Aku bukan menantu sampah - Bab 586 Pergi meminta maaf kepada Master Roky

Hanya Aung Miko yang tersadarkan terlebih dahulu, dia menoleh melihat kelangit, lalu menoleh kembali dan berkata dengan tidak senang: “Semua jangan tertipu oleh Roky itu, aku tahu ada sejenis trik di Yuga, bernama tipu muslihat, itu digunakan untuk membingungkan dan menipu orang…….”

Begitu dia selesai berkata, tiba-tiba hujan deras turun dari langit, ombak besar tiba-tiba muncul di permukaan laut, dan menghantam ke arah pantai.

Ombak besar setinggi bukit, mengalir deras menuju ke pantai dengan momentum luar biasa!

Kerumunan yang terbodoh, langsung menjadi panik.

“Ombak besar akan datang, tambang akan tenggelam!”

“Bahaya, cepat minggir!”

Aung Miko segera berseru.

“Semuanya tenang, seberapa besar ombaknya juga akan terhalang oleh bendungan!”

Jenderal Aung San berdiri ditempat tinggi, mengerutkan kening melihat ombak yang akan datang.

Mungkin terpengaruh oleh cuaca buruk, ombak besar ini bahkan lebih besar dari ombak dulunya, seperti kuda putih yang berlari kencang, dan menghampiri pantai!

“Hush!”

Ombang besar menghampiri pantai, langsung meruntuhkan bendungan, dan air laut dalam sekejap mengalir ke tambang.

Bendungan yang dibangun dengan uang jumlah besar, itu sama rapuhnya seperti pasir didepan ombak besar, langsung tersapu!

Air laut dengan jumlah besar mengalir ke tambang, langsung mengalir masuk kedalamnya, dalam waktu kurang dari beberapa detik, area di sekitar tambang tiba-tiba menjadi seperti kolam ikan, sebongkah air.

Ekspresi John sedikit berubah.

Dan Aung Miko terburu-buru membantu temannya berbicara: “Ombak kali ini terlalu besar, bahkan bendungan juga tidak bisa menghalanginya! Oh iya, tadi pasti teknik sihir yang digunakan oleh Roky, makanya ada ombak yang begitu besar.”

Aung Chris dengan wajah suram, berseru dengan suara dingin: “Kamu sangat pandai mengelak, apakah jika tambang tenggelam, kamu juga akan menyalahkan Tuan Roky.”

Aung Miko berkata dengan tidak setuju: “Jika dia sungguh berkemampuan, mengapa pergi begitu saja?”

Sebuah perkataan masih belum selesai, ombak besar kedua menghantam lagi.

Ombak besar ini, lebih tinggi dari ombak sebelumnya, setinggi 7 sampai 8 meter!

Ekspresi kerumunan tiba-tiba berubah, semuanya segera bersembunyi ke belakang.

Ombak yang begitu besar, jika menghantam pantai, bahkan mobil juga akan tersapu kedalam laut, apalagi kerumunan orang.

“Jenderal Aung San, disini sangat berbahaya, mohon segera meninggalkan tempat ini.”

Beberapa pengawal segera memanggil dengan keras, melindungi Jenderal Aung San dan berjalan mundur ke belakang.

Ekspresi Jenderal Aung San tiba-tiba berubah, segera berbalik dan pergi.

Tetapi bagaimana tenaga manusia bisa menaklukkan langit!

Ombak besar datang dengan sangat cepat, hanya dalam beberapa detik menghampiri pantai, menderu ke arah kerumunan di pantai.

Sudah terlambat untuk bersembunyi!

Kerumunan menjerit, semuanya melarikan diri dibawah ombak.

Ekspresi Aung Chris sangat ketakutan, segera bersembunyi di balik batu besar, lalu berdoa agar selamat.

Tetapi melihat ombak yang begitu besar, setidaknya akan menyapu setengah orang dari kerumunan.

Ketika kerumunan berada dalam kekacauan, ombak besar tiba-tiba seperti mengenai sebuah dinding tak terlihat, dalam sekejap terhalangi!

Dan bendungan yang tidak jauh disana, langsung tenggelam dalam ombak besar, bahkan kendaraan roda tiga yang ditempatkan di belakang bendungan juga seperti secarik kertas, dalam sekejap terlempar ke tebing oleh ombak besar dan berubah menjadi tumpukan besi tua.

Seluruh gua tambang berubah menjadi lautan luas.

Tetapi ombak besar dibagian sini, tiba-tiba ombaknya menjadi lemah ketika menghantam “batu judi” yang disentuh oleh Roky tadi, sama sekali tidak bisa melewati batu ini!

Aung Chris yang melihat ini sangatlah terkejut, lalu berjalan keluar dari balik batu besar tempat dia bersembunyi, bergumam: “Jangan-jangan itu adalah mantra yang buat oleh Master Roky?”

Ombak besar lainnya datang lagi, dan sekali lagi terhalang oleh “batu judi”, lalu mengalir kembali ke laut.

Bahkan setetes air juga tidak bisa melintasi “batu judi” yang sebagai batas wilayah, semuanya terhalangi di luar.

Kerumunan tiba-tiba menjadi terdiam, dengan pandangan terkejut menatapi batu itu.

Laut bergolak, ombak besar datang silih berganti.

Tambang yang disamping, dari awal sudah berubah menjadi lautan luas.

Tetapi “batu judi” itu, seperti seorang pengawal yang menjaga, walaupun satu per satu ombak besar menghantam, air laut tetap tidak bisa masuk ke balik batu judi.

Kerumunan tampak ketakutan, wajah menjadi pucat!

Dalam keheningan, tiba-tiba kerumunan mulai berisik.

“Sepertinya Master Roky yang benar, dia adalah Master sesungguhnya.”

“……Bendungan yang dibangun dengan ratusan juta dolar Nemesis, itu seperti sampah.”

“Master Roky adalah dewa, yang dikatakannya benar, ada sesuatu yang aneh dengan batu ini.”

Wajah Jenderal Aung San muram, dalam hati sangatlah menyesal.

Dia malah dengan seperti ini, mengirim seorang dewa pergi!

Harus tahu, Master dengan kekuatan supernatural seperti Roky, sejauh ini dia hanya pernah berjumpa seorang Master ini!

Jika mengukur kemampuan Roky dengan tim pengawal militer, hanya dia sendiri, takutnya setara dengan seratus ribu pasukan!

Aung Miko memandangi bendungan yang roboh, dan melihat lagi “batu judi” yang berdiri kokoh, mulutnya setengah terbuka, tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Ekspresinya marah, didalam hatinya enggan, lalu berbalik badan dan berkata: “Ayah, ombak besar ini dibuat oleh Roky, pasti adalah teknik sihir yang dibuatnya………..”

Perkataannya belum selesai, Jenderal Aung San mengangkat kepala dengan wajah suram, lalu tiba-tiba mengangkat tangannya, dan menampar ke arah wajahnya dengan kuat!

“Ayah!” Aung Miko ketakutan sampai menjerit.

Jenderal Aung San sangat marah, dia awalnya berencana mengundang Roky datang untuk melihat apakah orang ini sungguh sehebat yang dikatakan Willy Wu, dan bermaksud akan berteman.

Tetapi tidak menyangka putra bungsunya menginterupsi, merusak rencananya.

Tamparan Jenderal Aung San mengarah kesana, tetapi ketika tangan besarnya hendak menyentuh wajah Aung Miko, tiba-tiba berhenti.

Wajah Aung Miko memucat karena ketakutan, dia hampir saja terjatuh ke tanah.

“Bawa temanmu, dan pergi dari sini!” Jenderal Aung San menurunkan tangannya, menghadapi putra bungsu kesayangannya, sebuah tamparan ini pada akhirnya tetap tidak dilakukan.

Dengan wajah suram, melihat John dengan tatapan dingin.

Orang ini menghabiskan miliar dolar Nemesisnya untuk membangun bendungan yang tidak berguna ini, jika bukan karena dia adalah teman putra bungsunya, dia akan langsung menembak sampah ini ditempat!

Dalam hati John merasa ketakutan, tetapi tetap memaksa tenang, berkata: “Jenderal Aung San, mungkin bendungan ini tidak cukup kuat, selama Anda memberiku satu miliar dolar Nemesis lagi, aku menjamin akan membangun bendungan yang lebih kuat…………”

Begitu selesai berkata, Jenderal Aung San langsung memberi isyarat ke sisi kiri dan kanannya.

Puluhan pengawal militer segera mengeluarkan senjatanya dari saku, dan mengarahkannya langsung ke kepala John.

Ditunjuk oleh moncong pistol, kedua kaki John langsung melemas, lalu terjatuh ditanah dengan terengah-engah, wajahnya penuh ketakutan.

Aung Miko juga ketakutan, Ayahnya biasanya sangat menjaga wajah anak-anaknya, tidak akan begitu mudah marah kepada teman-teman mereka.

Tetapi sekarang, Ayahnya sungguh sangat marah, mungkin saja akan langsung menembak John mati ditempat.

Jenderal Aung San berkata dengan wajah suram: “Buang orang asing ini ke bandara, biarkan dia keluar dari Myanmar, jika dia berani melangkah masuk kesini lagi, maka tembak dia sampai mati.”

Puluhan miliar dolar Nemesis adalah masalah kecil, tetapi jika melewatkan Roky, teman sekutu yang begitu kuat ini, maka itu akan menjadi kegagalan terbesar dalam hidupnya.

Kedua pengawal itu segera melangkah maju, mengangkat John yang terduduk ditanah, lalu menyeretnya keluar dari kerumunan.

John ketakutan sampai mengompol, celananya sudah basah, diseret keluar seperti anjing mati, lalu meninggalkan jejak air yang panjang dibawah tubuhnya.

Aung Miko sudah tidak berani mengatakan apapun, hanya bisa melihat temannya diseret pergi.

Pada saat ini, Aung Chris tersadarkan, bergegas kedepan dan berkata: “Ayah, saat ini Master Roky sudah pergi ke Distrik Manho, sekarang kita segera pergi kesana untuk mengundangnya kembali, mungkin belum terlambat.”

Jenderal Aung San mengangguk, menyampingkan kepala dan berteriak kepada Aung Miko: “Kamu juga ikut denganku.”

“Pergi, pergi kemana?” Wajah Aung Miko ketakutan.

“Aku dan kamu bersama pergi meminta maaf kepada Master Roky!”

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu