Aku bukan menantu sampah - Bab 499 Rayap Hitam

Raut wajahnya agak berubah. Ia baru saja mengangkat kepala dan menemukan dua ekor rayapn hitam yang keluar dari lubang hidung mayat. Selanjutnya menggunakan laju yang tercepat, terbang menuju kedua wanita itu.

Rayap yang sebesar biji wijen bisa-bisanya memiliki kecepatan yang begitu menakjubkan!

Dewi masih belum memiliki kultivasi diri, sama sekali tidak dapat melihat. Sedangkan Dini meskipun sudah melihatnya dengan jelas, tapi semuanya telat, bahkan ia tidak bisa menghindar dengan kecepatannya, sehingga raut wajahnya berubah.

Di saat kedua wanita itu ketakutan, Roky tiba-tiba mengulurkan tangan, melebarkan telapak tangan dan menangkap kedua rayap itu dalam.

Ia merasa telapak tangan sedikit sakit. Saat membuka tangannya lagi, ia hanya menemukan telapak tangannya terdapat lebam.

“Rayap jenis ini ada racun!” Raut wajah Dini berubah dan berteriak karena terkejut.

Roky melirik kearah telapak tangannya sekilas, hatinya juga merasa terkejut.

Ia hanya menangkap mereka di dalam telapak tangan dan membunuhnya dengan energi sage, tapi telapak tangannya juga ikut terkena racun.

Telapak tangan yang terkena racun seketika berubah menjadi sakit dan mati rasa. Racun itu mengalir cepat di kulit dan menyebar mengikuti pembuluh darah.

Roky seketika menjalankan energi sage di dalam tubuh, pelan-pelan menghilangkan racun.

“Roky!” Dewi terkejut hingga wajahnya memucat, sambil memegang lengan Roky dengan gemetar.

Saat melihat telapak tangannya menggelap, hatinya seketika muncul perasaan menyesal.

Pembunuh datang karena dirinya. Kalau bukan demi menolong dirinya, Roky juga tidak akan kena racun.

Dini juga merasa terkejut, tatapannya pun menjadi sangat rumit.

Rayap yang tadi sepertinya tahu bahwa Roky adalah musuh yang hebat, jadi hanya menyerang kearahnya dan Dewi.

Hubungan antar ia dan Roky tidak begitu dalam, awalnya ia boleh hanya menolong Dewi seorang, tanpa memperdulikan nyawanya.

Tapi siapa sangka ia bisa-bisanya kena racun demi menolong dirinya.

Hati Dini muncul sebuah perasaan yang tidak dapat dungkapkan. Latihan yang ia terima sejak kecil adalah tidak boleh mengasihani musuh.

Tapi hati dingin yang ia miliki hari ini bisa-bisanya sedikit tergoyah.

Dewi panik hingga matanya memerah melihat telapak tangan Roky semakin membengkak. Ia pun merasa menyesal, sibuk berkata. “Cepat, aku antar kamu pergi ke rumah sakit.”

“Tidak perlu, ini hanyalah luka kecil.”

Roky mengatakannya dengan santai.

Cacing venomous ini berbeda dengan yang biasanya, tercampur energi sage yang dingin. Tidak berguna kalaupun pergi ke rumah sakit, bahkan rumah sakit sama sekali tidak dapat periksa racun apa yang ia kena.”

Ia telah menggunakan energi sage dalam tubuhnya untuk menghentikan racun yang terus menyebar. Ia berencana untuk mengantar kedua wanita ini ke tempat yang aman, lalu ia baru mengaktifkan enegeri sage untuk menghilangkan racunnya.

Dewi berkata dengan panik. “Bagaimana boleh seperti itu? Aku akan mengendarai mobil untuk mengantarmu.”

Setelah itu, ia terus bersikeras membuka pintu mobil dan duduk kursi pengemudi.

Roky berpikir sesaat dan hanya bisa membuka pintu mobil duduk di kursi penumpang belakang.

Menghilangkan racun setidaknya membutuhkan energi sage yang diaktifkan dalam tubuh selama sehari, yaitu dua puluh empat jam.

Selama ini ia tidak boleh diganggu siapapun. Jika ia menghilangkan racun di kamar rumah selama dua puluh empat jem, maka tidak akan bisa tenang karena banyak orang di rumah.

Apalagi Jenni selaku mertuanya pasti akan masuk ke dalam kamar untuk mencari masalah.

Ia hanya bisa mengikuti maksud istrinya pergi ke rumah sakit, baru mencari tempat lagi untuk menghilangkan racun.

Dini juga langsung naik mobil dengan suasana hati yang rumat.

Ia ini biasanya sangat cuek. Para pria yang pernah ia temukan menginginkan kecantikannya. Tapi berbeda dnegan Roky, meskipun ia sudah sengaja menggoda, ia bisa-bisanya juga tidak terangsang.

Apakah dunia ini benar-benar ada pria yang tidak menyukai kecantikan?

Entah mengapa juga Dini saat ini merasa hatinya bisa-bisanya muncul rasa tersentuh.

Dewi sangat panik, mengendarai mobil Maserati dengan laju yang cepat, bahkan melewati beberapa lampu merah dan tiba di klinik pengobatan tradisional yang terdekat dalam setengah jam,

Dokter tradisional tengah duduk di belakang meja kerja, memakai setelan jas dokter putih, sambil membawa perut buncitnya, sambil mengambil ponselnya main, sama sekali tidak pikiran untuk mengobati.

Dewi memanggil beberapa kali, hingga air matanya mau bercucuran, ia baru menurunkan ponsel dan berkata, “Untuk apa berteriak? Sebenarnya penyakit apa?”

“Dokter, cepat tolong suamiku.”

Ujar Dewi sambil memasang suara ingin menangis.

“Biar aku periksa.”

Dokter tradisional itu berkata dengan tidak sabar.

Sekali melihat tangan Roky yang menghitam, ia sendiri seketika juga terkejut.

“Bagaimana....kamu mendapatkan ini?”

“Aku digigit cacing beracun.”

Roky berkata lagi, lalu memberi kode agar kedua wanita itu menunggu di luar kantor dan menutup pintu kantornya, mengatakan resep obat tradisional dengan cepat. “Kamu bukalah resep yang sesuai dengan ini.”

Dokter tradisional duduk di belakang meja kerja, seketika raut wajahnya tidak senang mendengar ini dan berkata. “Sebenarnya kamu dokter, atau aku dokternya? Kalau kamu lebih hebat dari diriku, untuk apa kamu datang periksa di tempatku ini.”

Roky menjelaskan. “Sebenarnya aku bukan untuk memeriksa diri, aku datang untuk mengambil obat.”

“Dengan tanganmu yang sudah hitam seperti itu, kamu dapat mengobatinya sendiri?” Dokter tradisional itu mendecih pelan dan berkata dengan kesal. “Aku telah bekerja disini untuk dua puluh delapan tahun dan tidak pernah bertemu dengan pasien yang seperti kamu, sok pintar!”

Setelah itu, ia menghitung piagam yang terpasang diatas dinding dan berkata dengan bangga. “Lihat tidak? Aku adalah dokter yang terkenal, datang kesini, maka harus menggunakan resep yang aku tulis. Resep yang kamu katakan tidak termasuk.”

Roky berkata, “Aku adalah seorang pasien dan juga seorang dokter tradisional. Tadi ada kejadian yang mendadak, istriku membawaku datang kesini untuk periksa. Mohon Anda tuliskan resep untukku, itu sudah cukup.”

“Asal bertingkah!” Dokter paruh baya itu menepuk meja kasar, lalu memandangnya dengan sinis. “Aku lihat kamu juga baru berusia dua puluh tahun lebih. Pemuda yang seperti kamu, tidak ada pengalaman dan juga tidak banyak belajar, penyakit apa yang bisa kamu obati? Jika kamu terjadi sesuatu disini, maka nama klinikku yang akan rusak! Aku tulis resep apa, maka kamu pakai resp itu. Jangan memutuskannya dari dirimu sendiri!”

Setelah itu, dokter paruh baya itu menulis dan melempar selembar resep obat, berkata dengan tidak sabar. “Tiga belas juta, bayar dulu dan ambil obat. Selain itu, kamu juga harus akupunktur. Biaya akupunkturnya sebanyak tiga empat puluh juta.”

“Begitu mahal?”

Roky mengerutkan dahinya, melirik resep disana sekilas dan hanya menemukan beberapa baha obat yang dipakai untuk meredakan panas dalam, sama sekali tidak dapat menghilangkan racun.

“Cepat bayar uangnya.”

Dokter paruh baya itu terus mendesak dan mengancamnya berkata. “Racun di tanganmu terlalu dalam, jika kamu masih menundanya, maka kamu hanya tersisa satu jalan mati. Segera bayar dan ambil obat. Kalau tidak, bukan tanganmu yang tidak tertolong, bahkan nyawamu juga susah ditolong.”

Roky berkata dengan cuek. “Resepmu ini sama sekali tidak mengobati penyakitku. Bahan-bahan obat yang resep paling mahal juga empat puluh ribu! Kamu mau aku pakai resep ini, pasti karena uang, bukan?”

Ia sungguh tidak sangka bahwa klinik pengobatan tradisional ini merupakan klinik penipu yang memperoleh uang dengan cara tidak layak.

Raut wajah dokter paruh baya itu berubah sedikit. Ia sepertinya juga tidak sangka bahwa Roky bisa-bisanya bekerja di bidang yang sama dengannya dan langsung mengetahui bahan-bahan obat yang terdapat pada resepnya.

Ia melirik Roky sekilas, tertawa dingin dan berkata, “Bagus sekali. Membuat onar hingga tempatku? Mungkin kamu tidak tahu betapa terkenalnya diriku disini. Orang yang berani membuat onar di klinikku, kamu adalah yang pertama!”

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu