Aku bukan menantu sampah - Bab 221 Merebut Tempat Orang Lain

Roky mulai mengerutkan keningnya, seketika dia tidak bisa menjawab untuk sementara waktu.

Dia sama sekali tidak bisa mengatakan apa-apa setelah apa yang sudah terjadi setahun ini.

Dia berkata dengan dingin: “Nanti akan kuberikan satu jawaban, tapi sebelum itu, aku peringatkan kamu untuk tidak mencampuri urusanku! Lebih baik kamu membujuk Melani saja, agar dia bisa secepatnya kembali ke Kota Wasa.”

Wajah Yulia sedikit meredup, lalu dengan tegar dia mengangkat kepalanya dan berkata: “Jika Melani bersedia menunggu, aku juga bersedia…… aku bersedia untuk menunggu bersamanya! Dan masalah ini, kamu juga tidak bisa mengaturku.”

Roky mengerutkan keningnya, lalu berbalik badan dan berjalan ke dalam lift.

Dia sungguh tidak mengerti apa yang sudah terjadi dengan dua wanita ini, sehingga mereka mati-matian ingin tinggal di Kota Gopo.

Melani sangat egois padanya dan itu masuk akal. Tapi, Yulia juga demikian, dia hanya pernah berpartisipasi dalam pertemuan feng shui sekali dengannya, dan tidak mungkin dia begitu keras kepala padanya!

Sangat tidak mungkin!

……

Setelah meninggalkan hotel, Roky langsung mendatangi perusahaan Dewi.

Akhir-akhir ini dia berada di Kota Babel, dan dia mendengar volume bisnis Perusahaan Artha Cloud mulai meningkat, jadi, dia berencana untuk melihat dan juga membantu.

Sekaligus untuk membujuk sang istri.

Baru saja Roky tiba di pintu masuk perusahaan, dia melihat sekelompok orang berdiri di depan pintu dan membuat keributan di sana.

Beberapa pria dan wanita sedang mengelilingi Dewi sambil menggerakkan tangan dan kakinya.

Raut wajah Dewi memerah dan tak henti-hentinya dia berusaha menjelaskan sesuatu ke pihak lain. Hanya saja, karena kekuatan dia yang begitu lemah dan juga sedikitnya karyawan yang ada di sana, mereka sangat kewalahan.

Hanya terlihat sesosok manusia kurus berpakaian jas rapi menarik pakaian Dewi dengan kasar, lalu berteriak dengan keras: “Wanita sialan, cepat pergi dari sini, tempat ini sudah tidak disewakan pada kalian, kenapa masih diam di sini? Aku peringatkan sebelum hari esok, kalian sudah harus pergi dari sini! Kalau tidak, akan ku hancurkan perusahaan kalian!”

Tepat pada saat ini, tiba-tiba dia merasakan tubuhnya menjadi ringan dan melayang dari pijakan kakinya.

Si kurus itu berontak sambil menoleh, lalu berteriak dengan marah: “Sialan, siapa yang……”

Tanpa menunggu dia selesai berbicara, Roky segera mengangkat tangannya dan langsung melemparkannya ke samping, kemudian bertanya dengan dingin: “Ada apa!”

Dewi terlihat sangat panik, setelah dia mendongak dan melihat kedatangan Roky, dia seperti melihat seorang penyelamat, dan langsung berkata: “Roky, mereka yang datang mencari gara-gara dan bersikeras meminta kita untuk pindah.”

“Tenang, katakan dengan pelan.”

Roky melirik sekerumunan orang-orang dengan dingin, lalu dengan nada mengancam: “Jika ada orang yang berani berbuat masalah, jangan salahkan aku jika tidak segan-segan.”

Si kurus itu terlempar ke sudut tembok dan menyeringai karena kesakitan.

Sekelompok orang yang melihat kekuatannya yang begitu kuat serta memancarkan aura kejam dari tubuhnya, seketika mereka tidak berani bertindak gegabah.

Dewi berusaha menenangkan diri dan menjelaskan kembali masalah yang terjadi hari ini.

Ternyata, Perusahaan Artha Cloud menyewa lantai sebelas di gedung ini untuk dijadikan sebagai ruangan kantornya.

Gedung ini adalah sebuah gedung perkantoran, di dalam gedung ini juga terdapat sebuah perusahaan konstruksi yang bernama ‘G-Force’, skalanya lebih besar dari Perusahaan Artha Cloud dan memiliki karyawan satu kali lipat lebih banyak.

Tepat pagi-pagi buta ini, tiba-tiba manajer dari perusahaan lain ini membawa sekelompok orang datang ke sini, mereka mengatakan bahwa tuan rumah telah menyewakan lantai 11 kepada mereka dan meminta Dewi untuk pindah sebelum hari esok tiba, jika tidak, mereka akan menghancurkan kantornya!

Baru saja Dewi menanyakan beberapa patah kata, pihak lain langsung menyerang bagaikan sekelompok lebah, mereka menuduh Dewi telah merebut pelanggannya dan mempengaruhi pemasukan perusahaan mereka.

Roky melirik si kurus tersebut dengan sinis, dan sedikit memahami maksud dari ini semua.

Belakangan ini Lian demi mengambil hatinya, dia kembali memberikan sekelompok pelanggan untuk Dewi, dan beberapa di antaranya sebelumnya pernah bekerja sama dengan ‘G-Force’, tapi karena merasa cara bekerja pihak lain kurang maksimal, maka dari awal mereka sudah berencana untuk beralih.

Dan sekarang, para pelanggan merasa perusahaan milik Dewi bisa diandalkan dan juga harga sangat bersahabat, oleh karena itu, banyak pelanggan yang datang meminta kerja sama, bahkan ada pelanggan yang dengan senang hati memperkenalkan Perusahaan Artha Cloud ini kepada teman-temannya.

Pelanggan dari ‘G-Force’ mulai menurun, dan dia menyalahkan ini semua kepada Dewi.

Si kurus kembali marah, dia berteriak sambil menunjuk-nunjuk ke Roky: “Pahlawan kesiangan dari mana ini, berani sekali memukul orang? Lihat apa yang akan kulakukan padamu!”

“Dia adalah suamiku, dan juga bagian dari perusahaan, tolong jaga mulutmu!” Dewi memperingati.

“Suami? Jadi kamu manusia tak berguna itu?” begitu si kurus mendengarnya, seketika dia tertawa terbahak-bahak: “Seluruh orang yang di gedung ini sudah tahu, bahwa istrimu yang mendirikan perusahaan ini, dan kamu hanya mengandalkan istrimu! Kenapa, kamu ingin jadi pahlawan hari ini? Aku takut kamu hanya mempunyai nyali untuk datang tapi tidak punya nyali untuk maju!”

Selesai dia berbicara, dia melambaikan tangannya, “Berikan sedikit pertunjukan hebat kepada sampah ini, buat dia berlutut hingga menjerit kakek!”

Belasan preman yang dibawa olehnya untuk membuat onar di sini mulai maju!

Separuh pelanggan dari ‘G-Force’ telah beralih ke Perusahaan Artha Cloud, dan dia sudah memendam kekesalan ini sejak lama!

“Kalian sudah menghancurkan perusahaan dan sekarang masih ingin turun tangan untuk menghajar orang!?” raut wajah Dewi kian memerah karena marah, dia mengepalkan tangannya dengan erat.

“Wanita sialan, kamu sudah merebut pelanggan kami, tahu begitu aku harusnya membunuhmu dari awal!” si kurus itu mengamuk, lalu menunjuk ke arah Roky: “Berikan pelajaran kepada suami wanita sialan ini, agar dia tahu akibatnya setelah merebut pelanggan orang lain……”

Tanpa menunggu dia selesai berbicara, Roky segera melepaskan sebuah tendangan ke arah perutnya, membuat si kurus itu hingga berlutut dan menjerit kesakitan di lantai!

“Brengsek, lakukan sesuatu……” raut wajah si kurus itu memucat, dia berlutut di lantai dan berkata sambil menggertakkan giginya.

Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, Roky telah mendaratkan kakinya di atas punggung tangan kanannya.

“Arg!”

Jeritan kesakitan dari si kurus.

Roky berkata dengan acuh tak acuh: “Tadi, apa kamu menggunakan tangan ini untuk menjambak rambut istriku?”

Selesai berbicara, dia segera menginjaknya dengan keras.

Hanya terdengar suara ‘Prakk’.

Si kurus tersebut mengeluarkan jeritan yang sangat mengguncang bumi, telapak tangannya tiba-tiba mengeluarkan darah merah dan patah!

Tanpa menunggu dia selesai menjerit, Roky kembali melayangkan sebuah tendangan keras ke arah telapak tangan kanan yang telah patah, menghancurkan tulang-tulang yang patah tersebut!

“Arg!”

Si kurus tersebut menjerit hingga hampir pingsan.

Tendangan ini langsung membuat beberapa preman membeku, mereka semua mengeluarkan ekspresi panik, ketakutan, dan tidak berani maju.

Ini sungguh sangat kejam!

Jika dia mengatakan Roky adalah manusia tak berguna, bagaimana mungkin mereka bisa percaya!

Dewi tahu Roky adalah seorang yang kuat dan hebat dalam bela diri, dan dia tidak merasa heran sama sekali. Tapi, beberapa karyawan di perusahaan masih belum mengetahuinya dan mereka sangat mengaguminya.

Semua orang yang ada di gedung ini mengatakan bahwa suami dari direktur Dewi adalah orang yang tak berguna, tapi jika dilihat hari ini, apakah dia benar-benar orang yang tak berguna?!

Si kurus kesakitan hingga mengeluarkan keringat dingin, bahkan seluruh wajahnya telah berubah bentuk.

Setelah menunggu Roky mengangkat kakinya, dia segera mencengkeram tangan kanannya, lalu menjerit kesakitan dan bersembunyi di belakang para preman.

“Cepat, panggilkan sepupuku ke sini! Agar orang-orang ini segera minggat dari sini! Dan hancurkan suami wanita sialan ini!”

“Panggil dewa-dewi juga tidak ada gunanya!” ucap Roky sinis.

Sekarang, tidak ada seorang pun yang berani menentangnya termasuk pasukan bawah tanah di Kota Gopo!

Dewi mengerutkan keningnya dan berkata: “Kakak sepupunya adalah tuan rumah, sepertinya jalan satu-satunya adalah pindah dari sini!”

Sambil berkata, dia pun menghelakan napas dalam hatinya.

Dia sudah susah payah mencari tempat ini dan telah menghabiskan waktu satu bulan lebih akhirnya menemukan tempat yang cocok, bahkan dia juga telah menghabiskan dana sebesar satu miliar untuk biaya renovasi.

Awalnya, dia berniat untuk bernegosiasi dengan tuan rumah, apakah masih bisa memperpanjang masa sewanya.

Tapi, setelah melihat tendangan dari Roky, sepertinya dia tidak ada pilihan lain selain berpindah tempat.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu