Aku bukan menantu sampah - Bab 183 Datang Keroyokan Untuk Menghabisimu

Roky berbaring dengan nyaman di atas kasur. Ketika melihat sepasang stoking hitam yang tembus pandang masih tergeletak di atas bantal, dia tidak bisa menahan dirinya untuk menelan ludah, menatap Dewi.

Sepasang kaki sang istri yang ramping, putih, lembut dan mulus itu bahkan bisa menjadi model kaki indah!

Dewi pun meletakkan pulpennya sambil mengerutkan alisnya. “Kamu masih bisa sempat membaca buku? Nanti Nyonya Tua Cristy akan datang membawa orang-orang untuk menghabisimu, apa yang akan kamu lakukan?"

Orang-orang mereka banyak dan kuat, keluarganya sendiri sama sekali bukan saingan mereka.

Roky memegang bukunya, dengan santai berkata, “Tenang saja, mereka semua nanti malam bahkan tidak bisa menyelamatkan diri mereka sendiri, jadi mereka tidak akan datang kemari.”

“Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?” tanya Dewi curiga.

Roky seketika tertegun, berpikir bahwa dia hampir saja akan membocorkan rahasianya. Dia pun segera tersenyum dan berkata, “Aku menebak ramalannya saja!"

“Omong kosong!” bentak Dewi marah sambil memelototinya.

Tampaknya dia biasanya sungguh terlalu santai, dan perlu memintanya untuk pergi bekerja di studio agar dia tidak mengatakan hal-hal fantastis seperti ini sepanjang hari.

Dewi menghela napasnya. Dia pun tidak tahu apakah nanti malam Keluarga Liu akan datang kemari, dan hatinya masih merasa agak gelisah.

Roky pun bertanya, "Sayang, apakah nanti malam aku boleh tidur di ranjang?"

"Terserah kamu.”

Dewi sedang mengkhawatirkan masalah tentang Keluarga Liu, dia pun tidak mendongak kepalanya.

Roky merasa sangat gembira.

Jika sang istri tidak menolaknya, ini pun menandakan bahwa dia telah setuju!

Akhirnya malam ini dirinya tidak perlu tidur di lantai sialan itu!

Disaat hatinya sedang bergirang, dia pun mendengar Dewi dengan jengkel berkata, “Di dalam lemari ada dua selimut, kamu pilihah satu! Jika Keluarga Liu datang kemari untuk menghabisimu dan menghancurkan habis rumah kami, kamu langsung keluarlah dan tidur sendirian di jalanan!"

Apa?

Roky mengerutkan keningnya. Dia mengira bahwa dirinya bisa memakai selimut yang sama dengan Dewi, tidur bersamanya.

Tapi tidak disangka maksudnya adalah tidur secara terpisah. Bahkan jika dia ingin mengambil keuntungan dari istrinya, dia pun tidak dapat melakukannya jika dibatasi dengan selimut yang tebal.

Namun, akhirnya dirinya bisa berbaring di ranjang, di mana merupakan perbedaan kualitas yang besar jika dibandingkan dengan tidur di lantai untuk waktu yang lama.

Roky pun menelan ludahnya. Suatu saat, dia pasti akan mendapat kesempatan untuk tidur bersama istrinya.

......

Kediaman Keluarga Liu.

Di dalam halaman, sudah tersapat sekelompok orang yang sedang berdiri di sana. Selain tiga puluh atau empat puluh kerabat Keluarga Liu, sebagian besar merupakan pengawal.

Nyonya Tua Cristy berdiri di bawah tangga sambil mengamati kerumunan tersebut.

Berani-beraninya dia mengancam nyawa putra dan cucunya!

Roky, si bajingan ini, sungguh sangat sombong!

Kepala keluarga Keluarga Liu masih belum menerima surat tersebut, dan dia sudah tidak bisa menahannya lagi.

Pada malam ini, dia harus pergi ke rumah Roky untuk menghukumnya, secara pribadi memimpin orang-orang untuk membawa Roky kembali ke kediamannya, berlutut untuk mendengarkan persidangan tersebut, memberikannya hukuman berat dengan hukuman mati dari Keluarga Liu!

Jika dia tidak dapat membunuh bajingan itu, dia pun tidak akan bisa meredakan amarahnya!

Ando yang melihat di samping juga mengepalkan tangannya.

Bahkan jika Roky memiliki kekuatan yang luar biasa, apakah dia bisa mengalahkan seratus orang ini?

Nyonya Tua Cristy pun ingin membuat masalah ini menjadi besar. Dia bahkan berharap Roky akan menyerang para anggota Keluarga Liu ini.

Selama bajingan itu menyerang anggota Keluarga Liu, baik membunuh maupun melukai puluhan orang-orang mereka, sang kepala keluarga pasti akan marah, dan pasti akan menghukum mati Roky dengan menggunakan hukum keluarga.

“Dimana Mike?” tanya Nyonya Tua Cristy.

Ando segera berkata, “Masih ada beberapa kerabat jauh dari Keluarga Liu yang datang dari luar kota, jadi Mike sedang bergegas ke sana untuk menyambut mereka.”

Sebelum dia dapat menyelesaikan perkataannya, Mike, dengan membawa tujuh delapan orang, membuka pintu kediaman dan masuk ke dalam.

Orang-orang ini merupakan kerabat jauh dan miskin Keluarga Liu. Ando biasanya tidak akan melirik mereka, bahkan tidak akan peduli pada mereka, tetapi hari ini mereka secara khusus dipanggil kemari supaya mereka semua dapat bersama-sama menghabisi Roky!

Melihat bahwa mereka akan pergi mencari Roky untuk membalas dendam, Mike juga ikut bersemangat, dan dengan dengki berkata, “Nanti setelah menangkap Roky, aku yang akan pertama kali melumpuhkan tangannya! Ayah, aku juga telah mengundang beberapa master terkenal, jadi kita tidak perlu takut sampah itu akan memukul kita!”

“Duk duk.” Pada saat ini, terdengar suara pintu yang diketuk.

“Master yang kuundang sudah tiba!” Mike menjadi sangat gembira dan segera berlari untuk membuka pintunya.

Begitu pintunya terbuka, terdapat kurang lebih empat puluh pria ganas yang sedang berdiri di luar.

Ando yag melihatnya pun tampak gembira, sama sekali tidak menyangka bahwa putranya kali ini bisa diandalkan, telah mencarikan orang yang dilihat sangat hebat berkelahi.

Pria dengan rompi hitam, yang tampak seperti pemimpinnya, mengunyah permen karet, melirik ke Mike dan bertanya, "Apakah ini kediaman Keluarga Liu?"

“Betul, kalian adalah preman bayaranku, bukan?” tanya Mike girang.

“Preman bayaranmu?” Sang pria rompi hitam itu tersenyum menghina, dan tiba-tiba menampar wajah Mike. “Memangnya siapa yang datang untuk memberimu muka? Aku kemari untuk menagih hutangnya!!”

Nyonya Tua Cristy mengerutkan keningnya, dengan murka berkata, "Siapa kalian? Beraninya kalian masuk ke kediaman Keluarga Liu dan menghajar orang-orangku?"

“Pfft!” Pria rompi hitam itu menendang pintu hingga terbuka, dengan gagah membawa orang-orang ke dalam halaman, dengan kejam berkata, “Tuan Muda Keluarga Liu kalian dulu pernah bermain di kasino Kak南kami dan berhutang banyak! Nih, kalian lihatlah, ini tanda terima yang ditandatangani oleh Tuan Muda Mike.”

“Mike, kamu ada pergi ke kasino?” Matanya Ando membelalak saking terkejutnya, dan dia pun bertanya dengan murka!

Mike memegangi wajah bengkaknya, berdiri dengan ketakutan. Sebelum dia sempat menjawab pertanyaan ayahnya, dia, dengan suaranya yang gemetar, berkata ke pria rompi hitam itu. "Bukankah tenggat waktunya belum tiba?"

Setelah mendengar ini, wajah Ando menjadi merah karena murka dan meraung, “Dasar anak tidak berbakti, kamu benaran memiliki hutang judi.”

"Ayah, aku... aku hanya pergi untuk bermain beberapa pertandingan, dan aku juga tidak kalah banyak.”

Mike dengan panik berkata, “Selain itu, aku sudah menjelaskan kepada mereka bahwa selama aku mendapatkan properti Roky, aku akan menggunakan mobilnya yang seharga delapan puluh miliar rupiah itu untuk melunasi hutangnya.”

Nyonya Tua Cristy saking marahnya sampai tidak bisa berkata apa-apa, sekujur tubuhnya pun gemetar.

Mia yang tersadar kembali pun menjerit, "Siapa itu Kak Samuel?"

Pria rompi hitam itu maju selangkah ke hadapan Mia, lalu dengan santai berkata, "Karena kamu tidak tahu siapa Kak Samuel, kami tidak akan menghajarmu hingga mati. Kak Samuel adalah Samiel. Dulu, semua properti di bawah naungan Tuan Muda Kai kini telah diambil alih oleh Kak Samuel kami, sekarang kalian harus memanggilnya Tuan Samuel!”

Setelah mendengar kata "Samuel", sekujur tubuh Nyonya Tua Cristy bergetar saking marahnya.

Samuel ini merupakan orang yang dominan di kota, apalagi setelah mengambil alih tempat Tuan Jacob kekuatannya semakin berkembang, dan dia juga telah dijaga oleh “T-Rex”, yang dikenal sebagai orang ambisius dan ganas di Kota Gopo, di mana membuatnya lebih kaya dan garang.

Dia pun tidak menyangka bahwa Mike malah pergi berjudi ke tempat Kak Samuel,dan bahkan memiliki hutang yang besar!

Ando merasa kesal dan marah. Dia pun tahu bahwa Samuel,yang akhir-akhir ini dikenal dengan orang yang ambisius dan ganas, sedang terburu-buru ingin melakukan hal yang besar untuk membangunkan kekuasaannya, tetapi dia tidak menyangka bahwa Keluarga Liu akan dijadikan bidik sasarannya.

Dia dengan ganas memelototi putranya, lalu berkata kepada Cristy.

"Bu, sekarang bukanlah waktunya memarahi Mike. Kita harus melunasi hutang judinya dulu, kemudian baru melanjutkan bisnis kita."

Yang disebut "bisnis" adalah membereskan balas dendamnya pada Roky!

"Untungnya kamu pintar.”

Pria rompi hitam itu mengangguk puas, lalu menyodorkan tagihannya padanya.

Ando pun mengambil tagihan tersebut dan melihatnya. Tiba-tiba, dia merasa seakan darah di sekujur tubuhnya membeku, membuatnya hampir lupa bernapas.

“Ando, berapa harganya?” Nyonya Tua Cristy dengan tidak sabar berkata, “Berikanlah mereka dua atau empat miliar rupiah supaya bisa cepat-cepat mengusir mereka.”

Mata Ando menatap ke tagihan itu, tubuhnya sedikit gemetar, dengan suara yang bergetar berkata, “Bu... Mike berhutang… lebih dari 100 M..."

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu