Aku bukan menantu sampah - Bab 265 Toko Dihancurkan

Jenni mengatupkan mulutnya dan menunjuk ke hidung Roky: “Sebelumnya ayahmu membuka bisnis toko barang antik, apakah kamu tidak melihat helikopter di atas membuang uang? Langit di penuhi dengan uang! Itu semua adalah uang keluarga kita, setidaknya miliaran rupiah, dan uang itu tersebar di antara orang-orang, aku sangat marah karena aku tidak bisa makan enak selama beberapa hari.”

Roky dengan tidak berdaya berkata: “Bu, itu uang temanku.”

“Mengapa kamu dari awal tidak memberi tahu mereka, untuk memberikan uang itu kepadaku?” Jenni berteriak: “Bajingan kamu, semua uang di keluarga, perlahan-lahan kamu habiskan.”

Roky tidak bisa berkata apa-apa untuk beberapa saat.

Menghabiskan uang adalah masalah, jika dia ingin menghabiskan semua aset keluarganya, bahkan jika dia mempekerjakan dua orang untuk membantunya menghabiskannya, kemungkinan semua uangnya tidak akan bisa dihabiskan seumur hidupnya.

“Bu, kamu masuk saja, malu kalau dilihat orang.” Dewi mendorong Jenni masuk ke dalam, untuk menghentikan ibunya berbicara, dia dengan cepat mengambil uang sebanyak 2 juta lebih dari dompetnya dan meletakkannya di tangan Jenni.

Setelah mendapatkan uang, Jenni akhirnya berhenti, tapi mulutnya tidak bergenti bergumam.

Setelah Dewi naik mobil untuk pergi ke perusahaan, Roky berbalik badaa dan berkata kepada empat pengawal yang mengikutinya: “Kalian pergi saja.”

Roky sama sekali tidak membutuhkan pengawal, membawa beberapa orang ikut dengannya adalah hal yang memalukan.

“Tuan Roky, istrimu meminta kami untuk tidak pergi dan terus melindungimu.” Seorang pengawal berkata dengan hormat.

Roky mengerutkan kening dan membungkuk untuk mengambil kerikil dari tanah lalu menggenggamnya.

Saat dia membuka tangannya, hanya ada serpihan batu di telapak tangannya.

Dia membersihkan tangannya dan berkata dengan tenang: “Pergi saja.”

Beberapa pengawal saling memandang!

Bisa menghancurkan kerikil sampai menjadi sepihan dengan tangan kosong, Roky memiliki kemampuan seperti ini, apakah masih perlu mendapatkan perlindungan dari mereka?

Tangan Roky ini, mereka berempat tidak bisa melakukan hal yang baru saja dilakukan Roky.

Tapi mereka juga tidak mengerti, dengan kekuatan Roky yang tak terduga, mengapa barusan seorang wanita tua memarahinya seperti itu?

Roky berbalik badan dan pergi sambil membawa keranjang untuk membeli sayuran.

Akhir-akhir ini di dalam rumah, Jenni sering memarahi Roky karena masalah membuang uang dari helicopter, akibatnya telinganya sudah mulai terbiasa.

Dalam perjalanan, Roky menerima telepon dari Billy, yang juga melaporkan kepadanya bahwa paman tiri Roky akan pulang dari luar negeri.

“Aku sudah tahu.” Roky berkata dengan tenang.

Billy ragu-ragu sejenak, dan mencoba membujuknya: “Tuan Roky, keputusan bibimu, harus kamu pertimbangkan.”

“Aku tahu, tapi ada sesuatu yang penting yang harus kulakukan di Kota Gopo.”

Roky berkata: “Oh iya, bagaimana kesehatan Tuan Ardian? “

“Ini...” Billy ragu-ragu selama beberapa saat dan berkata: “Tuan Ardian baik-baik saja.”

“Baguslah kalau begitu.”

Roky mengangguk.

Selama ada Tuan Ardian yang mengurus di Kota Wasa, bahkan jika paman tirinya kembali ke rumah, dia tidak akan dapat menimbulkan gelombang apa pun.

Bujukan Billy tidak berhasil dan dia harus menutup telepon.

Setelah menutup telepon, dia menghela nafas dan mengerutkan kening.

Sebenarnya penyakit Tuan Ardian sudah cukup serius, tetapi Tuan Ardian menyuruhnya untuk tidak memberitahunya, agar tidak mengganggu pikiran dia.

Billy hanya bisa berharap bibi Viska bisa menemukan cara untuk membujuk Roky kembali ke Kota Wasa.

……

Roky sudah membeli sayuran dan pulang rumah, ketika dia membuka pintu, dia hampir bertabrakan dengan Dewi, dia tercengang: “Istriku, kamu tidak pergi bekerja.”

Saat melihat Roky, Dewi tiba-tiba seperti ingin menyelamatkan nyawa seseorang, lalu menariknya ke luar.

“Aku baru saja meneleponmu, mengapa tidak bisa dihubungi? Cepat, kita pergi ke Antique Street?”

Barusan Roky ditelpon oleh Billt, dan sekarang dia diseret oleh Dewi, dia merasa aneh dan bertanya: “Ada apa?”

“Ada masalah! Seseorang datang ke toko barang antik Ayah untuk membuat masalah!”

Dewi tidak punya waktu untuk banyak bicara, Dewi menarik Roky masuk ke dalam mobil, dan duduk di kursi pengemudi.

“Aku saja.”

Roky keluar dari dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi.

Setengah jam perjalanan, Roky hanya butuh sepuluh menit untuk sampai di sana, Dewi terpana dengan kemampuan berkendara Roky.

Dia tidak pernah tahu bahwa keterampilan mengemudi suaminya sangat luar biasa!

Tapi ini juga memperkuat gagasan Dewi.

Balap mobil!

Suaminya pasti pernah menjadi preman sebelumnya!

Begitu Roky keluar dari mobil, dia melihat sekelompok orang berada di luar gerbang “Toko barang antik Shugu”, dan tersu berteriak.

Dia segera masuk ke kerumunan dan bertanya kepada Andrew, yang berdiri di pintu.

“Ayah, apa yang terjadi?”

Andrew sangat marah, dan ketika dia melihat menantunya datang, dia dengan cepat berkata: “Mereka bilang aku menjual barang palsu!”

Dia memiliki memar di wajahnya, dan rongga mata kirinya berwarna biru, kelihatannya dia baru saja dipukuli.

Dan Jenni terduduk di tanah, rambutnya acak-acakan, ada beberapa jejak telapak tangan di wajahnya.

“Ayah, ibu!” Dewi bergegas masuk ke kerumunan dan berteriak dengan marah: “Kenapa kalian memukuli orang tuaku?”

“Karena menjual barang palsu, maka harus dipukuli.” Seorang pria kekar berteriak.

“Barang palsu?” Roky mengerutkan kening dan melihat ke belakang, wajahnya tiba-tiba murung dan berkata: “Kenapa kamu datang kemari lagi?”

Tidak menyangka bahwa yang membawa orang-orang untuk membuat masalah adalah bos toko barnag antik Yuanming!

Hartanto!

Dewi juga melihatnya dan berteriak dengan marah.

“Beraninya kamu datang?”

Hartanto mencibir dan berkata dengan arogan: “Toko barang antikmu menjual barang palsu, yang sudah merusak aturan! Menurut aturan toko harus dihancurkan! Aku membawa orang-orang ke sini, sekarang biarkan semua orang untuk menyaksikannya!”

Dia diikuti oleh belasan pria bertubuh besar dengan membawa tongkat, kelihatannya dia sudah membuat persiapan yang matang.

Roky melirik ke pintu toko dan melihat bawah di pintu toko sangat berantakan, keranjang bunga dan pohon keberuntungan yang dikirim dua hari yang lalu, dihancurkan oleh mereka, dan spanduk merah yang tergantung di pintu robek.

Badan Andrew gemetaran karena marah dan berkata dengan suara tinggi: “Semua barang di tokoku asli! Kamu membawa orang kemari, kamu tidak bisa menghancurkan dan menyakiti orang tanpa mengatakan apa pun, aku ingin memanggil polisi!”

“Kamu dipersilahkan pergi!” Hartanto sama sekali tidak takut dan tertawa: “Pamanku adalah ketua tim penegak hukum di jalan ini, kamu temui dia! Kita lihat apakah polisi akan menangkapmu atau aku!”

Jenni meratap: “Dewi, mereka baru saja menamparku belasan kali, dan berkata mereka akan menghancurkan semua toko! Pria gemuk ini juga mengancamku untuk memasukanku ke penjara, cepat kamu suruh Roky untuk menghajar mereka! Dia masih muda, tidak masalah jika dia masuk ke kantor polisi selama beberapa hari.”

Baru saja dia memarahi Roky, tetapi sekarang dia menganggap menantu laki-lakinya ini berguna.

“Ibu!” Ketika Dewi mendengar ini, dia langsung mengerutkan kening.

Roky tidak bisa berkata apa-apa.

Apa “Dia masih muda, tidak masalah jika dia masuk ke kantor polisi selama beberapa hari”?

Namun, melihat toko barang antik itu hancur berantakan, Roky juga tidak senang dan bertanya dengan suara murung: “Siapa saja yang melakukan ini?”

“Aku menghajar wanita tua ini!”

Hartanto memeluk lengannya dan menyeringai: “Beraninya wanita tua yang sudah mau meninggal ini, manamparku, jika aku tidak memukulinya sampai giginya copot hari ini, reputasiku akan rusak! Aku menyarankanmu untuk melakukan hal yang berguna dan menyingkir dari sini, jika tidak kamu akan menanggung sendiri akibatnya.”

Sekarang dia sama sekali tidak takut kepada Roky!

Setelah Hartanto selesai berbicara, dia mengulurkan tangan dan mengambil pengeras suara lalu berteriak.

“Semuanya dengarkan, toko ini menjual barang palsu untuk menjebak orang! Tidak memiliki perasaan, bos berhati busuk ini, menggunakan uang untuk menyakiti orangl”

Pengeras suara dihubungkan ke speaker, dan volume disetel ke maksimum, suara Hartanto terdengar dengan jelas di langit.

Tiba-tiba, orang-orang sangat marah, banyak pelanggan tidak tahu yang sebenarnya, dan berkata dengan marah kepada Andrew.

“Sialan, ternyata menjual barang palsu, apakah kamu sudah ditipu?”

“Hajar saja pedagang yang tidak berhati ini dan tangkap mereka.”

“Pedagang seperti ini sangat pantas untuk mati! Dan semoga saat keluar rumah ditabrak oleh mobil!”

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu