Aku bukan menantu sampah - Bab 628 Ketua Klan Five Sun

“Miko! Jangan buat masalah!” Wajah Chris menjadi murung dan dia berkata: “Keluarga Bale mengundang kita ke pelelangan, sangat jelas itu ada maksud tersembunyi, kesehatan ayah sedang memburuk akhir-akhir ini, jadi dia memutuskan untuk tidak berpartisipasi.”

“Kenapa tidak pergi?” Roky mengangkat kepalanya dan berkata: “Ada pepatah lama mengatakan bahwa seseorang tidak akan berhasil tanpa melalui kesulitan, tentu saja, aku bukanlah orang yang penakut.”

“Kak, aku mendukung keputusan Tuan Roky.” Miko membela Roky.

Chris mengerutkan kening, ragu-ragu sejenak dan berkata: “Tuan Roky, ini masalah yang sangat penting, aku akan pulang dan meminta ayahku untuk memberikan masukan.”

Setelah Chris pergi, Miko dengan ekspresi ingin mencoba, maju ke depan dan berkata: “Tuan Roky, bisakah kamu mengajariku kemampuan menggenggam senjata menjadi bola besi seperti barusan?”

“Kamu ingin belajar?” Roky berbicara dengan tenang, mengulurkan tangannya untuk menekan bola besi dengan perlahan, lalu melemparkan besi yang sudah digenggamnnya ke depan Miko: “Ini sangat mudah, kamu tidak perlu belajar dariku, itu hanya mengandalkan kekuatan tangan. Jika kamu bisa membuatnya berputar, berarti kamu sudah bisa.”

Melihat bola besi seperti adonan kue, dia tidak akan memiliki kekuatan seperti Roky bahkan jika dia berlatih selama sepuluh tahun.

Sore harinya, Chris memberikan kabar.

Jenderal Aung mendukung penuh keputusan Roky, dan Miko mengambil surat undangan dan pergi ke kota White River, dia menggantikan ayahnya untuk berpartisipasi dalam pelelangan tanah.

Keesokan paginya, tujuh mobil Mercedes Benz hitam melaju ke tempat latihan Gunung Yunwu, dan membawa Roky ke kota White River.

Karena surat undangan hanya menyatakan orang-orang dari keluarga Aung San dan rombongannya, tidak ada orang lain yang diizinkan masuk.

Oleh karena itu, identitas Roky didaftarkan sebagai “Pengawal Miko” yang menemaninya.

Jumlah orang yang mendampingi diatur dalam surat undangan, tidak lebih dari 20 orang, jika tidak mereka dilarang masuk ke kota, oleh karena itu, selain Roky, Ricky, Maggy dan 17 anggota tim lainnya pergi bersama Miko ke kota White River.

Awalnya, Roky tidak berniat membawa gadis bodoh ini untuk pergi, tetapi Maggy tidak tahu harus pergi kemana, berlari melewatinya dan mengganggunya untuk pergi ke kota White River untuk melihat-lihat.

Mengingat kemampuan Maggy yang cukup bagus, yang juga mempunyai keahlian dalam bidang medis, Roky menyetujuinya untuk ikut.

Sebenarnya dengan membawa Miko, jika dia mengalami luka ringan atau sakit, dia bisa dirawat oleh Maggy.

Barisan iring-iringan mobil, pergi menuju kota White River.

Selain Miko yang mengenakan setelan jas, sisanya adalah pengawal berpakaian kasual.

Maggy juga mengenakan pakaian pengawal, dengan rambut hitam dan kuncir kuda, pakaian pengawal yang dikenakannya begitu ketat di tubuhnya yang kecil, memperlihatkan pinggangnya yang ramping, kaki yang panjang dan tubuhnya yang seksi.

Setelah seharian penuh, iring-iringan mobil tiba di luar kota White River.

Begitu tiba di gerbang kota, Roky merasakan aura jahat yang kuat.

Beberapa jip diparkir di luar gerbang kota, di kedua sisi garis itu berdiri para penjaga militer dari keluarga Bale, semuanya mempunyai senjata dan sedang memeriksa orang-orang yang memasuki kota satu per satu.

Puluhan mobil mewah berbaris untuk diperiksa sebelum masuk.

Maggy mendengus: “Apakah keluarga Bale ini sangat kuat, sehingga mereka benar-benar menjadikan kota White River sebagai istananya?”

Roky melirik ke sekitar dan berkata: “Kelihatannya pelelangan tanah ini tidak biasa.”

Ricky segera menjelaskan: “Tuan Roky, keluarga Bale memiliki pengaruh besar di komunitas bisnis di utara, semua pelelangan tanah yang diadakan oleh keluarga Bale adalah harta langka, dan hanya keluarga paling kuat dari beberapa daerah yang diundang untuk berpartisipasi, bisa dikatakan bahwa ini adalah perebutan kekayaan di antara keluarga besar, mereka diam-diam bersaing memperebutkan situasi keuangan dan memperkirakan kekuatan satu sama lain.”

“Dulu, dua keluarga kuat yang setara saling bertarung di sebuah pelelangan, oleh karena itu, sekarang ditetapkan bahwa hanya mereka yang memegang surat undangan yang diperbolehkan membawa 20 rombongan ke kota, dan mereka tidak diperbolehkan untuk membawa senjata apa pun.”

Maggy berkata dengan tidak senang: “Tidak diperbolehkan membawa banyak orang, dan tidak diperbolehkan membawa senjata, jika orang lain memasuki kota, bukankah mereka akan berada di bawah kendali keluarga Bale? Apa yang ingin mereka lakukan?”

Ricky mengerutkan kening dan berkata: “Meskipun keluarga yang datang untuk menghadiri pertemuan, semua yang hadir adalah Master di antara para Master, dan bahkan beberapa Master dengan kekuatan hebat. Tetapi mungkin juga itu sebabnya Jenderal Aung memutuskan untuk tidak datang, namun, jika keluarga Aung San tidak hadir, pasti akan menimbulkan spekulasi dari kekuatan besar lainnya bahwa kekayaan keluarga Aung San akan menjadi melemah dan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan keluarga Aung San.”

Saat ini, dari samping terdengar raungan mesin.

Dua mobil Hummer, satu per satu, menyalip, dan dengan cepat melaju ke depan, mereka hanya fokus pada celah dan masuk ke iring-iringan mobil, mereka hampir saja bertabrakan dengan BMW di sebelah mereka.

Di kursi belakang mobil, seorang pria botak dengan kemeja berbunga-bunga dan kacamata hitam, dengan cerutu di mulutnya, rantai emas tebal di lehernya, dan giok hitam tergantung di rantai.

Ada musik rock yang memekakkan telinga di dalam mobil, suaranya sangat keras hingga membuat gendang telinga orang sakit, si botak ini memeluk dua wanita cantik di kira dan kanan, dan menari-nari di kursi belakang, benar-benar sangat arogan!

Di belakang mobil Hummer itu, ada beberapa pria besar dengan senjata di punggung mereka, dengan tatapan yang garang.

Pemilik BMW, yang hampir mati, memarahinya, tetapi ketika dia melihat bahwa pemiliknya adalah seorang pria botak, dia segera membungkuk untuk menyenangkannya dan membalikkan BMW itu untuk memberinya posisi.

Roky mengerutkan kening dan bertanya: “Siapa dia?”

Miko berkata dengan marah: “Ini adalah bos tambang emas di daerah Selatan, namanya Vasri, dia adalah serigala lapar yang terkenal. Dia dulunya adalah junior Klan Five Sun di Distrik Selatan, kemudian, dia mengalami nasib buruk, dia menipu putri sekolah menengah dari pemimpin daerah Selatan dan ketua klan Five Sun, bos merekrutnya sebagai menantunya dan melatihnya dengan benar.”

“Tidak disangka bahwa sampah ini menipu ayah mertuanya untuk pergi ke lokasi konstruksi ketika dia baru saja menikah, kemudian dia membunuh ayah mertuanya yang baik kepadanya di dalam penggalian, lalu mengisinya ke dasar semen, dia mengambil alih kekuasaan dan menjadi ketua, dan dia menghancurkan aset saudara iparnya. Sampah ini dulunya ingin berbisnis dengan keluarga Aung San kami, tetapi ayahku menolak karena dia sangat membenci sampah ini.”

Selesai berbicara, dia menunjuk ke kursi pengemudi mobil Hummer: “Wanita itu adalah istrinya.”

Roky mendongak dan melihat seorang wanita muda yang sangat cantik duduk di kursi samping sopir di dalam mobil Hummer.

Wanita itu tampak seperti keturunan campuran, dia sangat cantik dan memiliki mata yang indah, namun, dia tampak lesuh dan matanya memerah.

Suaminya memeluk dua wanita montok dan menggoda secara terbuka di kursi belakang, tapi dia seakan tidak mendengarnya sama sekali, dia hanya berani menundukkan kepala dan menangis, tapi tidak berani berkata apa-apa.

Tidak tahu apa yang sudah dikatakan Vasri, wanita itu dengan cepat mengambil tisu dan menyerahkannya dengan hati-hati.

Mungkin gerakannya lambat, Vasri menampar wajahnya dan memarahinya tanpa henti, wanita itu sangat marah sehingga dia berbalik dan memarahinya.

Saat ini, pemerikasaan kendaraan di depan sudah selesai dan melaju ke dalam gerbang kota.

Roky juga menyuruh supir untuk maju ke depan, setelah diperiksa, mereka masuk ke dalam kota White River.