Aku bukan menantu sampah - Bab 495 Mobil ini, Aku Beli

Roky melirik sekilas tangan cantik yang melingkar pada lengan sendiri dan berkata dengan ragu, “Sepertinya lebih baik bahas setelah kamu selesai mandi.”

“Jangan-jangan Pak Roky takut aku menaruh pikiran jahat kepada Anda?” Dini menutup bibir merahnya, terkekeh pelan dan mata genitnya berputar.

Roky tertawa berkata. “Aku takut diriku yang menaruh pikiran buruk padamu.”

Setelah itu, ia berlangkah besar masuk ke dalam suite, duduk diatas soda dan menaru dokumen diatas meja.

Dini tertawa sambil menutup pintu, berjalan kemari dengan kakinya yang jenjang, duduk di sampingnya, mengulur tangan menerima dokumen.

Ia memakai baju tidur, hanya dengan satu gerakan ini, seketika membuat tubuh Roky menjadi panas dalam sekali melirik secara tidak sadar.

Sedangkan Dini masih bertingkah seperti tidak ada apa-apa, mengambil dokumen dan mendekatinya, berkata dengan genit. “Pak Roky, bolehkah Anda menjelaskan apakah dokumen tersebut?”

“Oh.”

Roky mencium aroma ringan dari dekatnya, menahan mulutnya yang mengering dan membicarakan dokumen dengannya.

Entah mengapa ia merasa Dini duduk semakin dekat dirinya. Terakhir bahkan menempel sekujur tubuhnya diatas lengannya.

Tapi kalau mau bilang ia ingin menggoda dirinya, Roky melirik sekilas dari samping dan menemukan Dini yang mendengarnya dengan serius. Wajah cantiknya pun sama sekali tidak memasang niat buruk.

Mungkin dirinya berpikir terlalu banyak.

Roky terus menggelengkan kepalanya di dalam hati dan mengambil beberapa dokumen mulai menjelaskan.

Tapi sebelahnya terdapat seorang wanita cantik dengan pakaian minum, Roky juga merasa bingung dan berusaha untuk menahannya.

...................

Di lantai bawah.

Dewi sudah menunggu lama dan tidak dapat menahan lagi, membuka pintu taksi berkata. “Bapak boleh pergi terlebih dahulu, tidak perlu menungguku lagi.”

Setelah itu, ia pun buru-buru berjalan ke dalam hotel.

Hampir satu jam berlalu, suaminya pun masih belum keluar. Ia benar-benar tidak dapat menunggu lagi dan ingin pergi melihat sebenarnya ada apa yang terjadi.

Di dalam suite.

Dini bersandar semakin dekat, bahkan Roky pun merasa punggung belakangnya mulai berkeringat.

Tubuhnya yang memancarkan aroma wangi, menempel erat di sebelahnya, ia hanya perlu menunduk dan bisa melihat hal-hal yang tidak seharusnya dilihat.

Roky juga bukan orang yang mulia, sebelahnya terdapat wanita yang jarang ditemukan sepertinya, tubuhnya tentu akan menjadi panas.

Di saat ia sedang memikirkan alasan untuk pergi terlebih dahulu, ada seseorang yang mengetuk pintu.

Roky segera berdiri dan berkata, “Aku sudah cukup menjelaskannya, aku pergi terlebih dahulu.”

“Tunggu sebentar, aku masih ada beberapa pertanyaan.”

Dini berdiri dan tersenyum tipis. “Mungkin pelayanan dari hotel. Aku pergi membuka pintu.”

Setelah itu, ia berjalan ke dekat pintu dan membukakan pintu.

Pintu besar suite terbuka, Dini seketika mematung.

Di luar pintu sana juga ada Dewi yang memasang wajah terkejut dan terus memandang Dini tanpa mengalihkan pandangan.

Setelah melihat Dini yang hanya memakai lingerie, Dewi seketika malu dan kesal, wajah cantiknya pun ikut memerah.

Kalaupun ia berada di rumah, ia juga tidak akan berani memakai lingerie yang begitu seksi.

Apalagi ia sendiri menemukan Roky yang tengah duduk di atas sofa.

Roky juga sama sekali tidak sangka bahwa istrinya bisa-bisanya berada di luar pintu. Otaknya seketika mendengung dan ikut mematung di tempat.

Dini melirik Dewi sekilas, seketika menyadari bahwa ia adalah istri Roky.

Tapi ia hanya memeluk lengannya dengan meyeringai, sengaja berpura-pura tidak kenal Dewi, tertawa genit dan berkata. “Aku adalah sekretaris Pak Roky. Kita sudah bersama sejak di Kota Wasa. Sekarang kita sedang melakukan hal penting di dalam suite, jika kamu tidak ada urusan lain, maka jangan ganggu kita.”

Sembari berkata, Dini sengaja mengatakan semuanya dengan asli, bahkan juga sengaja menegakkan dadanya dan mengguncang pelan dadanya yang berisi.

“Roky, apakah kamu tidak merasa bersalah kepadaku?”

Dewi dibuat marah hingga air matanya keluar, telinganya pun mulai mendengung.

Roky mengatakan gawat di dalam hati, lalu segera berdiri menjelaskan. “Sayang, aku sedang membahas masalah pabrik farmasi dengan Dini.”

Dewi menggertak didinya, melirik Dini yang genit dengan sekilas, lalu berteriak dengan menahan air mata.

“Membahas pekerjaan? Apakah ia perlu berpakaian seperti itu? Apakah kalian sedang bersiap untuk membahas pekerjaan di dalam selimut?”

Setelah itu, ia kesal dan berbalik badan pergi, tidak ingin bertemu dengan kedua orang itu lagi.

“Sayang!” Roky segera mengejarnya.

Dini berdiri di depan pintu ingin menghalanginya, tapi Roky langsung menariknya pergi, berkata dengan cuek. “Aku tidak peduli apa yang tengah kamu pikirkan! Tapi jika kamu berani berbicara hal-hal seperti itu dan membuat istriku salah paham, entah siapapun itu, aku tidak akan memaafkannya!”

Roky berjalan ke depan pintu, lalu melirik cuek kearah Dini sekilas.

“Segera jelaskan kepada istriku, kalau tidak kamu mengundurkan diri. Sebaiknya kamu jangan ketahuan diriku bahwa kamu memiliki tujuan lain. Kalau tidak, kamu tidak akan bisa menerima akibatnya.”

Sembari berkata, ia pun langsung mendorong Dini pergi dan berlangkah besar mengejar.

Dini tidak berdiri dengan seimbang, seketika pun terjatuh di lantai dengan wajah yang memucat.

Entah mengapa juga, saat Roky mengatakan hal tersebut, tubuhnya bisa-bisanya memancarkan aura yang mematikan!

Aura yang mematikan ini sangatlah kuat!

Penuh dengan tekanan!

Seperti hanya dalam sekejap waktu, Roky berubah menjadi orang yang berbeda, bagai Dewa Kematian yang berasal dari neraka!

Sangat dingin dan cuek!

Dini memegang dadanya dan memasang wajah ketakutan.

Ia sendiri juga merupakan seorang pembunuh. Hal-hal yang membuatnya takut di dunia ini memang tidak banyak.

Tapi saat tubuh Roky memancarkan aura yang mematikan, ia bisa-bisanya gemetar secara tidak sadar dan merasakan kedinginan dari punggungnya.

Roky kejar keluar hotel, memandan sekitar dan tidak menemukan bayangan Dewi.

Ia mengerutkan alis erat, menemukan sebuah mobil Maserati di depan gerbang hotel. Pemiliki mobil itu baru saja turun, lalu ia pun segera berjalan kesana dan menarik pintu mobil masuk ke dalam.

Pemilik mobil itu hampir saja mau jatuh, lalu berdiri dan mendekati Roky dengan kesal.

Di saat pemilik mobil itu mendekat, Roky langsung mengeluarkan selembar kartu ATM. “Aku beli mobil ini! Di dalam kartu terdapat seratus dua puluh miliar, kamu ambil saja uangnya sendiri, kata sandinya adalah....”

Setelah itu, ia langsung melempar kartu ATM kepada pemilik mobil itu.

Pemilik mobil itu menerima kartu ATM itu secara tidak sadar, hatinya berpikir orang gila darimana ini dan bersiap ingin membuka mulut marah besar. Tiba-tiba ia menemukan kartu ATM di tangannya bisa-bisanya adalah Black Card terhormat dari Bank Swiss. Dunia ini hanya terdapat lima puluh lembar dan hanya diberikan kepada orang terkaya, seketika mereka pun mematung.

Tidak mungkin, bukan?

Mobil Maseratinya ini hanya seharga empat belas miliar, bisa-bisanya orang kaya itu menggunakan seratus dua puluh miliar untuk membeli mobilnya?

Saat ini, Dini telah selesai mengganti pakaian, menginjak sepatu hak tingginya mengejar.

Roky mengatakan ‘naik mobil’ dengan cuek, lalu menjalankan mobil.

Detik ini, Dini juga tidak berani lagi untuk melanggar perintahnya, segera menarik pintu mobil dan duduk di kursi penumpang belakang.

Ia baru saja duduk, Roky pun langsung menggerakan mobilnya, satu tangan memegang setir mobil, satu tangannya lagi menghubungi Lian.

“Kirimkan kamera pengintai, periksa keberadaan istriku. Segera lapor kepadaku dalam waktu semenit.”

Lian mendengar adanya yang janggal dari suara bosnya, lalu segera menerima perintah.

Dini duduk di kursi belakang dan jelas merasakan aura kedinginan yang dipancarkan tubuh Roky, sehingga ia tidak berani mengatakan sepatah kata pun.

Roky menginjak gas pedal mobil, mobil pun langsung meluncur cepat ke depan, laju mobilnya pun sangat cepat.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu