Aku bukan menantu sampah - Bab 242 Beraninya Menipuku

Seluruh badan Artha seperti kesemutan, membungkuk ke bayangan hitam di dinding dan berlutut, lalu bersujud.

“Master Roky, tolong ampuni aku! Bajingan sepertiku, beraninya datang untuk bersaing denganmu, aku benar-benar tidak tahu diri! Mohon maafkan aku Master, dan biarkan aku tetap hidup!”

Yohan tidak menyangka Artha berlutut dan bersujud kepada angin!

Dia berteriak marah dan menampar meja dengan keras!

Sampah!”

Tidak menyangka bahwa Master, yang disewa 100 miliar ini, benar-benar seorang raja penipu!

Mereka tidak bisa mendengar suara Roky, mereka hanya melihat Artha berbicara sendiri, mereka pikir dia sedang mempermainkan mereka!

Artha bersujud kepalanya penuh dengan darah, seluruh tubuhnya berkeringat dingin, tetapi tidak mendengar suara Roky sama sekali.

Hatinya sangat murung dan putus asa.

Dirinya sudah menghajar istrinya, Roky sudah pasti tidak akan membiarkan dirinya pergi begitu saja, jika dia tetap berada di ruangan ini lagi, dia akan mati di tangan Roky!

Yohan berkata dengan marah, tanpa diduga, Artha tiba-tiba melompat, mendorongnya, dan lari keluar pintu!

Dia dipukul hingga terduduk di atas lantai, dia sangat marah!

Artha menaburkan delapan jimat pertahanan berturut-turut, yang membuatnya menguasai semua keahliannya, walaupun dia tidak bisa menghentikan Roky, beri dia beberapa detik untuk melarikan diri!

Dia dengan kecepatan tercepat, saat tiga langkah lagi menuju pintu, hatinya sangat senang!

Lolos!

Pada saat ini, tawa tiba-tiba terdengar di benak Artha.

“Terlalu lambat!”

Mendengar suara ini, kaca jendela “Prakkk” pecah, angin kencang menyapu ruangan.

Yohan baru saja berdiri dan terjatuh lagi oleh angin kencang dan berguling beberapa kali!

Angin menyapu pecahan kaca, berubah menjadi naga yang marah di udara, dan bergegas menghampiri Artha dengan ganas!

“Doorrr!”

Terdengar ledakan besar!

Sebelum Artha sempat berteriak, dia dipukul oleh pecahan kaca tajam, yang membuatnya seperti landak!

Wajahnya menunjukan ekspresi ketakutan, terkapar dalam genangan darah, dengan sedikit kekuatan terakhir untuk mengucapkan beberapa kata.

“Bunuh aku… aku hantu… aku tidak akan membiarkanmu pergi...”

“Husss.”

Angin kencang yang menyapu ruangan menghilang dalam sekejap, dan benda-benda yang berterbangan di udara jatuh ke bawah.

Suasana di ruangan menjadi tenang, jika bukan karena benda-benda yang rusak dan Artha mati duduk di dekat pintu, seua orang hampir tidak dapat mempercayai apa yang baru saja terjadi.

Beberapa murid ketakutan dan tidak bisa berkata-kata.

Guru yang mereka banggakan, tidak memiliki kekuatan untuk melawan, mati di depan mata mereka!

Dan pembunuhnya tidak tahu siapa dia!

Yohan duduk di lantai, sepasang kakinya gemetar, kakinya tidak bertanga dan tidak bisa berdiri!

Mengerikan!

Barusan persis seperti mimpi buruk!

Apakah ini benar-benar kejadian nyata?

Ando masih tidak bisa berdiri normal, tangan di dinding, dan sepasang kakinya seperti kedinginan, terus-menerus gemetar.

Dan dari celananya, tetesan tetesan air yang bau jatuh.

Dia ketakutan sampai buang air kecil!

Suasana di ruangan seketika sunyi selama beberapa menit, begitu sunyi hingga bisa mendengar suara jarum jam bergerak.

Tidak ada yang berani bertindak ceroboh, karena takut dirinya akan mati dalam beberapa menit.

Tetapi setelah mereka menunggu lebih dari sepuluh menit, tidak terjadi apa-apa.

“Gedebuk!”

Ando yang pertama kali jatuh, tubuhnya bergetar, dengan gemetaran berkata: “Ka… kakak Sepupu, ba.. barusan itu apa...”

Dia bahkan tidak bisa berkata dengan benar karena ketakutan.

Yohan terengah-engah dan memulihkan sebagian dari indranya, raut wajahnya masih penuh ketakutan.

Dia menggelengkan kepalanya!

Artha meninggal dengan sangat aneh, tetapi mereka sama sekali tidak tahu siapa yang membunuhnya dan bagaimana melakukannya!

Beberapa murid juga tersadar, mereka sangat takut sehingga mereka tidak mengambil barang apapun, sambil menjerit, mereka berlari keluar ruangan ini.

Cepat selamatkan hidup!

Artha juga merupakan salah satu Master geomantik kelas atas di negara ini, dia sama sekali tidak melihat wajah lawannya, dia mati dengan tragis di dalam ruangan ini!

Bahkan gurunya pun seperti ini, sangat mudah bagi Roky untuk mengambil nyawa mereka!

Wajah Ando menunjukan ekpresi terkejut, dia mendongak dan melihat bayangan hitam di dinding, dia tidak tahu kapan bayangan itu menghilang.

Dia gemetar dan berkata: “Kakak sepupu, Kamu katakan… Apakah Roky yang membunuh Artha?”

“Dia sama sekali tidak ada di sini!” Yohan menekan rasa takut di dalam hatinya, mengerutkan kening dan berkata: “Terlebih lagi, jika Roky memiliki kemampuan yang hebat, bisakah kamu masih hidup sampai hari ini?”

Setelah dia berkata demikian, Ando juga kembali sadar!

Bukankah begitu!

Jika Roky ingin berurusan dengan mereka, dia pasti sudah duluan mati!

Dan pasti bukan sampah ini!

Yohan menatap Artha di genangan darah, dia sanget kaget, dan berkata: “Demi keselamatan, kami akan menyelidiki sosok Roky yang sebenarnya saat kembali nanti, jika memang dia yang mengundang seorang Master untuk melakukan ini, kami akan membuat rencana.”

Ando bereaksi dan segera berkata: “Benar! Roky si sampah ini, kemampuan seperti apa yang dia miliki! Dia pasti meminta bantuan orang!”

“Ayo kita cepat dan kembali untuk menyelidikinya.”

Yohan melihat ke dalam ruangan yang berantakan, sangat mengerikan.

Ando bahkan tidak peduli dengan anak-anaknya, dia hampir mati, bagaimana dia bisa mempedulikan begitu banyak hal.

Mereka berdua tidak berani tinggal di sini lagi dan melarikan diri.

……

Di rumah Keluarga Liu.

Roky berdiri di dekat pintu, menatap Jenni tanpa daya.

“Bu, ada apa lagi?”

Baru saja, dia mengalahkan Artha, dan ketika ingin berurusan dengan orang-orang yang tersisa, Jenni datang dan mengetuk pintu.

Penggunaan “Teknik pemisahan jiwa” oleh Roky telah menghabiskan kekuatan sihir yang sangat besar, dan dia harus berkonsentrasi padanya.

Disela oleh Jenni untuk sementara waktu, dia hampir dirasuki iblis, dan harus mengambil kembali jiwanya dan membuka pintu untuk berurusan dengan ibu mertuanya.

Jenni berdiri di pintu dengan marah, dan memukul wajahnya dengan sapu di tangannya.

“Sampah kamu, berani-beraninya kamu menipuku! Kartu apa yang kamu berikan kepadaku? Aku pergi ke bank untuk memeriksa rekening, manajer lobi menyuruh petugas keamanan untuk menangkapku dan mengambil kartuku!”

“Orang Bank menangkapmu?”

Roky kebingungan.

Sama sekali tidak ada masalah dengan kartu bank yang dia berikan kepada ibu mertuanya?

Jenni mengertakkan gigi dan mengayunkan sapu ke arahnya beberapa kali.

Roky mengambil sapu tersebut dan berkata: “Bu, kamu pergi ke bank mana?”

“Bank mana lagi, kalau bukan Bank of China! Kamu memberiku kata sandi yang salah!” Jenni sangat marah sehingga dia berteriak: “Sekarang setelah kartunya diambil, aku dipermalukan, sekarang kamu harus pergi ke bank bersamaku! Berikan pengertian kepada mereka, kamu adalah pembohong, dan aku bukan!”

Roky terdiam beberapa saat, ibu mertuanya demi reputasinya, menaruh semua kesalahan kepada dirinya.

Tapi dia juga merasa bingung, kata sandi yang dia berikan seharusnya benar, apakah Jenni salah mengingatnya?

Ada dua wanita yang sedang tidur di kamar, dan dia jelas tidak ingin pergi ke bank.

Tetapi kekuatan bertarung Jenni tidak bisa ditahan oleh Roky.

Akhirnya, Roky ditarik oleh Jenni dan pergi ke bank.

Untungnya, Bank of China dekat dengan rumahnya, dia memperkirakan bahwa kedua wanita itu tidak akan bangun setidaknya dalam waktu dua jam, yang merupakan waktu yang cukup baginya untuk menyelesaikan masalah.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu