terdengar suara Direktur Zhao yang hormat: "Tuan Roky, bagaimana anda mau menyelesaikan ini? Kalau anda tidak puas, kita langsung membatalkan kerjasama, bekerja sama dengan saingan perusahaan Jiang."

Hendrik yang mendengarnya marah sekali, ingin sekali menenggelamkan Junandus.

"Sudahlah."

Roky dengan santai berkata: "Karena Junandus sudah berlutut, maka aku memaksakan diri, menerima maafnya saja."

Dalam sekejap tubuh Hendrik menjadi lega, menggeram kepada Junandus: "Cepat terimakasih kepada tuan Roky."

"Ter, terimakasih tuan Roky."

Junandus langsung berkata, sambil menggertakkan gerahamnya, dalam hatinya benci sekali.

Kalau di tangannya ada pisau, dia pasti akan menusuk Roky dengan brutal.

Roky meliriknya, dengan tersenyum tapi tidak berkata: "Junandus, di dalam hatimu apakah kamu ingin membunuhku?"

Junandus bergetar, langsung memunculkan senyuman penjilat: "Direktur Roky, aku tidak ada."

Roky tersenyum, membungkuk, dengan kejam berkata pelan di pinggir telinganya.

"Junandus, aku suka kamu tidak suka kepadaku, tapi tidak bisa menyingkirkanku, kamu bisa berbuat apa kepadaku?"

Kalimat ini seperti sekring, langsung meledakkan amarah yang ditahan Junandus, melompat dan memarahi: "Dasar orang miskin, suatu hari aku akan membuatmu mati......"

Sepatah kalimat "membuatmu mati" masih belum keluar, sudah ada sepatu terbang dari depan!

"Peng!"

Hendrik memakai sepatu Itali, menendang wajahnya, langsung membuat Junandus terbang keluar, hidung berdarah, hanya terlihat bagian putih matanya dan tergeletak di atas lantai.

Anak tak guna ini, masih berani tidak sopan kepada Roky?!

Masih ingin mencelakai keluarga Jiang?

Menendang Junandus, Hendrik juga langsung meminta maaf kepada Roky: "Direktur Roky, aku akan mengajari anak tak guna ini dengan baik."

Roky mengangguk, berkata: "Jalankan sesuai rencana awal saja, Suri menjadi oresdir, mulai sekarang aku kembali ke kota Goo, tidak ada waktu datang ke kota Sahaja lag."

"Kak Roky, apakah kamu mau kembai ke kota Gopo?" Suri menahan nafasnya, dalam hatinya muncul rasa kecewa yang sangat kuat, dia dengan panik berkata: "Perkembangan perusahaan mulai saat ini, pasti tidak terbatas, kalau tidak..........kamu tinggal di kota Sahaja saja?"

Dalam matanya terdapat harapan yang sangat kuat, berharap dia bisa tinggal.

"Ekhem!" Hendrik canggung, tidak bisa menahan berdehem, mengingatkan anaknya.

Karyawan di sekeliling tidak biasa, semuanya bolak-balik melihat dua orang ini.

Suri juga menyadari kalau dia kehilangan kontrol, langsung kembali tenang, menjelaskan: "Maksudku.....Lingkungan industri bisnis kota Gopo lebih baik, kamu tinggal disini lebih ada ruang untuk berkembang."

Roky menggeleng, berkata dengan datar: "Istriku di kota Gopo."

Suri hanya bisa mengangguk, tiba-tiba bertambah kagum kepada wanita yang bernama Dewi itu.

Juga tidak tau wanita seperti apa baru bisa menikahi Roky.

Peresmian pembukaan perusahaan dua hari lagi, Roky kembali ke vila, berpikir akhirnya bisa tenang selama 2 hari.

Sekarang keluarga istrinya kembali ke kota Gopo, Talita di rumah sakit pada pagi hari, vila pun menjadi tenang, dia kebetulan menggunakan dracaena yang tersisa, lanjut berlatih.

Saat Roky melangkah masuk ke dalam vila, tiba-tiba terdengar suara meriah dari dalam ruang tamut, dicampuri dengan suara tawa wanita paruh baya.

Dalam hatinya mengetat, kulit kepalanya langsung menjadi kebas.

Tidak mungkin!

Jenni datang ke kota Sahaja lagi?

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu