Aku bukan menantu sampah - Bab 844 Awas!

Roky tersenyum dan menatap Dewa Magis Shou “Tuan Surai, beberapa waktu ini tidak menghubungimu, apakah anda masih baik di Kota Babel.”

“He.” Dewa Magis Shou memelototi Maggy “Tentunya baik, gadis itu tidak membuat ulah, tentu saja aku akan menjadi lebih baik.”

“Kakek, aku juga banyak membantumu.”

“Apa yang kamu bantu, lebih tepat dikatakan jika kamu membuat kekacauan.”

Roky berkata dengan tersenyum “Aku sudah memesan ruangan pribadi, kita berbicara di dalam saja sambil makan.”

Roky sudah lama tidak bertemu dengan Dewa Magis Shou dan juga Maggy.

Syarfi dan Dewa Magis Shou adalah teman catur, ketika mulai makan, mereka berdua pun mulai membahas masalah catur dengan sangat serius.

“Kak Roky, kapan kamu akan kembali ke Kota Gopo?” Talita bertanya kepada Roky.

“Seharusnya masih lama, Dewi berencana memindahkan kantor Perusahaan Artha Cloud ke Kota Sahaja, ke depannya juga berkemungkinan besar akan menetap di Kota Sahaja.” Roky berkata.

“Apakah tidak akan kembali lagi?” Tatapan Talita terlihat kecewa.

Maggy pun tiba-tiba berkata “Aku memindahkan medical center ke Kota Gopo dan akhirnya kamu berpindah ke kota lain.”

Roky berkata dengan tersenyum “Apakah kamu membuka medical center karena aku?”

“Ini……” Wajah Maggy terlihat cemberut dan menunjukkan ekspresi yang tidak senang.

Jika bukan karena Roky berada di Kota Gopo, dirinya juga tidak akan membuka medical center di Kota Gopo.

Talita mengangkat segelas anggur “Kak Roky, mari kita minum.”

Sambil berkata, Talita pun langsung menghabiskan segelas anggur itu dan tidak menunggu Roky, kemudian dia pun menuangkan segelas anggur lagi.

Roky tertegun, dia memikirkan Talita juga tidak terlalu pandai dalam meminum anggur, apa yang terjadi dengannya pada hari ini.

“Talita, jangan minum terlalu banyak.”

“Tidak apa-apa, hari ini aku sangat senang.” Talita meminum segelas lagi dan dia pun sudah terlihat mabuk.

Ketika memikirkan Roky akan menetap di Kota Sahaja, Talita pun merasa sangat sedih di dalam hatinya.

Tetapi, bagaimanapun dirinya juga merupakan pengelola pabrik, yang membantu Roky dan dapat dipastikan mereka masih terdapat kesempatan untuk bertemu lagi.

Talita lanjut meminum anggur, Roky juga tidak berhasil membujuknya agar tidak meminum anggur yang terlalu banyak.

Ditambah dengan Maggy yang berada di sampingnya dan mengatakan ingin memindahkan medical centernya ke Kota Sahaja, ini pun membuat Roky menjadi kelelahan.

Membuka medical center di Kota Gopo sangatlah mudah, tetapi sebaliknya jika membuka di Kota Sahaja akan sangat susah.

Abaikan dulu akupuntur yang terkenal di Kota Sahaja, selain itu juga masih terdapat Pengobatan Tradisional yang terkemuka, dengan keterampilan Maggy yang masih tidak terampil, tampaknya hanya akan membuat malu.

Akhirnya, Dewa Magis Shou pun merekomendasikan Maggy kepada Syarfi dengan tidak berdaya, agar Maggy dapat meningkatkan keterampilannya di Pengobatan Tradisional dengan Syarfi.

Ini pun membuat Maggy kembali merasa senang.

Bagaimanapun juga, Maggy pun dapat sering bertemu dengan Roky lagi.

Setelah selesai makan, Surai dan Syarfi sudah tidak dapat bersabar untuk memainkan catur lagi, jadi mereka berdua pun segera kembali ke Pengobatan Tradisional dan bersiap-siap untuk bergadang.

Roky pun membawa Talita dan Maggy untuk pergi berjalan-jalan, melihat sudah malam, dia pun berencana untuk mengantar mereka berdua kembali ke Pengobatan Tradisional.

“Kak Roky, apakah kamu akan jarang kembali ke Kota Gopo lagi?” Talita tidak dapat menahan lagi dan menanyakannya, tidak diketahui kenapa juga, hatinya terasa sedih, yang seperti ditinggalkan oleh keluarga.

Roky menghela nafas, sebenarnya dia juga dapat mengetahui kesedihan Talita.

Tetapi bagaimanapun Talita bukan anggota dari Keluarga Liu dan dirinya juga tidak dapat selalu bersamaan dengannya.

“Talita, pabrik berlokasi di Kota Gopo, aku juga akan sesekali kembali ke sana dan pada saat itu aku juga akan pergi mencarimu.”

“Um.” Talita mengangguk dengan berusaha untuk menyembunyikan perasaannya.

Tidak peduli apa pun, Roky juga masih tetap menganggapnya sebagai anggota dari keluarga.

“Boom boom”

Suara sepeda motor pun terdengar.

Beberapa lampu sepeda motor bersinar dengan terang dari depan, ini membuat mereka merasa sangat silau dan tidak bisa membuka kedua mata mereka.

Dalam sejenak, puluhan sepeda motor melaju kencang menuju ke arah mereka.

Roky pun menghalangi mereka berdua agar tidak tertabrak oleh sekelompok orang ini.

Tapi sekumpulan orang ini tidak pergi, melainkan membuat lingkaran dan mengepung mereka bertiga.

“Apa yang ingin dilakukan oleh kalian?” Talita tiba-tiba mengerutkan kening, dia berkata dengan dingin dan dia pun sudah mengetahui bahwa target dari sekelompok orang ini adalah mereka bertiga.

“Kenapa, ingin merampok?” Maggy tidak merasa takut dan berkata dengan tajam.

“Zi”

Sebuah sepeda motor berhenti di depan Roky, pengendara itu mengenakan helm hitam dan memegang sebuah tongkat baseball di tangannya, lalu dia pun melompat dari sepeda motornya dengan agresif.

“Kami mencari yang bermarga Lin, jika tidak ingin mencari mati maka sebaiknya kalian berdua segera pergi dari sini.”

“Untuk apa mencariku.” Roky berkata dengan datar.

Baru saja selesai berkata, Maggy pun bergumam dengan dingin “Kalian sudah buta, beraninya untuk mencari masalah terhadap Kak Roky, tampaknya kalian sudah merasa bosan untuk hidup di dunia ini?”

“Yo, pedas sekali.”

Pengendara yang mengenakan helm hitam itu pun menatap Maggy.

Tadi dirinya tidak memperhatikannya, saat ini dirinya baru menyadari bahwa dua wanita ini terlihat sangat cantik.

Satu terlihat anggun dan sopan yang seperti permaisuri, satunya lagi mengenakan pakaian olahraga yang ketat, dengan tubuh seksi yang dikenakan rompi putih, sungguh cantik dan pedas!

Pengendara lain yang berada di belakang pun menyadarinya, mereka semua pun menatap Talita dan Maggy.

Maggy pun menjadi marah dan berkata “Apa yang kalian lihat, percaya tidak aku akan menggali bola mata kalian untuk memberi makan anjing.”

Dengan di luar dugaan, pengendara helm hitam itu bukannya takut, dia malahan tertawa dengan keras.

“Pedas sekali, aku menyukainya.”

“Awas!”

Maggy menjerit dengan marah.

Roky pun berdiri di depan mereka berdua dan berkata dengan dingin “Untuk apa kalian mencariku, aku lagi sibuk, jika kalian tidak mengatakannya, aku akan langsung membereskan kalian.”

“Hehe!” Pengendara helm hitam pun merasa tidak senang setelah dihalangi oleh Roky, lalu dia pun berkata “Roky, dengan tidak sangka rezekimu juga bagus, dengan membawa dua wanita cantik ini. Anggap saja kamu beruntung, aku memberikan dua pilihan kepadamu. Pertama, kamu tinggal di sini; kedua, tinggalkan dua wanita itu di sini.”

Kedua wanita ini sangat luar biasa, jika tidak menangkapnya, mereka akan kabur.

Bagaimanapun dirinya mempunyai waktu, setelah mendapatkan dua wanita ini, baru pelan-pelan memberikan pelajaran kepada Roky juga tidak lambat.

“Kamu mengatakan mereka?” Roky melirik ke belakang dan berkata dengan tersenyum “Boleh, tetapi apakah kamu yakin dapat membawa mereka untuk pergi?”

Pengendara helm hitam tertawa menyeringai “Jika aku tidak dapat menangkap dua wanita ini, apakah aku masih dapat bermain di lingkungan ini.”

Roky tersenyum dan mengangkat dagunya ke arah Maggy, lalu dia pun berkata “Aku rasa satu pun kamu tidak dapat menangkapnya, lebih baik segera pulang dari pada membuat malu di sini.”

“Sial!” Pengendara helm hitam merasa sangat marah, dia melemparkan tongkat yang dipegangnya kepada bawahannya, lalu dia pun berjalan ke depan dengan marah.

Jika seorang wanita saja tidak dapat dibereskan, apakah dirinya masih patut dikatakan sebagai seorang pria?

Pria ini mengenakan pakaian yang begitu tidak berharga, kenapa masih ada dua wanita cantik yang masih ingin mengikutinya, betapa sialnya.

“Kak Roky, kenapa kamu tidak mempedulikan aku.” Wajah Maggy terlihat cemberut dan dia pun memeluk lengan Roky “Aku takut.”

Roky tersenyum dan berkata “Tenaga yang biasanya kamu gunakan untuk memukulku hilang ke mana? Keluarkan sekarang juga.”

Roky mengingat dengan jelas bahwa, ketika pertama kali bertemu dengan Maggy, wanita ini seperti harimau yang keluar dari hutan dan memukul dirinya dengan keras, tetapi pada akhirnya juga tidak mendapatkan keuntungan apapun.

“Ze ze, sudah berapa lama masalah ini, untuk apa kamu masih mengingatnya.”

Melihat Roky berkata dengan Maggy, pengendara helm hitam itu pun merasa sangat iri, lalu dia pun segera menunjukkan senyuman liciknya “Wanita cantik, ikuti aku saja dan dapat dipastikan aku akan menyayangimu setiap hari.”

“Awas!” Maggy pun tidak bersikap manja seperti tadi lagi dan dia pun segera berkata dengan marah “Kamu, jika hanya membantu Kak Roky untuk membersihkan sepatu juga tidak pantas.”

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu