Aku bukan menantu sampah - Bab 748 Tanda tangani kontrak itu

Keesokan paginya, Roky masih belum bangun, dan sudah dibangunkan oleh kebisingan didalam ruang tamu.

Dia membuka matanya, melihat istri disampingnya sudah tidak ada.

Kebisingan di ruang tamu semakin lama semakin keras, setelah berpakaian, Roky berjalan keluar, dan menemukan sekelompok wanita paruh baya duduk didalam ruang tamu villa, sangat ramai seperti di pasar sayur.

Jenni dikelilingi oleh wanita-wanita ini ditengah, wajahnya penuh senyuman.

Dewi juga berdiri di belakang sofa dengan tidak alami, membantu membawakan air minum.

Begitu melihat Roky berjalan keluar, beberapa wanita paruh baya mengangkat kepala, lalu mengamatinya dari atas ke bawah, kemudian mereka saling bertukar pandang.

Jenni terburu-buru berkata: “Aku perkenalkan kepada kalian semua terlebih dahulu, dia adalah menantu, Roky.”

“Oh………”

Beberapa wanita paruh baya mengangguk, menarik kembali pandangan tajam dari tubuh Roky, ada wajah kedua wanita yang menunjukkan sedikit penghinaan.

“Jenni, dia adalah menantumu? Kami masih mengira adalah bos besar.”

“Ya, benar, kami datang secara khusus kemari untuk melihat menantu berkemampuanmu ini.”

“Aku lihat, mengapa penampilan menantumu seperti pekerja paruh waktu?”

Sekelompok wanita mengoceh, bahkan menunjukkan tatapan kecewa.

Dewi berjalan kemari, lalu berbisik kepada Roky: “Roky, mereka semua adalah anggota keluarga Xu, secara khusus datang untuk melihatmu.”

“Melihatku?” Roky mengangkat alisnya.

Dewi sedikit malu, berbisik: “Bukankah kamu mengirim ratusan amplop merah di grup Wechat keluarga terakhir kali, dan masih ada beberapa direktur masuk ke grup untuk memberi selamat, jadi paman dan bibi Keluarga Xu mengira kamu adalah bos besar, secara khusus datang melihatmu.”

“Oh, seperti itu.”

Roky menggelengkan kepalanya didalam hati dengan tak berdaya, sunggguh benar tidak boleh tidak rendah hati.

Pada saat ini, beberapa wanita sudah bertukar pandang, sedikit meremehkan.

Aura “kaya” Roky, telah menyebar didalam grup keluarga Xu, meskipun ada orang yang mengira dia sengaja berpura-pura hebat, tetapi juga ada orang yang mengira dia adalah bos.

Tetapi hari ini mereka datang kemari secara khusus, tetapi malah menyadari seluruh tubuh Roky dengan pakaian murahan, dan masih mengenakan sandal jepit, sama sekali bukanlah bos besar dengan barang bermerek diseluruh tubuh seperti yang dibayangkan mereka.

Jenni juga merasa canggung, langsung melototi Roky dengan ganas.

Sampah ini selalu memakai pakaian biasa, apakah tidak tahu mengenakan pakaian jas dan sepatu kulit bermerek seperti bos lainnya, ada mobil mewah keluar masuk dan ada sopir yang antar jemput.

Seorang wanita bertanya: “Roky, Ibu mertuamu mengatakan kamu adalah bos, sebenarnya kamu adalah direktur diperusahaan mana?”

Roky masih belum berbicara, Dewi berkata dengan wajah dingin: “Roky bukanlah direktur.

Semua karena Jenni pamer, menyebarkan ke semua kerabat keluarga Xu, mengatakan menantu adalah direktur, sekarang para kerabat datang dan langsung terungkap.

“Ternyata hanyalah seorang manajer.”

Wanita itu langsung tersenyum mengejek, sengaja menoleh ke wanita lain dan berkata: “Sudah kukatakan, sama sekali tidak ada direktur seperti ini.”

Beberapa wanita langsung mengerti dan tertawa, tertawa sangat bahagia.

Didalam hati mereka cemburu, cemburu karena Jenni menemukan menantu direktur, menekan mereka dibawah, sekarang begitu melihat Roky hanyalah seorang manajer, langsung sangatlah gembira.

Intinya, tidak bisa dapat melihat orang lebih baik, sangat berharap orang lain hidup lebih buruk dari diri sendiri!

Wajah Jenni menjadi suram, demi menyelematkan mukanya, dia segera tersenyum palsu, berkata: “Menantu mengenal banyak bos, terakhir kali masih masuk ke grup untuk mengucapkan selamat, dan putriku mendirikan perusahaan konstruksi, bukankah putriku juga termasuk direktur.”

Begitu perkataan diucapkan, seorang wanita tertawa: “Hanya dengan perusahaan kecil putrimu, tidak tahu ada berapa banyak di Kota Wasa, sama sekali bukanlah apa-apa.”

Jenni merasa sangat canggung, melototi Roky dengan ganas.

Sampah ini, lebih baik tetap di dalam kamar dan tidak keluar!

Memalukannya saja!

Pada saat ini, seorang wanita sengaja berkata: “Bukankah Roky mengenal beberapa bos besar, kali ini kami kemari, ingin memintanya untuk membantu, Kak Jenni, apakah kamu sudah memberitahu menantumu.”

Pada saat ini, Jenni juga teringat, segera bangkit, lalu berkata kepada Roky dengan arogan: “Roky, itu adalah Bibi ketigamu, ini adalah bibi keempatmu, dan bibi keenam…..kamu sapalah mereka.”

Didalam hati Roky merasa jijik, hanya mengangguk dengan datar.

Sikap acuh tak acuhnya ini, membuat Jenni lebih tidak puas, menahan amarah dan berkata: “Para Bibimu telah datang kemari, dan membawa beberapa kontrak dari Keluarga Xu, kamu segera bawalah untuk di tanda tangani.”

Roky mengerutkan kening: “Kontrak apa?”

“Ini semua.”

Jenni segera mengeluarkan beberapa kontrak dari atas meja, lalu memerintah Roky: “Bukankah kamu mengenal banyak bos besar, carilah beberapa bos, lalu tanda tangani kontrak ini.”

Dia membual didepan kerabat keluarga Xu, mengatakan menantunya adalah direktur, sekarang beberapa wanita ini sudah datang, ingin meminta menantunya membantu, dengan sanjungan, menyanjung Jenni hingga melayang.

Demi menyelamatkan martabatnya, segera menyetujui, membual mengatakan menantunya sangat hebat, sekarang dia tidak boleh kehilangan wajah terakhirnya.

Roky melihat sekilas kontraknya, dalam hatinya merasa tidak senang.

Semua kontrak ini, keuntungannya lebih condong ke keluarga Xu, perusahaan lain mendapatkan keuntungan yang sedikit, bahkan masih ada yang perlu mengganti rugi, jika diganti dengan perusahaan lain, pasti tidak akan menandatanganinya, pantas saja kerabat keluarga Xu datang dengan membawa kontrak, ingin memanfaatkan Jenni.

“Hari ini juga, harus menandatangi kontraknya.”

Jenni berkata dengan arogan.

Roky tidak ingin memperdulikannya, berkata kepada Dewi: “Aku masih ada urusan, aku pergi dulu.”

Selesai berbicara, dia berjalan keluar dengan langkah besar, bahkan sama sekali tidak memperdulikan sekelompok “kerabat keluarga Xu”.

Dia sudah dapat melihat, sekelompok wanita ini sama sekali bukanlah orang sederhana, dan lebih bukan mengunjungi kerabat secara khusus, hanya datang untuk membujuk Jenni, memanfaatkannya.

Melihat Roky berjalan pergi, Jenni merasa kehilangan muka, bangkit dan memarahi.

“Roky, kamu kembalilah, jika kamu tidak menandatangani kontrak ini, jangan salahkan aku tidak mengizinkanmu masuk.”

Roky sudah berjalan sampai ke pintu, menoleh dan bertanya dengan dingin: “Villa adalah milikmu?”

Dalam sekejap, Jenni langsung terdiam.

Sekarang Villa telah diubah menjadi nama Roky, darimana datang kepercayaan dirinya.

Roky langsung berjalan pergi tanpa menoleh, Jenni sangat marah, meraih cangkir dan melemparkannya ke lantai, seluruh tubuhnya gemetar.

Sampah ini, sungguh membuatnya malu di hadapan keluarga.

Pada saat ini, beberapa wanita mulai mencibir.

“Jenni, bukankah menantumu hanyalah seorang manajer, darimana seorang direktur, lihatlah bualanmu itu.”

“Membuat kami datang sia-sia saja, masih mengira menantumu begitu hebat.”

“Terakhir kali membagi amplop merah, apakah menantumu meminjam uang dengan lintah darat untuk pamer? Sudahlah, ayo pergi, lebih baik meminta bantuan putra Aurel, putranya hebat, dan adalah direktur yang sesungguhnya.”

Beberapa wanita sambil mengejek, sambil bangkit dan berjalan pergi.

Villa ini terlihat mewah, mungkin juga Jenni menyewanya untuk menjaga mukanya, lagipula, dia sangatlah pamer, tidak ada hal yang tidak bisa dilakukannya.

Mereka awalnya membawa hadiah besar kemari, sekarang melihat Roky tidak berkemampuan, semuanya membawa hadiah itu pergi.

Jenni langsung panik, segera bergegas kesana: “Tunggu, aku akan mencari cara lagi agar menantuku menandatangani kontrak.”