Aku bukan menantu sampah - Bab 716 Membalas Kejahatan Dengan Kejahatan

Roky membuka mata dewa dan menyapu pandangannya, seketika dia mengerutkan kening dan berteriak.

"Berhenti."

Kedua mobil itu berhenti perlahan di pinggir jalan.

Begitu mobil berhenti, Roky langsung melompat keluar dari mobil lalu berjalan ke bagasi mobil dan membukanya.

"Argh."

Tibat-tiba terdengar seruan dari bagasi mobil.

Jenny, ibu mertua yang "hilang", meringkuk dan berbaring di dalam bagasi.

Setelah beberapa orang turun dari mobil, mereka kaget melihat pemandangan ini.

Tidak ada yang mengira bahwa "suara aneh" yang datang dari bagasi ternyata adalah Jenny!

Roky menahan amarahnya dan bertanya, "Bu, kenapa ibu masuk ke dalam bagasi?"

"Karena aku ..." Jenny dengan wajah memerah terpaksa bangkit di tengah kerumunan yang menyaksikan, kemudian dia berkata, "Karena aku ingin menghemat uang tiket kereta untuk pergi ke Kota Linxian.”

Disa memeluk lengannya dan berkata dengan dingin: "Bagaimana kamu bisa masuk ke dalam bagasi?"

Jenny menggosok lengannya dan marah: "Aku keluar dari vila lalu melihat kalian semua berdiri di pintu menunggu Roky, sesaat aku gegabah, jadi aku masuk."

“Bu, apakah itu namanya gegabah?” Roky melirik dan mendapati masih ada tas koper di dalam bagasi, tampak jelas Jenny sudah merencanakannya sejak awal.

Mungkin ketika orang-orang itu sedang menunggu dirinya di gerbang vila untuk masuk ke dalam mobil, pada akhirnya Jenny keluar dan melihatnya, jadi dia menyelinap masuk ketika mereka tidak berada di dekat mobil.

Karena Jenny sudah ditemukan, Roky bertekad untuk mengantarnya pulang.

Tentu saja Jenny tidak senang ketika dia mendengar hal ini, dia tiba-tiba berteriak padanya.

"Apa yang kamu lakukan? Aku meringkuk di dalam bagasi sampai sakit punggung, dan sekarang aku sudah sampai di sini, kamu mau mengantarku pulang ke Kota Gopo lagi? Kalau begitu penderitaanku di sepanjang jalan tidak ada artinya?"

Roky menjelaskan dengan sabar kepadanya.

"Bu, jika kamu ingin bepergian ke Kota Kota Linxian, aku akan meminta ayah untuk membawamu ke sana setelah kembali ke Kota Gopo."

"Aku sudah sampai di sini, pokoknya aku tidak mau pulang.

Tidak peduli seberapa banyak orang yang ada di sana, Jenny mulai menangis tersedu-sedu.

Kegaduhannya membuat Winata dan yang lainnya ketakutan.

Tidak ada yang mengira Roky, seorang yang begitu kuat akan memiliki ibu mertua yang tidak masuk akal.

“Aku tidak mau pulang!” Isak Jenny semakin jadi, dia tiba-tiba melirik Disa dan memarahinya: “Roky, jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu perbuat! Katanya kamu pergi ke Kota Linxian untuk kerja, tapi kamu malah membawa wanita centil! Siapa tahu kalian berdua pergi ke Kota Linxian untuk menghabiskan bulan madu dengan putriku, atau mencari wanita simpanan. "

Mendengar omelan Jenny, wajah Disa tiba-tiba menjadi dingin.

Dia bukan Dini, dia tidak begitu sabar.

Sambil mengumpat, Jenny mengambil kesempatan untuk mengeluarkan ponselnya dan mengarahkannya ke Roky dan Disa.

"Aku harus mengambil foto kebersamaan kalian lalu mengirimkannya kepada putriku!"

Begitu dia mengangkat HPnya, Disa meraih tangannya dan mendengus dingin: "Wanita tua, jangan buat malu, Jika kamu berani berbicara omong kosong, hati-hati atau aku akan membuatmu tidak dapat berbicara selama tiga hari."

Ketika Jenny hendak memotret, HPnya tiba-tiba diambil, seketika dia menjadi sangat marah lalu menunjuk hidung Disa dan memakinya.

"Kamu hanya sekretaris, siapa yang memberimu keberanian untuk mengambil HPku? Kembalikan padaku, atau aku akan membuatmu keluar dari pabrik farmasi!"

Selesai berkata, dia bergegas meraih HPnya.

Tapi Disa lebih tinggi darinya, dia mengangkat HP tinggi-tinggi. Jenny melompat beberapa kali tapi tak bisa meraihnya, dia sangat marah sehingga berteriak kasar dengan menyebut para leluhur pada Disa.

Disa memiliki temperamen yang buruk, seketika dirinya kesal setelah dimarahi oleh Jenny, dia berkata dengan dingin, "Apakah kamu ingin mati?"

Roky tiba-tiba jadi pusing ketika melihat mereka berdua bertengkar hebat.

Disa tidak sebaik Dini, dia akan membunuh orang dengan Cacing berbisanya, jika benar-benar mengusik wanita ini, dia akan melepaskan seekor cacing pada Jenny sehingga membuatnya sekarat.

Dia segera melangkah maju dan menghentikan Jenny dan berkata, "Bu, Sekretaris Disa ikut bekerja denganku, Dewi juga sudah tahu soal ini."

“Wow, kamu masih melindungi perempuan jalang ini!” Jenny melampiaskan semua kekesalannya kepada Roky, dia segera menangkapnya, memukul serta mencakarnya, “Tidak berguna, kamu bahkan menghalangi ibu... "

Roky menghentikan Jenny dengan satu tangan dan Disa dengan tangan lainnya, dia tidak bisa melepaskan tangannya, dalam sesaat dia dipukul beberapa kali oleh Jenny.

"Tidak berguna! Keluar dari rumah keluarga Liu ..." Jenny benar-benar gila, ia berteriak dan hendak menamparnya.

Dia menahan diri di bagasi selama lebih dari satu jam dan ditabrak hingga wajahnya memar dan bengkak, itu semua adalah kesalahan Roky karena tidak membiarkan dia masuk ke dalam mobil untuk pergi ke Kota Linxian.

Ketika Jenny memikirkan penderitaannya sewaktu di dalam bagasi, Roky malah bercanda dengan Disa di dalam mobil, dia menjadi marah, ia meraih Roky dan memukulnya beberapa kali.

“Apa masih belum cukup?” Raut wajah Roky seketika menjadi marah, dia menarik Jenny pergi.

Jenny terhuyung sejenak, saking kesalnya, dia hendak menerjang lagi.

Tepat di saat ini, tiba-tiba Disa melangkah maju dan langsung menampar wajah Jenny nyaring.

"Plak!"

Diiringi dengan suara tamparan, Jenny langsung mendapat tamparan keras, membuat dia menutup wajahnya dengan linglung.

Disa berkata dengan dingin: "Tidak menghormati orang tua, sopan sedikit terhadap Direktur Roky, jika kamu berani tidak menghormati dia, aku tidak akan mengampunimu."

Separuh dari wajah Jenny memerah, rasa sakitnya luar biasa.

Setelah dipukuli oleh sekretaris centil, Jenny sangat marah hingga kehilangan akal sehatnya, dia meraung dan bergegas maju, ingin bertikai dengan Disa.

Mata Disa tajam, dia meraih lengan Jenny dan menamparnya empat hingga lima kali, membuat rambut Jenny berantakan, dan terus menderam marah.

Selesai menamparnya, dia memekik dingin, "Masih berani kurang ajar terhadap Direktur Roky?"

Wajah Jenny membengkak akibat tamparan, dia menggertakkan gigi dan memekik: "Tidak berguna! Kamu diam saja melihat wanita ini memukuliku? Jika kamu tidak memecatnya hari ini, bahkan jika kamu berlutut dan memohon kepadaku, jangan pernah berpikir untuk memasuki pintu rumah keluarga Liu……"

"Hehe, masih bersikeras.”

Disa mendengus dingin dan melambaikan tangannya.

Jenny hendak marah lagi, tiba-tiba lehernya terasa dingin, dan mendengar suara mendesis.

Ketika dia melihat ke bawah, dia hampir mengompol di celananya akibat terkejut.

Entah kapan seekor ular bambu viper setebal sumpit merangkak ke lehernya.

"Ular! Ada ular ..."

Raut wajah Jenny seketika menjadi pucat pasi karena ketakutan, dia berteriak keras.

Begitu Disa menarik tangannya, Jenny langsung terlihat seperti bola mi yang empuk, tubuhnya tumbang ke tanah sambil gemetaran, dia tidak berani bergerak sedikitpun.

"Tolong tolong..."

Disa menyilangkan kedua tangannya dan berkata dengan dingin, "Minta maaf pada direktur Roky, kalau tidak ular ini akan masuk ke mulutmu, meracuni organ dalammu dan membuat seluruh tubuhmu membusuk."

"Direk---... Roky, aku salah, aku seharusnya tidak memukulmu ..."

Jenny sangat ketakutan sehingga dia buru-buru berbicara, ia tidak berani bergerak sama sekali.

Disa berkata lagi, "Masih berani bersikap tidak sopan terhadap direktur Roky?"

"Tidak, aku tidak berani lagi ..." Jenny duduk di tanah, hampir pingsan.

"Ada lagi, kamu akan pulang ke Kota Gopo sendirian sekarang, dan jangan mengganggu pekerjaan direktur Roky."

"Aku akan pulang, aku akan pulang..."

Jenny yang tadinya cerewet, sekarang menjadi penurut, dia menganggukkan kepalanya.

Disa mengangguk puas dan menjentikkan jarinya.

Jenny mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian jatuh pingsan.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu