Aku bukan menantu sampah - Bab 381 Keajaiban Uang

"ibu, aku tidak akan cerai."

kata Dewi dengan tegas sambil menatap pria berjas abu-abu itu: "ini adalah kota Wasa, aku tidak percaya kalau kamu berani memukul orang di siang hari seperti ini."

"Tuhan juga tidak bisa menolongmu."

pria berjas abu-abu itu lalu berkata dengan tegas, "beraksi!"

"brak, brak!"

terdengar suara langkah kaki yang serentak.

dari arah suara tersebut, terlihat sekelompok pria kekar yang mengenakan pakaian serba hitam muncul di pinggir jalan sambil berlari dengan cepat ke arah pintu villa.

sekelompok pria kekar itu berjumlah sekitar 60 orang. mereka pun segera bubar setelah berdiri tegap dan gerakan merekah itu terlihat seperti telah dilatih.

hanya dalam waktu beberapa detik, mereka sudah berhasil mengelilingi Roky.

"ya Tuhan, kepada siapa kamu membuat kesalahan?"

Jenni hampir jatuh pingsan karena ketakutan.

bahkan seluruh anggota keluarga Xu juga gemetaran setelah menyaksikan semua ini.

ini sangatlah menakutkan!

siapa sebenarnya pria berjas abu-abu itu? kenapa dia bisa memanggil begitu banyak orang?

Roky pastilah akan setengah mati karena telah melakukan kesalahan padanya hari ini.

ekspresi wajah pria berjas abu-abu itu seketika berubah dan menatap sekelompok orang itu dengan tatapan yang sedikit terbengong "tamu tak diundang"

salah satu pria kekar berbaju hitam itu pun berkata dengan penuh hormat kepada Roky, "tuan Roky, apakah kami harus beraksi?"

Roky memeluk erat Dewi yang tengah merasa ketakutan itu sambil menganggukkan kepalanya.

pria kekar itu langsung melakukan sebuah gaya tangan seperti seekor elang yang hendak mematuk seekor ayam kecil. hanya dalam waktu yang singkat, sekelompok pria kekar berbaju kekar itu berhasil mengalahkan sekelompok ajudan yang ada di sekitar Roky.

kemampuan bertarung sekelompok pria kekar itu sangatlah mengejutkan. mereka tidak perlu menghabiskan begitu banyak tenaga karena melawan manusia hampir sama seperti melawan seekor ayam bagi mereka.

pria berjas abu-abu itu terkejut melihat semua ini.

bagaimana mungkin?

dari mana asal sekelompok orang ini?

ajudannya sendiri juga merupakan orang-orang yang terlatih di kota ini. bagaimana mungkin bisa dikalahkan dengan begitu mudah?

Dewi lalu menatap Roky dengan tatapan yang lemas sambil bertanya: "suamiku.... apakah mereka datang untuk membantumu?"

Roky lalu berkata dengan datar: "aku menyuruh mereka datang untuk membantuku."

mereka adalah tim pengawal keluarga Lin. tujuan dia menelepon tadi adalah menyuruh mereka untuk datang ke sini.

ajudan yang berjumlah 20-an orang itu bisa dikalahkan dengan mudah oleh tim pengawal keluarga Lin.

pria kekar berbaju hitam itu kembali memberi hormat kepada Roky sambil pergi membawa timnya tersebut. dia meninggalkan 4 pengawal di tempat itu.

setelah mengatakan itu, dia pun melambaikan tangannya.

sekelompok orang ini datang dan pergi dengan cepat.

seluruh anggota keluarga Xu merasa begitu terkejut dan mereka kembali menyadarkan pikiran mereka setelah semua pria kekar itu pergi dari tempat ini.

ekspresi pria berjas abu-abu itu terlihat penuh akan rasa takut sambil menatap para ajudannya yang berbaring di atas lantai itu.

para ajudannya itu terjatuh di atas lantai hanya dalam hitungan detik.

kalau bukan karena dia menyaksikannya sendiri, mungkin dia tidak akan percaya kalau ada lawan sehebat ini.

bahkan selama di luar negeri, dia tidak pernah menemukan sekelompok orang hebat seperti ini.

Roky menangkat kepalanya dan berkata: "bukankah kamu ingin beraksi? aku akan menunggumu."

ekspresi wajah pria berjas abu-abu itu terlihat pucat. mulutnya terlihat bergerak, namun dirinya tidak berkata apapun. tetepannya terlihat begitu penuh dendam saat ini.

Roky juga merasa aneh, kenapa pria berjas abu-abu itu bisa merasa dendam padanya padahal Roky tidak melakukan kesalahan apapun.

di saat ini, manajer properti berlari dnegan cepat sambil bertanya: "siapa yang menelepon dan berkata kalau ada yang melakukan kekacauan di tmpat ini?"

wanita paruh baya itu segera berkata: "sekelompok orang miskin ini datang ke sini untuk melakukan kekacauan, usirlah mereka!"

ketika manajer itu hendak memanggil orang lain, dia seketika menyadari keberadaan Roky di sana. tatapannya terlihat penuh kejutan dan dia merasa sedikit takut.

dia tidak lagi menghiraukan wanita paruh baya itu dan segera menghampiri Roky sambil berkata dengan hormat, "tuan Roky, kapan kamu kembali ke kota Wasa?"

dia adalah seorang manajer, tentunya dia tahu siapa pemilik sebenarnya villa mewah ini!

wanita paruh baya itu terbengong dan segera berkata: "apakah kamu salah mengingat, putraku yang bernama Steven Lu adalah pemilik villa ini."

manajer itu segera mengeluarkan sebuah catatan pemilik rumah dan memberikan catatan itu kepadanya: "bukalah matamu dengan lebar, putramu itu tidak memiliki apapun. seluruh pemilik villa yang ada di dalam catatan itu tidak ada satupun yang bermarga Lu!"

Jenny juga terbengong, dia segera merebut catatan itu dan merasa begitu terkejut.

"pemilik asli villa ini benar merupakan Roky?"

"apa?" Rino segera menghampirinya dan seketika terbengong melihat semua itu.

Alicia juga merasakan hal yang sama setelah melihat itu.

seluruh anggota keluarga Xu segera datang mengelilingi Jenny.

hanya terlihat sebuah nama yang tertera pada catatan tersebut, yaitu Roky!

Jenny membuka mulutnya dengan lebar sambil menatap catatan itu dan berteriak keras: "menantuku lah yang merupakan pemilik asli villa ini, hahaha..........."

dia seperti orang gila yang sedang tertawa keras dengan tatapan yang penuh kebahagiaan.

anggota keluarga Xu lainnya saling bertatapan dan mulai memuji Jenny setelah menyadari hal ini.

"Jenny, aku sudah berkata kalau kamu sangat beruntung! kamu memiliki seorang menantu yang sangat hebat. putrimu sangatlah pandai dalam mencari suami."

"menantumu sangatlah hebat dalam mencari yang! bantulah aku untuk bertanya kepadanya apakah dia masih memiliki saudara kandung atau tidak. aku masih memiliki seorang putri yang belum menikah."

"putrimu sangatlah hebat dalam memilih suami, suami seperti ini sangatlah sulit ditemui."

anggota keluarga Xu yang tadinya terus menyindir Roky itu seketika berubah dan mereka semua mulai memuji Roky.

Roky hanya bisa mengakui kalau uang memiliki kuasa yang sangat besar.

Jenny merasa begitu bahagia dan memegang catatan itu dengan tangan yang bergetar. dia lupa kalau wajahnya masih dalam keadaan bengkak, dia pun segera berjalan keluar dari kerumunan orang itu sambil berkata pada Roky: "menantuku, dari mana asal villa ini? apakah kamu benar membelinya? berapa uang yang kamu habiskan?"

Roky terlihat sedikit ragu, dia lalu menggelengkan kepalanya sambil berkata: "aku tidak tahu nominalnya, rumah ini merupakan hadiah dari orang lain."

villa ini merupakan hadiah ulang tahun yang diberikan oleh bibinya waktu itu. bagaiman mungkin dia mengetahui biaya villa ini.

Alicia merasa begitu iri melihat semua ini, dia pun berkata dengan nada penuh sindiran: "oh, ternyata ini adalah pemberian orang lain. kebetulan saja kamu adalah seorang penipu yang berhasil."

seorang penipu yang bisa mendatangkan keberuntungan seperti ini?

dia bahkan merupakan seorang pria yang sangat tidak beguna, kenapa orang lain rela memberikan villa kepadanya?

ekspresi wajah Jenny seketika berubah dan merasa tidak puas setelah mendengar sindiran dari Alicia itu.

bagaimana pun, bagi mereka 'penipu' adalah sebuah pekerjaaan yang sangat tidak bisa mereka terima. mereka hanya bisa menerima pekerjaan seperti menjadi boss, manajer ataupun PNS.

seluruh anggota keluarga Xu itu terlihat tidak puas dan merasa begitu iri.

seorang 'penipu' saja bisa mendapatkan uang sebanyak ini. mereka bahkan sudah bekerja dengan susah payah, namun mereka tetap saja tidak bisa membeli rumah di kota Wasa ini.

meskipun mereka sangatlah meremehkan Roky, namun mereka juga merasa kagum padanya.

bahkan ada orang yang bertanya pada Roky, apakah Roky rela mengajarinya bagaimana cara mendapatkan uang.

Roky benar-benar kehabisan kata-kata.

dirinya hanya pernah melihat Fengshui beberapa kali di kota Gopo, keluarga Qin dan keluarga Wang langsung memberikan dua mobil mewah kepadanya. mertuanya sendiri bahkan juga merasa kalau dirinya adalah seorang 'penipu'.

ekspresi wajah wanita paruh baya yang bersikap sombong itu seketika berubah menjadi pucat. dia lalu menarik tangan Steven dengan penuh amarah: "bukankah villa ini milikmu? apa yang terjadi sebenarnya?"

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu