Aku bukan menantu sampah - Bab 521 Aku Ingin Ada Sedikit Bunga

"Aku lihat kamu benar-benar sedang bermimpi, kamu jangan berpikir untuk bisa main dalam putaran ini karena semua poinnya akan menjadi milikku!"

Keanu berkata dengan marah sambil memegang tongkat dengan semangat dan memperlihatkan postur yang memenuhi standar.

Dia memusatkan pikirannya sambil menyipitkan matanya.

Posisi bola nomor enam lumayan bagus dan juga tidak ada halangan di antara bola putih, dia bahkan bisa memasukkannya dengan memejamkan matanya.

"Prak"

Keanu penuh percaya diri melakukan pukulan.

Bola putih menyentuh bola hijau dan bola hijua segera mengarah ke arah kantong bola.

"Haha, tidak tahu diri." Keanu tertawa sambil menegakkan tubuhnya dan mengejek Roky, "Buka matamu lebar-lebar, aku adalah pemain biliar profesional di pulau Mosa, kamu berani sombong di depanku, tidak tahu diri kamu?"

Wajah Roky terlihat tenang dan berkata, "Aku sudah mengatakan untuk mengeluarkan seluruh kemampuanmu tapi tidak disangka permainanmu buruk sekali."

Dia mengangkat kepalanya sambil mencibir.

"Pemain nomor satu di pulau Mosa?"

Kerumunan menjadi diam sehingga wajah Keanu terlihat berubah karena dia tidak mendengar suara sorakan.

Apakah.....

Dia berbalik dan tertegun.

Bagaimana mungkin!

Bola hijau ternyata berhenti di samping kantong bola dan hanya berjarak satu milimeter untuk masuk!

Keanu langsung membeku dan mengeluarkan keringat dingin dan berteriak.

"Tidak..... tidak mungkin! Pukulanku itu tidak mungkin akan berhenti!"

Kerumunan orang di sekitarnya juga diam dengan mata kaget dan semuanya melihat ke arah meja biliar.

Mereka melihatnya dengan jelas tadi.

Sewaktu bola hijau akan masuk tiba-tiba seperti ditarik sehingga kecepatannya berkurang dan berhenti di samping kantong.

Ini..... benar-benar seperti kekuatan setan!

"Giliranku sekarang." Roky berkata dengan dingin sambil maju dengan tongkatnya.

Keanu marah dan meletakkan tongkatnya dengan kesal sambil tersenyum dingin, "Aku akan mengalah satu bola untuk sampah sepertimu!"

Roky sama sekali tidak mempedulikannya dan memukul dengan pelan.

Bola hijau masuk ke dalam kantong.

Keanu yang berada di samping merasa marah.

Bola ini jelas-jelas miliknya tapi Roky yang mendapatkan keuntungannya.

Dia berkata dengan dingin, "Hei Roky, kamu jangan berpikir kamu bisa beruntung seperti tadi, kamu hanya bisa memasukkan satu bola."

Dewi sangat panik, dia bahkan tidak berani bicara karena takut menganggu Roky.

Tadi hanya beruntung saja bahkan dia juga tidak percaya Roky bisa memasukkan satu bola lagi.

Selain itu, posisi bola nomor tujuh sangat aneh, di tengahnya masih ada dua bola yang bahkan Keanu saja tidak yakin bisa memasukkannya.

Roky membungkuk lalu melepaskan pukulannya.

"Prak"

Bola coklat warna tujuh mengenai sisi meja dan seolah-olah ada mata yang langsung melewati dua bola dan masuk dengan akurat.

"Tidak mungkin!" Keanu berteriak sambil berdiri dengan badan gemetaran.

Mengapa sampah ini masih punya nasib baik seperti ini?

Roky tertawa dan berkata, "Aku sudah mengatakan jika nasib baikmu sudah habis dan sekarang adalah giliranku. Bola tadi adalah bola terakhirmu dan aku jamin jika kamu tidak akan bisa memasukkan satu bola pun selama tiga putaran ini."

"Omong kosong!" Keanu berteriak dengan marah.

"Roky, aku ingin lihat, kamu bisa bertahan berapa lama."

Ini pasti kecelakaan saja!

Pemain pemula seperti Roky, meskipun nasibnya sedang baik tapi tidak mungkin memasukkan semua bolanya.

Roky mengangkat tongkatnya lalu berjalan ke meja sisi lainnya.

"Prak"

"Prak"

"Prak"

Terdengar suara renyah terus menerus sehingga orang-orang semakin bersemangat dari yang sunyi menjadi riuh.

Wajah Keanu semakin pucat bahkan terlihat biru dan dahinya mengeluarkan keringat dingin.

Roky memasukkan bola setiap kali melepaskan tembakan dan setiap pukulannya sangat akurat dan cantik!

Melihat pukulannya seolah-olah melihat pemain snoker profesional dunia!

Roky adalah pemenangnya!

Bola nomor 15 yang merupakan bola terakhir masuk dan Roky mengangkat bahunya dengan santai.

"Keanu, aku sudah selesai bermain, apakah kamu melihatnya dengan jelas?"

Keanu duduk lemas di kursi dan tidak bisa berkata-kata lagi.

Dia melihatnya dengan sangat jelas!

Pukulan bola Roky sangat akurat dan permainannya sangat bagus, bola lurus, bola melengkungnya sangat akurat sehingga bahkan dia juga terpesona melihatnya.

Orang-orang di sekitar sudah sangat bersemangat.

Ini adalah pertama kali mereka melihat permainan snoker yang begitu menarik!

Wasit gadis kelinci juga melihatnya dengan kaget, dia memegang tripod untuk menata bolanya sambil menatap ke arah Roky.

Benar-benar keren!

Keren sekali!

Wajah Dewi menjadi merah karena sangat bersemangat, dia berjalan menghampiri Roky dan memberikan air mineral untuknya.

"Suamiku, kamu hebat sekali."

Keanu berdiri dan berteriak, "Kamu jangan sombong, masih ada putaran kedua."

Dia pasti tidak akan kalah pada putaran kedua.

Orang yang kalah bermain dulu pada putaran kedua.

Keanu memfokuskan seluruh perhatiannya sambil mendekat dengan tongkatnya.

Dia bersumpah dalam hati jika dia harus memasukkan bola ini.

"Prak!"

Dia melakukan pukulan.

Keanu mau bersorak tapi langsung kaget.

Ada apa ini?

Dia jelas-jelas melakukan pukulan lurus mengapa sewaktu bola nomor satu membelok dan hampir masuk bisa langsung menabrak sisi meja.

"Pukulan yang bagus." Roky tersenyum sambil bertepuk tangan, "Memang tidak diragukan jika pemain nomor satu di pulau Mosa."

Ada suara tawa dan cibiran di sekitarnya.

Pukulan ini jelek seklai!

Bahkan orang biasa juga tidak akan sejelek ini.

Wajah Keanu membiru, dia hampir saja mematahkan tongkatnya.

Dia jelas-jelas sangat fokus tadi, mengapa bisa salah.

Roky berdiri sambil berjalan ke arah meja dan berkata dengan dingin, "Aku sudah mengatakan jika keberuntunganmu sudah habis, tadi adalah bola terakhirmu."

Setelah itu dia mengangkat tongkatnya dan mulai melakukan pukulan lagi.

Satu pukulan!

Satu pukulan lagi!

Suara bola biliar terdengar seperti suara detak jarum jam, terdengar sangat teratur.

Seluruh orang dalam arena biliar ini sudah menjadi diam.

Bahkan ada yang masuk dalam kerumunan untuk melihat pertandingan yang belum pernah terjadi sebelumnya!

Tidak!

Seharusnya mengatakan ini adalah pertunjukan Roky seorang diri!

Pukulan Jumpshot, pukulan melengkung.....

Sekeliling bersorak yang hampir merobohkan ruangannya.

Ekspresi di wajah Roky masih tetap terlihat tenang.

Dia berjalan ke arah Keanu yang terlihat kaget setelah pukulan terakhir dan tersenyum padanya.

"Sayang sekali, keberuntunganmu hanya beda satu mm, aku menang."

Keanu duduk kaku di atas kursi karena dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Dia bahkan berpikir jika dirinya sedang bermimpi.

Dia bahkan kalah telak, dia tidak pernah kalah setragis ini.

Terdengar suara renyah dari wasit kelinci.

"Skor akhir tuan Keanu adalah 15 poin~"

"Skor terakhir tuan Roky adalah 345 poin!!"

Keanu sulit mempercayainya.

Dia hanya mendapatkan 15 poin yang memalukan!

Yang paling membuatnya menderitanya adalah dia harus mengeluarkan uang sebanyak 330 miliar!

Terdengar suara teriakan, Roky tersenyum dan berjalan ke arah Dewi. "Istriku, aku sudah memenangkan kontrakmu."

"Suamiku!"

Dewi sangat senang, lalu dia memeluk leher Roky dan mengecupnya.

Roky tersenyum jahat sambil menunjuk bibirnya, "Di sini juga."

Dia membantu istrinya memenangkan 330 miliar maka dia harus meminta sedikit imbalan.

Wajah Dewi terlihat merah lalu mencubit pinggangnya dan berkata, "Enak saja."

"Istriku, apakah aku tidak bisa minta sedikit bunga?" Roky tertawa.

Wajah Dewi menjadi merah dan berbisik, "Aku akan memberikan bunganya setelah pulang nanti."

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu