Aku bukan menantu sampah - Bab 670 Ditukar

Dia belum selesai berbicara, tiba-tiba suaranya terputus.

Selang beberapa detik, Roky mendengar teriakan Talita dari hp, dia berteriak: “Apa yang ingin kalian lakukan.”

Roky mengerutkan kening dan langsung berteriak: “Talita, apa yang terjadi denganmu?”

Tapi hp-nya dimatikan.

Roky segera menelepon kembali, malah mendengar nada peringatan hp dimatikan.

Sesuatu telah terjadi pada Talita!

Wajah Roky muram, dia segera menelepon Lian.

“Dalam 5 menit, aku ingin tahu keberadaan Talita.”

Lian tidak berani berlambat-lambat, dia segera mengerahkan seluruh sistem CCTV di Gopo, tidak sampai 5 menit sudah menemukan lokasi Talita dan mengirimnya ke Roky.

Roky melihat lokasi di hp dan dengan dingin berkata: “Dimana ini?”

Lokasinya ada di sebuah gedung di tengah pusat kota Gopo

Lian segera berkata: “Direktur Roky, gedung kantor ini adalah cabang perusahaan obat Cina keluarga Ma, yang dikelola oleh Hugo dan istrinya, Marsha.

Roky segera berjalan keluar, dan sambil memerintahkan.

“Segera lacak latar belakang perusahaan obat Cina keluarga Ma, dan semua informasi tentang cabang perusahaan yang dikelola oleh Hugo dan Marsha.”

“Baik.”

Lian mengangguk dan menghela nafas.

Si Hugo ini sial sekali, dirinya sudah buta ya menggangu wanita direktur Roky, bukankah ini ingin mencari mati?

……

Di kantor cabang perusahaan obat Cina.

Talita mengepal tinjunya dengan erat, menahan amarah di dalam hatinya, dan bertanya dengan dingin: “Direktur Hugo, apa maksudnya ini? Jelas-jelas bahan obat yang kami pesan adalah pakis hitam, tapi kamu mengirimkan daun bawang hitam. Kedua bahan obat ini sama sekali berbeda!”

Hugo melipat kedua lengannya, berdiri di depan Talita tanpa takut, lalu di kedua sisi pintu kantor di belakangnya, masing-masing dijaga oleh seorang pengawal yang besar.

Dia menatap tubuh Talita dengan tatapan genit, sebelum perlahan berkata: “Nona Talita, ini pakis hitam, kamu tidak tahu banyak tentang bahan obat Cina, jadi kamu tidak tahu.”

“Omong kosong!”

Talita benar-benar marah, dirinya tamatan dari Universitas Kedokteran, kemudian magang menjadi Pemimpin di Pengobatan Tradisional Negara untuk beberapa saat. Di bawah didikan Syarfi Lu, bagaimana mungkin dia tidak bisa membedakan pakis hitam dengan daun bawang hitam.

Jelas-jelas Hugo mengganti pakis hitam yang mahal dengan daun bawang hitam!

“Kami tidak terima barang ini!”ucap Talita sangat tegas, dengan sikap yang sangat keras: “Kalau Direktur Hugo mengira bisa membodohiku, kalau begitu maaf, sampai ketemu di pengadilan!”

Setelah itu, dia melirik hp yang ada di lantai, berkata dengan dingin: “Selain itu, tadi aku sudah menelepon Direktur Roky, pengawalmu mengambil hp-ku, dan membantingnya di lantai, masalah ini juga akan aku tuntut di pengadilan!”

Tatapan Talita mendingin, dia tidak melihat Hugo yang ada di depannya lagi, langsung berjalan melewatinya dengan cepat.

Ketika dia sampai di depan pintu, kedua pengawal itu tiba-tiba melangkah maju dan memblokirnya.

Ekspresi wajah Talita berubah, berkata dengan dingin: “Hugo, apa yang ingin kamu lakukan?”

“Direktur Talita, karena kamu sudah datang, kenapa terburu-buru pergi?”Hugo melangkah maju dengan tampang genit, melihat wajah dan tubuh Talita yang indah, lalu menelan air liur dan berkata: “Karena kamu pikir obat ini ada masalah, bagaimana kalau kamu tinggal di sini, mari kita diskusikan baik-baik.”

“Tidak ada yang perlu di diskusikan, minggir.”teriak Talita berjalan ke pintu.

“Jangan buru-buru.”Hugo meraih pergelangan tangan Talita, menatap matanya, dan nafasnya terengah-engah: “Direktur Talita, sebenarnya bahan obat ini bukanlah apa-apa bagi Perusahaan Meditech. Sudah sejak lama aku mengagumi Direktur Talita, selama Direktur Talita bisa memuaskan teman kecil-ku, jangankan bahan obat, kamu bahkan bisa mendapatkan keuntungan lebih. Kedepannya kita akan bekerja sama. Obat apa yang kamu inginkan, semuanya ada.”

Dia mengatakannya sambil menatap Talita dengan genit.

Manajer wanita di pabrik farmasi ini jauh lebih cantik daripada istrinya si cacing betina seberat 100kg, bukan hanya wajahnya yang cantik, bahkan tubuhnya juga seksi.

Ditambah dengan temperamen Talita yang dingin dan arogan, sangat berbeda dengan perempuan yang biasa dia ajak bermain saat makan malam. Hugo sudah lama muak dengan istrinya sendiri, Talita yang muda dan cantik tiba-tiba menaikkan gairahnya, dan membuatnya segera ingin menaklukannya di lantai.

“Lepaskan!”Talita menyingkirkan tangan Hugo, dan tubuhnya yang pernah disentuh oleh Hugo seperti cacing kepanasan merasa jijik setengah mati.

Tapi Talita melirik kedua pengawal yang berdiri di belakang Hugo, lalu menjadi tenang, dan tiba-tiba tersenyum menawan.

“Direktur Hugo, selama kamu menyetujuinya, kamu benar bisa mengambulkan permintaanku?”

“Tentu saja.”seluruh tubuh Hugo gemetar, dan tiba-tiba menjadi bersemangat.

Tadi dia menyentuh pergelangan tangan Talita yang licin, membuatnya tidak tahan untuk menindihnya sekarang di atas meja dan menikmatinya.

Talita bersandar di meja dan berpose dengan postur berbentuk ‘S’, lalu dia memiringkan kepalanya dan tersenyum: “Kalau begitu kamu minta pengawalmu keluar. Haruskah kita membiarkan orang lain menonton kita membahas urusan pribadi?”

Hugo terpesona olehnya hingga memarahi pengawalnya untuk keluar dari kantor.

Setelah dia dan Talita ditinggal di kantor, Hugo segera melepas jasnya dan merentangkan kedua lengannya untuk memeluk Talita.

“Sayang, aku datang.”

Ketika hendak memeluk, senyum Talita tiba-tiba menghilang dan segera menjadi dingin.

Dengan kecepatan kilat, dia meraih laptop di atas meja dan membantingnya ke kepala Hugo.

“Tuuuaang”

Ketika laptop mengenai kepala Hugo, dia tidak bisa berteriak, dan langsung jatuh ke lantai.

Talita terengah-engah, menatap Hugo yang terbaring di tanah sambil berteriak. Emosinya masih belum reda, dia melangkah maju, menendang Hugo beberapa kali dengan sepatu hak tinggi. Dan tendangan terakhir mengenai bagian vital Hugo!

Tendangan ini, tiba-tiba membuat Hugo membelalakkan mata, berteriak kesakitan.

Talita mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri dari kantor, tapi setelah berjalan dua langkah, Hugo memegangi kepalanya dan mengejarnya, lalu berteriak dengan keras: “Jalang, tangkap dia.”

Talita langsung terkejut, dia menyesali dirinya tidak memukulnya sekuat tenaga membuat si mata keranjang ini pingsan.

Saat ini, sekumpulan pengawal menghampiri dengan garang, dan tanpa basa-basi langsung menahan Talita.

“Wanita Jalang, di kasih hati minta jantung.”ucap Hugo dengan galak, meraih kerah Talita dengan kedua tangannya, dan merobeknya menjadi dua.

Talita meronta mati-matian, dan putus asa.

Dia tidak takut dipukul, dia takut Hugo bernafsu dan ingin merenggut keperawanannya.

Tepat saat ini, ada jeritan seperti babi dari koridor.

“Hugo, apa yang kamu lakukan di belakangku?”

Suara ini membuat Hugo takut gemetaran, dan segera menarik tangannya.

Pengawal di sebelahnya buru-buru memanggil: “Direktur Marsha!”

Marsha menghampiri dengan galak, lalu menampar wajah Hugo dua kali “Piak piak”, lalu berteriak: “Siapa yang menyuruhmu membiarkan wanita ini kemari?”

“Di……dia datang untuk membicarakan bahan obat.”Hugo dipukuli sampai pipinya merah bengkak, dia tidak berani melawan sama sekali, hanya mencoba membersihkan diri dengan Talita.

“Hehe, kamu pikir aku tidak tahu sikapmu yang tidak bisa diubah.”Marsha mengutuk beberapa patah kata, lalu berbalik menatap Talita dengan galak: “Direktur Talita, aku memberimu kesempatan untuk membahas bisnis, tapi kamu malah menggoda suamiku!”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu