Aku bukan menantu sampah - Bab 365 Ayah dan Anak Keluarga Li Berlutut

Totalnya tiga ratus lebih!

Roky tertegun, dirinya hanya mempersiapkan sepertiga dari pengawal bersenjata Keluarga Lin, tidak ingin membuat aktivitas keramaian yang terlalu besar.

Tapi karena Melani khawatir, dia tidak hanya medatangkan helikopter Keluarga Su, bahkan pasukan penindas Keluarga Su juga dipanggilnya datang.

Sekarang, dia tidak bisa merendah lagi.

Kedua kaki Lisa lemas, menggenggam Talita dan berkata: "Siapa.... siapa orang-orang ini?"

Tatapan mata Talita tidak tenang, die melihat sekilas bayangan wanita di atas helikopter itu, berbisik katanya: "Seharusnya mereka adalah ornag-orang Keluarga Su."

Dia tahu bahwa Melani pernah pergi ke Kota Gopo untuk mencari Roky, tapi meskipun dia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka, tapi dia tahu hubungan keduanya dekat.

Mungkin beberapa orang berpakaian hitam ini, juga pesawat, mobil Hammer.... Semuanya adalah utusan Keluarga Su.

Roky mengambil ponselnya, mengangkat kepalanya dan berkata pada bayangan tubuh merah itu: "Sekarang tidak masalah, terimakasih karena sudah datang secara khusus."

"Maksudmu, aku sudah boleh pergi kah? Suara Melani terdengar tidak jelas, katanya: "Kamu sudah lama datang ke Kota Wasa, sama sekali tidak pernah meneleponku, aku mengira kamu masih marah tentang kejadian di Kota Gopo itu."

Roky tersenyum dan berkata: "Aku sudah lama melupakannya."

Yang dimaksudkannya adalah, tentang berpura-pura mabuk sebelum meninggalkan Kota Gopo.

Saat itu Melani berpura-pura mabuk, dia ingin merubuhkan dirinya padanya saat berada di kamar hotel, menjadikan hubungan yang sesungguhnya.

Tapi dia menolak.

Setelah kejadian itu, dia tidak mencari Melani saat berada di Kota Wasa,dan juga merasa canggung.

"Tapi aku belum melupakannya."

Melani dengan nada rendah segera berkata: "Kak Roky, lagipula semuanya bukan salahmu, ini semua adalah ide bodohku."

Roky tersedak, dia menghela napasnya dan berkata: "Kamu tidak salah."

Pada akhirnya, dialah yang merusak pertunangan itu, membuang Melani dan menikahi Dewi.

Waktu itu, dia tidak menyangka, bahwa ternyata Melani menyimpan rasa yang sangat dalam padanya, dia mengira Melani nona kaya sepertinya ini, dengan cepat bisa melupakannya.

Tidak terasa sudah empat tahun berlalu, Melani tidak hanya belum menikah, dia juga masih mengejarnya sampai Kota Gopo.

Mengenai Melani, Roky merasa menyesal dan canggung, dia benar-benarmenyukai Dewi istrinya, tapi bukan berarti karenanya dia tidak menikah.

Dia tidak tahu cara menguraikan kebuntuan ini.

Setelah menunggu Melani untuk membawa orang-orangnya pergi, Roky melangkah maju, duduk di sofa dengan tenang, menyilangkan satu kakinya ke kaki lainnya.

Keadaan di luar sudah mulai tenang, pengawal bersenjata Keluarga Lin semua sudah bubar, hanya tinggal sebagian orang yang berjaga.

Di dalam layar besar, ayah Afandi terlutut di lantai dengan gemetar, bahkan dia tidak memiliki tenaga lagi untuk berdiri.

Dan Afandi terlutut lemas di lantai, kepalanya menghadap ke lantai, tidak berani untuk mengangkatnya.

Ayah Afandi menangis, kepalanya menatap ke arah dengan tangan di depan dadanya: "Tuan Roky, aku tidak mendidik anakku dengan baik, anak tidak berbakti ini sama sekali tidak memiliki otak, berani mencari garagara dengan anda! Mohon pengampunan Tuan Roky, biarkan anak ini hidup sekali lagi, nanti aku pasti akan menghukumnya dengan kejam! Anda hanya perlu membiarkan anak ini hidup, Keluarga Li bersedia memberikan gedung besar bertingkat ini sebagai hadiah, sebagai ganti rugi terhadap Tuan Roky."

Kerumunan orang itu semua menarik napas dalam sekejap.

Pusat pemandian ini, adalah salah satu pilar kekayaan paling utama dari Keluarga Li, tanah dan gedungnya adalah milik Keluarga Li, tidak mengira bahwa demi meminta pengampunan ayah Afandi merugi banyak sekali uang.

Roky malah menolaknya, gedung besar ini paling banyak hanya berharga empat sampai enam milyar saja, dia masih tidak tertarik.

Melihat Roky yang tanpa ekspresi itu, Afandi menegakkan tubuhnya panik, terlutut di lantai dan merangkak menuju kaki Roky, "bruk" dan bersujud.

"Master Roky, aku salah! Semuanya karena Reyner bocah itu yang mencariku, memaksaku untuk mencari masalah denganmu, dia juga berkata bahwa adik perempuannya adalah nyonya dari Tuan Jiang, hanya perlu menyingkirkanmu, maka adik perempuannya akan pulang kembali ke Keluarga Meng dengan taat........"

Sebelum kata-katanya selesai, muka Talita berubah merah, marah dan berkata: "Siapa nyonya dari Tuan Jiang? Omong kosong apa yang kau katakan ini!"

Afandi terkejut dan gemetar, dia menangis terisak-isak dan berkata: "Nona Talita, ini semua adalah perkataan dari kakak laki-lakimu sendiri."

"Reyner bocah sialan itu!" Talita sangat naik darah!

Dia benar-benar tidak menyangka, kakak kandungnya lakilaki, ternyata bisa mempermalukan dirinya sendiri di belakang.

Dia panik juga marah, kelopak matanya memerah, memutar badannya dan menjelaskannya pada Roky: "Kak Roky, percayalah padaku, aku tidak memiliki hubungan sedikitpun dengan Tuan Jiang."

"Aku tahu."

Roky terlihat serius dan menganggukkan kepalanya, dia semakin merasa sinis dengan Meyner.

Dia tinggal di dalam villa yang sama dengan Talita, bagaimana mungkin tidak mengetahui tentang keadaannya.

Villa ini adalah hadiah dari Keluarga Jiang, sepertinya Reyner tidak paham benar tentang situasinya, maka dia salah paham dan mengira adik perempuannya berhubungan dengan Keluarga Jiang.

"Bocah tidak berbakti, omong kosong apa yang kamu katakan, masih juga tidak meminta maaf pada Master Roky dan Nona Talita."

Ayah Afandi terkejut marah dan menyahut, dia segera berteriak pada Afandi.

Afandi juga segera berlutut di lantai, bersujud minta ampun pada Roky.

"Master Roky, aku mohon jangan memikirkan perkataanku tadi, aku juga hanya mendengarkan kata-kata ini dari Reyner! Aku mengakui kesalahanku dan meminta maaf pada Nona Talita."

Kata Roky dingin: "Kalau kamu meminta maaf, aku sudah mendengarnya banyak kali."

Ayah Afandi segera meneriaki Afandi katanya: "Bocah tidak berguna, lihatlah masalah besar apa yang kamu perbuat ini! Masih tidak cepat-cepat menampar diri sendiri, membuat Master Roky dan Nona Talita tenang!"

"Ayah!" Seluruh tubuh Afandi gemetar, wajahnya seketika pucat pasi.

Dari kecil di Keluarga Li dia sangat dimanja, sampai dewasa belum pernah menerima pukulan, dia selalu mendapat apa yang dia inginkan.

Tapi sekarang, ayahnya justru meminta dia untuk menampar dirinya sendiri!

"Kenapa masih diam saja, segeralah melakukannya! Kalau tidak keluarlah dari Keluarga Li, Keluarga Li tidak membutuhkan anak tidak berbakti sepertimu ini, mau membunuh atau mau memutilasi, semuanya sesuka hatimu!" Ayah Afandi hampir mengamuk besar, dia penuh dengan amarah.

Kalau dia tidak ada di tempat kejadian, atau melakukannya sendiri, dai pasti akan menampar anak yang boros ini sampai mati!

Bocah tidak berguna ini menjadi pendiri generasi kedua di luar, dia berpura-pura memerhatikan, tidak mengira bahwa monster ini ternyata bisa terjebak dalam lubang yang sangat besar, tidak hanya membawa musibah untuk Keluarga Li, tapi juga merushui Keluarga Su!

Itu adalah Keluarga Su!

Satu kalimat saja bisa membuat Keluarga Li binasa dari dunia ini!

Bisa dibilang sepuluh Keluarga Li sangat bersalah!

Melihat ayahnya yang sudah berkeputusan bulat untuk mengeluarkannya dari bagian keluarga, Afandi terkejut sampai terkencing di celananya.

Dia tidak memiliki kemampuan sedikitpun, kalau tidak ada Keluarga Li, dia bahkan tidak sebaik pengemis.

Afandi terkejut dan segera berkata: "Mastern Roky, aku salah, aku akan menampar diriku sendiri."

Selesai berbicara, dia melayangkan sebuah tamparan, "plak" dia menampar mulut besarnya sendiri.

Tamparan ini, Afandi tidak berani bermain licik, dia menampar wajahnya sampai terasa panas dan sakit, dia merintih kesakitan.

Tapi wajah Roky tetap dingin, dia tidak mengatakan apapun, Afandi tidak berani berhenti, dia berlutut di lantai dan terus menampar wajahnya.

Wajahnya yang halus itu, belum ada beberapa kali tamparan, ujung mulutnya sudah mengeluarkan darah, kesakitan sampai air matanya menetes.

Di layar terlihat ayah Afandi juga ikut merasakan sakit, dia membuka mulutnya dan meminta belas kasihan.

Tibatiba, Roky perlahan mengangkat kepalanya, berkata dingin: "Bagaimana denganmu?"

"Aku?"

Ayah Afandi terkesiap, seluruh badannya kaku.

Apakah maksudnya ini, adalah menyuruh dirinya untuk juga memkul dirinya sendiri?

Roky mencibir dengan nada dingin: "Jika anak tidak dididik, maka itu kesalahan ayahnya! Kamu bahkan tidak memahami pengajaran sederhana ini?"

Ayah Afandi tekejut sampai kulit kepalanya gatal, wajahnya pucat tidak karuan.

Anaknya sudah cukup dipukuli, tapi dia adalah kepala keluarga Keluarga Li, jug adalah bos rahasia distrik selatan, dia adalah pria yang tangguh.

Kalaupun dia juga berlutut di lantai dan menampari dirinya sendiri, mulai dari hari ini siapa yang masih akan melayaninya?

Roky berkata datar: "Maka dengan begini, Keluarga Li juga tidak harus dipertahankan......"

Sebelum kalimatnya selesai, ayah Afandi segera terlutut ke lantai, dengan segera berkata: "Master Roky, aku yang tidak bisa mendidik anakku, dan harus dihukum!"

Selesai berbicara, tanpa ragu dia melayangkan tamparannya, menampar wajahnya dengan keras.

Di dalam layar, ayah Afandi terlutut di lantai, dia menampar wajahnya dengan kedua tangannya secara bergantian.

Di dalam ruangan itu, Afandi juga menampar dirinya beberapa kali, menampar sampai wajahnya penuh darah dan tangisan.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu