Aku bukan menantu sampah - Bab 604 Apakah Berani Menantang Di panggung

Aung Chris tersenyum setelah mendengar pertanyaannya, "Master Roky, salah satu taruhan yang dikatakan oleh Aung Miko adalah penonton yang berani naik ke panggung untuk menantang binatang buas dan penonton membuat taruhannya. Jika penonton itu menang maka dia akan mendapatkan setengah taruhan yang diberikan kepadanya dan colosseum akan mengambil taruhan yang diberikan penonton pada binatang buas."

Willy Wu yang berada di samping tersenyum, "Master Roky, matador di atas panggung adalah penonton yang maju menantang banteng."

Dia baru selesai berkata dan melihat matador sudah siap dan ketika banteng jantan mengarah padanya, dia melemparkan kain merah dan menikam jantung banteng dengan kejam.

Gerakannya sangat gesit dan tusukannya bertenaga yang langsung menusuk jantung banteng!

Banteng jantan langsung mengerang kesakitan sambil menabrak pagar panggung lalu jatuh penuh darah.

Matador berlumuran darah dan melambaikan tangannya penuh semangat ke arah penonton.

Pada saat ini pembawa acara juga naik ke atas panggung dengan penuh semangat dan mengumumkan.

"Para hadirin, tamu yang berani ini telah memenangkan pertandingan, selamat karena telah memenangkan pertandingan ini, taruhan atas dirinya adalah 32 miliar! Dia akan mendapatkan 16 miliar! Selamat!"

Para hadirin bersorak.

Dua wanita cantik yang memakai baju renang naik ke panggung yang masing-masing mencium pipi pemenangnya.

Salah satu wanita mengangkat papan yang bertuliskan nilai yang dimenangkan dan satunya lagi membuka sampanye dan menyiramkannya ke arah penonton.

Suasana di panggung sangat meriah karena adanya wanita cantik juga uang, banyak orang yang berharap bisa menantang binatang buas berikutnya dan jika beruntung maka bisa menjadi pemenangnya dengan hadiah yang besar.

Roky berpikir dalam hati, pantas saja pertandingan ini begitu ramai, ini sama saja dengan bentuk lain dari kasino di Las Vegas.

Wanita cantik, bau darah, menantang dan hadiah uang tunai yang besar sangat menarik bagi para pengunjung.

Aung Miko bertanya, "Master Roky, apakah mau naik ke panggung?"

"Tidak." Roky menggelengkan kepala dan tidak tertarik sama sekali.

"Nikmati saja karena sudah datang." Aung Miko mengundang tanpa menyerah, "Ini adalah keunikan area wisata di sini. Selain itu, master Roky juga punya kemampuan besar, tentu saja tidak akan takut dengan binatang buas bukan?"

Roky melihatnya tanpa bicara.

Aung Chris terlihat marah, "Aung Miko, kamu berdiri di luar ruangan VIP ini, kamu dilarang masuk jika tidak ada perintah dariku."

"Kakak, aku hanya mau master Roky merasa senang karena melihatnya bosan." Aung Miko berkata dengan kesal, "Apanya yang bagus jika hanya duduk di sini saja, jika kalian tidak mau maju maka aku akan naik ke panggung!"

"Brengsek, kamu keluar....." Aung Chris merasa marah.

Aung Miko sama sekali tidak mendengarkannya dan menyela kata-kata kakaknya dan berkata kepada Roky, "Master Roky, aku tidak menduga ternyata kamu tidak berani naik, aku pikir masih mau main denganmu."

Wajah Aung Chris merah karena marah, dia melepaskan tamparannya tapi ditangkap oleh Roky dan dia bertanya kepada Aung Miko.

"Bagaimana Aung Miko ingin bermain?"

"Tentu saja taruhan." Aung Miko terlihat bersemangat dan matanya terlihat licik.

Roky tersenyum lalu dia sembarang mengambil beberapa chip dan melemparkannya.

"Bertaruh chip?"

Aung Miko terlihat senang karena dia ingin balas dendam kepada Roky.

Roky sekarang malah menuju jurang, ini tidak boleh menyalahkan dirinya.

Mata Aung Miko bersinar dan tertawa, "Master Roky, kita tidak butuh uang, kita main yang besar saja sekalian! Kita naik ke panggung bersama-sama untuk menantang banteng, aku akan mengajarimu, pemenangnya adalah orang yang bisa membunuh banteng terlebih dahulu!"

"Master Roky, membosankan sekali jika kita taruhan chip, bukankah kamu memiliki beberapa tambang giok, kita pakai itu untuk dijadikan taruhannya, tambang giok akan menjadi milikku jika aku kalah! Jika kamu menang maka aku akan memberikan tambang giok terbesar milikku kepadamu, bagaimana?"

"Sembarangan! Keluar!" Aung Chris merasa marah sekali sambil memukul mejanya.

Roky tersenyum dan berkata, "Aku tidak tertarik dengan binatang buas yang ada di atas panggung, tapi kamu begitu antusias mengundangku maka aku mau tidak mau harus menemanimu main."

Aung Miko hampir melompat karena senang dan dia berkata dengan kesal kepada Aung Chris, "Kakak, master Roky menyetujuinya, apa yang kamu takutkan? Karena mau taruhan maka mana menarik jika hanya taruhan sebesar 20 miliar!"

"Aku mengundang master Roky untuk datang melihat pertunjukan, kamu bikin onar dan malah berani meminta master Roky naik ke panggung, aku rasa kamu minta dipukul." Aung Chris memarahinya.

Aung Miko tidak merasa bersalah dan berkata, "Kakak, permainan orang tua seperti ini sangat membosankan. Kita harus mencari sesuatu yang menantang jika ingin menjamu master Roky! Bukankah master Roky terlihat tertarik?"

Setelah itu dia berlari turun karena takut akan dimarahi lagi.

"Brengsek....." Aung Chris tidak bisa mengatakan apa-apa dan menyesal karena membawa Aung Miko datang.

Dia tadinya bermaksud meminta adiknya ikut menyenangkan Roky sehingga diperhatikan Roky tapi siapa tahu malah bikin onar.

"Master Roky, maaf dengan semua ini." Aung Chris merasa tidak berdaya sehingga terus meminta maaf kepada Roky, "Aku akan mengurung anak ini dan tidak akan membawanya datang lagi lain kali supaya tidak menganggu master."

"Anak muda suka tantangan dan kebetulan aku sekalian bisa mencobanya." Roky tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Tidak berguna banyak bicara dengan orang seperti Aung Miko, dia baru akan tahu jika merasakan penderitaan.

Aung Miko tidak turun melakukan persiapan di bawah tapi dia berlari ke ruang VIP satunya lagi sewaktu tidak ada yang melihatnya.

Di dalam ruangan ada beberapa pengawal wanita yang memakai baju hitam yang menjaga seorang nyonya muda yang bersinar.

Aung Miko masuk ke dalam penuh semangat dan berkata kepada nyonya muda itu, "Aku sudah melakukan hal yang kamu minta! Roky penakut sekali dan aku tidak mudah memancingnya naik ke atas panggung, selanjutnya serahkan kepada kalian!"

Nyonya muda itu memakai topeng berbulu, dia mengangkat gelasnya sambil tersenyum.

"Aku tahu pasti akan berhasil jika adanya bantuan Tuan Muda Miko. Tuan Muda Miko sangat bagus dan Ferry Xie si bodoh itu sama sekali tidak bisa dibandingkan denganmu."

"Tentu saja." Aung Miko tiba-tiba melayang dan berkata dengan sombong, "Dia adalah orang tidak berguna, dia bahkan menjadi ketua di dalam tim pengawal! Jelas-jelas aku yang pantas menjadi ketua tapi ayahku tidak mengizinkannya dan menyuruhku mulai dari bawah! Memangnya dengan identitasku masih perlu latihan?"

Nyonya muda tertawa, "Tentu saja, aku akan mengatakan sesuatu kepada ketua kalian jika punya kesempatan sehingga dia tahu siapa yang lebih layak."

Aung Miko menjadi sombong sekali dengan sanjungannya dan buru-buru berkata, "Apakah bantengnya sudah disiapkan?"

"Sudah disiapkan, kain merah yang akan diberikan kepada Roky nanti akan ada bahan misterius yang tidak ada rasa dan aromanya. Orang tidak bisa mencium bau ini tapi binatang buas akan menjadi liar dan menyerangnya."

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu