Aku bukan menantu sampah - Bab 631 Bongkar Semua Aibnya

Vasri terperangah membuka setengah mulutnya, ekspresinya sangat jelek, tidak bisa menyangkap sepatah katapun!

Tidak ada yang berani menyerang petua Organisasi Hidden Ghost!

Karena siapa saja yang bersiteru dengan anggota Organisasi Hidden Ghost tidak akan ada yang selamat, Master Charlie menemukan pendukung baru, memulai lagi di luar negeri , berita itu tersebar luas, ia ingin melakukan balas dendam demi Matty dan keluarganya!

Hanya orang idiot, baru berani menghabisi petuah Organisasi Hidden Ghost.

Dan itu sama artinya menempelkan label “ cari mati “pada dahi sendiri, menanti serbuan dari pasukan Organisasi Hidden Ghost yang datang untuk membalas dendam.

Di dunia ini, hanya , Roky satu-satunya!

Vasri yang sedang di tempat, merasa otaknya kosong sesaat, tubuhnya labil dan mulai gemetaran.

Kalau saja Roky mau melenyapkan dirinya, sama seperti ringannya mematikan seekor semut.

Pantas saja ketika pistol diarahkan ke kepala Roky, bahkan matanya sama sekali tak berkedip!

Bagi Roky, pistol hanya ibarat mainan anak kecil!

Mana mungkin bisa memusnahkan dia!!

Saat ini, Vasri mulai gelisah, rona wajahnya berubah-ubah, kedua kakinya tampak bergetar.

Dengan terpaksa Vasri ingin mengakui kesalahannya, tiba-tiba sebuah suara barry muncul dari samping.

“ hahaha, ayo semuanya rilkes sebentar, hari mulai sore, para tamu boleh beristirahat. “

Vasri tersadar dan memandang Roky dengan kesal.

Kalau bocah ini benar-benar membunuh “ Matty “, menyingkirkan petua Organisasi Hidden Ghost, bagaimana mungkin menjadi pengawal Aung Miko manusia sampah ini!

Ini pasti bualan!

Tetapi, sebenarnya dia sendiri juga takut berhadapan dengan Roky, ia mendengus dingin lalu berbalik dan pergi.

Barry memandang Roky dengan dalam, kemudian ia juga berbalik dan pergi.

Sambil berjalan ia berbisik pada rombongannya: “ periksa pengawal di samping Aung Miko, tak peduli dengan cara apapun bongkar semua aib tentang dirinya. “

Orang-orang di sekitar juga bubar satu persatu.

Banyak yang setengah percaya dan curiga, Roky yang berperawakan biasa-biasa saja, bagaimana mungkin bisa membunuh “Matty” yang kejam ?

Setelah kerumunan orang bubar, Aung Miko baru merasa lega, ia bersikap penuh hormat pada Roky.

Ia yakin dengan apa yang dikatakan Roky tadi.

Seseorang yang bisa keluar dari serangan bom, dengan keadaan tak terluka sedikitpun, kalau bukan Rocky si pembunuh Matty, siapa lagi ?

Aung Miko dengan waspada merelakan kamarnya sendiri ditinggal oleh Roky.

Roky juga tidak menolak, setelah meletakkan bagasi, ia keluar berjalan-jalan dan membeli sejumlah obat.

Setiba dalam kamar ia menutup pintu dan berlatih di dalam kamar, sambil bereksperimen menghasilkan beberapa salep intermiten, untuk diberikan kepada Maggy dan Surai, ia bahkan malas menghadiri resepsi makan malam yang diadakan keluarga Bale.

Pesta seperti ini hanya kumpulan orang yang suka membual, ia sama sekali tidak tertarik.

……

Esok paginya, puluhan mobil mewah parkir berbaris di lapangan, menunggu dan menjemput para tamu terhormat menuju tempat pelelangan.

Di depan pintu hotel, para pengawal dengan pakaian militer berbaris rapi membuka jalan untuk para tamu terhormat.

Jalanan yang sebeblumnya ramai, sekarang menjadi kosong.

Demi menyambut tamu VIP, pagi-pagi sekali Keluarga Bale membersihkan tempat tersebut, dan membuka jalan utama di Kota White River, bahkan walikota dan beberapa bos senior Kota White River juga datang menyambut tamu secara pribadi.

Peristiwa istimewa ini sangat menarik perhatian dan membuat orang-orang terpesona.

Roky masuk ke mobil, meilirik sekilas pada penjaga militer di kedua sisi dan mengernyitkan alis.

keluarga Bale yang biasa biasa saja, ternyata begitu memiliki kekuasaan di kota White River!

Bahkan keluarga Aung Miko yang punya kekuasan dan gengsi tinggi di kota Yami sekalipun, masih begitu rendah hati, tidak seperti keluarga Ba yang berlagak tinggi, seakan sangat berkuasa di seluruh kota White River.

Mobil mewah berbaris Panjang seperti ular, semuanya adalah mobil pebisnis, memenuhi seluruh kota dari ujung ke ujung, seakan menampilkan kekuatan keluarga Bale!

Perjalanan sangat lancar, setelah 40 menit mereka tiba di sebuah desa kecil yang berada tepat di samping sungai.

Taman Cinggu!

Taman yang dibangun di tepi sungai, sangat elegan dan menebarkan harum mewangi.

Ini adalah taman pribadi keluarga Bale dan juga satu-satunya tempat pelelangan istimewa negara Myanmar.

Roky turun dari mobil, secercah angin sungai berhembus menebarkan aroma bunga.

Banyak tamu terhormat yang berkumpul di depan pintu, saling berkenalan dan berbincang satu sama lain.

Ketika ia hendak berjalan ke depan, tiba-tiba sebuah suara garing terdengar dari samping.

“ Jangan bergerak!”

Roky menoleh dan mencium aroma feminim yang harum semerbak.

Maggy mengeluarkan selembar saputangan sutra dan menyeka wajahnya beberapa kali, berkata dengan manja: “ Master Rocky, apakah kamu tidak tahu ada bunga Osmanthus di wajahmu? “

Wajahnya menawan dan imut, matanya berbinar tak berkedip memandang Roky.

Roky juga ikut tersenyum tanpa sadar.

Juga tidak tahu apa yang sedang dilakukan istri kota Gopo .

Maggy menyeka bunga Osmanthus di wajah Roky dengan lembut lalu menyimpan saputangannya dengan hati-hati.

Beberapa tamu agung juga melihat Aung Miko, lengsung menghampir dan memberi salam.

Sebagai pengawal, Roky menunggu di samping bersama dengan yang lain.

Saat itu, Maggy berlari dan mendekatinya, wajahnya kelihatan cemas: “ Kak Roky, apakah kamu melihat saputangan aku?

“ yang tadi? “ Roky tertegun sesaat.

“ iya benar, saputanganku hilang.

“wajah Maggy memerah karena cemas, keringat membasahi dahinya.”

Roku melihatnya begitu gelisah , ia tersenyum dan berkata: “ hanya sehelai saputangan, beli saja yang baru.“

Maggy menghentakkan sebelah kakinya dan berkata: “ tentu tidak bisa, saputangan itu berbeda dengan yang lain! Aku mau yang tadi. “

“ apa yang tidak sama, bukankah hanya selembar kain untuk menyeka keringat.

“ Roky berkata demikian.

Maggy melihat Roky tampaknya acuh tak acuh, lalu mengulurkan tangan dan mencubitnya dengan kesal.

“ kamu tak ngerti! Pokoknya saputangan itu sangat berarti buat aku!”

Selesai berkata, ia berbalik dan pergi mencari saputangannya.

Sambil berjalan, Maggy menggerutu dalam hati merasa malu dan sedih.

Saputangan itu tadi digunakan ia untuk menyeka wajah Roky, ada kenangan manis!

Bagaimana bisa berbeda dengan saputangan yang lain?

Kakak Roky benar-benar bego!

“ssshh!(mendesis)!”

Roky menarik nafas dalam, dan meraba pinggangnya sejenak.

Lama tak berjumpa dengan bocah ini, taktiknya masih sama, kekuatan tangannya cukup besar, cubitannya terasa sakit.

Dia sungguh tak mengerti, apa pentingnya sehelai saputangan?

beli sekotak di internet dan gunakan perlahan kan beres?

Aung Miko dikelilingi para bos besar, dengan terpaksa ia bersikap sopan .

Roky berdiri di samping, mumpung acara belum mulai, ia berbalik menuju toilet.

Toilet ada di sebelah kiri taman Cinggu dan harus melalui jalan taman Osmanthus.

Keluarga Bale memang kaya luar biasa, bahkan toilet saja dideko dengan sangat mewah, seakan ingin memberitahu semua orang tentang kekayaannya.

Keluar dari toilet, saat akan berbelok Roky meghentikan langkahnya.

Seorang wanita dengan syal warna lavender di kepala, sedang berdiri di sudut ruangan, sepertinya ia sengaja datang menunggu Roky.

Wanita ini, walaupun wajahnya tidak kelihatan jelas, namun semburan aroma tubuhnya sangat menyengat, tubuhnya anggun dan montok.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu