Aku bukan menantu sampah - Bab 493 Pergi Ke Kota Gopo Dan Membunuhnya

Roky akhirnya bangkit berdiri dan mengatakan sepenggal kalimat pada Talita.

"Ayo pergi.”

Talita seketika tersadar kembali. Ia dengan patuh mengangguk kepalanya dan mengikuti Roky ke luar.

“Putriku!” Lani segera berteriak dan ingin menyusulnya.

Pada saat ini, Paman Ali maju dengan membawa dua pengawal dan menghentikannya.

"Nyonya Lani, barusan Tuan Roky telah memberi perintah, bilang bahwa Anda juga harus melunasi hutangnya. Di meja masih tersisa banyak arak putih, jadi Anda harus meneruskannya. Jika Anda tidak minum, maka Anda tidak diperbolehkan untuk pergi.”

Lani seketika terduduk lemas di lantai, wajahnya pun memucat.

Bahkan jika di atas meja masih terdapat empat puluh hingga lima puluh gelas, di bawah meja masih terdapat setengah kardus Maotai di bawah meja, bahkan jika dia mati-matian memaksa diri untuk meminumnya, dia juga tidak dapat menghabiskan setengah gelas pada meja tersebut.

Dia pun gemetar ketakutan. Kemudian, dia langsung berlari keluar pintu sebelum ada yang menyadarinya.

Namun, ketika berhadapan dengan wanita sejahat Lani, kedua pengawal itu sama sekali tidak perlu menaruh perhatian yang besar terhadapnya, mereka pun pernah bertemu dengan banyak wanita licik seperti dia ini.

Salah satu pengawal segera menyapu kaki Lani, membuatnya tersandung. Kemudian, orang itu memegang kerah baju Lani dan menyeretnya ke samping meja, seolah-olah sedang membawa seekor ayam.

Pengawal yang satu lagi pergi mengambil segelas arak putih dan langsung menuangkannya ke dalam mulutnya.

"Tolong... uhuk... cepat selamatkan aku, Nak..."

Lani tersedak arak putih, air mata serta ingusnya terus mengalir, dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan aroma alkohol.

Kedua pengawal itu terus-menerus memaksanya untuk minum.

Lani dari awal memang tidak kuat minum. Setelah meneguk puluhan gelas arak, wajahnya tiba-tiba memerah, dirinya berlutut di lantai sambil memohon.

"Aku tidak bisa minum lagi... tolong kalian lepaskan aku.”

Kedua pengawal itu mengabaikannya, lanjut mencengkeram lehernya, mengancamnya sambil mendekatkan pisau ke lehernya.

Lani mencurahkan keluhannya, minuman keras yang seperti racun itu tertata penuh di meja, ia pun menangis sambil berteriak, "Aku salah... aku tidak akan menjual putriku lagi. Jika aku minum terlalu banyak, aku akan mati.”

Seorang pengawal berkata dengan nada hina. "Direktur Roky telah memberi perintah, kamu boleh pergi setelah menghabisi minuman ini. Jika ada sesuatu yang terjadi, mobil ambulans ada di bawah.”

Lani, dengan tubuh gemetar, melihat ke luar jendela.

Tepat seperti yang dikatakannya!

Terdapat satu mobil ambulans, dan juga beberapa dokter serta perawat yang mengawasi di bawah, sudah siap melakukan tugas mereka.

Dia, seolah-olah tidak memiliki tulang, duduk terlemas di lantai.

“Berdiri!” Seorang pengawal mengangkatnya dan berteriak dengan dingin. “Direktur Roky memberi perintah, jika lain kali kamu berani melakukan perbuatan jahat, kamu akan meneguk cairan arsenik dan bukan lagi Maotai."

Lani sekali lagi dipaksa untuk minum beberapa gelas. Perutnya terasa panas seakan telah dibakar dan kepalanya terasa sangat sakit.

Dia tidak dapat menahan lagi dan memuntahkannya keluar. Dalam sekejap, ia tergeletak di genangan muntahnya, bola matanya berputar ke atas dan ia jatuh pingsan.

……

Kota Sahaja.

"Roky!! Aku pasti akan membunuhmu!!"

Selvie menaruh ponselnya. Wajah cantiknya seketika menjadi mengerikan.

Charlie yang berada di sebelahnya berkata, "Nona Selvie, Anda tenang saja. Roky kini telah kembali ke Kota Gopo, kami kebetulan sedang memulihkan tenaga kami dan mengumpulkan kekuatan kami. Setelah persiapan kami selesai, kami akan langsung membereskannya.”

"Aku tidak bisa menunggu selama itu.”

Selvie menggertakkan giginya dan berkata, "Kamu juga telah mendengarnya kan, dia bersikap sangat sombong di hadapanku, dia jelas-jelas sedang memandang rendah diriku!"

Charlie dengan dingin berkata, "Biarkan dia terus bersikap liar selama beberapa hari ini. Saya sekarang sedang mempercepat kultivasi Sihir Guntur, dan sebentar lagi akan segera melampaui kekuatannya! Pada saat itu tiba, Anda bisa mencabik-cabik orang bernama Roky itu, atau bahkan melenyapkannya dari bumi ini!"

Selvie mengertakkan gigi, menoleh kepalanya dan bertanya, "Kalau begitu, apakah sekarang kita harus bersembunyi darinya? Dia pasti sedang mengumpulkan kekuatannya di Kota Gopo, jika kita terus menunggu sampai kekuatannya pulih kembali, bagaimana mungkin kita dapat membereskannya.”

Charlie berkata, "Tenang saja, saya akan mengutus Dini untuk mengawasinya. Setiap gerak-geriknya akan berada di bawah kendali kita."

Selvie menghela napas lega setelah mendengar perkataan Charlie. Mata indahnya pun masih terlihat dingin.

Selvie kini telah kehilangan satu demi satu industrinya, telah kehilangan banyak kekuatannya, dan itu semua karena ulah Roky. Selain itu, ayahnya, Marson, juga telah menelepon dari luar negeri, menegurnya dengan keras, menyuruhnya untuk jangan berhadapan dengan Roky.

Perusahaan Keuangan Keluarga Liu saat ini juga merupakan salah satu sumber pendapatannya.

Keluarga Lin melarang orang-orang mereka untuk melakukan bisnis abu-abu, apalagi dengan bisnis rentenir yang dipandang rendah ini. Namun, perusahaan keuangan di bawah nama Selvie merupakan suatu kelonggaran regulasi ini, kaum keluarganya pun berpura-pura tak melihatnya.

Jika bukan karena dia tidak takut Roky akan memperburuk keadaannya dan akan melibatkan Keluarga Lin, bagaimana mungkin dia akan semudah itu melepaskan perusahaan Keluarga Liu.

Charlie pun menghubungi seseorang.

Beberapa menit kemudian, sesosok tubuh anggun berjalan melewati pintu.

Dini masuk dengan wajah datar. Ia mengenakan setelan hitam ketat yang dengan jelas memperlihatkan lekukan tubuhnya.

Charlie dengan dingin berkata, "Aku akan membuat persiapan agar kamu dapat pergi ke Kota Gopo, terus menetap di sisi Roky sambil mengawasinya, kemudian kamu harus laporkan kemari semua gerak-geriknya, paham.”

Secercah keraguan melintas pada wajah Dini. "Bagaimana dengan adikku? Aku ingin melihatnya. Aku mengenal satu... satu orang, dia bilang bahwa dia memiliki cara untuk untuk menyelamatkan kelainan kongenital adikku.”

"Penyakit adikmu hanya bisa disembuhkan olehku. Kamu tenang saja, selama kamu mengikuti kata-kataku dan mengawasi Roky, adikmu akan selamat.”

Charlie dengan dingin berkata, “Jika kamu berani menyembunyikan sesuatu, maka adikmu akan mati.”

Selvie mengangkat dagunya dan berkata, "Roky telah menghancurkan beberapa perusahaanku, aku pun tidak ingin dia hidup dengan tenang. Kamu pergilah merayu Roky, hancurkan hubungannya dengan istrinya, buatlah rumah tangganya berantakan dan tidak tenang. Selain itu, kamu sebaiknya mencari kesempatan agar istrinya dapat menceraikannya.”

Dini dengan lemah berkata, "Tapi hubungan Roky dengan istrinya sangat baik, aku pun tidak dapat berbuat apa-apa."

"Plak!"

Selvie menampar keras wajahnya. "Setelah beberapa hari bersamanya, kamu malah berani berbicara untuk sampah ini? Jangan bilang kalau kamu tidak dapat berbuat apa-apa, segala sesuatu pasti ada penyebabnya, kamu seharusnya tahu apa yang harus dilakukan,” ucapnya ketus.

"Turuti perkataan Nona Selvie, kalau tidak, aku tidak bisa menjamin keselamatan adikmu,” ucap Charlie.

Wajah cantik Dini memerah dan bengkak. Dia pun menatap Selvie dengan tatapan dingin, dengan lemah berkata "aku tahu", lalu berbalik dan berjalan keluar.

Setelah Dini pergi, Selvie dengan dingin berkata, "Charlie, apakah kamu benaran mempercayai wanita ini?"

Charlie tersenyum dan berkata, "Nona Selvie tenang saja, Dini tidak tertarik pada pria, satu-satunya harapannya adalah adiknya, jadi dia pastinya tidak akan menyukai Roky.”

Selvie menyeringai sinis dan berkata, "Kalau begitu kamu harus menyembunyikan adiknya. Jika kita tidak memegang kelemahannya, kita akan mengalami kesulitan mengendalikan wanita ini."

Setelah melihat Charlie keluar dari ruang tamu, amarah yang tertera pada mata Selivie masih belum menghilang.

Dia mengambil ponselnya dan menghubungi sebuah nomor.

"Halo, carikan aku beberapa pembunuh yang hebat, lalu suruh mereka pergi ke Kota Gopo untuk membunuh Roky atau orang terpenting di sekitarnya. Mengenai harganya... aku akan membayar sepuluh kali lipat.”

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu