Aku bukan menantu sampah - Bab 406 Gunung Akiyama Tempat Berkumpulnya Aura

Di depan ayahnya, Wisnu berlutut di depan orang lain dan memanggilnya Tuan Muda, ayahnya memaksa dirinya untuk melakukan ini!

Ini merupakan kejadian yang langka, semua orang yang berada di aula terkejut.

Benar-benar membuat orang tercengang!

Roky yang mengenakan pakaian biasa ini, sebenarnya apa latar belakang dia?

Wajah Roky menjadi murung dan tidak berkata apa-apa.

Bagor yang berada di sampingnya, menegur: “Katakan lebih keras, aku tidak bisa mendengarnya.”

Wajah Wisnu memerah, dia sangat malu, dia mengangkat kepalanya sambil mengertakkan gigi, dengan perasaan benci, dia berteriak dengan seluruh kekuatannya.

“Tuan muda!!”

Nada suara ini sangat keras, tidak hanya terdengar di telinga semua orang yang ada di aula, tetapi para pejalan kaki yang berada di luar, bisa mendengarnya dengan jelas.

Satu per satu orang berhenti dan melihat ke aula dengan heran.

Melalui kaca, melihat Tuan Wisnu yang biasanya sombong, berlutut di depan seorang pemuda biasa dan berteriak memanggilnya Tuan Muda.

Yang lebih aneh adalah ayahnya Rio berdiri di sampingnya!

Seketika, orang-orang mulai berdesakan di depan pintu, mencari tahu, berkomentar, dan bahkan beberapa orang mengeluarkan ponselnya, dengan cepat merekam video dan memostingnya.

“Bukankah itu anak bos Rio? Bagaimana dia bisa memanggil orang lain sebagai Tuan Muda?”

“Apakah ada skandal bahwa putra bos Rio bukan anaknya sendiri?”

“Ini berita besar, wisnu adalah anak yang lahir di luar nikah.”

“Puffff.” Suri tidak bisa menahan senyumnya lebih lama lagi, dan dia tertawa terbahak-bahak.

Roky tersenyum sinis, dan berkata: “Berdirilah, aku tidak ingin mengenali anak sepertimu, sangat mempermalukan identitasku.”

Selesai berbicara, dia berbalik badan dan pergi.

Bagor mengikutinya pergi, dan kemudian dia berhenti lalu berkata.

“Rio, jaga putramu! Jika tidak, lain kali, kamu tidak hanya akan berlutut dan memohon belas kasihan saja.”

Mendengarkan komentar orang-orang di luar, Rio sangat malu dan menghela nafas di dalam hatinya, reputasinya hilang begitu saja.

Wajah Wisnu merah karena marah, dan kebencian di hatinya langsung menuju ke kepalanya!

Dia mengepalkan tinjunya, berdiri dan bertanya: “Ayah, sebenarnya siapa bocah ini? Kenapa kamu mendengarkan perkataan dia?”

Rio tampak murung dan berkata: “Anak brengsek! Apakah kamu tidak lihat pengawal di sampingnya, di bajunya ada tanda pengawal terlarang keluarga Lin di kota Wasa? Terlebih lagi, itu adalah pengawal Nona Viska! “

“Apa, dia dari keluarga Lin di kota Wasa?” Wisnu sangat kaget.

Dia tidak percaya bahwa Roky yang berpenampilan layaknya seorang pengemis memiliki hubungan dengan keluarga Lin di kota Wasa.

Bagaimana mungkin!

Dia segera berkata: “Ayah, ini sama sekali tidak mungkin! Jika dia benar-benar memliki hubungan dengan keluarga Lin di kota Wasa, bagaimana dia bisa terlihat seperti pengemis? Kamu tidak lihat sepatu yang dikenakannya sangat lusuh.”

Rio mengerutkan kening, dia juga memperhatikan bahwa Roky mengenakan pakaian biasa-biasa saja, dan sepatunya yang dikenakannya juga sudah lusuh, dia tidak terlihat seperti memiliki hubungan dengan keluarga Lin.

Namun, “Bagor” sangat menghormati Roky, dan mengeluarkan kartu berisikan uang sebanyak 1 miliar, ada kontradiksi besar di antara keduanya.

Wisnu berkata dengan marah: “Ayah, aku pikir kamu sudah ditipu olehnya! Bagaimana mungkin keluarga Lin mempunyai hubungan dengan orang yang memalukan ini? Dia pintar berbohong dan sudah menipu Suri, kamu tunggu. Aku akan mencari seseorang untuk mengetahui identitasnya, dan aku akan mengungkapkan identitasnya yang sebenarnya.”

“Pulanglah! Dan jangan bikin ulah lagi.” Rio segera memperingatkan.

Keluarga Lin begitu kuat sehingga dia bisa menghancurkan keluarganya sampai mati hanya dengan satu jari, dia sama sekali tidak bisa melawannya.

Meskipun identitas Roky diragukan, Rio akan menghindarinya dan tidak berani memprovokasi dia lagi.

Karena ayahnya ingin seperti itu, Wisnu langsung setuju, tetapi di dalam hatinya, dia sangat marah.

Cepat atau lambat, dia akan mengungkap identitas asli Roky dan membalas dendam penghinaan yang dideritanya hari ini.

……

Roky mengendarai Harley davidson edisi terbatas, melaju kencang di sepanjang jalan.

Body motornya berwarna emas dan berkilau, ditambah dengan model yang menarik, menarik orang di sekitar untuk berhenti dan melihatnya.

Bahkan di kota Wasa, yang merupakan kota besar, kendaraan seharga 13,8 miliar sangat jarang ditemui.

Terlebih lagi, dibelakang motor Roky, ada seorang wanita cantik dengan tubuh yang seksi, dan dua kakinya yang putih membuat orang memikirkan sesuatu hal yang tidak senonoh!

Dan wanita cantik ini memeluk pengemudi dengan erat, tubuh halus menempel di punggungnya, mengeluarkan suara seperti lonceng.

Wanita cantik yang ada di motor itu, membuat orang-orang sangat iri!

Namun, para penonton menyaksikannya dengan bersemangat, dan Roky yang duduk di atas motor, merasa tegang.

Sangat jelas, ada dua sepeda motor, tapi Suri tidak mengendarainya, dia menyuruh Roky untuk mengendarainya.

Dipegang erat oleh kedua lengannya yang lembut, seluruh badan Roky terasa kaku dan tidak berani mengemudikan motor terlalu kencang, apalagi saat melewati speed bump atau tanah tidak rata, dia sangat jelas merasa punggungnya seperti ditekan kantong air.

Benar-benar membunuh!

Dia bertanya seolah-olah tidak ada yang terjadi: “Aku akan mengantarmu pulang?”

“Apa kamu tidak ingin pergi jalan-jalan denganku?”

Motor ini sangat mewah, sehingga banyak orang yang lewat sudah mengambil foto dan memostingnya, Roky berpikir bahwa jika dia membawa Suri dengan pakaian keren dan keliling di kota Wasa, takutnya berita ini akan menyebar ke seluruh Kota Wasa dalam waktu kurang dari sehari.

Jenni, ibu mertuanya, suka membaca berita di internet, jika dia melihat dirinya membawa Suri, dia pasti akan kaget.

Roky membuat alasan: “Aku mau pulang, karena ada yang harus aku lakukan.”

Suri kecewa, awalnya, dia ingin berjalan-jalan dengan Roky, setelah mendengarkannya, dia dengan enggan berkata: “Aku juga mengatakan bahwa nanti malam aku ingin mengajakmu untuk pergi ke Akiyama yang berada di pinggiran kota untuk balapan mobil.”

Roky berkata sambil tersenyum pahit: “Aku hanya bisa mengendarai sepeda motor, dan kemampuanku mengendarai mobil kurang bagus, jadi aku tidak bisa turun gunung.”

“Jangan khawatir, aku baru saja menyuruhmu untuk test drive, dan aku tidak menyuruhmu memenangkan kejuaraan.” Suri berkata, dengan menyesal menggelengkan kepalanya: “Tetapi jika kamu punya urusan, lupakan saja, aku juga mendengar bahwa ada banyak hal aneh di Akiyama, aku ingin memintamu untuk menemaniku pergi untuk lihat-lihat.”

“Ada hal aneh apa?”

Suri mengeluarkan ponselnya, membuka halaman berita, dan menyerahkannya kepadanya: “Apakah kamu tidak tahu? Dalam dua hari terakhir ini, berita ini sudha menyebar ke seluruh kota Wasa.”

Roky meliriknya, tiba-tiba dia terkejut.

Ada beberapa foto di berita itu, foto-foto tersebut mengambil gambar pemandangan gunung di malam hari, ada cahaya ungu samar yang terpantul di langit!

“Ini tempat berkumpulnya aura?” Roky tiba-tiba berkata dan terkejut.

Suri bertanya dengan bingung: “Apa itu tempat berkumpulnya aura?”

“Oh, itu istilah dalam geomantic.” Roky dengan acuh tak acuh berkata, tapi dia mengerutkan kening dan sangat terkejut.

Menurut pertanda geomantis yang tertulis dalam “Nine Grand Heavenly Scriptures”, ketika sesuatu yang memiliki aura lahir akan berkumpul disekitarnya, maka fenomena ini disebut “Tempat berkumpulnya aura”.

Karena aura di tempat berkumpulnya aura terlalu kuat, orang biasa tidak bisa merasakannya, tapi langit dan bumi akan menghasilkan induksi, jadi akan ada cahaya ungu di udara.

Namun, tempat berkumpulnya aura yang tercatat di Nine Grand Heavenly Scriptures hanya ada di tempat yang jauh dari kehidupan manusia dan jauh di pegunungan dan hutan belantara, bagaimana mungkin bisa ada di pinggiran kota Wasa ini?