Aku bukan menantu sampah - Bab 144 Menyesal Tidak Bertemu Lebih Awal

Semuanya sudah gila ya?

Asal ambil salah satu CV ini saja, mereka dapat dengan mudah menemukan pekerjaan dengan gaji tahunan 1M. Sekarang malah mereka semua ingin berkumpul di studio kecil ini dengan gaji 10 juta!

Roky yang melihat Angel mulai berkeringat tersenyum menghina dalam hati.

Tetap Billy yang dapat diandalkan, memintanya mencari beberapa karyawan yang handal untuk bekerja di kantor, dia malah mencari para karyawan hebat!

Lagipula istrinya juga hanya asal memilih, melihat mana yang cocok..

Terkait gaji 10 juta per bulan……

Dewi hanya perlu membayar gaji awal, sisanya biarkan dia yang menambahkannya.

Misalnya PhD dari Jurusan Arsitektur, Roky sudah berbicara dengannya, kalau dia berhasil diterima gaji tahunannya akan langsung naik 1 kali lipat dan gajinya akan dibayar oleh Perusahaan Wehow.

Tangan Angel gemetar sampai CV terjatuh dari tangannya, lalu dia terburu-buru memugutnya.

Di depan orang-orang hebat ini, dirinya bukanlah apa-apa!

Roky sengaja merentangkan tangannya dan berpura-pura tidak berdaya: “Bukannya aku tidak ingin membantumu, tapi aku benar-benar tidak bisa membantumu! Namun, aku memiliki seorang teman yang membuka tempat hiburan, sepertinya dia kekurangan pelayan, aku akan membantumu mencari informasinya. Sekarang aku masih ada interview, setelah ini aku akan meneleponmu.”

“Kalau begitu terima kasih Tuan Roky.”

Angel memandangi beberapa pewawancara di sekitarnya. Semuanya orang hebat, beraninya dia menyebutkan diri sendiri berasal “Sekolah terkenal”, lalu dia pergi dengan terburu-buru.

Melihat Roky mengusir Angel tanpa menyinggung temannya, Dewi menghela nafas lega dan bertanya: “Benarkah kamu bisa mengatur sebuah pekerjaan untuknya?”

“Seharusnya bisa.”ucap Roky asal-asalan.

Mengatur sebuah pekerjaan untuk wanita ini hanyalah sebuah ucapan belaka. Namun, Roky tidak ingin membantu wanita seperti dia, kalau bukan melihat Dewi dalam keadaan sulit, Roky tidak akan peduli dengan nasibnya.

Namun, untuk menghindari masalah, Roky berniat mengirimnya jauh-jauh.

Lian memiliki sebuah KTV di Chengxi. Kirim Angel ke sana setelah tiba di Haiti harus ganti mobil sebanyak tiga kali. Dengan begitu dia tidak akan mengganggu istrinya lagi.

Namun, orang yang datang untuk wawancara memiliki kriteria yang sangat tinggi dan meminta gaji yang terlalu rendah. Dewi pasti bisa menyadari ada yang tidak beres, karena bagaimana mungkin orang hebat seperti mereka datang interview kemari.

Apakah pekerjaan di luar sudah sangat sulit dicari sampai pada tahap ini?

Pada akhirnya, karena kehati-hatian Dewi, tidak ada seorang pun yang diterima bekerja.

Roky meminta Billy mengganti pewawancara dengan pendidikan biasa tapi berpengalaman, dengan begini Dewi bisa memilih beberapa orang.

Begitu karyawan direkrut, secara bertahap kantor berada di jalur yang benar dan mulai beroperasi.

Dikarenakan Dewi harus absen ke perusahaan Alpha, meskipun dia tidak menaruh minat di sana, dia tetap harus pergi ke sana, jadi untuk sementara perusahaan dibantu oleh Roky.

Katanya membantu, sebenarnya Roky tidak perlu khawatir.

Setiap hari dia datang ke kantor duduk sebentar sambil bermain hp menghabiskan waktu.

Semua masalah di kantor bisa diatasi oleh seluruh karyawan baru.

Terkait proyek——

Boss-boss besar di Kota Gopo berbaris mengantri meneleponnya.

“Master Roky, apakah kantormu sangat sibuk, ada proyek yang ingin aku bahas denganmu.”

“Direktur Roky, aku memiliki proyek jalan dan jembatan, tidak tahu apakah kamu tertarik menerimanya?”

“Tuan Roky, kontrak ini aku simpan untukmu, keuntunganya 80% untukmu 20% untukku, bagaimana? Tidak tidak, semua profitnya untukmu, anggap saja sebagai hadiah.”

Kalau bukan karena takut Dewi akan curiga, Roky ingin merekrut dan mendaftarkan perusahaan ini dalam hitungan menit.

Demi menahan Dewi di Alpha, perusahaan menaikkan gaji Dewi sebanyak 1juta dan ingin dia melakukan hal yang sama untuk perusahaan seperti sebelumnya.

Namun, Dewi yang sekarang sudah meremehkan gaji sekarang.

Kantornya sangat sibuk, mana ada waktu mengurus keluarga Liu?

……

Hari ini Roky mengantar Dewi ke Alpha, lalu kembali ke kantor, dalam perjalanan dia mendapat telepon dari ibu mertuanya yang memintanya menjemput suaminya dari pasar pulang ke rumah.

Roky putar balik, ketika hendak pergi ke pasar, dia tiba-tiba mendapat telepon dari Talita.

Awalnya dia tidak ingin menjawabnya, tapi hp-nya terus berdering tanpa henti, hingga akhirnya dia menjawabnya.

“Ada apa?”

“Apakah kalau aku tidak ada masalah sudah tidak bisa meneleponmu?”ucap Talita.

Roky berkata dengan sabar: “Aku sedang menyetir.”

“Aku tepat di belakang mobilmu.”

Roky tercengang dan tanpa sadar memandang ke kaca spion.

Talita berdiri di pinggir jalan, memandang dirinya.

Roky mengerutkan kening dan terpaksa menghentikan mobil.

Talita mengenakan rok panjang dengan rambut sebahu yang indah dan sentuhan melankolis di wajah cantiknya. Hanya dalam beberapa hari, berat badannya benar-benar turun dan tidak tahu apa yang terjadi.

Roky menurunkan kaca mobil, berkata: “Ada apa?”

Talita meliriknya, lalu berhenti berbicara dan berbisik: “Bolehkah aku menumpang? Turunkan aku di Hotel Golden.”

Hotel Golden tidak jauh, Roky tidak menolaknya dan hanya berkata: “Naiklah.”

Talita menjawab “ Ehn”, membuka pintu dan masuk ke dalam, lalu melihat Roky dari kaca mobil.

“Aku dengar kamu berselisih dengan keluarga Liu?”

“Iya.”ucap Roky sambil menyetir.

“Lalu……apakah kamu mempunyai rencana lain?”Talita berkata dengan tatapan bersemangat: “Bagaimana kalau kamu datang ke perusahaan Djarum, aku pastikan kakek akan memberikanmu posisi yang bagus.”

Roky sedikit terkejut dan berkata: “Kalau begitu bukankah aku harus pergi ke Kota Wasa? Rumahku di Gopo, untuk sementara aku tidak ada rencana pergi ke Wasa.”

“Bagaimana……kalau keluarga Meng membuka kantor cabang, aku bisa merekomendasikanmu menjadi manager.”

Roky tertegun sejenak dengan tatapan aneh.

Talita ini terlalu antusias, beberapa waktu yang lalu dia memandang rendah diriku, apakah karena pernah menyelamatkan dirinya dan bibinya membuat sikapnya kepadaku berubah drastis.

Talita menyadari dirinya bersikap salah, hingga wajahnya tersipu malu dan menundukkan kepala.

Sebenarnya, dia menunggu lebih dari dua jam di pinggir jalan sampai Roky mengantar Dewi bekerja.

Sejak dia mengetahui identitas Roky yang sebenarnya, dia ingin berbicara lebih banyak dengannya.

Tapi begitu bertemu, Talita tidak tahu harus berkata apa, hatinya hampa.

Roky sudah menikah dan istrinya sangat cantik, apalah dirinya?

Talita menyesal dan iri kepada Dewi.

Kalau diriya mengenal Roky lebih awal dan tidak meremehkannya mungkin situasi sekarang akan berbeda.

Roky merasa Talita sedikit aneh, tidak tahu apa yang dia pikirkan, lagipula tidak ada yang perlu dibicarakan antara dirinya dengan Talita, setelah mengantarnya sampai ke tempat tujuan, Roky pergi ke pasar.

Ketika Roky hendak putar balik, hp-nya berdering.

Begitu dilihat ternyata telepon dari Dewi, Roky segera menjawabnya.

Begitu tersambung, terdengar suara cemas Dewi.

“Kamu dimana?

“Baru dari Hotel Golden, kenapa?”

“Ayah kecelakaan, sekarang di rumah sakit, kamu cepat datang kemari.”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu