Aku bukan menantu sampah - Bab 780 Seekor Anjing Dari Keluarga Bai

Kota Sahaja .

Di kamar suite presiden yang mewah.

Boy sedang berlutut di karpet merah, kakinya melemas dan seluruh tubuhnya gemetar.

Di jendela di depannya berdiri seorang pria dengan wajah muram.

Di samping mereka ada tujuh sampai delapan pengawal dengan seragam tempur khusus, salah satu pengawal sedang memegang senjata, dan moncong pistol diarahkan ke kepala Boy.

Seorang sekretaris wanita yang mempesona, menyalakan rokok untuk pria itu dan membungkuk.

Pria itu merokok, perlahan mengeluarkan asap, bahkan tidak memandang Boy yang berlutut di depannya.

Suasana di ruangan itu sangat hening.

Kening Boy ditahan dengan moncong senjata dari salah satu pengawal tersebut, dia sangat gugup, ada noda air seni di bawah celananya dan membasahi karpet merah tersebut.

Pria itu menghembuskan asap rokok, dan dengan pelan dia berkata: "Katakan, apa yang sudah terjadi?"

"Tuan ..." Boy, dengan suara tangis, tiba-tiba membenturkan dahinya ke tanah dan dengan tergesa-gesa ia mengatakan, "Semua, itu semua karena Roky ..."

"Oh? Hanya seorang Roky, mengambil perusahaan mediaku, dan membuat kamu sampai seperti ini?" Pria itu mencibir sinis, "Mengapa kamu tidak mengatakan bahwa kamu bukanlah apa-apa?"

"Tuan, aku benar-benar teraniaya.

Wajah Boy berlinang mata, dan dia bersujud-sujud di tanah.

"Jangan kira karena kamu bermarga Bai, berarti kamu adalah anggota keluarga Bai-ku! Kamu adalah anjing dari keluarga Bai kita, karena anjing tidak bisa menjaga pintu, lebih baik di kuliti dan dagingnya di potong untuk di jadikan sup daging anjing!"

"Tuan, aku mohon, tolong beri aku kesempatan lagi, aku pasti ..."

Boy gemetar dan terus memohon.

Pria itu sama sekali tidak memperhatikannya dan tidak mengatakan sepatah kata pun kepada pengawal di sampingnya.

Pengawal itu mengangguk dan melangkah ke depan, menendang Boy ke tanah dan menginjak kepalanya.

Ruangan itu bergema dengan suara hati Boy yang memohon belas kasihan.

"Pang"

Suara tembakan yang sangat jelas.

Tangisan Boy tiba-tiba berhenti, dan seluruh ruangan menjadi hening.

Karpet basah kuyup dalam genangan darah.

Pada saat ini, di dalam kamar terdengar suara telepon seluler yang sedang berdering.

Pria itu melirik noda darah yang terciprat di sepatunya dan mengedipkan mata ke sekretaris wanita.

Sekretaris itu langsung berlutut di tanah dan mengeluarkan sapu tangan untuk membersihkan sepatunya.

Pria itu mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya.

"Paman, apa yang bisa aku bantu?"

"Brama, perusahaan farmasi keluarga Jiro telah meluncurkan jenis anggur kesehatan yang baru, sekarang seluruh kalangan kelas atas kota Sahaja sedang bergemuruh, kamu dapat mengetahui siapa yang memberikan formula pada anggur obat ini dan untuk membeli ini tidak perlu menghabiskan uang yang banyak."

Pria itu adalah Brama, dia tertawa dan berkata dengan percaya diri: "Paman, jangan khawatir, industri farmasi keluarga Bai kita memiliki fondasi lebih kuat dari pada industri tersebut, jika keluarga Jiang ingin memasuki industri farmasi, dia sama sekali bukanlah lawan kita, dia hanya mengandalkan satu atau dua obatnya. "

"Kali ini, kamu tidak bisa meremehkan keluarga Jiang, intermiten yang mereka luncurkan terakhir kali telah merebut sebagian besar pasar kita."

Brama tersenyum dan terlihat sedikit sombong: "Keluarga Jiang bukanlah apa-apa, keuntungan kelompok Bai kita tahun lalu telah melampaui keuntungan keluarga Jiang.

Paman, jangan khawatir, aku akan mencari tahu sumber formula obat anggur, aku akan membelinya dengan harga satu atau dua miliar, dan mereka pasti akan memberikan formulanya. "

Setelah itu, dia sepertinya memikirkan sesuatu dan berkata dengan ringan: "Paman, aku ingin melaporkan sesuatu kepadamu.

Boy tidak bekerja dengan baik, aku telah melenyapkannya dari dunia ini.

"Itu hanya budak rumah tangga, kamu bisa melakukannya sesukamu, aku akan menyampaikannya kepada tuan."

Nadanya ringan, tidak ada bedanya dengan kematian seekor anjing di keluarga Bai.

Sampai Brama menyelesaikan panggilan telepon, sekretaris wanita itu masih berlutut dan tidak berani bangun.

Tanpa mengangkat kelopak matanya, Brama melangkah melewatinya dan melangkah ke arah pintu, wajahnya sangat muram.

Meskipun perusahaan media yang dia jalankan ini sama sekali bukan milik grup Bai.

Namun, Roky secara paksa membeli perusahaan media tersebut, itu sama saja dengan menampar wajahnya di depan umum!

Asisten itu membungkuk dan mengikutinya dari belakang, sambil berlari kecil dan melaporkan sesuatu kepadanya.

"Tuan, aku sudah mendengar tentang Roky, dia menantu dari keluarga Liu di kota Gopo, dia bersahabat dengan banyak penjahat, terakhir kali Akademi Seni bela diri keluarga Bai ditutup, itu ada hubungannya dengan dia."

Brama sama sekali tidak menoleh ke belakang, dan sambil berjalan dia mencibir: "Ini menarik, sampah ini bahkan tidak pantas untuk mengelap sepatuku, bahkan dia berani merusak Akademi bela diri keluarga Bai, bahkan dia juga membeli perusahaan mediaku, seberapa kaya dia?"

"Aku dengar-dengar bahwa latar belakangnya adalah keluarga Jiang, jadi dia tidak merasa takut."

"Keluarga Jiang dan keluarga Bai kita telah bermusuh sejak lama, pantas saja orang bermarga Lin ini begitu sombong.

" Brama mendengus dingin," Aku juga tidak mengerti, terakhir kali bocah ini menghancurkan Akademi Seni bela diri, Tuan Bai terus mendesaknya, dia tidak membiarkan kita bertarung melawan Roky, itu karena apa?”

Asisten itu berkata sambil tersenyum: "Mungkin tuan tidak ingin mengambil langkah besar, bagi kelompok Bai, Akademi Seni bela diri keluarga Bai bukanlah apa-apa."

"Oh, Tuanku sudah tua, dan keberaniannya semakin melemah.

Dia tidak tahu seperti apa dunia luar sekarang.

Brama memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya, dengan penuh kesombongan. "Usianya sudah lewat, sekarang hanya yang kuat yang berhak untuk berbicara!"

……

Roky di dalam vila, menerima telepon dari Chelsea.

"Tuan Roky, aku mwndapatkan agen baru, agen itu memintaku untuk datang ke perusahaan media untuk menandatangani kontrak iklan, apakah kamu juga akan datang?"

"Benarkah?" Roky berpikir sejenak, mengangguk dan berkata, "Tunggu aku."

"Aku sudah menunggu di pintu belakang vilamu."

Mantan agen wanita Chelsea, telah diberhentikan oleh perusahaan dan telah di blacklist di industri tersebut.

Sekarang perusahaan telah menggantinya dengan agen baru, yang lebih cantik.

Mengenai akuisisi perusahaan media Bai, beralamat di kota Sahaja .

Meskipun Roky tidak punya waktu untuk mengurus semua ini, Vreska belajar untuk mengurusnya, lagi pula dia juga sekalian datang untuk melihat-lihat.

Beberapa saat kemudian, mobil sport itu meluncur ke pintu perusahaan media tersebut.

Agen baru itu adalah pria yang gemuk, mengangguk dan membungkuk lalu membukakan pintu kepada kedua orang itu, tidak berani mengabaikan mereka.

Chelsea memiliki rambut yang indah, sepasang kacamata hitam dan topi matahari bertepi lebar putih, agar tidak terjadi paparazzi.

Namun, bahkan walaupun dia menutupinya, sosok model yang anggunnya tidak bisa disembunyikan.

Dia mengenakan gaun pendek merah biasa, yang membuat kulit putihnya bersinar pada saat terkena cahaya, pinggangnya yang ramping, kakinya yang panjang bulat dan ramping, yang langsung menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

Roky mengenakan kaos dengan santai keluar dari mobil.

Kulit Chelsea jauh lebih baik, dia menemaninya sambil tersenyum dan berkata, "Tuan Roky, makelar baruku telah membantuku memasang iklan perhiasan lagi, apakah kamu ingin melihatnya?"

"Tidak perlu.

Roky tertawa dan berkata, "Aku harus pulang untuk menemani istriku."

Mereka berdua sambil berbicara, sambil berjalan masuk ke lobi perusahaan media.

Baru saja berjalan menaiki tangga, Roky mencium aroma tajam yang tertiup angin kencang ke arah wajahnya.

Begitu dia mendongak, dia seketika terkejut.

Aku hanya melihat sekelompok orang sedang mengobrol, berdiri di depan pintu, dan berteriak padanya.

"Halo tuan Roky!"