Aku bukan menantu sampah - Bab 254 Hadiah pertemuan

Broto yang meneleponnya.

Sebenarya dia sudah menebak jika mereka akan datang ke kota Gopo untuk membahas sesuatu dengannya maka Roky mengangkat teleponnya dulu.

Ternyata Broto dan Tuan Ren sudah datang ke kota Gopo untuk mencarinya.

Roky ragu untuk beberapa saat kemudian memutuskan untuk pergi bertemu dengan Broto terlebih dulu.

Lagipula kemarahan Dewi sekarang pasti masih belum reda dan pasti Jenni sedang menambah bensin di dalam api untuk menfitnahnya dan dia sama saja cari mati jika pergi sekarang.

Tapi Roky tetap menelepon Dewi dulu untuk menanyakan kondisi ibu mertuanya.

Tapi sama seperti perkiraannya karena dia tidak mengangkatnya meskipun telah melakukan empat atau lima kali panggilan.

Pada akhirnya telepon berbunyi belasan kali sebelum Dewi berkata dengan dingin, "Jangan menelponku, dahi ibu sudah meninggalkan bekas luka dan dia berteriak histeris sepanjang malam dan mengatakan akan mengeluarkan beberapa ratus juta untuk melakukan operasi plastik, dia sekarang sedang istirahat dan dokter menyuruhnya menenangkan dirinya dan kamu jangan datang ke sini." Dia langsung menutup teleponnya sebelum Roky bicara.

Dan sebuah suara sibuk terdengar dari ujung ponsel.

Roky terdiam untuk beberapa saat.

Dahi Jenni hanya terluka seujung kuku dan dia yang menabraknya sendiri, dia sudah wanita berumur lima puluhan masih mau melakukan operasi plastik, apakah dia masih tidak cukup merasakan kesakitan!

Keluarga Ren memesan sebuah ruang vip di restoran Gobest sambil menunggu kedatangan Roky.

Ayah anak keluarga Ren berdiri sewaktu melihat Roky datang sambil menyuruhnya duduk dengan hormat.

Roky juga tidak sungkan dan langsung duduk di kursi depan.

Mereka langsung melaporkan tentang perkembangan proyek perusahaan farmasi.

Pabrik Farmasi kota Babel sudah dalam proses pembangunan, beberapa ketua cabang juga mendukungnya sehingga proses pembangunan berjalan cepat.

顾老 juga melobi pemerintah kota untuk membahas masalah pengurangan dan pembebasan pajak.

Setelah selesai melaporkan masalah perkembangan perusahaan, Broto berkata dengan ragu, "Master Roky, apakah kamu tahu tentang masalah Yohan, mantan pemimpin kamar dagang?"

"Ada apa?" Roky perlahan-lahan mengangkat kepalanya.

Broto berkata, "Aku mendengar teman mengatakan entah ada apa dengan keluarga Liu karena tiba-tiba dalam semalam dua belas perusahaan keluarga Liu langsung bangkrut sehingga menimbulkan sensasi di komunitas bisnis seluruh negeri."

Roky bahkan tidak menduga jika apa yang baru terjadi kemarin yang bahkan belum masuk berita tapi sebelum siang hari ini masalah itu sudah menyebar di seluruh negeri.

Tapi tidak aneh juga jika seorang pebisnis seperti Broto mengetahui berita ini.

Dia berkata dengan datar, "Dia menyinggung orang yang tidak seharusnya disinggung maka pantas mendapatkannya."

Nada bicara yang datar ini membuat Broto merasa kaget dan tersenyum, "Apakah orang yang dia singgung itu master Roky?"

"Benar."

Roky tanpa ragu mengakuinya.

Lagipula dia dan Yohan memang ada perselisihan.

Broto dan Tuan Ren menghela napas, meskipun mereka sudah menebak jika ada hubungannya dengan Roky tapi mereka tetap saja merasa kaget mendengar dia sendiri yang mengakuinya.

Siapa Yohan itu!

Dia adalah pemimpin kamar dagang sebelumnya dan punya aset yang banyak!

Meskipun keluarga Liu bukan keluarga Lin atau keluarga Su yang merupakan keluarga kaya di kota Wasa tapi dia termasuk keluarga kelas menengah yang bukan tidak punya kekuasaan apa-apa.

Tapi dalam semalam keluarga Liu langsung bangkrut!

Semua ini karena 'jasa' Roky.

Broto danTuan Ren kaget terutamaTuan Ren karena dia bersyukur di dalam hati, untung saja keluarga Ren tidak bermusuhan dengan Roky.

Jika tidak maka apa yang terjadi dengan keluarga Liu juga akan terjadi kepada keluarga Ren kelak.

Tuan Ren berkata sambil menggelengkan kepala, "Katanya Yohan tidak punya rumah lagi dan para penagih hutang terus berdatangan sehingga anak-anaknya mau memutus hubungan dengannya."

Dia tinggal di jalanan sama seperti pengemis dan dia bahkan tidak bisa membayar biaya rumah sakit karena dibacok oleh penagih hutang.

Wajah Roky terlihat datar saja.

Dia sudah bisa menebak akhir seperti ini.

Yohan adalah orang yang licik sehingga banyak musuh dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa ketika dia menjadi pemimpin aliansi bisnis tapi begitu tembok pertahanannya runtuh maka dia tidak akan berakhir dengan baik.

Broto ragu dan berkata, "Sebenarnya kedatanganku dengan ayahku ke kota Babel juga karena ada urusan dengan keluarga Liu tapi tidak disangka keluarga Liu bangkrut begitu cepat."

Roky bertanya, "Masalah apa?"

Pada saat ini wajahTuan Ren terlihat marah sambil berkata, "Aku sedang mencari orang yang ada di tempat kejadian sewaktu kebakaran dulu karena ada orang yang melihat jika kakak adik keluarga Liu yang membawa pergi putraku, Hendra."

Tapi sekarang keluarga Yohan telah dibuat bangkrut oleh Roky sehingga tidak tahu keberadaan Yohan sekeluarga ada di mana maka dia merasa marah dan hanya merasa keberuntungannya tidak bagus.

Pada saat ini, Roky tersenyum, "Karena kalian datang jauh dari kota Gopo maka aku ada hadiah untuk kalian."

"Master Roky, kamu terlalu sungkan." Broto merasa kaget tapi hatinya tidak terlalu bergembira karena diselimuti oleh kesedihan.

Kedatangan mereka ke kota Gopo juga dengan alasan untuk menyelidiki keluarga Liu tapi keluarga Liu sudah hancur sekarang sehingga perjalanan mereka sia-sia saja.

Roky tersenyum sambil menelepon T-Rex dan menyuruhnya membawa orangnya ke restoran Gobest.

Mereka melanjutkan obrolan mereka.

Tapi Broto dan Tuan Ren tidak terlalu tertarik tapi obrolan mereka terasa canggung.

Terdengar ketukan pintu dari luar dan T-Rex berjalan masuk sambil berkata dengan hormat, "Master Roky, orangnya sudah dibawa."

"Baguslah." Roky tersenyum kemudian menyuruhnya membawa orangnya msuk.

"Masuk!" Seorang pemuda kekar menendangnya sehingga keduanya langsung masuk ke dalam ruang VIP.

Kedua orang ini sedang diikat dengan tubuh penuh luka dengan wajah memar dan tampang mereka hampir tidak bisa dikenali.

Tapi Broto masih bisa mengenalinya lalu dia berdiri sambil berkata dengan marah.

"Kalian!"

Kedua orang yang ditendang itu adalah kakak adik Mike dan Mia.

Roky berkata pelan, "Ini adalah hadiah yang aku berikan kepada keluarga Ren dan biarkan mereka sendiri yang mengatakan tentang apa yang telah mereka lakukan."

"Katakan!" Sebuah tamparan jatuh di muka Mia yang membuat hidungnya berdarah.

Bagi orang sepertinya maka tidak ada istilah tidak memukul wanita dan dia bahkan berani membunuhnya.

Mia ketakutan dan dia tidak berani menyembunyikannya dan dia mengatakan apa yang terjadi di kota Babel.

Dia berkata sambil menangis setelah selesai mengatakannya, "Ini tidak ada hubungannya denganku karena semua ini disuruh oleh Mike."

Mike yag wajahnya bengkak langsung marah, "Brengsek! Jelas-jelas kamu yang menyuruhku ke kota Babel yang mengatakan aku akan mendapatkan obat bagus jika bisa berhubungan dengan si bodoh Hendra."

"Kamu yang mulai menyalakan api!"

"Aku yang menyalakan api tapi kamu yang menyarankan mengikat Hendra lalu melepasnya ke dalam api."

Kedua saudara itu saling menyalahkan demi mempertahankan hidup masing-masing.

Jika bukan karena mereka sedang diikat maka takutnya mereka akan saling berantem.

Roky melihatnya dengan diam di samping, sekarang Mia langsung mengakuinya karena mereka sudah takut dengan siksaan T-Rex.

"Kalian yang mencelakai Hendra!" WajahTuan Ren menjadi biru dan segera muncul aura pembunuhan di matanya.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu