Aku bukan menantu sampah - Bab 564 Monster Di Dasar Danau

Untuk melatih roh pedang dari sebuah pedang, bukanlah tingkat kultivasinya yang bisa melatihnya!

Bahkan kultivator di tingkat pengembangan roh, juga tidak mudah untuk melatih roh pedang.

Pertama-tama, harus menemukan roh pedang yang merupakan harta paling berharga, kemudian melatihnya dengan harta spiritual yang tak terhitung jumlahnya, sehingga pedang tersebut dapat memiliki kekuatan spiritual dan berkomunikasi dengan pemilik pedang!

Ini saja tidak cukup, juga harus membawa roh pedang dan menyerapnya sepanjang siang dan malam dengan energi sage sendiri.

Adapun apakah pedang dapat mencapai tingkat pedang roh, juga tidak bisa diputuskan oleh pemiliknya, itu tergantung pada kehendak Tuhan.

Jika Tuhan tidak berkehendak, bahkan kultivator tingkat transformasi dewa juga tidak bisa melatih roh pedangnya sendiri meskipun sudah melatih sekuat tenaga.

Dan Roky, kultivator tingkat awal pembentukan inti, bahkan memiliki roh pedang. Ini adalah hal yang diimpikan oleh semua kultivator di dunia.

Meskipun dia hanya memiliki tambahan roh pedang dalam tubuhnya, tapi itu berarti kekuatan dalam tubuhnya lebih kuat dua kali lipat!

Meskipun dia baru di tahap awal pembentukan inti, tapi ditambah dengan roh pedang di tubuhnya, dia dapat dengan mudah membunuh kultivator di tahap akhir pembentukan inti.

Dengan senjata ajaib seperti itu, kekuatannya sangat menakutkan!

Roky menghela napas dalam hatinya, seharusnya guru menghabiskan sepanjang hidupnya untuk melatih roh pedang ini.

Ketika kekuatan spiritual guru menghilang, seharusnya roh pedang juga akan menghilang bersama tuannya, tetapi dia menghadiahkan roh pedang untuknya, tampaknya guru memiliki harapan tinggi untuknya, berharap dirinya bisa merevitalisasi Perguruan Nine Grand.

Memikirkan hal ini, Roky tidak tahan untuk tidak berlutut untuk bersujud tiga kali ke kuburan gurunya dan berkata dengan sungguh-sungguh.

"Guru, aku akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi keinginan terakhir Anda."

Aura dingin di dalam gua telah menghilang sepenuhnya.

Energi dingin ini juga disebabkan karena Guru terlalu banyak melakukan pembunuhan selama hidupnya.

Guru sudah memiliki tingkat kultivasi yang begitu tinggi, tetapi dia terjebak oleh iblis hati, bersembunyi dan tidak bisa keluar dari gua yang dingin ini.

Roky menghela napas lagi dan mengingatkan dirinya sendiri agar tidak melangkah ke jalan yang salah sama seperti gurunya.

Dia mengamati pedang kuno di tubuhnya dengan kekuatan spiritualnya.

Pedang kecil sepanjang satu inci melayang di area cakranya.

Gagang pedang kecil itu berwarna hitam dengan tubuh pedang yang berwarna biru kehijauan, terukir kata "Lightsaber".

Seharusnya "Lightsaber" adalah nama pedang ini.

Roky membaca dua kali dalam hatinya, tapi dia tidak menyangka bahwa roh pedang itu juga bisa merasakannya dan mengeluarkan suara bip yang bergema dengan spiritualnya.

Dia mencari sebuah batu, mengukir kata-kata "makam guru tanpa nama" di atasnya, menancapkannya di depan makam gurunya dan menyembah tiga kali lagi, baru berbalik dan keluar dari gua.

Roky terbang keluar dari air terjun dengan energi sage dan turun di tempat terbuka.

Saat dia terbang keluar dari air terjun, dia tiba-tiba mendengar suara tembakan dan jeritan.

Roky segera mendarat, ketika dia mendongak dia melihat kerumunan sedang berlarian dan berteriak.

Langit menjadi suram, sama seperti malam.

Roky mendongak dan melihat Smith bersembunyi di balik pohon besar dan wajahnya pucat karena ketakutan.

Dia segera melangkah dan bertanya, "Apa yang terjadi?"

"Roky, kamu masih hidup?"

Dengan teriakan, Nina segera berlari keluar dari balik pohon dengan emosional dan memeluknya dengan erat.

Roky ditekan sampai merasa dadanya sesak untuk sesaat dan hampir saja tercekik.

Harus mengakui bahwa tubuh wanita asing memang jauh lebih montok daripada wanita dalam negeri, yang membuatnya tidak bisa bernapas.

Roky mau tidak mau mendorong Nina dan bertanya dengan serius, "Aku baik-baik saja, apa yang terjadi di sini?"

Nina tampak ketakutan dan meraih lengannya sambil berkata, "Roky, kenapa kamu menghilang begitu lama? Kami telah mencarimu selama lima atau enam jam, bahkan sekarang sudah gelap!"

"Apakah selama itu?" Roky tercengang.

Kesadarannya telah keluar dari tubuhnya di dalam gua barusan dan dia pikir paling lama hanya setengah jam, tapi dia tidak menyangka bahwa sudah berlalu sepanjang hari.

Apakah alam yang dimasuki oleh kesadaran spiritualnya, bukan alam yang sama dengan bumi, sehingga menyebabkan perbedaan waktu?

Pada saat ini, teriakan panik Smith menghentikan pemikirannya.

"Master Roky, semua orang mengira bahwa kamu jatuh ketika kamu tiba-tiba menghilang di air terjun barusan.

Rico juga tercengang, dia segera mengatur orang-orang dan pergi ke danau untuk menyelamatkanmu.

Bram meninggalkan lima pengawal bersama dengan beberapa penjaga keamanan lainnya, menggunakan jaring untuk menarik di dalam danau, tetapi tidak menyangka bahwa tidak menemukan orang dan tiba-tiba muncul monster dari danau!"

Roky langsung bertanya, "Monster apa?"

Nina bergegas berkata, "Itu adalah seekor ular piton merah, tidak, dia terlihat seperti ular piton, tapi bisa menyemburkan kabut beracun! Beberapa orang langsung pingsan begitu menghisap kabut beracun yang disemburkannya."

Pada saat ini, ada teriakan lain datang dari danau.

Roky segera melihat ke belakang.

Hanya melihat sekelompok orang berlarian dari dalam hutan, diantara mereka ada tiga orang dari tim pelindung yang berlari mati-matian, mereka berlari sambil mengambil senjata dan menembak monster di belakang mereka.

Yulia juga berada di tengah kerumunan dan berlari dengan panik.

Rambutnya berantakan, ada banyak ekspresi di wajahnya yang cantik lembut.

Ritsleting pakaian olahraganya telah terbuka, memperlihatkan tanktop putih ketat yang dikenakan di dalamnya dan gunung yang besar terus bergoyang saat dia berlari.

Tidak hanya Yulia yang sangat menyedihkan, tetapi beberapa orang yang berlarian bersamanya juga semua memiliki ekspresi yang penuh ketakutan dan panik.

Ketiga orang tim pelindung yang memiliki senjata terus menembak ke semak-semak belakang mereka.

Pada saat ini, tiba-tiba angin yang aneh datang!

Seekor ular piton merah keluar dari hutan, sisik ular piton berwarna merah tua dan biru tua dengan pola yang saling bertautan. Ular itu berdiri tegak dan setinggi bangunan tiga atau empat tingkat!

Roky juga kaget.

Dia juga baru pertama kali melihat ular piton sebesar itu!

Ular piton raksasa itu membuka mulutnya dan napas yang keluar dari mulutnya bahkan agak merah tua.

Roky tiba-tiba bereaksi dan berkata dengan dingin, "Ternyata racun yang berasal dari sungai adalah kabut beracun yang dikeluarkan oleh ular."

Begitu dia selesai berbicara, ular piton itu tampak kesal dengan senjata tim pelindung, tiba-tiba menggerakkan ekornya, langsung menyapu dan membuat ketiga orang tersebut jatuh ke dalam danau.

Yulia berada di sampingnya, hampir tersapu oleh ekor ular, dia sangat ketakutan sehingga pergelangan kakinya terkilir dan jatuh ke tanah.

Dia panik, duduk di tanah terus gemetaran dan pikirannya menjadi kosong.

Tepat ketika ular piton raksasa itu membuka mulut besarnya untuk menyemprotkan kabut beracun.

Tiba-tiba ada sosok yang melintas!

Yulia masih belum bereaksi dan tiba-tiba merasa bahwa dia dipeluk dan melompat ke samping.

Dia mengangkat kepalanya dengan kaget, matanya tiba-tiba mengembun, lengannya terentang dan dia memeluk orang yang memeluknya dengan erat.

"Roky!"

"Ini aku."

Roky mengangguk sedikit dan menoleh untuk melihat dengan tenang.

Ular piton semakin marah karena kehilangan mangsanya dan mengejar beberapa orang lainnya.

Pada saat ini, tiba-tiba beberapa jimat berwarna kuning terbang dan mengenai tubuh ular piton.

Jimat kuning yang berayun, seperti mempunyai kekuatan yang begitu besar, membuat ular piton itu kesakitan sampai membuatnya terus meronta.

Seseorang melompat ke tempat kosong, memegang jimat kuning dan memelototi ular piton itu.