Aku bukan menantu sampah - Bab 260 Ibu Mertua Berpura-Pura Sakit

Lucu sekali!

Jika bisa mendapatkan uang hanya dengan mengatakan dua patah kata, siapa yang tidak akan melakukannya, bukan? !

Melihat pegawainya bergegas ke sana, toko itu dalam sekejap menjadi sepi dan hening, sang manajer pun menjadi murka. "Dasar tidak tahu malu, kalian semua kembalilah! Jika tidak, akan kupecat kalian.”

Sayangnya, tidak ada yang seorang pun yang mendengarkan perkataannya.

"Kalau mau pecat, pecat saja. Dengan gaji pas-pasan itu, aku bersedia untuk berhenti.”

Beberapa karyawan toko langsung mengundurkan diri.

Kepala pengurus Yuanming bergegas maju dan berteriak, "Semoga Bos Andrew menjadi semakin makmur dan bos dulu saya segera bangkrut! Semoga Yuanming bisa segera tutup!"

Ketika melihat orang-orangnya beralih sisi, manajer gemuk itu menjadi murka dan napasnya terengah-engah, lalu dia dengan lemas jatuh terduduk ke tanah.

Begitu toko barang antik "Shugu" memulai usahanya, toko tersebut dalam sekejap menjadi terkenal. Pintu masuknya menjadi sangat ramai dan orang-orang saling berdesakan.

Roky mengernyit. Dia pun tidak menyuruh Jinu dan Rudi bersaing memberikan uang mereka agar dapat menyanjungnya.

Namun, ketika melihat bos gemuk itu terduduk lemas di tanah, tampak ingin menangis tapi tidak bisa menitihkan air matanya, dan tokonya yang tidak ada orang, Roky juga terdiam.

Bagaimanapun juga, kedua orang ini sama sekali tidak kekurangan uang, membuang dua empat miliar rupiah pun merupakan jumlah yang kecil bagi mereka.

Pada saat ini, Jordan menyuruh orang membawa naga emas sepanjang lima meter. Ia pun berjalan kemari dengan senyum di wajahnya.

Dia menyuruh orang-orangnya untuk meletakkan naga emas itu di depan pintu toko, kemudian dia dengan hormat membungkuk kepada Roky.

"Master Roky, maaf punyaku datangnya terlambat, selamat atas pembukaan toko Anda pada hari ini.”

"Pak Jordan juga ada di sini?"

Master Nardo, yang berdiri di sampingnya, tampak terkejut. Ia pun menjadi semangat, sama sekali tidak bisa mempercayai matanya.

Jordan merupakan salah orang yang menangani barang antik yang terbaik di seluruh negeri, dan bahkan pernah membuka kursus untuk seluruh negeri. Dia pun pernah mengikuti pelatihannya, jadi dia juga bisa disebut sebagai murid Jordan!

Jordan pun melihatnya, tersenyum dan menyapanya. "Nardo, kemarilah, mari kita berbincang sejenak.”

Ketika dipanggil oleh Jordan, Master Nardo pun menjadi semangat. Dia buru-buru melangkah maju, menunduk, dengan antusias menjabat tangannya. "Pak Jordan, Anda masih ingat saya? Saya tidak menyangka Anda datang kemari, kenapa Anda tidak mengatakannya dari awal bahwa Anda akan datang, saya pasti akan datang menyambut Anda?!”

Setelah selesai mengatakannya, dia dengan hati-hati tersenyum. “Pak Jordan, apakah ini toko yang dibuka teman Anda?"

Jordan tersenyum dan berkata, "Ini adalah toko... uhuk, yang dibuka saudaraku punya mertua, jadi tolonglah kamu membantunya juga."

“Ya ya… saya adalah muridmu, saya tentu akan membantunya!” Bos Nardo tampak terkejut. Dia tidak menyangka Jordan, orang yang hebat ini, malah memanggil Roky sebagai saudaranya?

Untungnya ketika Jenni meludahi dia, dia tidak banyak bicara mengenai sikapnya, kalau tidak, dia akan menyinggung Pak Jordan.

Bos Nardo, dengan sangat kagum, segera berjalan ke toko barang antik "Shugu", berjalan hingga ke tiba di hadapan Jenni, lalu langsung menunduk.

"Nyonya Jenni, maaf saya sebelumnya tidak mengetahuinya dan hampir akan bertingkah tidak sopan terhadap Anda! Uang kompensasi untuk jasku tidak diperlukan, tolong maafkan sikap kasar saya. Ini adalah hadiah kecil saya untuk Anda.”

Setelah mengatakannya, Bos Nardo segera mengeluarkan Buddha emas sebesar telapak tangannya, lalu dengan hormat menyerahkan ke Jenni.

Bagaimanapun juga, dia adalah orang yang dibayar Yuanming untuk datang kemari, mengapa dia harus menyinggung saudara Pak Jordan demi untuk puluhan juta rupiah, bukan?

Jenni, yang dikelilingi kerumunan yang sedang menyanjungnya, tampak sangat bingung, tidak memahami apa yang sebenarnya telah terjadi. Ketika melihat Buddha emas itu, dia tiba-tiba tersadar kembali.

"Astaga, emas!"

Jenni dalam sekejap menjadi semangat, langsung mengambil Buddha Emas. Saking bahagianya, ia pun tersenyum lenar. "Bos Nardo, apa yang kamu bicarakan? Mulai hari ini, kamu adalah teman Andrew kami! Apa yang terjadi sebelumnya, aku dari awal sudah melupakannya, ha ha ha..."

Begitu melihat uang, Jenni segera melupakan kejadian bahwa dia telah ditampar. Dia memperlihatkan senyuman palsunya, memeluk erat Buddha Emas itu, tampak sangat ceria.

"Bu!"

Dewi tidak bisa termangu-mangu, dan bahkan tidak bisa mengatakannya keluar.

Jenni dapat langsung dirayu hanya dengan satu Buddha emas itu.

Ibunya sendiri hanya mengenal uang, bukan manusia!

Melihat bahwa bahkan Bos Nardo yang diundang juga telah pergi, bos gemuk menjadi semakin murung. Dia, yang terduduk lemas di tanah, menangis tanpa menitik air matanya.

Dia telah menyinggung siapa?

Apa identitas sebenarnya bos toko rusak di seberang itu?

Jika reputasi Yuanming langsung diskreditkan setelah dibuka, apa yang harus dijelaskan dirinya kepada investornya? Tentu akan merupakan masalah kecil jika dirinya dipecat, tapi dia mungkin saja tidak akan bisa melanjutkan bisnis ini untuk kedepannya.

Selain itu, orang yang berinvestasi pada dirinya memiliki koneksi yang sangat besar, dan dia tentu tidak bisa menyinggungnya.

Bos gemuk itu segera menerobos kerumunan, menghentikan Andrew, tersenyum paksa padanya.

"Bo—Bos Andrew, barusan saya yang bersikap kurang ajar, saya tidak menyangka Anda mengenal begitu banyak orang terkenal! Sayalah yang salah. Saya sungguh-sungguh meminta maaf, Anda adalah orang yang berhati luas, tolong ampuni saya, ya.”

"Ayah, abaikan saja dia, dia pantas mendapatkannya.”

Dewi berkata dengan dingin.

Andrew terus terang berkata, "Itu, itu adalah teman menantuku."

“Menantu Anda?” Bos gemuk itu menatap Roky dengan tatapan heran, lalu dia segera menyangjungnya. “Saya tidak tahu menantu Anda begitu cakap, dia adalah pria yang hebat. Anda sungguh beruntung dapat menemukan menantu seperti dia.”

Wajah Roky tampak dingin, ia pun tidak memiliki niat untuk meladeninya.

Bos gemuk itu enggan untuk menyerah. Dia pun melangkah maju dan tersenyum padanya. "Direktur Roky, saya yang salah, saya meminta maaf! Tolong Anda berikan saya muka, jangan membuat toko saya yang baru dibuka dipermalukan.”

Roky dengan dingin berkata, "Apakah kamu layak untuk diberi muka?"

Pada saat ini, Jenni dengan kesal bergegas ke depan, menampar wajah bos gemuk itu.

"Barusan kau menyuruh orang untuk memukulku, sekarang kamu secara tak tahu malu ingin meminta maaf?"

Setelah selesai mengatakannya, Jenni, bagaikan singa betina yang ingin menerkam mangsanya, melayangkan tangannya, menangkap manajer gemuk itu, lalu memukulinya.

"Ya ya... Nyonya Jenni, saya salah! Hiks, tolong jangan pukul saya lagi... sakit sekali..."

Bos gemuk itu meringis kesakitan. Dia pun menjerit saat dihajar Jenni, dan sama sekali tidak berani melawannya.

Jenni ingin melampiaskan seluruh amarah yang dipendamnya, pukulannya pun menjadi semakin ganas. Dia telah menamparnya hingga puluhan kali, sampai-sampai tangannya merasa kesakitan. Dia pun menjambak rambut bos gemuk itu, lalu mencakarnya!

"Ah! Nyonya, tolong jangan memukulku lagi!"

Wajah bos gemuk itu dicakar hingga berdarah. Saking sakitnya, dia langsung merintih kesakitan.

Ketika Dewi ingin maju, Roky menghentikannya, lalu berkata dengan ringan. “Biarkan saja ibu melampiaskan amarahnya, dia sendiri yang mencari masalahnya.”

"Tapi…"

Dewi ingin mengatakan sesuatu, tapi ia pun terdiam.

Dia tahu bahwa kekuatan bertarung betina ibunya setara dengan seorang petarung!

Saat ini, ada beberapa mobil yang melaju kemari, dan beberapa petugas penegak hukum turun dari mobil tersebut.

"Siapa pemilik Yuanming? Ada orang yang melapor bahwa kau menjual barang antik palsu. Tutuplah tokonya!"

“Siapa, siapa yang melaporkannya?” Saking takutnya, bos gemuk itu seketika berkeringat, langsung terjatuh lemas ke tanah, gemetar ketakutan.

Soal mengenai dirinya yang membeli produk palsu tentu telah dirahasiakan, bagaimana bisa ada orang yang mengetahuinya?

Seorang petugas penegak hukum dengan dingin berkata, "Dan katanya kau sengaja menyakiti orang-orang!"

Badan bos gemuk itu gemetar, dan ia segera berteriak, "Dia yang barusan telah memukulku, aku bahkan sama sekali tidak membalasnya.”

Begitu selesai mengatakannya, Jenni seketika bersandiwara, langsung terjatuh ke tanah, memegangi dadanya dan memekik sedih.

“Ah, tulangku sakit sekali… Semua orang telah melihatnya, aku, seorang wanita tua berusia lima puluhan, sudah tua, lemah dan sakit, jadi bagaimana mungkin aku bisa memukulmu?! Barusan dialah yang menyuruh orang-orang untuk memukulku, kalian cepatlah tangkap dia.”

Ketika sang manajer gemuk melihat Jenni, yang barusan masih mampu bertarung, dalam sekejap terjatuh ke tanah dan berpura-pura sakit, matanya pun hampir melotot keluar.

Kerumunan di sekitarnya pun saling memandang, bahkan aktor Dave langsung tercengang melihatnya.

Wanita tua ini adalah aktor Oscar yang sebenarnya, bukan?

Sandiwaranya hebat sekali!

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu