Aku bukan menantu sampah - Bab 232 Kesalahan Karena Faktor Ketidaksengajaan

Roky melihat sejenak, berbalik badan dan berjalan ke rumah sakit.

Hanya dengan Master Feng Shui yang memiliki kekuatan sihir yang kuat, baru bisa menggunakan mantra mengutuk orang, dan sangat sedikit untuk bisa mendapatkan hasilnya secara langsung.

Pantas saja orang berbaju hitam itu berani sombong di depannya, ternyata di tangannya ada sedikit umpan.

Tapi keterampilan kecil semacam ini di mata master Feng Shui di Nanguang sangatlah cemerlang, dan takut tidak bisa menghindarinya.

Tapi menurut Roky, tidak ada perbedaan dengan permainan anak-anak.

Penggarap keabadian sejati telah lama meremehkan penggunaan mantra fana ini.

Dan dia menempatkan tiga mantra berturut-turut di atas boneka kertas.

Dia akan kembali ke perapal mantranya, dan akan membawa kejutan yang besar kepada pihak lawan !

……

Melihat Roky keluar, Jenni menarik Dewi : “Putriku, kamu segera pergi ke rumah sakit untuk melihat ayahmu, jangan sampai si jelek Roky itu membawa kesialan lagi !”

Dewi tercengang : “Ibu, kamu tidak pergi?”

“Ini……” ekspresi Jenni berubah dengan tidak alami, dan mencibir : “Di supermarket sedang ada diskon 50%, bibi Angel mengajakku pergi !”

Dewi berkata dengan tidak senang : “Ibu, ayah sudah dirawat di rumah sakit, kamu masih pergi berbelanja.”

“Aku tidak berbelanja, bukankah aku pergi membeli barang murah dan menghemat uang untuk keluarga? Selain itu, ayahmu juga tidak terluka, dan hanya injeksi glukosa di rumah sakit !” Jenni melototinya dan berkata : “Lepaskan gelangmu !”

“Bukankah kamu sudah mengambil beberapa perhiasan yang diberikan Roky kepadaku?”

“Beberapa itu saja yang dipakai, aku ingin menukarnya !”

Setelah Jenni selesai berbicara, dia langsung menarik lengan Dewi, melepaskan gelangnya dan memakainya.

Dia melihat dengan lebih detail, dan meludah dengan jijik.

“Phei, orang tak berguna ini bahkan tidak membelikanmu sebuah gelang emas!”

Dewi berkata dengan marah : “Jika kamu tidak mau, kembalikan kepadaku!”

Jenni segera menarik kembali tangannya, dan bergegas berjalan ke kamar tidur, sambil berjalan dia berkata : “Aku ganti pakaian dulu, kemudian berdandan, agar cocok dengan gelang ini.”

Melihat ibunya begitu senang, Dewi hanya bisa menghela napas tak berdaya.

Meskipun Roky menyuruhnya jangan melepaskan gelang itu, tapi Dewi sama sekali tidak percaya dengan dewa dan hantu, selain itu Jenni hanya memakainya pada sore hari, gelang ini dibuat sendiri oleh Roky, itu sangat berarti baginya, dan tidak akan membiarkan ibunya sendiri terus memakainya.

Dia menggelengkan kepala, mengambil tasnya dan berjalan keluar, dan berencana pergi ke perusahaannya untuk menangani pekerjaannya terlebih dahulu, kemudian pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya.

Tepat ketika Dewi duduk di dalam mobil, dan bayangan mobilnya baru saja hilang, ada satu sosok manusia melompat ke arah pintu, melihat ke sekeliling sejenak, dan dengan cepat mengeluarkan ponsel dari pelukannya.

Sosok orang ini terlihat seperti monyet yang kurus, penampilannya sangat buruk, dan ada tai lalat seukuran uang koin di atas alis kiri.

Dia menelepon dan merendahkan suaranya.

“Kak Mike, aku menemukan rumah Andrew sesuai dengan alamat yang kamu berikan…….jimat bunga persik yang kamu minta kepada guruku, bagaimana menggunakannya?”

Mike berkata dengan tak sabar : “Sonny, aku sudah memberitahumu sebelumnya, dan kamu lupa lagi? Kamu hanya perlu menempelkan jimat itu ke sudut dinding pintu rumahnya, begitu ada wanita yang keluar, dia pasti akan terkena.”

“Itu……bagaimana kalau wanita tua itu yang terkena?”

“Jimat itu hanya berfungsi untuk wanita dengan usia di bawah tiga puluh tahun! Ini adalah jimat bunga persik yang dibeli ayahku dengan harga seratus enam puluh juta dari master Artha, hanya ada satu lembar, jangan kamu sia-siakan!"

Sonny menelan ludahnya, tertawa jahat dan berkata : “Tenang saja, Kak Mike! Aku juga telah memanggil sekelompok saudaraku, aku pastikan bisa bermain sampai puas dengan Dewi! Aku akan menelepon Kak Mia, memintanya datang ke hotel untuk menunggu videonya, dan pasti tidak akan menyia-nyiakan jimat berhargamu ini.”

Mike mengangguk, menutup teleponnya, dan matanya memancarkan dua cahaya yang tajam.

Kali ini, dia tidak hanya ingin membalas dendam terhadap Roky, tetapi juga ingin dia menyaksikan sendiri istrinya dimainkan oleh orang lain, untuk menghilangkan kebenciannya.

……

Jenni memakai riasan yang tebal di depan cermin, dan juga memakai sebuah gaun bunga-bunga, berpakaian dengan sangat cantik dan berjalan keluar dari pintu.

Tepat ketika dia baru saja membuka pintu, dia hampir saja bertabrakan dengan satu sosok manusia, tiba-tiba dia berteriak karena terkejut.

“Siapa!”

Pihak lain sepertinya ingin mengetuk pintu, dan juga dikagetkan oleh dia.

Begitu Jenni mendongak, dan merasa wanita ini sangat familiar, setelah berpikir sejenak tiba-tiba dia teringat, dan berkata : “Kamu adalah….su……”

“Bibi, namaku adalah Yulia, sekretaris Direktur Melani.”

“Iya,iya……aku sudah ingat.”

Begitu Jenni mendengar kata “Melani”, tiba-tiba dia langsung menatap pihak lawan dengan waspada, dan menegur dengan tidak sungkan : “Katakan, buat apa kamu datang ke rumahku?”

Yang datang adalah Yulia, dia memakai riasan tipis, ada sesuatu yang tidak natural melintas dari pipi cantiknya, dan bertanya : “Apakah Dewi ada di sini, aku ingin berbicara dengannya.”

“Putriku tidak ada di sini, kembali dan beritahu bosmu, jangan mengira ada uang bisa sembarangan merusak pernikahan putriku !” Jenni berkacak pinggang, berjaga di depan pintu seperti Mu Yasha (nama tokoh), dan berkata dengan galak : “Jika ingin bertemu dengan menantuku, berikan aku 10M terlebih dahulu!”

Yulia mengerutkan kening, bersabar sejenak, dan berbicara dengan temperamennya : “Kamu salah paham, kali ini aku tidak mencari Roky, masalah terakhir kali aku pergi ke perusahaan untuk mencari Direktur Dewi, Direktur Melani juga sudah membahasnya denganku.”

“Hal ini memang aku yang membuat keputusan tanpa otorisasi, aku datang ingin meminta maaf kepadanya.”

“Minta maaf?” Jenni baru saja hendak mencaci maki, tiba-tiba dia melihat barang yang ada di kaki Yulia, tiba-tiba matanya berbinar : “Apa ini?”

Yulia terkejut, menunduk dan melihat ke arah kakinya, dan berkata dengan tergesa-gesa : “Aku pertama kali mengunjungi rumahmu, dan tidak tahu harus membeli apa, jadi aku menyiapkan sebuah hadiah kecil……”

Sebelum dia selesai berbicara, Jenni langsung menenteng kantong plastik itu, menjulurkan lehernya dan melirik sejenak, dan tiba-tiba tersenyum paksa.

“Aiyo, ini ginseng ! dan juga ada Ganoderma lucidum, ckck, Ganoderma ini lebih besar dari kepalaku, mungkin ini harganya beberapa puluh juta bukan? Berapa harganya?”

Yulia juga terkejut sejenak, dia belum pernah melihat orang mata duitan seperti Jenni, dan segera berkata dengan canggung : “Bibi, aku membelinya dengan sembarangan, Ganoderma ini juga hanya enam atau delapan puluh juta, untuk paman merendam arak……”

“Delapan puluh juta!” Jenni hampir melompat kegirangan, dan segera menyeret satu kantong plastik lainnya : “Ternyata sekretaris Direktur Melani juga orang kaya…….masih ada bubuk mutiara, sarang burung walet, sirip hiu……”

Dia mengeluarkan semua kotak di dalam kantong plastik, dan melihat sampai wajahnya memerah.

Barang di dua kantong besar ini, setidaknya bernilai beberapa ratus juta!

Aku akan menjadi kaya !

Jenni sangat senang sampai tidak bisa menutup mulutnya, dan langsung mengubah penampilannya yang garang, mendongak dan tersenyum datar kemudian berkata : “Nona Yulia, menantu dan putriku tidak ada di rumah, atau kamu ingin duduk di dalam dan meminum teh!”

“Tidak, tidak perlu!” kulit kepala Yulia mati rasa, dan berkata dengan segera : “Bibi, aku akan membantumu membawa barang ini masuk, lain kali aku akan datang melihatmu.”

“Lain kali?” Jenni tercengang, dan segera berkata dengan girang : “Baiklah, lain kali saat kamu datang melihatku, ingat sarang burung walet darah lebih bagus dari sarang burung walet ini.”

“Ha? Baiklah!”

Yulia merasa sangat canggung, dan segera membantu Jenni membawa barang itu masuk ke dalam rumah.

Terakhir kali setelah dia mengancam Dewi tanpa izin, Melani malah menamparnya, dan meminta Roky tenang.

Yulia sangat menyalahkan dirinya sendiri, merasa dirinya sendiri tidak bisa membantu sahabatnya sendiri, dan mengasingkan hubungan antara Melani dan Roky, setelah mempertimbangkan dalam waktu yang lama, dia memutuskan untuk datang mencari Dewi, meminta maaf kepadanya, dan juga membiarkan Roky merasa tenang.

Tapi tak disangka kedatangannya ini menjadi sangat canggung karena Jenni.

Setelah Yulia membawakan barang itu masuk, dia segera mencari alasan untuk pergi, dia tidak bisa menahan “antusias” Jenni.

Tepat ketika dia berjalan keluar pintu, tiba-tiba kepalanya berdengung, dan merasa pusing.

Dia mengerahkan seluruh kekuatannya dan menggelengkan kepalanya sejenak, bersandar di dinding dan berjalan ke lift, dan hanya merasa sangat aneh sementara waktu.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu