Aku bukan menantu sampah - Bab 245 Masih Tidak Menyuruhnya Pergi

Sandy mengambil kartu di atas meja, memutar kepala memerintahkan karyawan wanita: "Pergi verifikasi identitas tuan Roky, perlihatkan hasilnya di atas layar besar!"

Karyawan wanita langsung mengambil kartu, berjalan masuk ke counter.

Ekspresi manager pucat, dalam hatinya masih terdapat sebersit keberuntungan terakhir!

Dia hanya mempunyai gelar sarjana ketiga, tidak mudah sekali menghabiskan banyak uang meminta orang untuk mendapatkan pekerjaan ini, biasanya bersikap sombong, tidak sangka akan hancur di tangan Roky!

Dia tidak rela!

Jenni bersembunyi di kerumunan orang, juga menatap layar besar dengan lekat, dia ingin melihat, Roky sebenarnya mempunyai berapa banyak uang!

"Tit!"

Sebuah suara elektrik!

Layar besar tiba-tiba menunjukkan serentetan dokumen!

Di kolom pemilik kartu bank, memang benar adalah Roky!

Dan juga ada foto!

Roky di atas foto, memakai setelan jas bermerek, ekspresi wajahnya dingin, tampak seperti orang yang sudah sukses!

Sedangkan jumlah saldo di dalam kartu bank, adalah serentetan angka yang menakutkan!

Jenni yang bersembunyi di kerumunan orang, sungguh terbengong, bergumam sambil menghitung serentetan nol di belakang angka.

"Juta.....puluh juta......ratusan juta.......miliar.....puluh miliar.....ratus miliar......triliun......."

Semua orang tercengang, tatapan tak terhitung melihat layar besar dengan lekat!

2 triliun!!

Serentetan nol yang panjang, terlalu banyak sampai membuat orang menggunakan jari!

Dan juga, itu masih kartu cadangan di set!

Dipikir saja sudah tau, saldo di dalam kartu emas berlian itu, akan semenakutkan apa.

Manager seperti ikan yang dilempar di darat, wajahnya memerah dan meraup nafas banyak-banyak, tapi tetap tidak bisa bernafas!

Mana mungkin!

Pecundang ini sungguh adalah tuan Roky!

Dia sedang melakukan apa, memakai baju selusuh ini datang ke bank mengambil uang, dengan orang sukses di dalam foto sungguh dua orang berbeda!!

Kartu bank adalah miliknya, kartu emas berlian juga miliknya!

Sedangkan identitas Roky, manager pun tidak berani memikirkannya lagi, kakinya langsung lemas!

Tadi dia masih menganggap Roky sebagai pencuri, asalkan orang itu satu kata saja, sepenuhnya bisa membuatnya kehilangan pekerjaan ini, membuatnya hilang dari peradaban tidak bisa hidup!

Manager terkejut sampai tubuhnya gemetaran, kepalanya keringatan dingin, terus membungkuk kepada Roky.

"Tuan Roky, tadi aku sudah salah, tolong maafkan kesalahanku!"

Roky melirik dingin, sedikitpun tidak mempedulikan.

Orang yang suka meremehkan seperti ini, tadi menilai orang dari penampilan, berteriak sesuka hati kepadanya! Dia sebagai manager lobi, pasti biasanya bertindak tidak sopan kepada tamu biasa!

"Tuan Roky, maaf! Aku dengan tulus meminta maaf kepadamu! Aku sudah salah, tolong maafkan aku!"

Manager menangis tersedu-sedu, dengan cepat melangkah maju, membungkuk 180 derajat terhadap Roky!

Roky menunduk, dengan dingin mengeluarkan satu kata.

"Minggir."

Satu kata, sudah bisa mengumumkan eksekusi manager!

Wajahnya langsung berubah, seperti ikan yang di lempar ke daratan, tidak berhenti menarik nafas tersenggal, kedua kakinya gemetaran!

Tiba-tiba, manager berlutut di atas lantai, memohon kepada Roky.

"tuan Roky, orang besar tidak keberatan dengan kesalahan orang kecil, anggap saja aku anjing liar yang suka berteriak sembarangan! Kumohon tunjukkan belas kasihan anda, aku tidak boleh kehilangan pekerjaan ini!"

Kalau dipecat, hanya dengan kemampuannya, sampai mati pun tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan sebagus ini.

Dan juga sudah menyinggung paman sepupu yang berhak tinggi, takutnya tidak akan dipentingkan di keluarga!

Ekspresi wajah Sandy tidak besahabat sekali, untungnya hari ini kebetulan datang, kalau tidak si brengsek ini sudah menyinggung pemimpin Roky, akibatnya tidak bisa dibayangkan.

Memikirkan manager yang sikapnya tidak baik, Sandy benci sekali, dengan marah berteriak: "Masih tidak bawa dia keluar?!"

Beberapa satpam seperti tersadar dari mimpi, langsung berlari kemari, seperti menyeret anjing mati, menyeret manager keluar dari bank, langsung melempar di atas jalanan!

Orang di sebelah ramai-ramai membicarakan.

Ini benar-benar orang kaya!

Ada orang yang sudah lama hidup, masih belum pernah bertemu orang sekaya Roky!

Wajah Sandy penuh bersalah, menundukkan kepala dan berkata kepada Roky: "Tuan Roky, benar-benar memalukan sekali! Ini adalah kesilapanku yang serius, kalau anda tidak keberatan, malam ini aku akan menyiapkan makan malam, untuk meminta maaf kepada anda."

"Tidak perlu."

Roky mengayunkan tangan dengan tenang, "Aku mau menemani istriku tidak ada waktu."

Semua orang mulai mmbicarakannya lagi.

Bagaimana juga, Sandy adalah orang yang berkuasa, yang berhubungan dengannya, kedepannya akan mudah sekali untuk berbisnis.

Tapi Roky malah meninggalkan Roky, pulang kerumah menemani istri!

Pasti koneksi tuan Roky kuat sekali, sama sekali meremehkan Sandy.

Roky mengangkat kepala, melihat karyawan wanita yang berdiri di sebelah, berkata kepada Sandy: " Sandy, ini adalah karyawan magang bank bukan?"

"Ah?" Sandy tercengang, tersenyum dengan sedikit gugup: "Benar, namanya Suri, baru saja selesai kuliah dari jurusan ekonomi di luar negri, baru bekerja tidak sampai seminggu, tidak membuat masalah bukan?"

"Tidak."

Roky menggeleng, berkata: "Tadi untungnya dia mempercayaiku."

Wajah Suri merona merah, dengan malu-malu berkata: "Tidak, tidak apa-apa, aku hanya tidak ingin melihatmu disalahkan secara tidak adil."

Sandy melirik Suri, menghela nafas dengan lega.

Awalnya karyawan magang ini tiba-tiba diterima disini, dia sama sekali tidak mempedulikannya, tidak disangka di saat-saat penting membantu bank mempertahankan sedikit harga diri.

Sandy mengangkat kepala melihat sekitar, berkata: "Karena manager Zhou sudah dipecat, aku memutuskan Suri naik posisi, posisi ini biarkan Suri yang menjabat!"

"Aku?"

Suri tercengang, dlangsung terbesit kesenangan.

Roky tersenyum sambil mengangguk, menyatakan setuju.

Meskipun mempromosikan Suri dengan melanggar aturan, tapi dalam hati Sandy sangat senang, masalah kali ini termasuk sudah selesaikan, sepertinya pemimpin Roky juga tidak akan menyimpan dendam, begitu memikirkan di kota Babel kemarin, gambaran naga air yang melayang dengan cepat, dalam hati Sandy takut sekali.

Suri menekan rasa senangnya, berkata kepada Roky: "tuan Roky, terimakasih......"

"Ini adalah keputusan direktur, kamu berterimakasih kepada direktur saja."

Ucap Roky dengan tersenyum.

Tadi dia tidak menyadari, sekarang baru sadar Suri rupanya adalah seorang wanita cantik, hanya saja wajahnya memakai kacamata berbingkai hitam, di tambah seragam yang kaku, jadi kalau tidak diperhatikan tidak akan menyadari.

Orang yang berkumpul di luar semakin banyak, Sandy takut masalah akan rumit kalau banyak orang, lalu memerintahkan satpam membersihkan orang lain dulu, lalu dengan ramah mengundang Roky ke ruangan direktur, membahas bisnis dengan detail.

Di saat ini, di antara kerumunan orang tiba-tiba menjadi kacau, seorang wanita setengah tua berjuang untuk keluar dari kerumunan orang, dengan membara-bara berlari ke arah Roky.

Roky mengangkat kepala melihat, dalam sekejap seperti tersambar petir, terdiam di tempat.

Bukankah ini Jenni?

Bukannya tadi dia sudah keluar dari bank? Kenapa bisa tiba-tiba muncul di antara kerumunan orang?

Dalam hati Roky muncul firasat yang tidak bagus.

Apakah tadi Jenni tidak pergi, malah bersembunyi dikerumunan orang mengintip?

Kalau seperti ini, maka tadi semua, sudah dilihat oleh Jenni?

Termasuk uang jajannya 2 triliun yang ada di dalam kartunya?

Boom!

Roky benar-benar panik!

Kali ini kacau, ketahuan oleh ibu mertua, bank kartu dan juga verifikasi identitasnya, takutnya identitas aslinya akan terbongkar!

Di dalam pikirannya langsung muncul banyak sekali pemikiran.

Kalau sampai Dewi tau identitas aslinya, sesuai dengan sifatnya pasti akan sedih sekali, mengira bahwa Roky menipunya, mungkin sekali akan meminta cerai!

Jenni sudah dengan nafas tersenggal, berlari ke hadapan Roky, mengangkat kepala dan melihatnya dari atas sampai bawah.

2 triliun!

Dia tadi senang sekali hampir jatuh pingsan!

Rupanya menantunya adalah orang kaya tersembunyi?

Ini benar-benar seperti memenangkan lotre!

Roky gugup, masalah ini tidak ada di dalam rencananya, tapi sekarang juga tidak ada cara lagi, hanya bisa mengatakan dengan jujur.

Dia dengan canggung berkata: "Ma, sebenarnya aku........"

"Menantu! Uang ini sungguh punyamu?" Jenni memotongnya denga senang, kedua tangannya memeluk erat lengan Roky, seperti takut Roky akan kabur, seluruh wajah penuh dengan senyuman: "Aku sungguh tidak menyangka! Hari pertama kamu ke rumahku, aku sudah lihat penampilanmu tidak biasa, begitu lihat memang seperti tuan muda kaya! Lihat auramu, sepenuhnya seperti anak orang kaya!"

Roky canggung sekali, sambil berusaha lepas sambil berkata: "Ma, aku hari pertama masuk ke rumah, kamu tidak berkata demikian, kamu bilang wajahku seperti benalu, pasti pecundang, seumur hidup tidak akan kaya, bilang kalau anakmu berani menikah denganku, kamu akan bunuh diri........."

Jenni canggung, langsung menunjukkan senyuman palsu, dengan ramah berkata: "Itu mama hanya bercanda, namanya juga sedang mengujimu, mau lihat apakah kamu tulus terhadap anakku atau tidak."

"Aku tulus kepada Dewi, apakah bertahun-tahun ini kamu tidak bisa melihatnya?"

"Mama sudah melihatnya! Kamu dengan anakku benar-benar ditakdirka sepasang!" Jenni senang sekali sampai kedua bibirnya tidak bisa merapat, kedua mata bersinar melihat Roky: "Kamu serahkan kartumu kepada mama, mama bantu kamu simpan."

Roky mengerutkan kening, mana mungkin dia tidak tau kalau Jenni menginginkan uangnya.

2 triliun baginya tidak banyak, tapi kalau sungguh menyerahkan kartu kepada mertua, maka identitasnya pasti akan bocor.

"Menantu, malam ini kamu mau makan apa, mama masakkan untukmu! Kamu berdiri lama sekali capek tidak, kamu cepat duduk, mama bantu kamu pijat!" Jenni tidak memikirkan tatapan sekitar, berlutut di hadapan Roky, sungguh menggunakan seluruh tenaga tubuhnya untuk menyenangkan Roky.

Roky sungguh tidak berdaya sekali, menoleh melihat Sandy, memberi tatapan kode.

Sandy pandai membaca pikiran orang, tentunya mengerti maksud Roky, berdehem dan berkata: "Anda adalah mertua tuan Roky bukan, silahkan pindah ke kantorku baru bicara."

"Baik!"

Jenni senang sekali, sampai sudah mau terbang ke langit.

Dia datang bank menarik uang, tidak pernah menikmati fasilitas tamu VIP seperti ini, berkat menantunya, bisa bersikap pamer di hadapan direktur!

Jenni membusungkan dadanya, tanpa menggerakkan bola matanya menikmati tatapan iri dari berbagai arah, berjalan ke ruang direktur.

DI belakangnya, Roky menghela nafas, dengan pelan berkata kepada Roky: "Aku tidak ingin mertua tau identitasku."

"Mengert,"

Ucap Sandy.

Asalkan pemimpin Roky senang, segala kebohongan bisa dia ucapkan!

Dan juga, dia baru saja dipindahkan kesini, industri perbankan sekarang sedang bersaing ketat, bisnis bank China anjlok, dia sedang stres mau bagaimana menaikkan bisnis bank, untuk publik dan pribadi, dia harus menyenangkan Roky semaksimal mungkin.

Jenni dengan senang berjalan ke ruangan direktur, duduk dengan sombong, dengan merendahkan berkata: "Katakan, ada bisnis apa mau berunding denganku? Oh benar, aku datang kemari mengambil uang tidak begitu efektif, mulai sekarang kalau aku mau mengambil uang, kamu utuskan beberapa teller ke rumahku, menguruskan bisnisku di rumah."

Nada bicaranya yang sombong, layaknya ibu suri,

Sandy terkekeh, berkata: "Nyonya Jenni, tuan Roky, aku meminta maaf dulu kepada kalian berdua, tadi sistem bank sedikit bermasalah, jumlah saldo yang ditunjukkan sudah salah."

"Uang yang ditunjukkan sudah berkurang?" Jenni langsung menyipitkan matanya.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu