Aku bukan menantu sampah - Bab 645 Bagian Lainnya Liontin Pisces!

Setelah itu, ia membuat gaya ‘silahkan’, bermaksud untuk meminta Inoue Nobita pergi meninggalkan tempat.

Inoue Nobita seketika marah besar, wajahnya memerah, bagai seekor singa yang menggila.

Dasar Roky!

Bisa-bisanya mempermalukan harga diri Keluarga Inoue di hadapan banyak orang!

Ia menggertak gigi dan berteriak. “Empat triliun dua ratus miliar!”

“Enam triliun!”

Roky terdiam sesaat setelah berkata, lalu mengulur telapak tangannya.

“Sebaiknya sepuluh triliun saja!”

Suaranya yang datar terdengar jelas untuk para hadirin setempat.

Aung Miko tercengang!

Vasri juga ikut tercengang!

Bahkan Barry yang menjadi tuan rumah juga terkejut, hingga tidak dapat berkata-kata dan kepalanya menjadi kosong.

Sejumlah angka yang mengerikan ini membuat para hadirin setempat gemetar!

Hidung Inoue Nobita bergerak pelan, dadanya pun naik turun dengan cepat!

Ia…sudah tidak kuat mengejarnya!

Dalam keterkejutan, hanya Viska seorang yang bersikap biasa saja dan duduk di kursi tamu terhormat dengan elegan.

Bagor yang berdiri disampingnya juga bersikap biasa saja.

Ada orang yang disamping berkata dengan suara gemetar. “Bisa-bisanya menawar sebanyak sepuluh triliun…. Apakah….. ia mampu membayarnya……”

Bagor pun baru mengangkat alisnya berkata dengan cuek. “Apakah sepuluh triliun itu banyak? Bagi Pak Roky, nominal itu bukanlah masalah.”

Pelelang pun lupa untuk mengetuk palu lelangnya.

Roky mengangkat bahunya, tersenyum berkata kepada Inoue Nobita. “Tidak ada uang, jangan banyak berlagak. Coba kamu pikirkan dengan teliti.”

Selesai berkata, ia pun duduk kembali dengan datar, tanpa melirik sekali kearah Inoue Nobita.

Karyawan pelelangan mengambil kartu ATM itu jalan kembali, lalu memberikannya kepada Roky dengan hormat, membungkuk dan pergi.

Barry memasang wajah serius, memanggil karyawannya ke sebelah dan bertanya dengan tegas.

“Apakah Roky sungguh memiliki begitu banyak uang?”

Karyawan itu memasang wajah ketakutan dengan keningnya yang penuh keringat. “Iya…”

“Ada berapa di dalam kartunya?”

“Sepertinya ada seratus triliun…. Bukan, ada dua ratus triliun….. Maaf, Pak Barry. A-aku…..sungguh terkejut saat itu, jadi tidak dapat menghitung dengan jelas….”

Barry tercengang!

Sebenarnya apa identitas si Roky ini yang sesungguhnya?

Roky menjepit kartu ATM di jari-jarinya dan mengayunkannya di hadapan Inoue Nobita, tertawa berkata. “Apakah kamu masih mau menawar? Aku tidak apa-apa jika harus menemani Anda, hanya takut Anda tidak punya uang untuk terus bermain!”

Di dalam aula, Inoue Nobita berdiri dengan menyedihkan, wajahnya pun memerah, bahunya terus gemetar, jelas sekali amarahnya sudah mencapai puncak.

Ia memang tidak mampu untuk terus bermain!

Bahkan ia tidak berhak untuk bermain dengan orang lain!

“Roky! Keluarga Inoue-ku sudah mengingatmu!”

Inoue Nobita memasang tatapan yang garang dan berkata dengan kejam, mendorong kerumunan berlangkah besar menuju luar.

Ia sudah tidak punya muka untuk menetap lagi disini.

Raut wajah Barry seketika menjadi ceria, suasana hatinya pun menjadi sangat semangat!

Sepuluh triliun!

Meraih harga tertinggi dalam acara kali ini!

Ini juga merupakan harga tertinggi dari seluruh pelelangan di dunia ini.

Kali ini, Keluarga Bale memperoleh penghasilan yang cukup banyak!

Seorang karyawan buru-buru datang dan berkata dengan suara pelan. “Tuan Muda Barry, Pak Eriko menyuruh aku untuk memberi perintah kepada Anda, agar Anda segera menangkap orang dan harta mereka.”

“Tentu saja!” Mata Barry terlintas kelicikan dan mendengus berkata, “Si Roky ini adalah mangsa yan besar. Ia datang ke wilayah kita, tentu jangan berharap bisa kaburdari sini. Kamu pergi kumpulkan anak buah di gunung sana. Setelah pelelangan selesai, kita baru menangkap mereka semua.”

……….

Setelah pelelangan bijih selesai, pelelangan pun dilanjutkan.

Tapi barang yang dilelang selanjutnya, meskipun juga merupakan barang berharga yang senilai puluhan miliar, setelah adanya contoh dari Roky, orang-orang pun jadi tidak begitu semangat.

Aung Miko saat ini baru bisa menghela nafas lega dan hati-hati berkata, “Kak…. Kak Roky, perkiraan harga setumpuk bijih ini hanya membutuhkan empat triliun lebih. Anda menghabiskan begitu banyak uang untuk membeli, bukankah menguntungkan Keluarga Bale?”

Beberapa anggota lain juga memiliki pikiran yang sama.

Awalnya setumpuk bijih ini memang barang milik Keluarga Aung San. Sekarang menawar sepuluh triliun ini untuk membelinya, bukankah sama dengan memberi sejumlah uang kepada Keluarga Bale?

Roky pun mengangkat cangkir tehnya, minum seteguk dengan tidak buru-buru dan berkata. “Aku memang menghabiskan sepuluh triliun untuk membelinya. Sekarang hanya perlu melihat, apakah Keluarga Bale mampu merebut uang ini dariku.”

Ingin uang?

Boleh, yang penting rebut dari tangannya!

Hanya saja orang yang ingin merebut barang dari tangannya telah berubah menjadi tanah.

Pelelangan pun sudah mau berakhir, setelah melelang beberapa barang antik, kedua wanita penerima tamu pun naik keatas panggung, pelan-pelan menyangga sebuah kotak brokat.

Ini adalah barang terakhir, juga merupakan fitur utama dari acara pelelangan kali ini!

Orang-orang pun mengangkat kepala dan mengulur leher untuk memandang barang berharga ini.

Pelelang mengumumkan dengan semangat. “Para hadirin, sekarang dilelang barang terakhir dari acara kali ini, Medalion Pisces Tianbao! Ini merupakan barang yang dibuat oleh murid terbesar dari Master Yuan Tian Gang dinasti Tang selama hidupnya. Barang ini sangat bernilai! Dimulai dari harga satu triliun!”

Kedua wanita penerima tamu pun membuka kotak brokat itu.

Di bantal merah empuk yang berbenang emas itu terbaring sekeping giok bentuk ikan yang kecil.

Giok ini berkilau dan tembus cahaya, bagai air jernih dibawah sinar lampu. Tapi giok ini hanya terdapat setengah bagian saja, entah dimana keberadaan setengah bagian lainnya.

“Ini…..” Roky menahan nafas dan raut wajahnya berubah!

Ini adalah Liontin Pisces!!

Barang dimana ia dan Bibinya sudah mencari untuk waktu yang lama!

Merupakan barang terpenting dalam kasus kecelakaan orang tuanya!

Bibinya bertahun-tahun mencarinya di luar negeri, tetapi tidak membuahkan apapun. Tapi siapa sangka setengah bagian liontin ini bisa-bisanya muncul disini.

Roky pun mengepalkan tangannya secara tidak sadar, matanya pun muncul lapisan merah!

Setengah bagian Liontin Pisces ini!

Entah bagaimanapun, ia harus memperolehnya!

Siapa yang berani merebut darinya!

Maka orang itu harus mati!

Suasana ruangan menjadi hening, pandangan yang tak terhitung pun terus menatap kearah Liontin Pisces itu, tapi sama sekali tidak orang yang mau menawarnya.

Memang tidak semua orang bisa mengeluarkan satu triliun.

Apalagi mayoritas orang biasa yang berada di tempat, hanya tahu liontin ini berharga, tapi tidak mengetahui letak berharganya.

Noya yang berdiri di belakang Barry, awalnya memasang wajah datar. Kali ini kedua matanya pun juga teralih kearah sana, terus menatap liontin itu.

Ia adalah kultivator tingkat kultivasi basic Jindan, tentu mengetahui bahwa liontin ini adalah senjata yang sangat berharga!

Saat ini, Barry menoleh berkata, “Noya, apakah kamu menginginkannya?”

Noya mengangguk.

“Mudah dibicarakan.”

Barry pun tertawa, mengulur tangan menepuk Pundak Noya. “Kamu selalu setia terhadap Keluarga Bale, membunuh ketua tim perampok dan menjadi pemimpin mereka, serta meraih banyak prestasi. Liontin ini dilelang dari sebuah perusahan luar negeri. Jika kamu suka, aku akan melelangnya sebagai hadiah untukmu.”

Noya menjadi semangat, lalu membungkuk kearah Barry dan membuka mulut.

“Terima kasih, Pak Barry.”

Barry tersenyum berkata, “Tapi sebelum itu, kamu harus melakukan sesuatu untukku, yaitu entah bagaimanapun harus membiarkan Aung Miko dan Roky segerombolan mati di Kota White River. Tidak bermasalah, bukan?”

Noya mendengus dingin. “Hanya beberapa tokoh kecil, pasti tidak mungkin bisa meninggalkan Kota White River dengan hidup-hidup.”

Tanpa Barry memberi instruksi, ia sendiri juga sudah memiliki pikiran untuk membunuh!

Sebelumnya Roky sudah mempermalukan ia di hadapan banyak orang. Untuk masalah ini, ia tengah bersiap untuk menyelesaikannya dengan Roky.

“Pak Barry, aku pergi menghubungi anak buah. Aku pergi untuk terlebih dahulu.”

Noya menahan rsa semangat, membungkuk hormat kepada Barry, lalu berbalik badan berlangkah besar meninggalkan aula.

Tadi ia kurang menaruh perhatian, jadi menerima kerugian yang begitu besar.

Jika bisa mendapat Liontin Pisces ini, ia bisa menjadikan Roky sebagai daging cincang, tanpa menggunakan banyak tenaga.

Barry berbalik badan dan mengangkat papannya.

“Satu triliun dua ratus….”

Kata ‘miliar’ belum saja diucapkan, aula tiba-tiba terdengar suara wanita yang merdu dan tenang.

“Dua puluh triliun!”

Tangan Barry melonggar, papan yang ia pegang bisa-bisanya langsung jatuh ke lantai.

Ia sangat terkejut, menoleh kepala dengan tidak percaya dan melotot kearah kursi tamu terhormat dengan terkejut.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu