Aku bukan menantu sampah - Bab 155 Ibu Mertua Melakukan Balas Dendam

Jenni juga buru-buru berkata: "Jika kamu memberikan giok itu kepadaku, maka aku akan tidak marah, kalau tidak aku tidak akan pernah melepaskanmu!"

Yoga awalnya juga sangat ingin dia menerima hadiah itu, dia bergegas meminta Wiky untuk menyerahkan liontin giok itu.

Begitu Jenni mengambilnya, dia segera tersenyum lebar: "Direktur Yoga, tadi itu hanya kesalahpahaman, kamu jangan khawatir, aku orangnya pemaaf, aku tidak akan pernah memasukkannya ke dalam hati!"

Giok ini bernilai 120 miliar, jangankan tadi Yoga hanya marah, bahkan jika dia memintanya untuk memberikan wajahnya, dan ditampar beberapa kali kemudian diberikan kompensasi, Jenni juga tidak akan meragu sedikitpun!

Mendengar mereka berdua berkata demikian, Roky baru mengangguk dengan pelan.

"Sudahlah, cepat bangkit, bisa terjatuh dua kali di tempat yang sama, kalian ini benar-benar memalukan."

Kemudian Yoga berdiri dengan patuh, tubuhnya sudah basah oleh keringat dingin, dia berdiri di samping dengan tangan dijuntaikan ke bawah.

Dewi berkata kepada Roky: "Roky, bangsal terakhir juga sudah ditempati, Ayah masih harus pindah ke bangsal lain, jangan habiskan waktu dengan mereka lagi ..."

"Tidak perlu pindah."

Yoga bergegas berkata:" Bangsalku, bisa dipakai Tuan Andrew dulu, dia bisa tinggal di sana sesukanya. "

Dewi berkata dengan terkejut: "Apakah kamu tidak akan memberikan bangsal ini kepada temanmu lagi?"

"Tidak, tidak perlu."

Yoga bergegas melirik Roky dan berkata sambil tersenyum:" Tuan Andrew sakit parah, temanku ... aku tidak berteman lagi dengannya, tadi aku sudah salah, jadi anggap saja itu sebagai permintaan maafku."

Jenni sedang menyentuh giok itu, lalu dia memasukkannya ke dalam mulutnya untuk di gigit, dia sangat kegirangan.

Itu benar-benar giok asli!

120 miliar!

Melihat perhatian semua orang tertuju pada Roky.

Greg diam-diam membungkuk, dan berencana untuk pergi.

Jenni langsung melihatnya sekilas dan langsung memarahinya: "Brengsek, kamu ingin pergi kemana? Tadi putriku hampir dicelakai olehmu, untungnya, aku pintar sehingga tidak tertipu oleh perkataanmu, kamu jangan berharap bisa kabur!"

"Tangkap dia!" Teriak Yoga.

Di depan Roky dia seperti pecundang, tetapi di depan Greg, dia tidak memandangnya sedikitpun.

Wiky berlari ke depan dan membawa Greg seperti memegang ayam.

"Direktur Yoga, mau bagaimana manangani anak ini?"

Di depan Roky, Yoga tidak berani membuat keputusan sendiri, dia menatap Roky dengan tatapan bertanya.

Roky berkata dengan santai: "Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau."

Yoga merasa kebingungan, tadi dia sudah menyinggung Tuan Roky, bagaimana jika sekarang salah mengambil keputusan?

Dia tiba-tiba mendapat ide, dia bergegas berkata kepada Jenni dengan ekspresi menyanjung: "Kak Jenni, anak ini aku serahkan padamu untuk ditangani, bagaimana menurutmu? Kamu bisa memukulnya sesuka hati untuk meredakan amarahmu, aku akan menanggung semua konsekuensinya! Keluarga Gao di Kota Babel, bukan apa-apanya bagiku, memberikan pelajaran kepada anak ini, James tidak akan berani mengatakan sepatah kata pun di depanku."

"Benarkah itu!"

Jenni tadi dibuat marah hingga memutar matanya, ketika dia mendengar itu, dia menggulung lengan bajunya, dia berjalan dengan galak ke depan Greg, dan menamparnya dengan kuat.

Greg mendapatkan tamparan keras di wajah, dia meringis kesakitan, dan dia memohon belas kasihan: "Bibi, aku, aku tadi sudah salah, aku tidak baik, sekarang aku sudah tahu aku salah, mohon Anda lepaskan aku sekali ini saja, nanti aku akan membelikan gelang emas besar untukmu sebagai permintaan maaf."

"Aku tidak akan percaya padamu!"

Wajah ganas Jenni terungkap, dua telapak tangan sudah siap di tamparkan ke pipi kiri dan kanan, itu mendarat di wajah Greg dengan ganas!

Gelang emas bukan apa-apa!

Sekarang dia memiliki liontin giok senilai lebih dari 120 miliar, bagaimana dia bisa memandang gelang emas!

Di luar bangsal yang hening, suara tamparan terus terdengar.

Itu ditamparkan dengan kekuatan yang ganas, Roky yang melihatnya langsung menggelengkan kepalanya.

Tampaknya tadi Jenni memukul Profesor Rama dengan sapu, itu masih bisa dibilang ringan!

Jenni terus menamparnya hingga lebih dari 50 tamparan, dia kelelahan hingga terengah-engah.

Greg dipukul hingga pipinya bengkak, hidungnya mimisan, dan giginya tanggal, dia menjerit dan terus memohon belas kasihan.

"Bibi, aku sudah salah ..."

"Dewi, tolong, suruh bibi berhenti memukulku, jika dia terus demikian aku akan mati ..."

Dewi mengerutkan kening dan berkata: "Bu, sudahlah!"

Kemudian Jenni baru berhenti dan berkata dengan galak: "Bah, aku hampir tertipu dan menjadikanmu sebagai menantuku!"

Melihat Jenni sudah melampiaskan amarahnya, Yoga menyuruh Wiky untuk menyeret Greg.

Di sini telah berhenti, namun dia masih ingin melampiaskan amarahnya pada orang ini lagi!

Greg gemetaran, jika dia masuk ke genggaman Yoga, dia pasti akan sangat menderita, dia segera berteriak.

"Dewi, tolong bantuku, jangan biarkan Yoga membawaku pergi! Aku sudah salah, aku benar-benar sudah salah, demi ayahmu, ampunilah aku! Aku akan bersujud padamu!"

Suara teriakannya menggema di koridor, itu terdengar sangat menyedihkan.

Dewi juga sudah melihat keganasan Yoga, dia mengerutkan kening dan berkata: "Direktur Yoga, lepaskan saja dia. Profesor Rama diundang oleh Greg, anggap saja kami membalas budinya, jadi tidak saling berhutang budi lagi."

Setelah itu, dia berkata kepada Greg: "Mulai hari ini, aku tidak ingin bertemu denganmu lagi!"

Yoga tidak berani mengambil keputusan sendiri, dia bertanya pada Roky dengan tatapan mata.

Roky menggelengkan kepalanya di dalam hatinya, istrinya terlalu baik, tetapi dia tidak tahu bahwa dialah yang mengundang Rama datang.

Dia berkata dengan dingin: "Pergi dari Kota Gopo, jika kamu berani datang lagi, aku tidak akan mengampunimu."

"Lempar dia ke bawah!"

Yoga berteriak dengan dingin.

Beberapa pengawal segera mengangkat Greg dan melemparnya keluar jendela.

"Ah!"

Greg langsung berteriak ketakutan, tiba-tiba air kencing panas mengalir dari celananya, dan itu sangat bau.

Seiring dengan suara jeritannya, dia langsung dilempar oleh pengawal ke bawah.

Dewi tiba-tiba menutup mulutnya, jantungnya berdebar kencang.

Gangster Kota Babel, memang benar-benar kejam!

Ini adalah lantai tujuh, jika Greg terjatuh, apakah dia masih bisa hidup?!

Ini adalah pertama kalinya dia melihat orang mati di tempat, dan pikirannya menjadi kosong.

Roky tersenyum dan berkata: "Jangan khawatir, dia tidak akan mati, ada kanopi hujan di lantai empat, Direktur Yoga hanya memberinya pelajaran agar dia bisa mengingatnya."

Tanpa instruksinya, Yoga tidak berani sembarangan bertindak.

Dewi bergegas berlari ke jendela, dan dia merasa lega saat melihat Greg pingsan di kanopi.

Dia sudah membenci Greg sejak lama, tetapi Jenni selalu melekatkan dirinya padanya.

Sekarang Jenni akhirnya sudah melihat wajah aslinya dan dia juga bisa dianggap mendapatkan keuntungan dari masalah ini.

Setelah Yoga pergi, Roky menemani Dewi ke bangsal untuk merawat Andrew.

Pilnya sangat berguna, kondisi Andrew sudah sangat membaik, tetapi karena dia melakukan operasi kraniotomi, jadi dia masih perlu beristirahat beberapa waktu kemudian baru bisa dipulangkan dari rumah sakit.

Saat Dewi merawat ayah mertuanya, Roky keluar dari bangsal dan melihat Yoga menunggu di luar pintu dengan hormat.

"Tuan Roky, tadi aku sudah melakukan kesalahan, mohon Anda maafkan aku."

Yoga langsung berlutut di depan Roky dengan ekspresi sedih.

Wiky juga tidak berani berdiri, dan bergegas ikutan berlutut.

Roky berkata dengan dingin: "Kamu salah mengenal orang, kamu sangat bodoh, dan hampir melukai istriku, kamu harus dimusnahkan hingga tidak meninggalkan jejak!"

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu