Aku bukan menantu sampah - Bab 901 Orang Tuanya Roky Sudah Kembali

Viska yang meneleponnya.

Kakak Ipar biasanya jika tidak ada hal penting, maka tidak akan meneleponnya.

Roky segera menjawabnya.

Saat baru menekan tombol jawab, dari dalam telepon langsung terdengar suara panik Viska.

" Roky, apakah besok kamu ada waktu luang ? Bisakah datang ke Taman Jinbi. "

Roky segera bertanya : " Kakak Ipar, ada masalah apa ? Kenapa begitu cemas ? "

" Marson telah mengatur pesawat khusus, besok dia akan membawa semua timnya pulang ke Kota Sahaja. " Intonasi bicara Viska berat : " Dia beberapa tahun ini di luar negeri merekrut pasukan, dan telah melatihnya menjadi sebuah kelompok besar, berdasarkan informan aku, dia mempunyai komukasi yang sulit dan rumit dengan sebuah organisasi pembunuhan yang besar, sangat mungkin …. adalah bos di balik organisasi pembunuhan ini ! "

" Organisasi pembunuhan ? " Ekspresi Roky seketika menjadi suram.

Organisasi pembunuhan yang diakui terbaik di dunia ini yaitu Organisasi Biersh !

Apakah, Marson adalah bos di balik Organisasi Biersh ?

Tanpa menunggu Roky banyak berpikir, Viska kembali berkata, tersirat sedikit kelelahan.

" Oh iya, kamu sekalian bawa Dewi ke Taman Jinbi besok, aku sudah membawa pulang Qinster, dan menempatkannya di Taman Jinbi. "

" Kakak Ipar, kakek sudah kembali ke dalam negeri ? ! " Roky seketika menahan napas, " Apakah penyakit kakek sudah sembuh ? "

Viska hening sejenak, lalu berkata : " Mengenai spesifik masalahnya, tunggu besok kalian datang kemari baru diceritakan detailnya, aku mau memapah Qinster pergi makan obat dulu, waktu makan obat sudah tiba. "

Setelah setelah menelepon, suasana hati Roky kacau, ekspresinya terlihat sangat bersemangat.

Qinster Keluarga Lin, yaitu bernama Hansen !

Sejak dari kecil, kakek paling menyayanginya, saat orang tua masih hidup, Roky masih ingat bahwa kakek sering membawanya pergi bermain.

Tapi sejak tidak lama setelah ayah kecelakaan, kakek mengusir paman Marson ke tempat yang sangat jauh, beberapa hari kemudian kakek tiba - tiba mengalami gangguan jiwa, sama seperti mengalami psikologi, bahkan tidak mengenali keluarga sendiri.

Viska telah mengundang banyak dokter internasional terkenal, semuanya tidak bisa menyembuhkan penyakit kakek, banyak dokter terkenal yang memberikan kesimpulan bahwa, Kakek Qinster karena menerima pukulan kematian putranya, sehingga menjadi trauma mental, itu sebabnya menjadi gila.

Kakak Ipar terpaksa hanya bisa membawanya ke panti jompo luar negeri, agar Qinster beristirahat dengan tenang.

Tidak disangka kakek akhirnya pulang kedalam negeri, suasana hati Roky sangat bersemangat, dia sudah lama tidak bertemu dengan kakek, dirinya sungguh ingin segera membawa Dewi kehadapan kakek, agar kakek melihat istri dan anaknya yang masih belum lahir.

Juga termasuk sekalian agar Dewi memasuki keluarga Lin secara sah.

Tepat di saat ketika Roky sedang menelepon, Jenni sedang memegang pintu dapur, dan menajamkan pendengaran menguping.

Setelah mendengar telepon telah usai, Jenni dengan cepat berlari kembali ke dalam kamar tidur, dan langsung memegang Andrew.

" Andrew, Roky barusan telepon dengan Kakak Iparnya, dan mengatakan pembunuhan, lalu juga mengatakan Orang tuanya Roky dan lainnya ...... apa yang sebenarnya yang ingin dilakukan oleh Si Sampah ini ? Harusnya bukan mau mencelakai keluarga kita bukan ? "

Andrew tertegun, berkata dengan tidak senang : " Untuk apa kamu menguping Roky menelepon. "

" Aku ..... aku karena merasa dia bersikap misterius, dan ingin mencari tahu. " Wajah Jenni memerah.

Sebenarnya sejak kembali dari konflik perkelahian, Jenni sudah mencurigai Roky.

Jelas - jelas hanya sebuah sampah, bagaimana bisa menemukan begitu banyak tokoh hebat, dan juga mengatakan memberikan uang dua triliun dengan begitu saja !

Meskipun itu adalah teman yang paling baik, juga tidak mungkin langsung segera memberikannya saat Roky berkata ingin meminjam uang dua triliun !

" Kamu jangan suka menguping orang menelepon. " Andrew berkata : " Dewi segera akan melahirkan, kamu jangan memarahi Roky lagi di rumah, agar tidak menyebabkan Dewi tidak senang. "

" Aku ..... bukankah aku sekarang tidak ada memarahinya bukan. "

Jenni mengalihkan pandangannya.

Jenni saat ini mana mungkin berani memarahi Roky, begitu teringat adegan di konflik perkelahian hari itu, dia sekarang masih merasa seperti mimpi buruk.

Melihat Andrew merasa tidak tertarik, Jenni kembali mencari ide.

Pokoknya tidak peduli bagaimana cara Roky mendapatkan durian runtuh, uang dua triliun ini membuat Jenni tidak bisa tidur dengan nyenyak, tidak peduli bagaimanapun dia ingin mendapatkannya.

Beberapa hari ini dia bersikap tenang dulu, dan diam - diam membuntuti Roky, setelah itu baru memutuskannya nanti !

.....

Roky menceritakan masalah kakek pulang kembali ke dalam negeri ke Dewi di malam hari itu langsung, dan berkata ingin membawanya pulang ke Taman Jinbi.

Pagi keesokan harinya, Dewi secara khusus mengenakan sebuah baju baru, juga merias tipis, dan ikut naik ke mobil dengan Roky dengan suasana hati tidak tenang.

" Suamiku, aku ..... apakah aku benar harus pergi bertemu dengan kakek kamu ? Menurut kamu baju yang aku kenakan apakah cocok ? "

" Cocok. " Roky tersenyum dan berkata, " Tidak peduli kapanpun, istri aku selalu yang paling cantik. "

" Perut begitu besar, mana mungkin cantik. " Wajah Dewi tersipu merah, dalam hati merasa senang.

Tidak berapa lama lagi Dewi segera akan melahirkan, tapi masih belum mengetahui anak dalam perutnya laki - laki atau perempuan, tidak peduli laki - laki atau perempuan, itu adalah anak dia dan Roky.

Roky membukakan pintu mobil, sedang ingin memapah Dewi naik ke mobil, tiba - tiba melihat tempat duduk belakang bertambah sebuah sosok tubuh.

Dewi juga melihatnya, seketika berteriak terkejut.

" Ibu, kapan kamu naik ke mobil. "

Keduanya melihat Jenni sedang meringkuk di kursi belakang, sedang mencoba bersembunyi di bawah tempat duduk, melihat kedua orang sudah melihatnya, Jenni hanya bisa bersikap tidak tahu malu dan tersenyum paksa.

" Putri ku, apakah kamu mau pergi ke Keluarga Lin, aku juga ingin ikut pergi bersama kamu. "

" Ibu, kamu ..... kamu lain kali saja baru pergi. " Dewi terkejut, dia tahu bagaimana perangai ibunya sendiri, sehingga tidak berani membiarkan Jenni ikut pergi bersama.

Ini adalah kunjungan pertamanya ke rumah mertua, jika Jenni memainkan trik jahat, dan membuat kesan Qinster terhadapnya buruk, kedepannya akan lebih sulit jika ingin memberikan kesan baik dalam Keluarga Lin.

" Putri ku, biarkan ibu pergi juga ! Ibu tidak tenang kamu pergi sendiri. " Jenni segera mengeluarkan sapu tangan untuk menyeka air mata, berkata dengan kasihan : " Kamu dan Roky sudah lama menikah, dan aku masih belum ada menyapa ibu mertua kamu, aku juga membawa hadiah untuk diberikan ke mertua kamu. "

Selesai berkata, Jenni benar - benar memperlihatkan sebuah kantong plastik.

Didalamnya terisi seikat apel yang dibelinya dari supermarket.

Melihat Jenni benar - benar sudah mempersiapkan hadiah, hati Dewi kembali menjadi lunak, dan melihat ke arah Roky dengan tak berdaya.

Roky melirik sebentar, dan juga sedikit terkejut.

Roky sungguh tidak menyangka, Jenni yang pelit ternyata sungguh membeli buah - buahan, meskipun hanya apel yang murah, tetapi ini sudah termasuk tidak mudah bagi seorang Jenni.

Roky berpikir - pikir, karena kakek sudah pulang, tidak peduli bagaimanapun ke dua belah pihak kerabat pasti akan berjumpa.

Jenni sekarang ingin pergi, maka manfaatkan kesempatan kali ini membiarkannya ikut pergi, jika ada kesempatan Roky akan menjelaskan identitasnya.

Menjelaskan semua kesalahpahaman sebelumnya dengan jelas di depan kakek dan semua orang, untuk mengurangi sebuah masalah.

Memikirkan ini, Roky menganggukkan kepala berkata : " Baiklah, kalau begitu bawa ibu pergi bersama, memang ada saatnya tetua kedua belah pihak harus berjumpa. "

Begitu mendengar Roky setuju, Jenni tiba - tiba meregangkan alisnya dan tersenyum.

Jenni mana mungkin ingin pergi bertemu mertua putrinya, melainkan khawatir tentang uang dua triliuan tersebut !

Jenni sudah mencari tahu dengan jelas, Kakak Iparnya Roky bertindak sebagai kepala keluarga dari Orang tuanya Roky.

Saat ketika mendengar informasi ini, Jenni hampir terkejut hingga dagu terjatuh.

Sungguh tidak disangka, Roky sebelumnya adalah seorang kesayangan !

Setelah mendengar informasi ini, Jenni benar - benar cemas dan frustasi selama beberapa hari, merasa kesal dan menyesal.

Si Roky sampah sialan ini, mengapa harus terusir dari Orang tuanya Roky.

Jika tidak, berapa banyak uang yang dimilikinya !

Jenni sekarang semakin merasa, uang dua triliun ini pasti diberikan oleh Kakak Ipar kepada Roky dengan diam - diam, jika tidak siapa lagi yang akan memberikannya ?

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu