Aku bukan menantu sampah - Bab 129 Kamu Sudah Bangkrut

Karena ada urusan di keluarga beberapa hari ini, jadi Billy kembali ke Kota Wasa melaporkan pekerjaan, saat ini dia dengan hormat meletakkan ponselnya dan segera menelepon Perusahaan Wehow.

"Lian, Tuan muda memerintahkan untuk melakukan sesuatu."

"Presdir Lian" dari Perusahaan Wehow, yang terkenal di luar, sekarang Billy memanggilnya dengan panggilan "Lian" dengan sangat alami.

Lian sedang bersantai di sauna, ketika dia melihat bahwa panggilan itu dari Billy, dia buru-buru mendorong pemijat menjauh, dan berkata dengan hormat: "Direktur Billy, ada instruksi apa dari Tuan muda Roky?"

"Perusahaan Future membuat Tuan muda Roky tidak senang, batalkan semua kerja sama antara Perusahaan Wehow dan Perusahaan Future."

Lian tertegun, dan dia segera berkata: "Apa, perusahaan jelek yang hanya berskala kecil itu berani memprovokasi Tuan muda? Firdaus ini cukup memiliki nyali, aku akan mengajari Firdaus ini bagaimana menjadi orang!"

Billy mengangguk puas, dia menutup telepon, dan melakukan beberapa panggilan telepon lagi.

Di Kota Gopo, Lian juga bergegas mengambil ponselnya dan mulai menghubungi orang-orang di kalangan bisnis.

Dia bahkan takut Roky akan melupakan dirinya, dengan tidak mudahnya mendapatkan kesempatan untuk menyanjungnya, jadi dia harus melakukannya dengan baik!

"Saudara Li, apakah kamu memiliki kerja sama dengan Perusahaan Future? Bekerja sama dengan Perusahaan Wehow kami saja, syaratnya adalah membatalkan semua kontak dengan Perusahaan Future."

"Saudara Zhao, apakah kamu memiliki proyek kerja sama dengan Perusahaan Future? Besok bawa ke Perusahaan Wehow, aku akan memberikan harga dua kali lipat."

Lian duduk dengan sangat leluasa, posturnya saat menelpon sangat arogan, seperti seorang bos yang memerintah anak buahnya.

Mau bagaimana lagi, dia seperti semut di depan Roky dan seperti aning pug di depan Billy, tetapi dalam kalangan pembisnis Kota Gopo, dia adalah seekor buaya besar.

Adapun Billy, orang-orang yang berhubungan dengannya adalah tokoh-tokoh yang tingkatannya lebih tinggi, jadi perusahaan-perusahaan besar dan kecil di Kota Gopo ini diserahkan kepada Lian.

Restoran Detesty.

Firdaus berjalan keluar dari pintu utama, wajahnya yang disiram sup masih terasa sakit.

Ketika dia melihat Roky duduk di pinggir jalan, dia memelototinya dengan galak, kemudian berbalik.

Dewi menghampirinya dengan ekspresi dingin, dia bahkan tidak melihat ke Firdaus lagi.

Kalau bukan karena takut Firdaus akan mencari masalah dengan Roky, dia pasti sudah tidak bisa menahan amarahnya sejak tadi, dan sudah menampar wajah Firdaus.

"Tidak apa-apa, Wiwi, ini hanya cedera ringan."

Firdaus berpura-pura berlapang dada: "Demi kamu, aku akan memaafkan Roky, aku akan mentraktirmu makan besok malam dan membicarakan tentang investasi lagi."

Di permukaan, dia menganggap seperti tidak ada yang terjadi, itu hanya untuk menyenangkan Dewi, tetapi di dalam hatinya api amarahnya sedang membara.

Kalau bukan karena tadi Dewi meminta maaf, dia benar-benar sangat ingin langsung melempar Roky ke bawah dari lantai atas!

Namun, Firdaus juga tidak berencana untuk memaafkan Roky, setelah dia mendapatkan Dewi besok, dia akan mencari orang untuk melumpuhkan tangan Roky!

Bagaimanapun, dia miliki uang, dia tidak takut sedikitpun.

Bahkan jika Roky terbunuh, dia juga masih bisa mengeluarkan uang untuk mencari orang menjadi kambing hitamnya.

Roky berjalan mendekati mereka dan berkata: "Istriku, ayo kita pulang."

Dewi meliriknya, lalu dia menoleh ke Firdaus dan berkata: "Direktur Firdaus, aku ada urusan besok jadi tidak bisa datang."

Firdaus tertegun: "Bagaimana jika lusa?"

Dewi menekan rasa jijiknya, dan berkata dengan dingin: "Direktur Firdaus, aku tidak akan memikirkan masalah investasi lagi, mulai hari ini kita tidak perlu saling berkontak lagi."

Tidak mau melakukan investasi lagi?

Ekspresi Firdaus sedikit berubah, jadi bukankah dia tidak akan bisa mendapatkan Dewi?

Dia bergegas tersenyum canggung dan berkata: "Wiwi, sebenarnya aku bisa berinvestasi di tempatmu, asalkan kamu datang menemaniku besok malam ..."

Sambir berkata, Firdaus mengulurkan tangannya untuk menarik lengan Dewi.

Dewi merasa jijik dan langsung menamparnya secara refleks.

"Bak!"

Firdaus tertegun dengan menutupi wajahnya, kemudian dia berteriak dengan marah.

"Sialan, berani-beraninya kamu menamparku?"

Dewi sudah lama tidak menyukai Firdaus, tadi setelah dia menamparnya secara refleks, dia merasa panik selama dua detik, tetapi segera dia menenangkan diri dan berkata: "Firdaus, kamu yang tidak menghormatiku dulu."

"Menghormatimu? Sialan, bukankah kamu hanya ingin uang, bukankah kamu ingin menjual diri!" Firdaus menjadi kesal, dan dia menunjukkan wajah aslinya: "Jangan kira aku tidak tahu, Keluarga Liu sudah mengusirmu, apakah kamu pikir kamu adalah Nona muda Keluarga Liu? Aku katakan padamu, hanya dengan menginjak kaki di Kota Gopo saja, aku Firdaus, bisa membunuhmu, pada saat itu kamu akan berlutut dan merangkak ke tempat tidurku! "

Dewi marah hingga gemetaran, dan dia berkata dengan suara melengking: "Firdaus, kamu sangat tidak tahu malu."

"Aku memiliki status dan kedudukan, memangnya kenapa jika aku tidak tahu malu?" Firdaus berkata dengan tanpa rasa malu.

Roky berdiri dan berkata kepada Firdaus: "Kamu sudah bangkrut, jadi jangan katakan lagi kamu memiliki status dan kedudukan."

"Apa katamu!"

Firdaus tercengang, dia tidak merespons sedikitpun.

Dia hendak berteriak, namun ponselnya tiba-tiba berdering.

Firdaus awalnya tidak ingin menjawab, tetapi ponselnya terus berdering seperti sedang mendesaknya.

Firdaus menunjuk Roky dengan galak, kemudian dia menjawab panggilan telepon dengan kesal.

"Halo, ada apa ..."

"Direktur Firdaus, gawat! Para pemegang saham yang semula ingin berinvestasi di perusahaan kita tiba-tiba menarik investasi mereka senilai 100 miliar!"

"Apa!" Ekspresi wajah Firdaus langsung berubah drastis, "Aku akan segera menelepon ke Kota Wasa."

"Tunggu sebentar, bukan hanya investasi dari Kota Wasa, bahkan Perusahaan Wehow, yang memiliki kerja sama jangka panjang dengan perusahaan kita juga tiba-tiba membatalkan semua kerja sama. Selain itu, Direktur Zhao, Direktur Li, Direktur Song ... semua membatalkan kontrak dengan kita ..."

Firdaus memegang ponselnya, dia terkejut hingga tidak bisa mengatakan apa-apa.

Tetapi suara di telepon terus berlanjut.

"... Saat ini, empat perusahaan telah menelepon dan meminta Perusahaan Future membayar ganti rugi melanggar kontrak ..."

"Manajer Zhang dari Departemen Keuangan Hatis menelepon dan ingin menarik kembali pinjaman sebesar 30 miliar, batas waktu mentransfer hingga besok, jika tidak, maka akan ditangani sesuai proses hukum."

"... Bank Gukari mendesak membayar hutang dan meminta kita untuk menyelesaikannya besok siang, jika tidak aset perusahaan akan dilelang secara yudisial ..."

Firdaus berkeringat, wajahnya sangat pucat, dan keringat dingin membasahi bajunya.

Apakah dunia ini sudah gila?

Atau apakah dia sedang mimpi buruk?

Kenapa tiba-tiba semua hal yang sial bisa terjadi?

Semuanya seperti janjian!

Apa sebenarnya yang terjadi?

Apa-apaan ini?

Keringat Firdaus seperti hujan, dia tidak bisa berdiri stabil lagi, jadi dia berpegangan pada dinding dengan tangannya.

Dewi tidak tahu dia berteleponan dengan siapa, tetapi ketika dia melihat setelah Firdaus menjawab panggilan telepon ekspresinya langsung berubah drastis, dan dia seperti mengalami penyakit akut, dia juga menjadi gugup.

"Roky, apakah Firdaus tiba-tiba mengalami penyakit akut?"

Roky berkata sambil tersenyum sinis: "Mungkin, kepribadian ganda, bahkan dia tidak bisa mengingat siapa dirinya lagi."

Terdengar suara kepanikan dan tangisan sekretarisnya dari telepon, tetapi Firdaus tidak dapat mendengarnya dengan jelas, telinganya berdenging, dan pikirannya penuh dengan kata-kata Roky tadi.

"Kamu sudah bangkrut."

Firdaus berkeringat dingin, dia mengangkat kepalanya dengan ngeri, dan terus menatap Roky.

Mungkinkah dia bisa mengetahui masa depan?

Dia ... benar-benar sudah akan bangkrut!

Firdaus merosot ke bawah, dan terlihat sangat putus asa.

Roky menatapnya dengan dingin dan berkata kepada Dewi: "Ayo kita pergi."

Dewi tidak tahu apa yang terjadi pada Firdaus, tetapi dia sudah tidak ingin melihat orang ini lagi, jadi dia berbalik dan pergi.

Pada saat ini, Firdaus tiba-tiba tersadar dan langsung mengangkat kepalanya untuk melihat Roky!

Tiba-tiba, dia bergegas bangkit dan mengejar Roky.

Tepat ketika Roky hendak masuk ke mobil, Firdaus memegangnya, matanya memerah, dia terengah-engah, dan dia menatapnya dengan tatapan galak.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu