Aku bukan menantu sampah - Bab 702 kelompok Bela Diri dari Keluarga kim

Roky memasuki ruangan, banyak orang berkumpul di sana, juga banyak reporter yang hadir, sedang membawa kamera, tak henti memotret sana sini.

Refleks ia mengerutkan alis.

Acara kompetisi pertukaran seni bela diri Internasional hari ini, akan disiarkan secara langsung .

Jenni sudah memperhitungkan waktu dengan tepat, menunggu Roky bertanding di atas ring.

Sebenarnya Jenni sama sekali tidak memahami tentang seni bela diri, ia hanya fokus pada hadiahnya.

Dalam ajang kompetisi ini, tampaknya Roky bukan hanya tak bisa menggunakan mantra, tapi juga extra waspada agar tidak membocorkan identitas dirinya.

Saat ini, Roky mendapat telpon dari Yulia,

“Roky, aku dan Melani juga sedang melihat siaran langsung, group Su juga menjadi sponsor dalam acara ini, kami tunggu penampilanmu ya. ”

Roky tertegun dan menyengir dalam hati.

Tak disangka berita Melani sangat cepat, ia yang sedang berada jauh di kota Wasa juga tahu bahwa Roky juga berpartisipasi.

Roky mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling arena kompetisi, sesaat ia tertegun dan membisu beberapa detik.

Ia melihat iklan sponsor yang terbentang hampir sepertiga ukuran station berisi sorakan untuk dirinya. !

Grup Babel, Perusahaan Kings, Keluarga jiang kota Wasa, Aliansi Bisnis Nanguang, Keluarga Chen, Keluarga Yan…

Orang-orang besar ini bertindak lebih cepat daripada angin yang berhembus, pasti banyak orang yang sedang menonton dirinya di depan televisi saat ini.

Membayangkan situasi seakan sedang diawasi ini, membuatnya tak bisa berkata apapun.

Tetapi untung mereka tidak membocorkan identitas dirinya, hanya menyapanya dengan sebutan “ tuan Lin”, ini cukup menarik.

Saat itu, Roky mendengar sorakan Maggy.

“Kakak Roky, lihat, sana sangat ramai.

“Maggy menunjuk ke arah yang dimaksud.

Roky mengkuti arahan tangannya, mendongak kepala dan melihat,

Tidak jauh di sana, sekelompok pemuda dengan pakaian taekwando berwarna putih sedang berkerumun.

Di belakang pakaian mereka tertulis sebuah kata” Kim”, dan terukir sebuah gambar.

Gambar itu adalah seekor elang emas menginjak naga raksasa, memancarkan kejayaan tak terkira!

Rona wajah Maggy berubah dan berkata dingin: “ mereka adalah pasukan tim Goryeo, elang adalah icon mereka. ”

Ekspresi wajah Roky agak muram setelah melihat gambar tersebut.

Semua orang tahu, naga emas adalah symbol negara Yuga. Dan tim Goryeo datang berlomba, beraninya menyablon pola gambar tersebut pada pakaian mereka, ini artinya mereka ingin memproklamirkan pada dunia bahwa mereka telah mengalahkan Yuga dan Yuga ada di bawah kaki mereka,!

“Keterlaluan! “Maggy juga melihat dan mengerti maksud pola gambar yang ada pada kostum mereka, wajahnya yang cantik langsung memerah menahan emosi dan sepasang mata indahnya memancarkan api kemarahan yang dahsyat.

Roky juga berekspresi dingin.

Keluarga Kim ini sungguh arogan!

Tapi orang-orang yang mengerumuni mereka adalah anggota mereka sendiri, dan mereka dengan kelihatannya baik, membungkkan punggung dan memberi hormat dengan sopan.

Mereka tidak hanya beehormat, ada yang berfoto ria dengan keluarga Kim, ada juga yang dengan senang meminta tanda tangan.

Melihat fenomena ini, Maggy sangat marah: “ siapa yang tidak tahu keluarga Kim meremehkan kami, kenapa orang-orang ini masih juga berlagak baik?”

Brandon menghampiri: “ apa boleh buat, kekuatan keluarga Kim mendapat pengakuan baik dari dunia seni bela diri, dan hubungannya dengan beberapa organisasi sangat dekat, beberapa kata saja bisa mendapatkan kontrak kerjasama, mereka menyenangkan mereka juga hanya demi mendapat jipratan keberutuntungan. ”

“demi mendapat keuntungan, orang-orang ini rela mengesampingkan martabat!” Maggy sangat kesal mendengarnya, marah namun tak berdaya.

Semakin lama semakin ramai orang yang mendekati keluarga Kim, satu persatu sibuk memberi sanjugan.

Diantaranya ada seorang pria paruh baya dengan pipi …. Dan stelan jas, berdehem dan tertawa pada orang-orang: “hadirian sekalian, hari ini kita kedatangan keluarga Kim sebagai peserta kompetisi seni bela dini, ini adalah sebuah keberuntungan bagi kami! Jurus tendangan kaki keluarga Kim adalah yag terbaik di dunia, kami anggota seni bela diri Yuga masih jauh dibanding dengannya, banyak yang masih perlu kita pelajari dari tuan Ducan, bagaimana kalau kita undang beliau untuk menunjukan sekilas teknik tendangannya. ”

selesai berkata, sambil tertawa ia bertepuk tangan

Di bawah kepemimpinannya, semua orang di sekitarnya memberi tepuk tangan semnagat untuk beberapa anggota keluarga Kim

.

Orang-orang yang mengelilinginya adalah para pemuda berusia 20 tahunan, dan diantaranya adalah kawula tua berusia 60an, tapi mereka hanya menyanjung beberapa pemuda yang ada.

Terutama pria paruh baya dengan bentuk rahang lancip dan berjenggot, menunjukkan sanjungan yang berlebih, Maggy semakin emosi dan bertanya: “ Tuan Brandon, siapa ini?”

“Dia adalah Direktur Wu dari asosiasi seni bela diri NanGuang yang menyelenggarakan kompetisi ini.

“Brandon tertawa dan tersenyum pahit: “ dia juga pamannya Wulius.”

Mendengar pujian dari orang sekitar, para pemuda keluarga Kim semakin merasa bangga, seorang pemuda berjalan ke depan, memberi isyarat untuk menampilkan stretching kaki, ia menjulurkan tangan dan menunjuk salah satu pemuda kurus di tengah penonton, berbicara dalam bahasa Yuga,

“Kamu! Naik!”

Pemuda yang diunjuk bergegas maju dengan senyum menghias wajahnya, menundukkan kepala dan membungkukkan badan sembari berkata.

“Tuan Ducan, kamu adalah idolaku, bisa menjadi lawanmu adalah keberuntungan besar dalam hidupku!”

Kelihatannya ia berumur 30an, di depan banyak orang, dengan lantang ia menyanjung seorang pria yang lebih muda darinya, berusia sekitar 20an, sedikit rasa malu pun tidak ada.

Melihat pria kurus ini, Brandon yang di sampingnya langsung pucat.

Maggy juga tertegun dan bergumam: “ bukankah ini murid baru seni bela diri kita, kenapa ia juga berpihak dan menyanjung anggota keluarga Kim? “

“hehe, tak bisa diandalkan!”

Ducan tertawa mengejek, mendadak ia mengangkat kaki kirinya dan menendang secepat kilat !

“pheng!”

Belum selesai pemuda kurus itu melontarkan sanjungannya, tiba-tiba sebuah tendangan mendarat di wajahnya, ia terhuyung dan mundur beberapa langkah, segera dipapah kerumunan orang.

Refleks ia teriak kesakitan, wajahnya berlumuran darah.

Pangkal hidung pemuda ini putus, wajahnya bersimbah darah, ia memuntahkan segumpal darah dari mulutnya!

Kalau bukan dipapah orang, mungkin saja ia tak bisa berdiri tegak.

“Si marga Kim ini terlalu keji.

“Maggy berseru lantang, matanya merah membara.

Walaupun ia tidak jelas melihat wajah pemuda yang menyanjung ini, tapi dengan jelas ia melihat tendangan Ducan.

Ia menyepak wajah pemuda kurus tadi, dengan tendangan kakinya memutuskan pangkal hidung pria muda itu.

Pemuda kurus itu tak henti berteriak kesakitan, tapi orang di sekitarnya tak peduli, mereka sibuk memuji Ducan.

“Tendangan tuan Ducan sangat mempesona.”

“gaya tendangan ini sangat sempurna, benar-benar ciri khas keluarga Kim!”

“Tendangan yang memukau! Pukulan bagus!

Dengan ekspresi dan pandangan dingin Roky menatap orang sekitar, ia marah bercampur sedih, pilu rasanya.

Pemuda yang dipukul juga orang Yuga, namun orang-orang disekeliling yang sebangsa dengannya tidak mempedulikannya, hanya tahu menyanjung anggota keluarga Kim.

Ducan semakin melambung tinggi mendapat pujian orang-orang, dengan arogan dan melihat sekilas pada pria tadi dan berkata: “ sekali lagi!”

Pemuda kurus itu terkejut,langsung memohon belas kasihan: “ tuan Ducan, aku tak bisa menandingimu, aku mengaku kalah…”

Masih belum ia bicara, satu kaki Ducan terlanjur melayang ke depan, ia kaget dan langsung bergerak mundur.

Namun tendangan Ducan sangat gesit, pemuda kurus itu ditendang berkali-kali, ia meringkuk dan berteriak kesakitan, darah segar muncrat ke mana-mana.

“Sampah Yuga!” Ducan trtawa dingin, tubuhnya meloncat ke udara , sekali lagi ia mendaratkan tendangan tepat megenai dada pemuda kurus tersebut.

“tongtong!”

Pemuda itu ditendang bertubi-tubi, tulang rusuknya patah, tak henti berteriak kesakitan.

Ditengah sorak sorai kerumunan orang, Ducan membalikkan tubuh dan menendang bagian belakang kepala pria kurus itu!

Maggy berseru dengan emosi tinggi: “ Ducan sudah keterlaluan!”

Belum selesai ia bicara, seorang sosok muncul tiba-tiba, ia mencengkeran tendangan Ducan dan berkata dingin.

“Melakukan pembunuhan di wilayahku Yuga, imbalannya adalah nyawa!

Satu kaki Ducan di atas tanah dan satu lagi kaki yang menendang ditangkap lawan.

Saat Maggy melihat lebih jelas sosok ini, matanya langsung berbicar dan menjerit girang: “ Kakak Roky!”

Orang yang mengunci tendangan Ducan adalah Roky.

Wajahnya dingin, menggengam kaki kanan Ducan dengan erat.

Ekspresi Ducan berubah, dengan galak berteriak : “ sampah, lepaskan, kalau tak mau mati, cepat pergi…”

Belum selesai bicara, Roky menangkap, menghentak keras dan melempar kaki kanannya seperti membuang sampah.

“Boom”

Dalam sekejap, ia terlempar dan jatuh keluar dengan keras.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu