Aku bukan menantu sampah - Bab 110 Seorang Anak Selalu Sama Dengan Ayahnya

William lalu memberi pelajaran kepada anaknya sendiri dan menyuruh anaknya untuk menghormati Roky kedepannya. lebih baik lagi jika anaknya tidak lagi muncul di depan Roky agar tidak terjadi kesalahan apapun!

William lalu berkata dengan penuh hormat: "keluarga Wang tidak bisa melarikan diri dari masalah ini, kami tidaklah mengurus masalah ini dengan baik sehingga villa milik tuan Roky pun hancur. aku sudah menyuruh orang untuk merenovasi villa milikmu itu dan akan selesai dalam waktu setengah bulan."

Roky menganggukkan kepala, keluarga Wang juga bukanlah keluarga biasa karena mereka sanggup membangun sebuah perusahaan besar hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja.

anggota keluarga Wang memanglah hebat dalam melihat kondisi.

William lalu berkata sambil tersenyum: "jika master Roky memiliki waktu luang, aku ingin mengundang master untuk datang ke rumahku dan melihat Fengshui yang ada di rumahku ini. aku akan sangat berterimakasih kepadamu akan hal ini.

Roky lalu berkata "baik".

dia dan keluarga Wang bukanlah teman, keluarga Wang ingin mencari perhatian lebih padanya hanya untuk memanfaati dirinya.

Roky lalu bertanya: "bagaimana kondisi paman Ali sekarang? aku belum sempat untuk mengunjungi dirinya."

"pamana Ali sudah diantar ke rumah sakit, begitu banyak luka pada tubuhnya dan ditambah lagi penyakit lama yang ada pada tubuhnya yang kembali kambuh. kondisinya tidaklah begitu baik, namun keluarga Wang sudah mencari dokter terbaik untuk mengobati paman Ali." kata William sambil menghela nafas: "Andi juga dalam perjalanan pulang dari luar negeri."

kedudukan paman Ali di keluarga Wang tidaklah rendah. Roky juga merasa sedikit lebih tenang setelah mengetahui keluarga Wang yang mencari dokter terbaik untuk mengobati paman Ali. dia lalu berkata: "teleponlah aku jika ada kabar tentang kondisi paman Ali!"

"pasti, terimakasih atas perhatian master Roky."

..............

"pada keesokan harinya, Dewi pun keluar untuk mencari pekerjaan baru.

Andrew kembali menelan sebuah pil penghancur gumpalan darah dan kondisi tubuhnya sudah semakin membaik. dia terus memuji Jinu dan berencana untuk pergi berterimakasih padanya setelah dirinya pulih nanti.

meskipun dia tahu kalau Ando tidak akan datang untuk meminta maaf padanya, namun dia tetap menunggunya.

alhasil, Andrew tidak mendapatkan apapun setelah menunggu selama dua hari. akhirnya dia pun memilih untuk melupakan hal itu.

dulunya dia begitu berkorban untuk keluarga Liu. namun itu semua tidak ada artinya dimata mereka.

Dewi tidak bekerja, Roky juga sedang beristirahat di rumah. Roky pun menggunakan waktu luang ini untuk kembali meracik bahan obat yang diberikan Jinu itu.

latihan yang dilakukan oleh dirinya selama ini sudah membuat dirinya hampir mencapai level kedua pada Nine Grand Heavenly Scriptures.

namun, jika dirinya ingin mencapai level kedua itu, dirinya harus membuka jalur lintas energi pada tubuhnya dan memurnikan tubuhnya. membuka jalur lintas energi membutuhkan energi yang sangat besar. obat-obat yang diberikan oleh Jinu tidak cukup untuk membantu dirinya.

tetapi Roky juga tidak terburu-buru.

waktu masih panjang, lagipula tidak ada yang mementingkan pelatihannya ini. dia juga tidak perlu khawatir akan master lain yang datang mencari masalah dengannya.

tidak sampai pukul tiga sore, Dewi sudah pulang ke rumah.

setelah melihat Dewi yang sedang mengerutkan kening, Roky pun menghampirinya dan bertanya: "kenapa istriku?"

"aku.........." Dewi terlihat begitu lelah dan dia pun berbaring di sofa sambil berkata: "tidak apa-apa."

meskipun dia tidak mengatakannya, namun Roky bisa merasakan kalau ada yang tidak beres pada Dewi.

Dewi mengenakan seragam bekerja berwarna hitam dan dirinya terlihat sangatlah rapi. seragam putih yang ia kenakan begitu sempit dan mungkin saja akan robek kapanpun itu.

Dewi lalu melepas sepatu hak tinggi yang ia kenakan, lalu memijit lututnya. kedua kakinya itu dibungkus oleh sepasang stoking berwarna kulit. dia lalu menggesekkan kedua kakinya itu dan memindahkannya ke atas sofa.

setelah itu, seragam hitam ketat yang ia kenakan itu bergeser ke atas dan hanya menutupi bagian atas paha, sedikit memperlihatkan pemandangan yang indah.

Rok pun menelan liurnya setelah melihat pemandangan tersebut.

biasanya, Dewi sangatlah mementingkan penampilan, dia tidak akan mungkin melakukan hal seperti ini.

tatapan Dewi terlihat kosong seperti sedang memikirkan sesuatu.

setelah berpikir sebentar, Roky pun kembali bertanya: "bukankah kamu pergi interview ke dua perusahaan hari ini? sudah selesai dalam waktu secepat ini?"

"jangan bahas itu lagi." kata Dewi dengan lemas: "aku interview ke 17 hingga 18 perusahaan hari ini, aku juga tidak tahu kenapa mereka semua menolak aku."

"semua?" Roky mengerutkan keningnya.

"benar." ekspresi Dewi terlihat begitu murung, "apakah ada masalah dengan kemampuanku?"

"tidak mungkin." kata Roky dengan pasti.

dia tahu jelas akan kemampuan bekerja Dewi, Dewi adalah seorang desainer yang baik dalam industri konstruksi. dulunya, sebuah perusahaan konstruksi ingin mempekerjakan dirinya dengan gaji yang sangat tinggi.

Dewi lalu memejamkan matanya dan berkata dengan suara yang pelan: "kamu tidak perlu menghibur aku."

suaranya terdengar sedikit lelah dan tatapannya itu terlihat begitu lemah.

pada perusahaan, Dewi dikenal sebagai 'ratu es' karena sikapnya yang begitu dingin terhadap semua orang. namun aura dingin itu tidak lagi berada di tubuhnya sekarang. dia bahkan terlihat begitu lemas.

Roky merasa begitu kasihan padanya dan segera memeluk dirinya.

setelah mencium aroma bunga melati yang ringan, Dewi pun menyandarkan kepalanya pada dada Roky yang empuk itu.

biasanya, Dewi pastilah akan mendorongnya.

namun sekarng, Dewi membiarkan Roky memeluk tubuhnya dan memasang tatapan yang kosong.

dia bersandar di dada Roky dan berkata: "mungkin akulah yang tidak mampu, kalau tidak kenapa semua perusahaan konstruksi menolak aku? aku tidak akan mencari pekerjaan baru lagi dalam dua hari ini. aku akan mengintropeksi diriku terlebih dahulu."

"baiklah, istirahatlah terlebih dahulu."

Roky memeluk erat Dewi dan mengelus rambutnya yang indah itu.

rambutnya sangatlah hitam dan mengkilap. terasa begitu licin saat disentuh dan tercium aroma sampo lemon yang samar.

Dewi tidak menolak dan membiarkan Roky menyentuh dirinya.

mereka berdua pun duduk selama puluhan menit di ruang tamu. setelah itu, Dewi pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Roky segera bangkit berdiri dan tatapannya terlihat begitu tajam.

dia merasa kalau ini bukanlah masalah kemampuan Dewi, melainkan karena hal lain.

Roky berjalan ke dapur dan setelah menutup pintu dapur, dia pun segera menelepon Billy.

dia lalu berkata dengan datar: "segera telusuri apa penyebab interview Dewi ditolak oleh perusahaan konstruksi selama beberapa hari ini."

"tuan ketiga, aku akan segera menelusurinya."

Roky menganggukkan kepala dan menutup panggilan tersebut.

bukanlah hal sulit baginya untuk menelusuri informasi perusahaan konstruksi di kota Gopo ini.

dalam waktu yang singkat, panggilan Billy kembali masuk.

"tuan ketiga, aku sudah menelusuri kalau ada seseorang yang membuat kekacauan dibalik penolakan interview Dewi."

"Ando?" tatapan Roky terlihat begitu tajam dan dia sudah menduga sejak awal kalau hal ini pastilah berhubungan dengannya.

"benar, sebelumnya Ando sudah mencari beberapa perusahaan itu dan menyuruh mereka untuk menolak lamaran Dewi. semua perusahaan itu memiliki hubungan tersendiri, demi menghindari terjadinya masalah, mereka pun menolak lamaran dari Dewi."

"benar-benar tidak tahu malu." kata Roky dengan ekspresi wajah yang dingin.

dia tidak pernah menyangka kalau Ando yang merupakan seorang senior tidaklah bersikap dewasa. dia bahkan menggunakan cara licik seperti ini agar perusahaan-perusahaan konstruksi itu menolak Dewi.

ternyata sifat seorang anak memanglah sama dengan sifat ayahnya!

Billy lalu berkata dengan penuh hormat: "tuan ketiga, bagaimana kalau aku mengurusi hal ini?"

"akan kuserahkan hal ini padamu, sebelum besok pagi, aku ingin melihat perusahaan-perusahaan ini datang mencari Dewi untuk mempekerjakannya."

"ini mudah, tenang saja tuan ketiga!"

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu