Aku bukan menantu sampah - Bab 928 Mengaku Salah di Hadapan Orang Tuaku

Jenni pun tersadar sepenuhnya, dia buru-buru meraih tangan Dewi dan berteriak, “Cepat, cepat lapor polisi! Minta polisi untuk menangkap mereka.”

“Tidak ada gunanya.” Kata Roky dengan dinginnya, “Istriku, kamu bawa papa dan mama ke dalam rumah, masalah disini biar aku saja yang menanganinya.”

“Baiklah.” Kata Dewi mengangguk, dia langsung membantu Jenni berdiri lalu berjalan kembali masuk ke rumah,

Rino yang sudah ketakutan sampai lemas pun memapah Alicia dan berjalan kembali masuk ke rumah dengan pincang,

Di sini terlalu mengerikan!

Dia tidak seharusnya berlama-lama di sini.

Setelah beberapa orang itu masuk ke dalam rumah, Roky baru duduk di sofa, dan berpose seperti dia pemiliknya, lalu berkata dengan dingin, “Mau bicara apa, langsung saja kataakan, Aku tidak punya waktu bicara omong kosong denganmu.”

Marson mengeratkan kepalan tangannya dengan marah,

dia memiliki status yang luar biasa, dan bahkan banyak pejabat asing yang begitu patuh dan menurut dengannya, tapi, hari ini dia marah bisa-bisanya dibuat marah oleh Roky, bajingan kecil ini!

Tapi, sekarang Roky berada di atas, sedangkan Marson tidak punya tawanan atau apapun untuk mengancamnya, apalagi, dengan racun aneh di tubuh putranya, dia terpaksa hanya bisa menahan amarahnya, dan berkata dengan muramnya, “Orangnya sudah aku lepaskan, sekarang juga cepat buang racun pada putraku.”

“Oh?” Roky mencibir dan tersenyum, “Sepertinya kamu melepaskan orangnya dengan membuang racun dalam tubuh putramu, itu tidak ada hubungannya deh?”

“Kamu!” Marson tidak menyangka kalau dia bisa memalingkan wajahnya dan menyangkal seperti ini, Wajahnya langsung merah sekali karena marah, “Roky, sebenarnya apa yang kamu inginkan?”

Senyuman di wajah Roky tiba-tiba ditarik olehnya, tatapan matanya jadi begitu dingin,

“Pertama, kamu harus keluar dari keluarga Lin, dan pergi ke luar negeri, selamanya jangan pernah kembali!”

“Kedua, kamu harus bersumpah pada langit, sejak hari ini, kamu tidak akan menyerang atau mencari masalah dengan seluruh keluargaku.”

“Ketiga, Marson, kamu sudah menghancurkan batu nisan orang tuaku dan tidak menghormati orang tuaku sama sekali! Kamu harus berlutut dan mengaku salah di hadapan orang tuaku!"

Setelah mendengarkan ketiga persyaratan ini, mata Marson berkilat marah dan dia tersenyum dingin, "Roky, kapan generasi muda sepertimu ini dengan seenaknya memerintahku? Ketiga persyaratan ini benar-benar tidak menghormatiku sama sekali?”

“Aku memang tidak mau menghormatimu, memangnya kamu mau apa?” Roky bersandar langsung di sofa, duduk menekuk dengan santainya, lalu menatap Marson, dan berkata, “Jika bukan karena ada darah keluarga Lin yang masih mengalir di tubuhmu, kamu kira aku masih akan membiarkan Viloid hidup sampai sekarang?”

“Cih, jika putraku mati, aku pasti akan membuat seluruh keluargamu mati bersamanya.” Kata Marson dengan dingin,

Roky tersenyum dengan santai, lalu berkata sambil mengangkat pundaknya, “Sayang sekali, ucapan kejam seperti ini bisa diucapkan siapa saja, tapi sekarang, sepertinya prioritas dan kekuasaan itu ada di tanganku, aku tidak punya banyak waktu untuk bicara omong kosong denganmu, kamu bisa berjanji dan menjalankan tiga persyaratanku ini, atau pilihan lainnya kamu bisa mencari seseorang untuk membuang racun di dalam tubuh putramu.”

Selesai bicara, dia memerintahkan kepada Disa, “Lepaskan dia.”

Disa mengerutkan keningnya, lalu bertanya, “Direktur Roky, apa benar-benar mau melepaskan bocah ini?”

“Tidak apa-apa, intinya racun dalam tubuhnya, di dunia ini hanya aku yang bisa membuang racun itu.” kata Roky dengan santai, “Sebelum membuat Viloid mati perlahan, lebih baik bujuk ayahnya agar tidak bilang kalau aku sebagai anggota keluarga Lin tidak menghormatinya.”

Ucapan ini sangat terasa mengejeknya, Marson yang mendengar ucapan itu sangat marah sekali.

Dalam hidupnya, dia tidak pernah mengalami dan menerima penghinaan seperti ini!

Disa menendang Viloid dan berteriak dengan dingin, "Masih tidak pergi juga!”

"Pa." Begitu Viloid bebas, dia buru-buru pergi merangkak menuju Marson, memegangi kaki ayahnya dan berkata, “Pa, selamatkan aku, aku tidak ingin mati.”

Hati Marson begitu sakit ketika melihat putranya yang tampak menyedihkan ini, dia membuka mulut dan berkata, “Viloid, kamu tenang saja, aku tidak akan membiarkanmu mati, walaupun aku harus membunuh puluhan juta orang di dunia, aku akan tetap mengembalikan nyawamu itu.”

Wajah Roky jadi muram,

benar-benar tidak heran kalau ini ayah dan anak, ternyata mereka berdua sama-sama kejam dan tak berperasaan, memandang nyawa dan kehidupan orang lain seperti tidak ada harganya!

“Pa, seluruh tubuhku sakit sekali, kamu cepat selamatkan aku.” Viloid terus menggaruk-garuk tubuhnya, menggaruk-garuk kulitnya, dan terus mengeluarkan aliran nanah yang amis dan bau dari tubuhnya.

Seluruh tubuhnya sekarang bau busuk, rambutnya berminyak benar-benar seperti pengemis, dia seperti orang yang berbeda dengan dirinya dulu yang seperti putra bangsawan yang sangat sombong,

Marson menarik napas dalam-dalam, mengertakkan giginya dan menatap Roky, lalu beberapa kata keluar di antara giginya.

"Baiklah, aku akan mengiyakan persyaratanmu ini! cepat buang racun di tubuh putraku!”

Roky berkata dengan dingin, “Kalau begitu sekarang juga ayo pergi ke makam, lalu di depan makam para leluhur Keluarga Lin, serta di hadapan batu nisan orang tuaku, minta maaf dan mengatakan penyesalanmu! Setelah kamu minta maaf kepada orang tuaku, aku akan langsung membuang racunnya.”

Marson memerintahkan para pengawalnya mengangkat tandu untuk Viloid, lalu berkata dengan wajah muram, “Ayo pergi ke makam!”

Roky juga segera mengikuti mereka, mengambil ponselnya dan menelepon bibinya, Viska!”

“Bibi, nanti tolong kirim beberapa orang ke makan.”

***

Setengah jam kemudian,

Antrian panjang mobil hitam diparkir di pintu masuk pemakaman Keluarga Lin.

Roky keluar dari mobil dengan angkuhnya sambil menarik napas dalam-dalam.

Marson pun turun dari mobil di belakang dan melangkah menuju makam dengan wajah muram.

Tepat saat dia berjalan melewati gerbang, Roky tiba-tiba berkata dengan dingin, "Berhenti."

Marson hampir meledak marah, tapi dia tetap harus menahan amarahnya, lalu berbalik dan bertanya dengan tidak sabar, "Ada apa lagi?"

Wajah Roky dingin, dia memberi perintah dengan dinginnya, “Marson, berlutut!”

“Kamu...”

Wajah Marson tiba-tiba menggelap, dia hampir saja meledak marah di sana,

dia berusaha menahan emosi dan marahnya, lalu berkata dengan suara berat, “Bukannya sudah sepakat, minta maaf begitu sampai di depan makam orang tuamu?”

“Siapa yang bilang kamu kesana dengan berjalan?” Roky berkata lagi dengan dingin, “Kamu berlutut di sini, lalu pergi ke sana sepanjang jalan dengan berlutut sampai tiba di hadapan makam orang tuaku! Lalu bersujud tiga kali mengakui kesalahanmu!!”

Begitu ucapan ini keluar, Marson menjadi marah dan berteriak dengan kasar.

"Roky, kamu begitu lancang dan kurang ajar ta! Berani memerintahku dengan nada seperti ini, apa kamu tahu konsekuensinya atas ini hah?"

Roky berkata dengan dingin dan dengan tak berperasaan, "Aku hanya tahu jika kamu tidak melakukan apa yang aku katakan, putra kesayanganmu akan langsung dipenuhi abses, dan abses itu akan berubah menjadi nanah yang akan menggerogoti tubuhnya hingga tulangnya pun tidak akan tersisa! Aku sudah bicara sampai sini, aku tidak akan mengatakan untuk kedua kalinya.”

Marson menggenggam erat kepalan tangannya, matanya dipenuhi dengan aura membunuh yang mematikan!

Dia menatap tajam ke Roky, dia sangat menyesal sekali dalam hati!

Jika dari awal tahu bocah kecil ini begitu sombong, harusnya dia sepuluh tahun yang lalu ketika Roky masih kecil, mengambil kesempatan baik itu untuk memusnahkan dan memotongi tubuhnya berkeping-keping sampai ke akar-akarnya!

Sekarang setelah sepuluh tahun berlalu, siapa juga yang tahu Roky menjadi sekuat ini, sama sekali tidak tahu harus menyerangnya dari mana!

Marson menarik napas dalam-dalam, lalu dengan wajah muramnya dia perlahan berlutut di lantai.

“Bruakk.”

Kedua lututnya jatuh di tanah!

Jon di sebelahnya terkejut, "Direktur Roky, kamu benar-benar ingin ..."

“Tidak usah banyak bicara.” Wajah Marson dingin dan dia tiba-tiba menoleh untuk melihat Roky, “Roky oh Roky, aku kali ini salah, salah karna telah meremehkanmu! Tapi ingat baik-baik, setelah hari ini, aku pasti akan membalasmu beratus kali kedepannya.”

“Sudah jangan banyak omong kosong, kamu ini mau jalan tidak?” kata Roky dengan dinginnya,

Marson menggertakkan giginya, lalu menggerakkan lututnya ke tanah selangkah demi selangkah pergi ke depan.

Roky melihatnya dengan dingin, tidak ada rasa kasihan sedikitpun,

Penyebab kematian orang tuanya ada kaitannya dengan Marson, tapi rubah licik ini sangat pandai menyembunyikan semuanya, hingga sampai sekarang belum ada bukti yang dapat ditemukan!

Tapi!

Membuat Marson berlutut di tanah, dari gerbang makam hingga ke depan makam orang tuanya, Itu bisa dianggap sebagai menyenangkan dan menghibur roh jiwa orang tuanya,

menyaksikan Marson yang seperti anjing, menggunakan lututnya perlahan-lahan maju tampak sangat menyedihkan,

Tatapan mata Roky memanas, dan dia berkata dalam hati,

"Pa, Ma, Marson menolak untuk menghadiri pemakamanmu, tidak hanya tidak berlutut, dia malah berlari untuk menghabiskan tujuh hari kematian kalian untuk bersenang-senang dan memanjakan diri dengan alkohol, hari ini, putramu ini akhirnya membuatnya berlutut di tanah dan meminta maaf pada kalian!"

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu