Aku bukan menantu sampah - Bab 401 Mencuci kaki Menantu

Seketika Roky menjadi kaget.

Jenni tidak mengajukan permintaan padanya, apakah dia sudah bertobat, dan memperbaiki diri ?

Namun, perkataan Jenni selanjutnya menghancurkan lamunannya.

Jenni sambil mengurut bahu Roky, bertanya dengan seksama :"menantu ku, kenapa tidak dari awal mengatakan kalau kamu adalah kerabat keluarga Lin kota Wasa ? wanita yang barusan datang mencari mu itu siapa, apakah dia adalah pewaris keluarga Lin ?"

Belum sempat Roky berbicara, Dewi sudah merasa sangat malu, dia langsung berkata :"bu, kalian tidak perlu mencari tahu lagi, Roky dengan keluarga Lin adalah kerabat jauh yang tidak berhubungan.

kamu juga sudah melihat tindakan wanita itu, apakah kelihatan seperti kerabat ?"

Roky melihat istrinya membantu untuk menyembunyikan identitas dirinya, dia ikut bekerja sama :"benar yang dikatakan istriku, aku tidak begitu akrab dengan Selvie."

Dia juga tidak berbohong.

Marson sekeluarga sudah lama tinggal di luar negeri, jadi dia dan Selvie sudah jarang berjumpa.

"tidak mungkin dia tidak memberimu uang sedikitpun."

Wajah Jenni seketika berubah masam, dia mulai emosi :"Aku mengira status kamu menjadi lebih tinggi, ternyata hanya sampah yang tidak berguna ! Tidak, kamu harus menyerahkan 2 buah villa kepada ku, atau pergi meminta uang kepada Keluarga Lin !"

"Uang apa ?" Roky langsung bingung.

Jenni penuh percaya diri :"ketika kamu menikahi putri ku, kamu belum menyerahkan mas kawin.

Sekarang kamu adalah kerabat keluarga Lin, paling sedikit kamu harus menyerahkan mas kawin sebesar 40milyar kepada ku."

Dewi merasa sangat malu, menghentakkan kaki berkata :"bu, sudah menikah sekian lama untuk apa membahas masalah ini lagi ! Roky tidak punya uang, kamu harusnya juga tahu."

Jenni berkata dengan marah :"dia tidak punya uang, kalau begitu aku sendiri yang akan pergi meminta kepada keluarga Lin !"

Roky sudah tidak ingin berbelit-belit dengannya, dia berdiri dan berkata :"pergi lah."

Dihadapan Selvie, Jenni tidak akan mendapat keuntungan apa-apa.

Roky berdiri dan berjalan ke arah pintu, dari belakang terdengar suara makian Jenni.

"Dasar sampah ! Aku lihat kamu itu tidak tahu balas budi, sudah makan dan minum gratis di rumah ku selama bertahun-tahun, tidak berguna dan bodoh, masih lebih baik aku memelihara seekor anjing........"

Mendengar itu Roky langsung emosi, membalikkan badan dengan wajah serius berkata :"Jenni, apakah kamu masih ingat tentang taruhan kita ?"

"Taruhan apa ?"

Roky menatapnya dengan seksama :"waktu itu bukannya kamu mengatakan, jika villa di seberang sana adalah milik ku, kamu akan mencuci kakiku ! !"

Jenni menjadi emosi, langsung membantah :"sejak kapan aku berkata seperti itu."

Roky mencibir :"Jenni, apakah kamu ingin aku memanggil seluruh kerabat keluarga Xu yang hadir saat itu, datang kemari untuk memberi bukti ? Sekarang juga aku akan menelpon mereka........"

"Jangan !"Jenni mulai panik, langsung menghalangi, "aku sudah ingat."

Tidak masalah jika dia malu sendiri, namun jika memalukan sampai seluruh klan keluarga xu, dia tidak akan punya reputasi lagi.

Roky berjalan dan duduk di sebuah kursi :"kalau begitu kamu cuci kaki ku sekarang, berani berkata berani bertanggung jawab, jika tidak melakukannya mulai hari ini jangan harap untuk bisa menempati Villa itu."

Dewi tercengang, apakah suaminya benar ingin ibu mertua mencuci kakinya ?

Tapi ketika dia memikirkannya, dia hanya bisa menghela nafas.

Ibu kandungnya memang sudah keterlaluan, wajar jika suaminya marah.

Rino xu ingin menghampiri, namun di cegat oleh Alicia, mempelototinya, lalu dengan suara pelan memarahinya :"jangan mencampuri urusan orang."

Dia dan Jenni selama ini tidak akur, jadi sangat berharap Jenni dipermalukan.

Rino Xu berpikir sejenak, dia masih memiliki utang kepada Roky, jadi hanya bisa diam dan tenang, menganggap tidak melihatnya.

Jenni menghentakkan kakinya lalu memaki, emosinya memuncak, apalagi melihat putri, adik dan iparnya tidak membantunya, membuat emosinya semakin tinggi.

Sampah busuk ini, sejak datang ke kota Wasa dan mengenal keluarga Lin, menjadi sangat angkuh !

Roky sangat tegas, tidak ada orang disekitar yang membantu Jenni berbicara, membuatnya menjadi tidak berdaya, dengan marah dia berjalan menuju dapur, membawa baskom berisi air, dan meletakkannya di depan Roky.

Sungguh keterlaluan !

Selama ini dia selalu memandang rendah Roky, sekarang malah akan mencuci kakinya !

Ini sungguh-sungguh mengubah otoritasnya di rumah !

Roky cuek saja, dia mengangkat kakinya, menjulurkan ke depan wajah Jenni, lalu berkata :"lepaskan sepatu ku !"

"Roky, dasar tidak tahu malu........ !" Jenni mengutuk dengan amarah.

Roky berkata dengan cuek :"ini adalah akibat dari ucapan mu sendiri."

"Kamu...... kamu......."Jenni sangat emosi sekali, "menyuruh orang tua mencuci kakimu, apakah kamu tidak takut berumur pendek ?"

Sampah ini benar ingin membuat keributan !

Roky berkata :"bukan kah kamu ingin mempunyai villa, selama kamu memenuhi janji mu, aku akan menambahkan nama mu atas kepemilikkan villa tersebut."

Seketika Jenni merasa sangat gembira, tapi begitu mengangkat kepalanya, dia menatap Roky dengan ragu :"apakah semua yang kamu katakan adalah benar ?"

Roky menganggukkan kepala pelan, "begitu banyak saksi, apakah aku bisa mengingkarinya ?"

"Kamu sendiri yang mengatakannya !".....

Jenni segera tersenyum, sampai hampir melompat kegirangan.

Hanya sekedar mencuci kaki saja, sudah bisa mendapatkan sebuah villa, cukup menguntungkan !

Dia lalu berjongkok, melepaskan sepatu Roky, lalu berbicara :"menantu ku, cepat julurkan kaki mu, ibu jamin akan mencuci kakimu dengan nyaman."

Sikap Jenni yang tidak menentu ini, membuat Dewi lebih malu.

Dan Alicia malah cemburu, dan sangat benci.

Hanya dengan mencuci kaki bisa mendapatkan sebuah villa, mengapa orang yang mencuci kaki bukan dia ?

Dia juga tergiur lalu tertawa menyindir :"Roky, bibi....bibi juga akan membantu mencuci kaki mu, bolehkah menambah nama Rino ke dalam Villa itu ?"

"Jangan membuat lelucon !" Jenni segera mendorongnya jatuh, lalu memarahi dengan galak :"villa itu milik ku, siapa pun tidak berhak merebutnya !"

Selesai berkata, dia takut orang lain berebutan dengannya untuk mencuci kaki Roky, dengan segera melepas sepatu Roky, lalu langsung meletakkan kaki ke dalam baskom, tanpa melepaskan kaos kaki.

Gerakannya sangat cepat, melebihi gadis pencuci kaki di kota !

Percikkan air beterbangan !

Air cuci kaki bahkan mengenai wajah Jenni, namun dia sedikitpun tidak marah, malah tersenyum.

Roky tertegun, tidak habis pikir ternyata ibu mertuanya benar ingin mencuci kakinya, tadi dia hanya bermaksud menghilangkan ambisi Jenni.

Dia segera mengangkat kakinya, lalu berkata :"bu, sudahlah, tidak usah cuci lagi."

"Tidak, ibu bilang ingin mencucinya, kamu biarkan saja ibu melakukannya.

Jenni mencengkram dengan keras kaki Roky.

Dewi langsung mendekati :"bu, cepat berdiri."

Jenni tidak mempedulikan percikan air yang membasahi mukanya, sambil tertawa dia berkata :"tidak masalah, hanya mencuci kaki menantu saja, ibu rela."

Sambil berkata, dia berlutut, lalu ingin melepas kaos kaki Roky.

Roky sudah tidak tahan lagi, segera mengangkat kakinya, masih dengan kaos kaki basah dia memasukkan kaki ke sepatu olahraganya, lalu buru-buru berkata :"bu, villa itu atas nama mu, kamu tidak perlu mencuci kaki ku lagi."

Selesai berkata, dia berjalan keluar.

Hanya terdengar suara teriakan Jenni dari belakang :"menantu ku, jangan lupa menambahkan nama ibu ke villa itu, ibu akan mencuci kaki mu setiap hari."

Benar sangat memalukan, Dewi juga

sudah tidak tahan lagi melihatnya, dengan tegas berkata :"bu, hari ini juga aku akan memesan tiket, besok sore kamu kembali ke kota Goto."

Roky memakai sepatu dengan kaos kaki basah, berjalan keluar dari ruang tamu.

Kakinya penuh dengan air, sangat tidak nyaman.

Baru saja ingin mengganti sepatu, dia mendapat panggilan telpon dari Suri Jiang.

"Roky, ada waktu ? Aku ada urusan dengan mu."

"Masalah apa ?"

"Kamu akan mengetahuinya setelah berjalan keluar, sekarang ini aku berada di pintu belakang villa mu, aku tunggu kamu disini."

Selesai berkata Suri Jiang menutup telpon.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu