Aku bukan menantu sampah - Bab 142 Sangat Pintar Menyanjung

Semua orang menebak di dalam hati mereka.

Dewi mengerutkan kening, berjalan kehadapan Roky dan berbisik.

“Roky, jelaskan padaku, apakah benar kedua mobil ini milikmu? Siapa lagi yang memberimu?”

Roky tersenyum pahit dan berkata; “Kedua mobil ini memang diberikan orang lain kepadaku, tapi……”

“Kamu benar-benar mengecewakanku.”

Dewi belum selesai mendengarnya, dia sudah menyela dengan kecewa.

Dia hanya ingin Roky berjalan di jalan yang benar, sekalipun tidak bekerja, itu juga lebih baik daripada dia meramal orang kaya.

Bahasa sopannya “Meramal”, bahasa kasarnya penipu!

Akhir-akhir ini, Dewi berada dalam ketakutan, takut orang lain tiba-tiba sadar melaporkan Roky penipu dan menangkapnya!

Melihat Dewi salah paham lagi, Roky tampak sangat tidak berdaya.

Dia sama sekali tidak menginginkan dua mobil mewah ini, hanya saja Jinu dan William diam-diam memberikan mobil ini secara paksa.

Kalau tahu begini, dia tidak akan menerimanya.

Roky tersenyum pahit: “Dewi, percaya padaku satu kali saja, kedua mobil ini aku dapatkan bukan dengan membantu mereka melihat Feng

Shui!”

Dewi sama sekali tidak percaya: “Lalu kenapa mereka memberikan mobil mahal ini padamu?”

“Ini ada alasannya, aku bersumpah, aku tidak menipu! Aku akan memberitahumu alasannya nanti!”

Dewi menatapnya selama beberapa menit. Dia belum pernah melihat Roky terlihat begitu serius. Dia menghela napas dan berkata: “Tidak tahu mengapa akhir-akhir ini, aku semakin tidak mengerti dirimu. Kamu tidak perlu menjelaskannya, kali ini aku mempercayaimu, aku tidak berharap ada kedua kalinya.”

“Pasti.”

Roky menganggukkan kepala, menghela nafas lega, dia hampir saja mengatakan identitas dirinya.

Dia berpikir, malam ini dirinya harus menelepon Jinu meminta mereka jangan memberinya hadiah mewah, dia sama sekali tidak ingin menerimanya.

Manager dari kedua dealer, mempersilahkan beberapa teman sekelas naik ke mobil.

Beberapa teman sekelas ini duduk di dalam mobil, seumur hidup ini mereka belum pernah duduk mobil mewah, sekarang mengikuti Dewi membuat hidup mereka tampak berwarna dan senang sambil menyentuh seluruh mobil.

“Dewi, kamu keterlaluan, suamimu menjalankan bisnis, kamu malah menyembunyikannya.”

“Suamimu ini benar-benar hebat masih patuh padamu, sekarang sudah sangat sulit mencari pria seperti ini? Kamu beruntung sekali!”

“Ckckck, sudah aku bilang, Dewi si bunga kelas bagaimana mungkin menikah dengan sembarang orang, ternyata menikah dengan orang kaya!”

Baru saja, beberapa teman sekelas membenci Roky, sekarang malah satu per satu menyanjung Dewi.

Dewi mencoba menjelaskan, tapi hatinya senang.

Terlebih suaminya yang sukses, membuatnya bangga.

“Greg, kamu tidak naik?”Angel menatap Greg yang berdiri di pinggir jalan dan buru-buru menyapa dari jendela mobil: “Ayo cepat naik mobil baru Tuan Roky pergi ke Restoran Panciuos!”

Dewi memutar matanya.

Mulutnya ini berubah sangat cepat, tadi baru saja mengatakan orang “Miskin”, sekarang sudah berubah memanggil “Tuan Roky!”

Dewi diam-diam memutuskan dalam hatinya setelah makan malam hari ini selesai, dia akan mencoba meminimalkan kontak dengan teman sekelasnya.

Greg berdiri dengan canggung di pinggir jalan, seolah ditampar di depan umum.

Kedua mobil mewah ini ternyata milik Roky, kalau dia menaikinya, mau ditaruh dimana mukanya?

Greg pura-pura bersikap tenang: “Ada urusan di rumahku, aku tidak pergi ke restoran Pancious.”

Angel pura-pura terkejut: “Restoran Pancious hanya menerima member, kalau kamu tidak pergi, kami tidak bisa makan! Greg, kamu tidak memiliki kartu member, kan? Tidak apa-apa, kita bisa makan bersama Tuan Roky di tempat lain.”

Saat ini, Greg tidak sabar ingin menampar Angel!

Dalam hatinya terus mengumpat tanpa henti, wanita jalang ini bertemu siapa yang kaya pasti akan berpihak kepada siapa, benar-benar tidak tahu malu.

“Pergi ke restoran Pancious, kan?”Roky berkata: “Tidak perlu kartu member, aku hanya perlu menelepon ke sana dan kalian sudah bisa langsung masuk ke restoran.”

Lagipula restoran ini dikeloka oleh keluarga Wang, hanya dengan sebuah telepon masalah terselesaikan, tidak perlu membuat member.

Kali ini, Dewi mulai curiga, dia tidak tahu usaha ini dikelola oleh keluarga Wang.

Setelah Roky selesai menelepon, dia mengangkat kepalanya: “Semuanya sudah beres, aku memesan Hall Senayan, makanan dan minuman juga sudah dipesan. Aku masih ada urusan lain tidak bisa menemani kalian, setelah makan tidak perlu membayar tagihan, sebut namaku saja sudah bisa.”

Angel yang mendengarnya segera membelalakkan mata dan tersenyum sumringah: “Ckckc, lihat Tuan Roky yang tidak memerlukan kartu member hanya perlu menyebut namanya saja! Ini lebih hebat dari kartu VIP. Dewi, kamu menyalakan lentera untuk mencari suami seperti tuan Roky!”

Angel ini sangat pintar membual, Dewi yang mendengarnya merasa seluruh bulu kuduknya merinding.

Melihat Dewi tidak bersuara, Angel keluar dari mobil membantu Roky membukakan pintu, menyeka kursi penumpang dengan lengan bajunya, dan berkata sambil tersenyum: “Tuan Roky silahkan masuk ke dalam mobil dan makan bersama kami! Tadi aku yang salah, mengatakan orang yang semakin kaya akan semakin rendah hati, bagaimana bisa mereka yang tidak tahu malu dibandingkan dengan Anda?”

Dengan beberapa kata sarkasme, wajah Greg berubah menjadi kusam, ditambah kebencian kepada Angel yang pintar menyanjung.

Roky mengabaikannya dan berkata kepada Dewi: “Aku pergi dulu.”

Angel masih berteriak: “Tuan Roky hati-hati! Tuan Roky selamat jalan, Lain kali aku akan mentraktir Dewi makan, kamu harus menghargainya……”

Dewi menyela dengan dingin: “Ayo jalan.”

Ada seseorang berbisik: “Benar tidak mengajak Greg?”

Angel berkata dengan jijik: “Untuk apa mengajaknya? Si miskin yang masih pura-pura sok kaya, bahkan berbohong kepada kita mobil itu miliknya. Aku pikir Tuan Roky yang bermulut emas, apa yang dikatakannya benar! Keluarga Gao sudah bangkrut dan masih sok kaya di hadapan kita, aku lihat hari ini dia ingin numpang makan.”

“Greg yang tidak tahu malu dengan sikap seperti ini masih ingin mengejar Dewi? Dewi, untungnya kala itu kamu tidak jatuh dalam pelukannya, mana bisa dia dibandingkan dengan suamimu!”

Beberapa teman sekelas ini juga ikut mengejek.

“Greg ini sudah miskin masih pura-pura sok kaya, benar-benar tidak tahu malu.”

“Lihat Roky, ini baru orang kaya yang rendah hati.”

Angel berkata: “Masih berbohong mengatakan mobil ini milik ayahnya, sungguh konyol, kalau seperti yang dia katakan bukankah Roky adalah ayahnya? Menurutku, Greg yang seperti ini jangankan menjadi anak Roky, menjadi cucunya saja juga tidak pantas!”

Suaranya melengking, Greg yang belum menjauh, mendengar kata-kata kasar ini dan membuatnya marah sampai ingin muntah darah!

Tadi wanita ini memandang rendah Roky dan menyanjung dirinya sendiri dengan penuh semangat membuatnya sangat nyaman.

Tapi sekarang dia mendekati Roky, berbalik mengejek dirinya bahkan memarahinya lebih kasar. Greg sangat marah!

Wanita jalang ini memang seperti seekor anjing, siapa yang kaya dia akan mengikuti siapa!

Harus diberi pelajaran!

Wajah Greg cemberut, lalu menelepon temannya.

“Angel bekerja sebagai sekretaris di tempatmu, kan? Besok pecat dia dan cari beberapa orang tampar mulutnya!”

Angel masih di dalam mobil berusaha keras menyanjung Dewi, diriya tidak tahu nasib telah tamat.

Setelah malam ini, dia tidak hanya akan dipecat tapi juga akan dipukul.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu