Aku bukan menantu sampah - Bab 7 Menebus Ayah Mertua

Sepuluh menit lebih kemudian, Dewi dan Roky tiba di Happy Hall.

Jenni dan Andrew telah lama menunggu di sana, mereka merasa sangat gelisah.

Beberapa pengawal bertubuh kekar yang memakai jas berdiri di samping, suasananya sangat tegang.

Ketika melihat Dewi dan Roky datang, Jenni bergegas bertanya: "Dewi, apakah kamu sudah mendapatkan uang pinjaman?"

Dewi bergegas berkata: "Sudah, uangnya berbentuk cek."

Setelah itu, Dewi mengeluarkan cek senilai 16 miliar dari tasnya dan menyerahkannya kepada Jenni.

Melihat ini, kesedihan Andrew akhirnya mereda, begitu memikirkan dia tidak perlu masuk penjara, dia merasa sangat gembira hingga tidak bisa mengatakan apa-apa.

Jenni juga merasa sangat gembira dan berkata: "Tidak di sangka, Direktur Romeo sangat murah hati, dia memberikan uang 16 miliar."

Setelah selesai mengatakannya, Jenni memelototi Roky lagi: "Lihatlah betapa murah hatinya Tuan muda Romeo, lalu lihatlah kamu yang miskin ini, jika kamu benar-benar memikirkan kebaikan Dewi, kamu segera ceraikan dia dan biarkan dia menikah dengan Tuan muda Romeo untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. "

Roky mengangkat bahu, ibu mertuanya selalu meremehkan dirinya, dan dia tidak pernah mendengar dia mengatakan sepatah kata baik tentangnya.

Dewi berkata dengan tak berdaya: "Bu, ini bukan seperti yang ibu pikirkan."

Jenni tidak bisa menahan diri untuk berkata: "Dewi, kamu jangan membela orang tidak berguna ini, kamu juga sudah melihat seberapa baiknya Tuan muda Romeo padamu, jika dibandingkan dengan Roky, mereka seperti langit dan bumi."

"Tetapi Bu, uang ini adalah uang yang dipinjam Roky!"

"Apa? Bukan Tuan muda Romeo yang meminjamkannya untukmu, melainkan orang yang tidak berguna ini?"

Dewi bergegas menjelaskan: "Bu, Romeo Zhang adalah seorang bajingan yang tidak tahu malu, dia tidak hanya tidak pernah berpikir ingin meminjamkan uang kepada kita, dia juga memiliki niat buruk padaku, sekarang dia sudah di penjara, dan tidak akan pernah bisa keluar lagi seumur hidupnya. "

Setelah itu, Dewi berkata lagi: "Ini berkat Roky, jika bukan dia yang mendapatkan uang pinjaman 16 miliar ini, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa."

Setelah mendengar perkataan Dewi, ekspresi Jenni menjadi sangat terkejut, orang yang tidak berguna yang selama ini selalu diremehkan olehnya ternyata adalah orang yang membantu mereka, sebaliknya, Tuan muda Romeo yang dianggap sebagai penyelamat, malah berakhir seperti itu.

Mengingat perkataan sindiran yang tadi dia katakan pada Roky, Jenni tiba-tiba merasa malu.

Andrew tersenyum menyanjung dan berkata: "Tidak peduli siapa pun yang meminjamnya, pokoknya uangnya sudah didapatkan, itu bagus."

Jenni memelototinya: "Apanya yang bagus? Dewi masih harus membayarnya, kamu lihat masalah apa yang telah kamu buat ini, saat pulang nanti akau akan memperhitungkannya denganmu."

Wajah Andrew memerah: "Oke, oke."

Pada saat ini, manajer Happy Hall bergegas datang setelah mendengar suara mereka, dan berkata dengan dingin: "Tuan Andrew, apakah kamu sudah mendapatkan uangnya?"

Andrew bergegas berkata: "Sudah, sudah, uangnya dalam bentuk cek."

Setelah itu, Andrew menoleh dan melihat ke manajer Happy Hall: "Itu? Apakah aku sudah boleh pergi sekarang?"

Manajer Happy Hall melambaikan tangannya: "Tentu saja."

...

Setelah pulang.

Jenni berkata dengan marah kepada Roky: "Mengapa kamu masih tertegun? Buatkan semangkuk mie untuk ayah."

Roky berkata sambil tersenyum: "Oke, aku akan pergi sekarang."

Andrew menatap istrinya dengan cemas dan berkata dengan tersenyum menyanjung: "Istriku, kali ini untung ada kamu dan Dewi, kalau tidak aku tidak tahu bagaimana keadaanku sekarang."

Ketika Andrew tidak mengatakannya itu masih baik-baik saja, begitu dia mengatakan itu Jenni langsung menjadi semakin marah.

"Kamu masih enak mengatakannya, jika kamu tidak memecahkan vas di Happy Hall, apakah kamu perlu memberikan uang 16 miliar kepada mereka?"

"Ini semua salah Roky, jika dia tidak memarkir mobil di Antique Street, aku tidak mungkin melihat vas itu, apalagi memecahkannya."

Andrew segera melepaskan tanggung jawab dan melemparkannya pada Roky.

Namun, Jenni menjadi lebih marah dan berkata: "Sekarang keluarga kita berhutang begitu banyak uang kepada orang, apa yang harus kita lakukan?"

Andrew tersenyum menyanjung dan berkata: "Istriku, aku tahu aku salah."

Ketika Dewi melihat kedua orang tuanya, dia mengerutkan kening, dan berpikir dalam hati: Meskipun teman Roky tidak terburu-buru meminta mengembalikan uang itu, namun keluarga mereka masih memiliki 4 miliar sekarang, jadi lebih baik dibayarkan dulu.

Pada saat ini, Roky berjalan datang dan meletakkan mangkuk di depan Andrew.

Melihat ini, Dewi tidak lagi ragu-ragu, dan dia berkata kepada Jenni: "Bu, uang 4 miliar kita berikan saja pada Roky dulu, suruh dia mengembalikannya kepada temannya."

Jenni mengerutkan kening, dan berkata dengan nada tidak puas: "4 miliar diberikan semua? Jika demikian bagaimana keluarga kita bisa bertahan hidup."

Setelah itu, Jenni melirik Roky lagi, dia berkata sambil tersenyum: "Roky, bisakah kamu katakan pada teman kayamu untuk memberikan sedikit waktu."

Roky tersenyum dan berkata: "Tentu saja tidak masalah."

"Apanya yang tidak masalah?" Dewi memelototi Roky, dia menoleh dan berkata kepada Jenni: "Bu, jangan dengarkan dia, transfer dulu uangnya ke Roky."

Jenni masih ingin menunda waktu: "Tapi ..."

Dewi berkata dengan tegas: "Bu, tidak ada tapi, uang itu harus diberikan kepada Roky."

Jenni tidak punya pilihan selain menyerahkan ponselnya kepada Dewi, dia selalu mengontrol uang keluarga dan menyimpannya di bank ponselnya.

Dewi mengambil ponsel dan langsung mentransfer 4 miliar ke rekening Roky.

Terdengar suara "ding".

Roky menerima pemberitahuan pesan teks dari bank bahwa saldo rekeningnya telah bertambah 4 miliar.

"Istriku, aku sudah menerimanya."

Dewi mengiyakannya dan berkata: "Kamu segera tranfer ke temanmu, jangan lupa bantu aku ucapkan terima kasih padanya."

Roky mengangguk dan berkata: "Jangan khawatir, istriku, aku pasti akan melakukannya."

Jenni melihat gerak-gerik mereka, dan dia menjadi lebih tidak puas dengan Andrew, dia menatapnya dan berkata: "Makan, makan, kamu hanya tahu makan, hanya bisa membuat masalah saja."

Andrew menciut dan tidak berani berbicara, dia meninggalkan ruang tamu dengan membawa mangkuk.

Malam hari, setelah makan malam.

Roky sedang membersihkan panci dan peralatan makan di dapur, tiba-tiba ponselnya berdering.

Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat bahwa itu adalah panggilan telepon dari Lian, CEO Perusahaan Wehow yang baru diangkat.

Roky melihat sekeliling, ketika melihat tidak ada orang lain di sana, dia menekan tombol jawab.

Lian yang di ujung telepon sana berkata dengan hormat: "Tuan muda, surat perjanjian pengangkatan Perusahaan Wehow harus langsung ditanda tangani oleh Anda sendiri, kapan Anda ada waktu?"

Roky menepuk kepalanya, dia teringat, sepertinya Billy pernah menyebutkan padanya bahwa sebagai CEO Perusahaan Wehow yang sebenarnya, tanpa tanda tangannya, banyak hal tidak dapat dilakukan Lian.

Memikirkan hal ini, Roky berkata: "Besok aku punya waktu, kamu tunggu saja aku di perusahaan."

Nada bicara Lian tetap tidak berubah, dia berkata dengan hormat: "Baik, Tuan muda, aku akan menunggu kedatangan Anda besok."

Roky mengiyakannya dan menutup telepon.

Pada saat ini, istrinya Dewi datang dengan mengenakan piyama dan bertanya dengan heran: "Siapa yang meneleponmu? Sudah waktunya istirahat."

Roky tertawa dan berkata: "Sales yang mempromosikan barang, aku akan pergi tidur sekarang."

Dewi tidak mencurigainya, setelah kembali ke kamar, dia masuk ke dalam selimut.

Roky meletakkan tikar, berselimut, dan tertidur.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu