Aku bukan menantu sampah - Bab 461 Raja 3 tinju

Keheningan menyelimuti suasana

Setengah wajah Maxi bengkak, tulang pangkal hidungnya retak, darah mimisan mengalir dari kedua rongga hidung membanjiri seluruh wajahnya.

Dia menatap tajam kepada Roky, dengan sekuat tenaga bangkit berdiri dan mengeluarkan gigi seri yang berlumuran darah dari mulutnya.

“ Roky, cari mati kamu!”

Seusai kata-kata Maxi, mendadak muncul gumpalan angin puting beliung, orang-orang sekitarpun tidak bisa sanggup membuka mata

Maxi melampiaskan amarahnya, melayangkan tinjunya dan menghantam Patung kuda marmer di halaman.

“duar!”

Patung kuda marmer setinggi 3 meter hancur berkeping dalam sekejap, potongan marmer berserak di lantai.

Pukulan tinju ini membuat orang-orang di sekeliling sana tercengang tak percaya!

Tinju yang mengerikan ini, mampu menghancur leburkan batu marmer setebal ini, bagaimana dengan daging manusia, mungkin akan dicincang tak bersisa?

Para siswa di sekitarnya langsung bersorak kegirangan.

“Master Maxi memang luar biasa!”

“kalau sampai Master Maxi marah, mampuslah Roky ini!”

Kelompok murid seni bela diri berseru gembira dan semangat.

Junandua juga begembira , wajahnya merona merah, matanya menatap lurus pada Roky sambil menyeringai.

Tadi ia menelepon Victor, kepala sekolah seni bela diri, agar ia menyusun rencana dan mengirim pasukan untuk membuat onar.

Lagipula, dia juga pernah bertanya pada Victor, untuk mengirim seniman bela diri yang kuat, agar ia bisa menghadapi Roky.

Maxi telah berlatih jurus tenaga dalam sejak usia 12 tahun, dan ia hanya fokus berlatih tinju, sehingga ia dijuluki “ Raja tiga tinju “

Dia hanya perlu mengeluarkan 3 jurus tinju, tinju pertama membelah gunung, tinju ke 2 memecahkan batu dan tinju terakhir memisahkan langit bumi, bahkan dinding beton pun bisa hancur menjadi terak, tak ada seorang pun yang bisa menandinginya di dunia ini!

Pada kompetisi di markas Asia Selatan dua tahun yang lalu, Maxi hanya mengeluarkan 2 pukulan, ia mengalahkan petinju professional hingga mati di tempat, semua organ tubuhnya muncrat dan hancur.

Tapi tadi ketika Maxi menghajar kedua orang itu, sama sekali tidak mengerahkan kekuatan ekstra, bahkan pemanasan pun belum.!

Junandus sangat gembira, walaupun Roky pernah melatih seni bela diri, tapi masih tak seberapa dibanding dengan Raja Tinju, dengan satu jari Maxi saja sudah bisa menjatuhkan dia.

Maxi emosi saat ini, Roky pasti mati mengenaskan!

Juandus merasa cemas , ia justru berharap Roky bisa mati separah mungkin!

Sinar mata Maxi penuh dengan energi yang mencekam, sambil meremas kepalan tangannya, berjalan perlahan dan pasti ke arah Roky.

Amarahnya memuncak ke ubun-ubun hampir meledak, setiap langkah kakinya meninggalkan jejak kaki pada lantai yang dilalui.

Pandangan orang-orang di sekitar sana dikaburkan oleh tiupan angin kencang yang berhembus, membuat mereka harus mundur perlahan.

Sekejap mata, gerbang pintu utama Pengobatan Tradisonal negara menjadi kosong, sisa Maxi dan Roky berdua.

Suasana berubah mencekam, Sebagian besar orang di tempat itu dihantui kepanikan luar biasa, mereka semua seakan mewakili Roky mengusap keringat dingin yang menumpah karena ketakutan, ada yang diam-diam lapor polisi.

Itu “Raja Tiga Tinju” loh !

Roky menunggu mati!

Orang-orang sibuk membicarkan kematian Roky, hanya Rudi dan pria botak yang bersemangat, menahan sakit dan melihat fenomena yang tengah terjadi.

Karena mereka tahu.

Si Raja Tiga Tinju itu tinggal menghitung detik ajal menjemput!

Pria botak berseru: “ Master Roky, jangan langsung membunuhnya, sisakan sedikit nafas hidup untuk bisa di interogasi…”

Roky mengangguk dan berkata: “ benar juga, kalau begitu aku tahan dulu.“

Selesai berkata, ia berdiri tenang dengan kedua tangan dilipat ke belakang.

Saat itu terdengar sindiran dari kerumunan orang.

Sombong!

Sombong sekali!

Apakah Roky ini terlalu bodoh? Jelas-jelas bukan tandingannya, ia masih berdiri tidak bergerak memberi perlawanan, bukankah cari mati.

Maxi tertawa dengan nada kesal: “ Roky, ini kemauan kamu, jangan salahkan aku pecahkan kepalamu nanti!”

Selesai bicara, ia berlari sambi mengepalkan tinjunya !

Tinju pertama!

Kekuatan penghancur bambu!

Kekuatan penut!

Angin kencang berhembus mengikuti arah tinjunya, terhempas ke tanah!

Pukulan tinju yang mengerikan ini membelah udara, menimbulkan angin puting beliung!

Wajah Maxi bersimbah darah, menunjukkan eksprei menyeringai!

Dia membidik 1 hantaman tinju tepat mengenai otak Roky dengan kekuatan 10 persen, dia bisa menghancurkan kepala lawan seperti semangka yang terbelah!

Angin sepoi bersahut-sahutan di tengah kekosongan lapangan itu.

Tetapi Roky sama sekali tak bergeming, ia menyimpan kedua tangan kebelakang punggung, ekspresinya dingin dan datar.

Maxi menyeringai dan meremas tinjunya, si marga Lin ini tak melawan, cari mati.

“ aaakhhh!”

Suri Jiang menutup mulutnya dan menangis.

Tepat saat Maxi mengarahkan tinjunya, Roky mendadak bergerak dan menendangnya!

Dengan tapak sepatu olahraga ia menghadang tinju Maxi!

“plung”

Muncul suara yang mengerang dalam.

Tiba-tiba terjadi perubahan cuaca, sebuah gelombang kuat menghantam ke empat penjuru.

Beberapa orang di dekat sana, terhempas ke lantai.

Maxi langsung tersungkur, mulutnya penuh dengan lumpur.

Ketika orang-orang beranggapan Roky akan dibunuh oleh Maxi Raja Petinju ini, justru yang terjadi di depan mata tidak seperti yang mereka bayangkan.

Lengan Maxi sudah patah dan retak.

Dan tubuh Maxi berdiri kaku tak bergerak dengan posisi mengepal tinjunya.

Roky masih tak bergeming, perlahan bergerak mundur dan berkata dengan dingin.

“ masih kuat?”

Baru saja selesai bicara, tiba-tiba tubuh Maxi jatuh tersungkur lurus ke lantai seperti menara eifel yang roboh, “ boom: , terhantam ke lantai.

Wajahnya menghadap ke langit, tubuhnya seakan hancur berkeping, wajahnya menahan kesakitan yang amat sangat, sampai tak mampu mengucapkan sepatah katapun.

Kerumunan orang hening seketika.

Seluruh tulangnya patah hanya dengan satu tendangan Roky !

Dia seperti sebuah boneka usang, terbujur kaku di lantai , mengejang dan mengerang kesakitan.

Namun Roky sama sekali tidak terluka, bahkan sol sepatunya sedikitpun tidak robek.

Dia membersihkan debu dengan tenang dan berkata dengan santai.

“bukankah masih ada 2 pukulan tinju?”

Raja tiga tinju, tinju pertama membelah gunung, tinju kedua memecahkan batu, tinju ketiga memisahkan langit bumi.

Tapi di depan Roky, Maxi hanya mengeluarkan 1 pukulan tinju sudah jatuh.

Maxi melotot cemas ke arah kerumunan orang, sekujur tubuhnya sakit serasa remuk, dia sendiri tidak percaya bisa dikalahkan Roky hanya dengan satu tendangan.

Bagaimana mungkin ini terjadi?

Dia berlatih sekian tahun degan susah payah, sudah mempelajari teknik menyerap energi, dan memasuki tahap pemantapan fondasi!

Tubuhnya bahkan kebal ditabrak mobil!

Roky menggosok sol sepatunya, dan berjalan kearah Maxi.

Dia berjalan dengan santai, tetapi orang-orang di sekitarnya berusaha mundur perlahan , tak berani mendekat.

“ jangan… jangan kemari…” Maxi digeluti ketakutan luar biasa, dia berteriak keras dan bergumam: “ aku murid Victor… master Angkatan kedua sekolah bela diri Pure, ….. kalau kamu menyentuh aku, Akademi Bela diri Pure tidak akan melepaskan kamu… deking aku keluarga Pai….”

Maxi gemetar ketakutan, bahkan saat ia menghadap lawan petinju senior pun tidak pernah setakut ini.

Junandus tertegun , mendadak tersadarkan dan meraung.

“ Roky, kamu sudah melukai Master Maxi! Kamu tahu sekolah bela diri keluarga Pai ada berapa master bela diri ! Berani kamu bertindak, keluarga Pai tidak akan mengampuni kamu…”

Roky menghentikan langkahnya, melihat sekilas pada Junandus dengan datar.

Junandus panik seketika dan terpelongo bego, langsung berjongkok dan mendekap kepala dengan kedua tangannya.

Orang-orang tak berani bersuara, diam senyap.

Roky bergerak maju ke depan, menginjakkan kaki pada wajah Maxi dan mendehem dingin.

“ kenapa, sekolah bela diri keluarga Pai sangat hebat bukan? Kenapa kalian sangat ketakutan? !”

Sekujur Maxi diselimuti ketakutan luar biasa, sama sekali tak berani bersuara.

Roky tertawa mengejek dan berkata: “ sepuluh sekolah bela diri keluarga Pai, bagi aku semuanya sampah!”

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu