Aku bukan menantu sampah - Bab 422 Pergi Kerumah Lama Keluarga Lin Untuk Meminta Mahar

Energi sage langit dan bumi yang dipadatkan oleh dracaena ternyata benar-benar sangat murni.

Energi sage yang sangat dingin mengalir di anggota tubuh Roky, itu seolah-olah membasuh semua pikiran yang mengganggu, dan pikirannya sangat terjaga.

Dia memejamkan kedua matanya dengan erat, duduk bersila di lantai, di atas kepalanya kabut putih tebal menggulung.

Seluruh ruangan berkabut, seperti negeri dongeng.

Entah berapa lama telah berlalu, Roky perlahan membuka matanya, bajunya sudah basah kuyup, bahkan rambutnya pun basah.

Dia menghela napas panjang dengan puas, seperti baru selesai makan hingga puas, energi sage di tubuhnya sangat melimpah, dan dia juga merasa bahwa setiap otot di tubuhnya penuh dengan kekuatan.

Roky menunduk dan melihat tubuhnya, ternyata benar telah terjadi sedikit perubahan di tubuhnya.

Dulu dia tidak gemuk atau kurus, tetapi dia juga tidak berotot seperti seorang binaragawan, sekarang dia memiliki banyak otot yang lebih kencang dan jelas memiliki otot perut di perutnya.

Roky mencoba mengangkat lengannya, otot lengan yang sebelumnya tidak terlihat itu ternyata sudah seperti tikus kecil, menggembung besar.

Dan yang lebih pentingnya lagi adalah hanya satu daun dracaena saja, sudah membuatnya melewati tingkat paling dasar, kemampuannya meningkat pesat!

"Ternyata memang barang bagus."

Roky tidak bisa menahan diri untuk berkata, tidak heran orang-orang yang melatih Nine Grand menganggapnya sebagai obat yang harus dimiliki, mereka menganggapnya sebagai permen, memakannya sesuaka hati.

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara pintu dipukul dengan keras, disertai dengan suara raungan Jenni yang sangat kesal.

"Roky, apa yang kamu lakukan? Apakah kamu membakar rumah? Buka pintunya!"

Roky mengerutkan kening dan berbalik untuk melihat ke luar jendela.

Dia tidak menyangka langit sudah cerah sekarang, dan sudah siang hari.

Roky bangkit, berjalan ke pintu dan langsung membukanya.

"Roky, buka pintunya!" Jenni mengangkat kaki kirinya dan hendak menendangnya, tiba-tiba ia menendang kekosongan, dia menjerit dan langsung terjatuh ke lantai.

Roky awalnya bisa memegangnya, tetapi dia malas untuk melakukannya, jadi dia menyampingkan tubuhnya.

Jenni langsung terjatuh hingga terlihat sangat kasihan, dan dia menjerit histeris.

Dewi bergegas berlari datang dari belakang, dan membantunya berdiri, dia mengerutkan kening dan berkata: "Bu, ketuk saja pintunya, apakah perlu menendang pintu?"

"Aduh, pinggangku…" Jenni memegang pinggangnya sambil berteriak dan berkata dengan mengertakkan giginya, "Sampah ini telah membuat rumah berasap dan berkabut, siapa tahu dia kehilangan rasionalnya dan ingin membakar rumah ... "

Roky sudah tidak tahan lagi, dan dia berkata dengan dingin: "Anda sudah terlalu banyak berpikir."

"Sampah masih berani membantah!" Jenni merasa sangat kesal, dia memaki Roky sambil menunjuknya.

"Bu, besok pagi kamu sudah akan kembali ke Kota Gopo, tidak bisakah kamu menyimpan energi?" Dewi melindungi Roky, dia menarik dan menyeret Jenni keluar dari pintu.

Kemudian, dia menoleh, dia menatapnya dengan cemas dan bertanya: "Apakah kamu baik-baik saja? Mengapa di dalam kamar ada begitu banyak asap?"

Roky melirik Jenni dan mencari alasan: "Ketika aku kembali tadi malam, aku basah kuyup dan ingin mengeringkannya, tidak disangka korsleting dan hampir menyebabkan kebakaran, sekarang sudah tidak masalah."

Dewi berkata dengan menyalahkannya: "Berhati-hatilah sedikit, ganti saja pakaianmu jika sudah basah."

Pada saat ini, Andrew bergegas masuk dengan panik dan melihat sekeliling: "Jangan-jangan bonsaiku juga sudah terbakar?"

Dia masuk ke dalam kamar dan bergegas ke ambang jendela, dia menghela napas lega, menepuk dadanya dan berkata: "Itu sangat mengejutkanku, ini adalah tanaman green pines tebing yang aku beli dari pasar gelap dengan harga 10 juta."

"Bonsai apa-apaan, bukankah itu hanya tanaman yang tumbuh di batu rusak!" Jenni langsung mengomel: "Cepat buang itu. "

Andrew akhir-akhir ini terobsesi pada bonsai lagi, jadi dia tentu saja tidak akan mendengarkannya, dia tiba-tiba melihat bonsai itu dengan berseru: "Bukankah jelas-jelas pohon yang sudah layu, mengapa daunnya berubah menjadi hijau?"

"Ayah, kamu pasti salah lihat."

Dewi juga berjalan mendekat, dan dia tercengang saat melihat bonsai itu.

Dia ingat dengan jelas bahwa pinus kerdil pada bonsai ini kemarin jelas-jelas sudah layu, tetapi sekarang itu hijau dan terlihat sangat segar!

Bahkan lumut setengah kering pada bonsai terlihat tumbuh dengan sangat segar.

Andrew tidak berpikir terlalu banyak, dia tersenyum gembira: "Kalian lihat, aku telah menemukan barang bagus, bonsai ini memiliki bentuk yang indah dan dapat disebut barang langka, jika bukan karena pinus kerdil mati, pemilik aslinya tidak akan menjualkannya kepadaku dengan harga 10 juta! Aku akan kaya, sekarang pohon pinus ini hidup kembali, setidaknya bisa dijual dengan harga 100 juta! "

Jenni memakinya: "Siapa yang kebanyakan uang hingga mau menghabiskan 100 juta untuk setumpuk batu jelek milikmu ini, aku lebih baik membeli kalung emas dari pada membeli barangmu ini."

Karena akan kembali ke Kota Gopo keesokan paginya, Dewi bahkan tidak memiliki waktu untuk mengobrol sejenak dengan Roky, dia kembali ke kamar untuk mengemasi barang bawaannya.

Jenni berjalan keluar dengan ekspresi kesal, dan menaiki taksi menuju pinggiran kota.

Dia tidak ingin kembali ke Kota Gopo, tetapi putrinya bersikeras ingin pergi.

Roky ternyata kerabat jauh Keluarga Lin, Jenni merasa sangat tidak senang, dia sudah datang ke Kota Sahaja dengan susah payah, namun dia bahkan tidak pernah pergi ke rumah besannya, dia juga tidak mendapatkan sepeser pun uang.

Dia diam-diam mencari tahu tentang lokasi rumah lama Keluarga Lin, dan menyelinap keluar ketika putrinya sedang mengemasi barang-barang, dia berencana pergi ke Keluarga Lin untuk meminta mahar!

Keluarga Lin sangat kaya, bahkan jika memberikan beberapa miliar kepadanya, dia sudah tidak datang sia-sia.

Lebih dari satu jam kemudian, Jenni keluar dari mobil dan berdiri di luar area vila.

Di depannya ada sekelompok vila yang mewah dan elegan dengan pemandangan yang indah, itu tidak terlihat seperti Kota Sahaja yang ramai, ini adalah tempat tinggal yang indah.

Ternyata benar, tempat tinggal orang kaya di Kota Sahaja memang berbeda.

Jenni merasa iri, dia mengangkat kakinya dan berjalan masuk, dia berencana untuk bertanya di mana rumah Keluarga Lin.

Namun, sebelum dia masuk, dia dihentikan oleh penjaga keamanan, bahkan meskipun dia mengatakan bahwa menantunya adalah tuan muda Keluarga Lin, penjaga keamanan juga tidak membiarkannya masuk, dan malah menatapnya dengan tatapan penghinaan.

"Nyonya tua, jangan membual! Hanya dilihat dari penampilanmu yang miskin ini saja, bisakah kamu memiliki hubungan dengan Keluarga Lin?"

Jenni sangat marah dan dia berteriak-teriak di pintu gerbang.

Pada saat itulah sebuah mobil Rolls Royce yang mewah perlahan melaju keluar dari area vila.

Jenni buru-buru minggir, dia berpikir dengan iri, senangnya punya uang, bahkan mobil yang di naiki pun begitu berkilau.

Ketika mobil Rolls Royce melewatinya, mobil itu tiba-tiba berhenti.

Jendela mobil diturunkan, seorang wanita tersenyum padanya dan berkata: "Apa yang kamu lakukan di sini?"

Begitu melihat wajah ini, Jenni sangat terkejut dan langsung terduduk di bawah, seluruh tubuhnya gemetaran.

Bukankah dia ini wanita galak yang memimpin sekelompok pengawal hari itu untuk datang ke rumahnya memamerkan kekuatannya?

Selvie!

Jenni sangat ketakutan sampai-sampai dia hampir terkencing dicelana, rasa takut saat kepalanya ditodong pistol hari itu membuatnya mengalami mimpi buruk selama beberapa hari.

Selvie tersenyum padanya dan berkata: "Jangan khawatir, aku tidak akan melakukan apapun padamu. Bagaimanapun, Roky juga merupakan kerabat Keluarga Lin, hari itu aku datang membawa orang untuk mencarinya karena aku bertengkar dengannya, aku sudah melakukan hal gegabah."

"Kamu ... jangan mendekat."

Jenni masih ketakutan dan berkata dengan gemetaran.

Tetapi bagaimana Selvie akan mendengarkannya, dia memerintahkan sopir untuk membuka pintu, dia yang memakai sepatu hak tinggi berjalan ke arah Jenni sambil tersenyum, dan berkata sambil tersenyum: "Aku minta maaf atas masalah yang terjadi pada keluargamu hari itu, setelah kejadiannya berlalu aku sangat menyesalinya, itu semua karena aku sudah gegabah."

Setelah itu, dia mengeluarkan cek dari tas LV dengan kuku merahnya dan menyerahkannya kepada Jenni.

"Bibi Jenni, 4 miliar ini untuk kompensasi karena sudah membuatmu terkejut, kamu bisa membeli beberapa suplemen untuk mempersehat tubuh."

"Apakah ini untukku?" Jenni menatap Selvie dengan tatapan terkejut dan ragu-ragu.

Wanita galak ini hari itu memerintahkan orang untuk memukul dan membunuh, mengapa hari ini dia sangat berbeda dan bersikap begitu sopan padanya?

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu