Aku bukan menantu sampah - Bab 668 Keajaiban Energi Sage

Keesokan paginya, Andrew keluar dari kamar tidur dengan penuh semangat, dan wajah merah merona.

Ketika Dewi hendak pergi ke kantor, dia mengangkat kepalanya melihat wajah merah Andrew, bertanya:“Yah, kenapa hari ini begitu senang?”

“Benar-benar aneh.”Andrew berkata dengan senyuman di wajahnya: “Kakiku yang selama ini rematik, tidak tahu kenapa hari ini begitu bangun terasa aneh, kaki yang rematik tidak sakit sama sekali, seluruh tubuhku terasa sangat nyaman.”

Tepat saat ini, Jenni juga dengan gembira keluar dari kamar, berkata dengan riang: “Jangankan kamu, insomniaku juga membaik, semalam aku tidur lelap.”

Paman Rino juga melangkah keluar dari kamar, membawa dua bungkus adonan susu kedelai.

Jenni meliriknya, tiba-tiba berkata: “Rino, kenapa makan ini lagi? Bukankah kamu mengidap diabetes?”

“Kak, gejala diabetesku sudah mereda.”Rino berkata dengan gembira dan bersemangat: “Tidak tahu apa yang terjadi, begitu bangun pagi ini, tiba-tiba aku merasa segar. Tidak ada masalah sama sekali. Aku segera memeriksanya ke dokter. Setelah pemeriksaan, tidak hanya gejala diabetesku yang mereda, bahkan seluruh tubuhku juga menjadi lebih berenergi.”

Ketiganya berdiri di ruang tamu, mengobrol dengan gembira.

Setelah bangun dari tidur, mereka merasakan perubahan pada tubuh mereka, penyakit ringan sembuh, penyakit parah mereda, bahkan semangat mereka meningkat pesat.

Dewi memandangi mereka mengobrol, lalu terkejut: “Yah, Bu, Paman, kalian tidak minum obat apa pun, kan?”

“Tidak, bagaimana mungkin aku menghabiskan uang untuk membeli barang-barang mahal seperti itu.”Jenni menggelengkan kepala, dan tersenyum sumringah di wajahnya.

Dewi tampak bingung, dia tahu jelas ketiga penyakit orang ini, terutama penyakit diabetes pamannya, sama sekali tidak bisa disembuhkan kecuali menyuntikkan insulin.

Tapi dalam semalam, penyakit mereka bertiga membaik.

Dewi menyentuh pipinya dengan bingung, tangannya terasa lembut seperti telur yang dikupas.

Dewi tiba-tiba menyadari, kulitnya juga berubah membaik, jerawat di wajahnya menghilang!

Tepat saat ini, Roky keluar dari kamar.

Dewi segera menyapanya dan bertanya: “Roky, apakah kamu merasa ada perubahan pada tubuhmu……hhm, seperti perubahan fisik menjadi lebih baik? Tidak tahu apa yang terjadi dengan orang tuaku, begitu bangun, penyakit di tubuh mereka membaik.”

“Benarkah?”ucap Roky tersenyum.

Tentu saja kesehatan keluarga membaik.

Karena semalam dia sudah menyiapkan Formasi Lima Elemen di vila, dan sekarang formasi itu diaktifkan, energi sage dari segala arah berkumpul di sini, dan energi itu dimurnikan menjadi energi sage langit dan bumi yang paling murni.

Energi sage langit dan bumi yang paling murni dapat menyehatkan semua hal, jangankan orang normal yang berada dalam formasi seperti itu, pasien yang sakit parah tinggal di dalam Formasi Lima Elemen untuk waktu yang lama, tidak hanya akan sembuh dari penyakit parah, tapi juga dapat memperpanjang hidupnya.

Meskipun sekarang formasi belum terbentuk sempurna, hanya dengan dua elemen air dan api saja sudah memberikan banyak manfaat bagi orang biasa yang tinggal di dalam formasi.

Saat ini, Dewi seperti menyadari sesuatu, menatap Roky dan bertanya: “Katakan dengan jujur, apakah kamu melakukan sesuatu?”

Roky tertegun, tersenyum menganggukkan kepala: “Iya.”

Dia tidak ingin membohongi istrinya, kalau istrinya bertanya tentang hal itu, dia akan memberitahu Formasi Lima Elemen kepadanya. Lagipula, semuanya tahu dia melihat Feng Shui diluar, tidak apa-apa membentuk sebuah formasi.

Dewi tidak mengira ternyata memang benar dia, Dewi segera menariknya ke samping dan menghela nafas: “Sudah kuberitahu padamu, jangan habiskan uang membeli produk kesehatan untuk orang tuaku. Jangan melihat hasilnya yang langsung, obat-obat itu mengandung hormon.”

Roky tertegun, tidak menyangka istrinya salah paham.

Ketika dia hendak menjelaskan, Jenni tiba-tiba menghampiri, berkata dengan tidak senang: “Dia menyita vilaku, kamu masih berharap dia menghabiskan uang untuk membelikan produk kesehatan untukku? Aku tidak pernah melihat menantu seperti ini, tidak menghabiskan satu sen pun untuk mertuanya.”

Jenni masih marah pada Roky yang mengambil vila dan buku tabungan, bahkan menyimpan dendam di dalam hatinya. Dia tidak berani memukuli dan memarahi Roky, tapi begitu ada kesempatan, dia akan memanfaatkannya untuk memarahinya.

Roky berkata: “Bu, kalau kamu ingin makan produk kesehatan, aku akan membelikannya untukmu, beli seberapa banyak yang kamu inginkan.”

“Aku ingin makan ginseng, ganoderma……apa yang mahal belikan untukku!!”ucap Jenni.

Dewi segera berkata: “Bu, obat itu tidak boleh sembarang diminum, jangan mencari kesalahan Roky lagi, dia ada urusan.”

Setelah itu, dia mengedipkan mata pada Roky sambil mendorongnya keluar ruang tamu.

Jenni sangat marah, sekarang semua orang di dalam rumah membantu Roky berbicara, tidak ada yang membelanya.

Roky malas ribut dengan Jenni, dia melangkahkan kakinya keluar, dan langsung pergi ke pabrik farmasi.

Ketika di Myanmar, pabrik farmasi sudah dibangun dan berproduksi. Broto dan Talita membantu mengelolanya, sekarang setelah pabrik farmasi berada di jalur yang benar, untuk sementara Broto akan kembali ke Kota Babel dan Talita bertanggung jawab atas kualitas produk dan kontrak.

Selang sesaat, Roky tiba pintu gerbang pabrik farmasi.

Pabrik farmasi baru di bangun sangat megah di bawah sinar matahari. Area pabrik yang baru sangat luas, dan karyawan bekerja dengan tertib.

Roky berjalan sambil melihat sekeliling dan tiba di depan pintu kantor.

Sebuah papan tanda “Kantor Manajer”digantung di pintu, dan nama “Talita” tertulis.

Roky hendak mendorong pintu, tapi tiba-tiba dia mendengar suara keras dari dalam.

Lalu mendengar Talita menghela nafas.

“……Direktur Hugo,bukankah kita sudah membicarakannya sebelumnya, harga obat herbal ini seharga 300 juta, kenapa tiba-tiba hari ini naik menjadi 400 juta? Dalam sekejap naik 100 juta, ini mempengaruhi modal produksi kita.”

Begitu dia selesai berbicara, terdengar suara serak dan arogan seorang pria.

“Nona Talita, harga pasaran obat herbal ini sangat berfluktuasi. Kalau kamu tidak membelinya, aku akan menjualnya ke orang lain.”

“Ti……tidak bisa begitu, kita sudah membicarakannya. Bahkan sudah memesan obat di tempatmu, sekarang kami sedang membutuhkan obat itu. Kalau tidak, produk di Wasa tidak bisa dikirim, ini akan mempengaruhi produksi kami.”

Suara serak pria itu mengira Talita cemas, lalu tersenyum percaya diri, dan tiba-tiba berkata dengan kagum.

“Harga obat sudah naik, aku tidak bisa berbuat apa-apa, atau nanti malam aku bisa mengajak nona Talita makan malam untuk membahas masalah harga obat, mungkin bisa turun sedikit……”

Dia belum selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita paruh baya berteriak.

“Hugo, Kuberitahu kamu, uang ini tidak akan kurang sepeser pun! Kamu mentraktir wanita ini makan, tidak lain karena dia muda dan cantik! Kuberitahu ya, kamu tinggal di rumah keluarga Ma, kalau kamu berani mencari selingkuhan di luar, hati-hati aku menceraikan dirimu, dan kamu tidak bisa mendapatkan hak asuh satu anak pun.”

Wanita paruh baya itu sangat galak, tiba-tiba suara Hugo melemah, dia tersenyum dan berkata: “Istriku, mana ada aku tertarik dengan Direktur Talita, aku berencana berdiskusi dengannya. Lagipula kita akan menjalankan bisnis untuk jangka panjang.”

Begitu mendengar pria ini menaruh hati pada Talita, Roky segera mendorong pintu kantor dan berjalan masuk.

Dia masuk ke kantor, melihat Talita berdiri di belakang meja, dengan wajahnya yang cantik merah merona.

Dan di depannya berdiri seorang pria paruh baya kurus, botak berkilau. Sepasang matanya menatap kerah Talita dengan mempesona, seolah tatapannya bisa melihat tembus diri Talita.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu