Aku bukan menantu sampah - Bab 11 Berlagak Keren

Jade Jewelry merupakan toko perhiasan yang paling terkenal di dalam kota tersebut.

Emas, perak, intan, giok dan jadeite, bisa dikatakan semuanya serba ada disini.

Setelah sekeluarga tiba di Jade Jewelry, seorang pramuniaga wanita berlangkah cepat menyambut kedatangan mereka sambil tersenyum dan bertanya dengan ramah. “Para pelanggan, apakah ada sesuatu yang diperlukan? Aku Dina selaku manajer pemasaran, aku bisa mengenalkannya kepada kalian.”

Ia melihat Dewi yang memiliki paras cantik, dan melihat juga Roky yang berpakaian biasa, berupa kaos putih polos dan sebuah celana jins yang warnanya sudah memudar. Ia pun langsung menebak di dalam hati, bahwa pemuda ini bisa menikahi wanita itu karena pemuda ini merupakan orang kaya yang tersembunyi.

Dewi memandang sekitarnya dan berkata, “Kita ingin membeli beberapa perhiasan, boleh seperti kalung, anting dan sejenisnya.”

“Silahkan Anda ikut aku.” Wajah Dina terukir senyuman, lalu membawanya ke depan lemari kaca, sembari menunjuk sebuah liontin jadeite dan berkata, “Menurut Anda, bagaimana dengan barang tersebut? Ini adalah Old Pit Icy Jadeite, memiliki warna yang indah. Anda begitu cantik, pasti semakin elegan setelah memakainya!”

Roky menunduk dan melirik sekilas. Meskipun terhalang oleh lemari kaca, tapi dibawah sinar penerangan, liontin itu masih saja cemerlang.

Jadeite itu berwarna hijau, agak transparan dan seluruhnya diukir menjadi patung Buddha Maitreya. Ukirannya sangat indah dan memiliki kualitas yang baik.

Setahunya, meskipun liontin ini tidak mencapai kualitas terbaik, tapi setidaknya harganya juga bisa mencapai puluhan miliar.

Ia menoleh ke samping dan menemukan tatapan Dewi yang juga penuh rasa suka terhadap liontin jadeite tersebut.

Mengingat setelah mereka menikah, dirinya juga tidak pernah membelikan hadiah untuk istrinya, Roky pun merasa kalau ia suka liontin itu, maka dirinya akan membelikan untuknya.

Oleh karena itu, ia pun membuka mulut dan bertanya kepada Dina. “Boleh dikeluarkan untuk coba tidak?”

Dewi langsung menarik Roky dan berkata pelan. “Jadeite ini pasti sangat mahal, lebih baik kita melihat yang lain.”

Roky asal berkata, “Tak apa-apa, hanya coba kok, tidak akan terjadi apa-apa.”

Mendengar ini, Dina pun merasa jijik bagai makan seekor lalat.

Sialan, hanya coba kok, tidak akan terjadi apa-apa?

Aku paling benci orang-orang seperti kalian, tidak punya uang tapi ingin mencoba produk toko yang paling berharga.

Liontin jadeite ini seharga tiga puluh miliar, paling murah juga membutuhkan dua puluh enam miliar. Bagi siapa yang bisa menjualnya, akan mendapat komisi sebanyak satu miliar. Jadi Dina selalu berharap bisa bertemu dengan orang kaya dan berhasil menjualkan liontin ini.

Awalnya ia kira Roky adalah orang kaya yang rendah hati, tapi ia tidak sangka bahwa ia adalah orang miskin yang tidak memiliki uang dan ingin coba-coba barang!

Ia sangat lah kecewa, dan sangat marah di saat yang sama.

Ia paling kesal dengan orang yang suka berpura-pura. Mereka pasti ingin mengambil foto dengan mencoba barang itu, lalu memamerkannya dengan mengunggah postingan kan?

Orang-orang yang seperti ini, ia sudah banyak kali bertemu.

Benar-benar orang-orang bodoh yang miskin dan licik!

Mengingat hingga kini, raut wajah Dina menjadi cuek, lalu berkata dengan tidak peduli. “Ternyata satu keluarga yang miskin, sungguh mengesalkan, menghabiskan waktuku saja!”

Setelah itu, ia langsung mengunci lemari kaca lagi, lalu berkata kepada Roky tanpa ekspresi. “Maaf, liontin ini merupakan barang yang paling berharga dalam toko kita. Jangan coba kalau tidak mampu mencobanya!”

Roky mengerutkan dahinya dan membuka mulut berkata. “Dari mana dirimu tahu bahwa aku tidak mampu membelinya? Kamu buka toko untuk melakukan usaha, kita sebagai pelanggan, masa tidak boleh mencobanya?”

Hehe!

Dina merasa tidak senang. Orang ini memang orang miskin. Hanya orang yang tidak mampu membelinya baru mengatakan kata-kata itu!

Oleh karena itu, ia berkata dengan tidak senang. “Hehe, jadeite ini seharga puluhan miliar. Kalau kamu tidak mampu membelinya, lalu ingin mencobanya dan mengambil foto untuk unggah postingan, maka aku menyarankan untuk tidak mencobanya, daripada tidak mampu membayar rugi jika kalian tidak hati-hati. Kalau begitu, kalian harus dipenjara loh.”

Selesai mengatakan itu, Dina langsung memeluk kedua lengannya di depan dada, lalu bertingkah angkuh dan memasang wajah yang meremehkan mereka.

Mendengar jadeite ini seharga puluhan miliar, Dewi langsung menarik nafas, lalu sibuk menarik Roky dan berkata pelan. “Jadeite ini memang agak mahal, mari kita pergi lihat yang lain!”

Tidak dikit orang yang memerhatikan mereka, lalu berkata dengan penuh remeh. “Orang yang seperti itu memang sangat tidak tahu malu. Tidak mampu beli tapi masih ingin mencoba, bukankah hanya ingin terlihat kaya?”

“Benar. Mau terlihat kaya juga tidak lihat status diri dahulu. Dengan pakaiannya, bagaimana mungkin cocok dengan jadeite yang sebaik ini?”

“Aku beritahu kamu, sekarang terlalu banyak orang yang ingin terlihat kaya. Aku dengar di Happy Hall kemarin ada orang tua bodoh yang memaksa ingin melihat vas porselen Dinasti Song, lalu mengambil foto saat tidak ada satupun yang menyadarinya. Coba kamu tebak apa yang terjadi selanjutnya?”

“Apa yang terjadi?”

“Vas itu jatuh ke lantai dan pecah, hahaha. Orang bodoh itu harus bayar rugi sebanyak enam belas miliar, baru boleh pergi! Kocak sekali!”

“Hahaha, benar-benar ada orang bodoh yang seperti itu....”

Percakapan pelanggan di samping membuat Dewi sekeluarga tidak nyaman.

Apalagi Andrew selaku Ayah Dewi. Mendengar orang lain yang membicarakan kejadiannya yang memalukan itu, ia ingin sekali mencari lubang untuk bersembunyi dan selamanya tidak keluar lagi.

Jenni semakin memasang ekspresi yang ingin memakan Roky. Ia berpikir di dalam hati, kalau bukan karena bajingan ini ingin mencobanya, mereka satu keluarga juga tidak perlu direndahkan Dina seperti ini! Dasar menantu bodohnya yang tidak berguna!

Hati Roky semakin merasa tidak puas mendengar Dina yang merendahkan mereka. Ia pun membuka mulut berkata, “Bagaimana dirimu tahu aku tidak mampu membelinya? Jika liontin itu bagus pada istriku, aku juga bisa membelinya.”

“Sudahlah, kamu masih ingin berpura-pura sekarang? Dasar tidak ingin mengakuinya! Tidak hanya Old Pit Icy Jadeite ini yang seharga puluhan miliar, aku lihat kalian bahkan tidak mampu membeli jadeite biasa yang seharga ratusan juta! Tidak lihat diri dulu sebelum datang ke Jade Jewelry! Pergilah ke tempat yang cocok denganmu!”

Dina langsung marah besar. Awalnya ia kira mendapatkan orang kaya ini, maka ia bisa mendapatkan komisi yang banyak. Tapi siapa sangka bahwa orang itu hanya ingin berpura-pura terlihat kaya!

Suasana hatinya yang baik seketika dihancurkan oleh mereka sekeluarga!

Setelah itu, Dina melambaikan tangan dan memanggil seorang pramuniaga pria datang berkata. “Alwi, bawa mereka lihat barang-barang yang di bawah harga ratusan juta. Pura-pura kaya padahal tidak ada uang, sungguh menganggu saja!”

“Sudahlah, kita lihat sendiri saja......”

Wajah Jenni memerah, semakin kesal melihat Roky. Jika Dewi menikah dengan tuan muda besar seperti Fresco, maka tidak mungkin mereka sekeluarga begitu memalukan.

Tapi ia sama sekali tidak tahu bahwa jika Roky ingin, maka ia bisa saja membeli satu Jade Jewelry, itu bukanlah yang susah.

Jenni menahan rasa malu untuk berkeliling di area murah. Ia sungguh tidak ada pikiran untuk menetap disini lagi, lalu dirinya pun memilih kalung perak yang seharga seratus juta, siap untuk dijadikan mas kawin Mia.

Setelah membayar, orang-orang di sekitar masih memandang mereka, sambil membicarakan mereka.

“Ternyata benar. Akhirnya mereka membeli barang yang seharga seratus juta, bisa-bisanya mereka ingin mencoba untuk memakai perhiasan yang seharga dua puluh miliar lebih!”

“Benar, mereka juga tidak bercermin dulu!”

Melihat orang-orang sekitar yang terus membicarakan mereka, Jenni merasa sekujur tubuhnya tidak nyaman. Setelah membayar, ia pun memasang wajah cuek berkata, “Ayo langsung pergi! Hari ini sungguh memalukan! Roky, semua ini disebabkan olehmu!”

“Ibu, kalian balik terlebih dahulu. Aku masih ada beberapa hal yang harus diurus, nanti baru pulang.”

Roky melirik sekilas Dina yang berada di konter sana. Ia menemukan Dina yang sedang tertawa sinis kepadanya, ia pun sudah memutuskan bahwa dirinya akan memberi pelajaran untuk wanita jalang yang suka merendahkan orang ini!

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu