Aku bukan menantu sampah - Bab 369 Surat Perceraian

Dewi berusaha menahan kesedihan dan segera memesan tiket pesawat untuk sore itu juga.

Awalnya dia berencana untuk pergi sendiri, tetapi Jenni juga ingin terlibat, jadi dia menyuruh orang tuanya pergi bersamanya.

Jenni dengan cepat memberi tahu Rino tentang masalah ini, dan memintanya untuk menelepon lebih banyak orang-orang dari keluarga Xu. Ketika saatnya tiba, mereka akan memergoki Roky bersama!

Masalah datang, Roky yang berada jauh di Kota Wasa, sama sekali tidak tahu.

Setelah Roky menenangkan Talita, dia menelepon Broto.

Sekarang Grup Babel dan Keluarga Jiang sudah selesai tanda tangan kerja sama, dia meminta Broto datang menemuinya sore ini dan mendirikan kantor Grup di Kota Wasa untuk memfasilitasi hubungan kerja sama.

Roky sudah berada di Kota Wasa selama beberapa hari, baru saja, dia menerima telepon dari istrinya, dia cukup merindukan istrinya.

Awalnya, dia berencana menunggu obatnya masuk ke pasar dan kemudian pulang ke kota Gopo, tapi sekarang Roky kepikiran dengan istrinya, dia berencana menunggu Broto datang menemuinya dan mengambil alih pekerjaannya, kemudian dia bertemu dengan saudara iparnya dan dia dapat kembali ke kota Gopo keesokan harinya.

Talita tahu bahwa dia akan kembali ke kota Gopo besok, raut wajahnya tiba-tiba berubah dan dia berkata: “Kak Roky, apakah kamu tidak ingin tinggal di Kota Wasa untuk sementara waktu?”

Roky berkata sambil tersenyum: “Semua pekerjaanku sudah selesai, sudah waktunya untuk pulang.”

“Apakah kamu benar-benar ingin pergi?” Hati Talita terasa murung, dan matanya menjadi memerah.

Sekarang hubungan dia dan Roky begitu erat, yang merupakan kehidupan yang ingin dia inginkan, setiap hari seperti dalam mimpi.

Meskipun dia tahu bahwa mimpinya akan terbangun, tapi dia tidak menyangka akan secepat itu.

Lisa menghela nafas dan menenangkannya: “Talita, Roky sudah mau kembali ke Kota Gopo, kamu jangan sedih.”

Dari awal, dia sudah melihat perasaan Talita kepada Roky, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Cinta bertepuk sebelah tangan.

Roky sudah mempunyai istri, kelembutan hati Talita pasti tidak ada artinya.

Talita tidak bisa lagi mengontrol kesedihannya dan dengan menutupi wajahnya yang berlinang air mata, dia berlari keluar.

Tatapan mata Roky sangat kebingungan, dia hanya menganggap Talita sebagai adiknya dan merawatnya dengan lebih baik, dia juga secara diam-diam memberitahunya masalah ini.

Kelihatannya, dia meninggalkan Kota Wasa lebih awal adalah pilihan yang benar.

Seorang Melani sudah membuatnya pusing, jika ditambah dengan Talita, semuanya akan berantakan.

Untungnya, istrinya tidak ada di Kota Wasa, kalau tidak tiga wanita saling bersaing, dan akan ada masalah besar!

Saat sore hari, Roky menerima telepon dari Broto, mengatakan bahwa dia akan segera tiba di Kota Wasa.

Hendrik juga tahu masalah ini dan sangat memperhatikannya, dia segera memanggil beberapa petinggi perusahaan untuk menemui Broto, tentu saja, yang terpenting adalah mencoba memenangkan hati Roky.

Membicarakan masalah jamuan makan, sebenarnya, itu untuk menghormati Roky.

Jika tidak, dengan kekuatan keluarga Jiang, Hendrik tidak akan peduli dengan Broto, apalagi mengadakan jamuan makan untuknya.

Saat sore hari, Roky berganti pakaian baru dan bersiap untuk pergi ke jamuan makan yang diadakan oleh keluarga Jiang untuk Broto.

Talita mengurung diri di kamar dan tidak keluar sepanjang hari, dia bahkan tidak makan siang.

Roky tidak tahan, berkata kepada Lisa: “Bibi, nanti kamu panggil Talita untuk makan malam sebentar.”

“Baiklah.” Lisa menghela nafas dan mengangguk.

Tapi masalah perasaan, dia mana bisa membujuk Talita.

Roky mengangguk dan berjalan keluar gerbang vila.

Tepat saat dia baru saja melangkah keluar, terdengar suara teriakan tajam yang familiar.

“Sampah! Kamu benar-benar di sini?”

Mendengar suara ini, Roky terkejut dan hampir terjatuh?

Apakah ini halusinasi?

Bagaimana dia bisa mendengar suara Jenni?

Saat dia tertegun, teriakan Jenni terdengar lagi.

“Cepat, tangkap dia! Jangan biarkan sampah ini lari bersama wanita lain, cepat tangkap si tukang selingkuh ini!”

Si tukang selingkuh?

Roky tanpa sadar menolehkan kepalanya, sekilas melihat Jenni dengan raut wajah garang bergegas menghampirinya!

Di belakangnya, dia diikuti oleh sekelompok besar pria dan wanita!

Dan Andrew, ayah mertuanya, juga berada di antara kerumunan itu.

Yang membuat Roky semakin kaget adalah istrinya, Dewi, berdiri di samping, matanya memerah dan bengkak, seolah-olah dia menangis untuk waktu yang lama.

Dia langsung tertegun!

Bagaimana mungkin?

Pagi hari, istrinya masih menelponnya, sore hari, seluruh keluarga muncul di Kota Wasa?

“Istriku...” Roky baru saja mengucapkan satu kata, dan melihat Jenni sudah menabraknya.

“Sampah! Kamu ingin membuang putriku, kalau begitu aku akan menghajarmu!”

Roky tersadar dan dengan cepat menyingkir ke samping, dia terkejut dan memandang Dewi: “Istriku, kenapa kalian bisa tiba-tiba datang ke Kota Wasa? Bu, apa yang sebenarnya terjadi?”

Dewi baru saja ingin berbicara, tapi hatinya kembali merasa sedih, dia segera menoleh dan menyeka air matanya.

Dia baru saja turun dari pesawat dan dijemput oleh pamannya lalu datang kemari.

Melihat vila mewah di depannya, Dewi tidak mempercayainya, sampai pamannya bertanya kepada penjaga keamanan, dan mengatakan bahwa kepala rumah itu adalah Roky dan tinggal bersama seorang wanita muda, dia baru mempercayainya.

Melihat Roky keluar dari gerbang vila ini dengan matanya sendiri, Dewi tidak dapat menerima kenyataan ini, dan air matanya mengalir keluar.

Pukulan Jenni tidak mengenainya, dan segera meraih jas Roky dengan tangannya dan merobeknya dengan ganas.

“Dasar tidak tahu malu! Saat sudah kaya, kamu ingin mencampakan anakku! Ingin menceraikan Dewi? Wujudkan impianmu, Jika aku tidak bisa merobek-robek kulitmu hari ini, jangan panggil aku Jenni!”

“Bu, apa yang kamu bicarakan?” Roky kebingungan: “Sejak kapan aku ingin menceraikan Dewi?”

Jenni berteriak: “Kamu masih tidak mengakuinya? Bibimu mengatakan, bahwa dia melihatmu memeluk seorang wanita di vila ini dengan mata kepalanya sendiri!”

“Bibi?” Roky mengerutkan kening dan menatap Alicia.

Alicia seolah-olah disalahkan olehnya, dan dengan cepat berteriak: “Semuanya, cepat ikuti aku masuk ke dalam, tangkap wanita jalang itu, dan tunjukan dia di depan umum!”

Sebenarnya masalah perceraian itu dibuat-buat olehnya untuk menabur perselisihan.

Sekelompok orang-orang dari keluarga Xu bergegas masuk ke dalam gerbang vila dengan membawa tongkat.

Beberapa pengawal mendengar bahwa itu adalah keluarga mertua Roky, dan tidak berani menghentikan mereka, mereka hanya bisa membiarkannya masuk.

Sekelompok orang masuk ke dalam vila, seperti harimau menuruni gunung, menghancurkan apa yang mereka lihat.

Alicia memimpin beberapa wanita paruh baya, bergegas masuk ke dalam ruang tamu, menghancurkan barang-barang dengan gila!

Tidak menyangka vila ini begitu mewah, dia sangat iri sehingga dia ingin menghancurkan semuanya!

Sekelompok orang dari keluarga Xu juga berpikir demikian.

Berpikir Jenni telah menemukan menantu laki-laki yang tidak berharga, tetapi tidak menyangka menantunya seperti ini, dia sangat iri, sehingga dia menghancurkannya dengan sangat bahagia.

Roky tidak keburu untuk menghentikannya, memandangi vila seperti diterjang topan, berantakan dimana-mana.

Setidaknya dekorasi rumah yang sudah dihancurkan, sekitar 200 miliar!

Tapi yang membuatnya lebih pusing adalah Jenni yang memukuli dirinya.

Roky dengan enggan menahan serangan Jenni dan mengerutkan kening kepada Dewi dan berkata: “Istriku, apa yang sebenarnya terjadi?”

Mata Dewi merah dan bengkak, dia berkata dengan murung: “Roky, aku akan membantumu.”

Selesai berbicara, dia mengeluarkan selembar kertas dari tasnya dan melemparkannya tepat di depannya.

Roky tertegun.

Saat melihat Surat Perceraian, yang membuatnya terkejut surat Percerain sudah ditandatangani istrinya.