Aku bukan menantu sampah - Bab 824 Perlukah menunjukkan identitas diri

Roky menepuk-nepuk punggung istrinya dengan lembut, menenangkannya, sambil menoleh dan menatap dingin pada Jenni, sinar matanya tajam menembus tulang.

Mendengar bahwa obat tidak terminum, Jenni menghelas nafas lega dan berusaha berbicara dengan tenang: “ baguslah kalau tidak terjadi masalah, untuk apa kamu letakkan ular dalam villa, aku kaget setengah mati! Kelak kalau terulang seperti ini, aku tak akan mengampunimu!”

“Beri dia obat.

“Roky berkata dengan dingin.

“ Obat apa? “ Jenni sedang marah dengan emosi tinggi, lalu tertegun sejenak dan mendongak heran.

Roky mengulang kata per kata: “ yaitu obat yang direncanakan Aurel untuk diberikan pada istriku.

”

Jenni linglung sekejap, tanpa sadar melirik ke meja

Ada 3 gelas air di atas meja, Dewi meneguk 1 gelas, sisa 2 gelas.

Diantara 2 gelas ini, salah satunya adalah racun

Tepat saat ini, Andrew masuk, memegang sekotak apel dan berkata dengan gembira: “ aku membeli sekotak apel untuk putriku, kabarnya apel sangat bagus untuk ibu hamil. …”

“ Suamiku! “Jenni refleks berteriak dan menghampirinya.

“ada apa? “ Andrew juga terheran-heran.

Roky memberi isyarat pada Aung Miko, dan Aung Miko bergegas menjelaskan ringkasan kejadian tadi.

plung.

Apel di tangan Andrew jatuh menggelinding ke lantai.

Dia berbalik, dengan amarah yang membara, tubuhnya bergetar, membentak Jenni dengan suara keras.

“Jenni！”

“ Aku… aku juga tidak sengaja…. “ Jenni juga panik dan nyerocos tak jelas: “ aku hanya ingin putriku punya sandaran bagus, bersama sampah ini tidak ada masa depan, ia juga bukan pewaris keluarga Lin…”

“ Plak！！”

Andrew tah tahan mendengarnya, dengan sangat marah ia melayangkan tamparan pada Jenni.

“ Aaahh!”

Jenni terhuyung jatuh ke sofa, menutupi wajahnya , menahan nyeri yang menjalar di wajahnya.

Jenni tersulut api emosi, bangkit berlari menuju Andrew dan mencakarnya.

“kamu bahkan berani memukul aku….”

Biasanya Andrew seorang yang kalem dan selalu bersabar pada Jenni, tapi hari ini ia berani turun tangan, sungguh diluar perkiraan.

Saat Jenni mau menampar Andrew, satu tamparan lagi dar Andrew menghuyungkan Jenni.

Jenni akhirnya tahu betapa hebatnya dia, tubuhnya gemetar: “ aku tidak berbuat salah, putri kita menikah dengan pria kaya dari luar negri, apa yang salah? “

“orang kaya? “ Roky mendehem dingin, ia membungkuk dan memungut cincin merah jambu yang ditinggalkannya tadi di atas meja, lalu melemparkan cincin itu di hadapan Jenni.

Hanya lemparan ringan, cincin berlian itu hancur berkeping

“ka..kaca? “ Jenni terhenyak, tiba-tiba amarahnya meledak: “ wanita jalang, berani menipu aku dengan cincin berlian palsu!”

Bukan hanya terbuat dari kaca, lapisan belakangnya ternyata juga hanya di krum, sekali terhempas langsung Nampak tembaga dibagian dalamnya.

“uang, uang, uang! Suatu hari kamu bisa mati di depan uang.

“Andrew sangat marah dan menunjuk ganas ke arah Jenni.

Perasaan Jennii bercampur aduk,menyesal namun juga marah karena tak puas, duduk di lantai meratap sedih.

Dia bukan menyesal karena racun tersebut tapi menyesali diri salah melihat orang, tak disangka Aurel si miskin papah membohongi dirinya dengan cincin berlian palsu.

sekarang ia bukan saja mencelakai putrinya meneguk racun, tapi sepeserpun ia tak dapat.

Roy menoleh dan memberi isyarat pada Aung Miko.

Aung Miko melangkah ke depan, satu tarikan menjambak rambut Jenni, satu tangannya lagi mengambil gelas di atas meja, dan dengan paksa menuangkannya ke dalam mulut Jenni.

Bagaimanapun istri sendiri, Andrew panik dan melihat Roky

Tapi sebelum ia bersuara, Roky berbicara dengan nada dingin: “ Ayah, jangan turut campur urusan ini, kalau tidak, Jenni akan meneriman hukuman yang lebih berat.”

saat itu, Aung Miko sudah menuangkan 2 gelas air ke dalam mulut Jenni.

Jenni terbatuk-batuk dan menangis histeris.

“aku akan mati, sudah mau mati! Cepat tolong aku. ”

ia terkapar di lantai, berteriak dan menangis, air seninya hampir merembes keluar karena ketakutan, panik bukan kepalang.

Andrew juga cemas, bergegas tanya: “ Roky, ia sudah meneguk racun, apakah membahayakan nyawa? “

“ini obat aborsi, Jenni tidak hamil, bagaimana mungkin bisa mati.

“Roky berkata dengan dingin: “ paling-paling sakit perut selama seminggu, dan sakitnya akan membuatnya setengah lumpuh. ”

Obat aborsipada umumnya tidak akan memberi efek seperti ini, tapi dosis yang diberikan Aurel untuk istriku sepuluh kali lipat!

Ini juga yang membuat dia bertindak kejam, membiarkan ular-ular itu masuk ke tubuhnya.

Wanita keji seperti itu, tidak boleh dilepaskan begitu saja!

Jenni yang terkapar di lantai, juga cepat merasakan efek dari obat tersebut, kesakitan luar biasa dan meraung, air liur dan ingus mengalir dari mulut dan hidung tanpa henti.

Biasanya ia dimanjakan, sekarang perutnya melilit sakit tak terkira seperti ada sebilah pisau yang menyayat dari dalam, sakitnya seperti semua jeroannya sedang di cincang

Jenni tidak pernah mengalami penderitaan seperti ini, menggelepar, mengerang sakit dan berguling-guling di lantai.

“ Jenni, sekarang pergi ke rumah sakit untuk cuci lambung, mungkin sakitnya akan berkurang.

“Roky berkata dengan dingin, setelah itu ia tak lagi mempedulikan Jenni, langsung memapah Jenni dan membawanya ke kamar.

Dewi melihat sekilas pada Jenni, kemudian berbalik dan pergi bersama Roky, matanya menunjukkan kecewa yang mendalam.

Dibandingkan sakit fisik, sakit di hatinya terasa lebih sengsara.

Ibu kandungnya menuangkan racun untuknya, membuat dia sulit untuk menerima kenyataan ini.

……

Roky menemani Dewi kembali ke kamar dan beristirahat.

“Roky, mengapa ibu berbuat seperti ini….” Kata-kata Dewi seakan tercekat di tenggorokan, air matanya mengalir deras di pipi

Roky mengerutkan alis, tak berucap sepatah kata pun.

Walaupun ia tak senang pada Jenni tapi ia juga tidak mau mengeluh di hadapan istrinya.

“Kamu sudah berbuat sangat banyak demi keluarga ini, kenapa ibu masih tak bisa menerima kamu.

“Dewi menyeka air mata dengan tangannya.

Tidak perlu dijelaskan Roky, dia juga tahu apa tujuan Jenni.

Tidak ada yang lain, yaitu ingin ia bercerai dengan Roky dan menikah dengan seorang pria yang lebih kaya.

Roky duduk di samping ranjang: “ mungkin itu sifat bawaan orang, serakah tak berujung bagai ular yang ingin menelan gajah.

”

Keraguan menelusup dalam hati Roky, apakah perlu ia membocorkan identitas diri yang sebenarnya.

Kejadian ini bisa terjadi karena Jenni tidak puas dengan statusnya.

Kalau Jenni tahu bahwa dia adalah putra ketiga dari keluarga Lin, pewaris keluarga yang sah, mungkin ia akan melonjak kegirangan dan merestui kebersamaannya dengan Dewi.

Ketika Roky memutuskan untuk memberitahu identitas diri sebenarnya.

Terdengar suara tangis dari Dewi

“aku tidak mau menikah dengan orang kaya, juga tak berpikir untuk jadi nyonya kaya, aku hanya ingin bersamam melewati kehidupan yang sederhana.”

Mendengar itu, Roky menelan kembali kata-katanya.

Ia tidak bisa memberitahu identitasnya sekarang, kalau istrinya tahu ia adalah pewaris keluarga Lin, mungkin ia berpikir selama ini telah membohonginya dan Dewi akan sedih, tidak bagus untuk janin dalam kandungannya.

Terbayang akan hal ini, Roky hanya menghela nafas dalam hati, memeluk Dewi dengan erat dan berkata.

“Istriku, tenanglah.

Suatu hari, aku akan menjadikanmu wanita yang berdiri di puncak kejayaan, agar semua wanita iri padamu.

”

Dewi menyandarkan kepalanya di Pundak Roky, air mata haru mengucur deras.

Dia tidak berpikir untuk menjadi wanita kaya, sekarang sedang bekerja keras membuka perusahaan, demi menunjukkan prestasi pada Jenni, agar tidak meremehkan Roky.

Jenni tahu, kali ii Dewi benar-benar kecewa berat padanya.