Aku bukan menantu sampah - Bab 582 Keluarga Aung San

Tetapi Roky memikirkannya lagi, lalu menggelengkan kepala dengan senyum masam.

Yulia sangat membenci dirinya, bagaimana mungkin akan menyukai dirinya, kalau tidak juga tidak akan begitu galak terhadap dirinya sepanjang waktu.

Terkait Melani, Roky menghela nafas panjang, mengusap-usap alisnya dengan cemas.

Sebenarnya, dialah yang berhutang sebuah perasaan terhadap Melani.

Dulunya dia mengira, begitu waktunya berlangsung lama, pria hebat disekitar Melani ada begitu banyak, jadi dia akan melupakan dirinya.

Tetapi tidak disangka, dia sampai sekarang masih belum menyerah, dan sepertinya semakin lama semakin dalam.

Melani tidak memaksanya untuk bercerai, tetapi selalu menunggu dengan diam-diam, ini membuat Roky merasa sangat bersalah, dan selalu merasa menundanya.

Tetapi situasi ini, tidak peduli seberapa tinggi kultivasi diri, juga tidak dapat menyelesaikannya, hanya bisa menyerahkan kepada waktu.

Baling-baling helikopter, membuat gelombang udara yang kuat, menerbangkan pasir dan batu di permukaan tanah.

Roky naik ke helikopter, untuk pergi ke kota Yami di Myanmar.

Dia duduk di pesawat, lalu menutup matanya untuk beristirahat.

“Pil Qingxin” yang dibuatnya menggunakan alkimia, sifat obat dari bahan obat umum hanya memainkan peran sepuluh persen, sisanya dipandu oleh energi sage untuk memaksimalkan efek obatnya.

Setelah Bram meminum “Pil Qingxin”, energi sage mengalir ke sekujur tubuhnya.

Karena Bram tidak mau bertobat, jadi dia hanya bisa mengambil kembali energi sage di dalam tubuh Bram.

Bram mengira dia telah menyembuhkan racun, sebenarnya semua itu bergantung pada jejak energi sage yang perlahan dimurnikan, tubuh orang umum tidak mungkin bisa memurnikan racun dalam satu atau dua hari.

Karena tidak memiliki energi sage lagi, racun Bram tidak dapat ditahan, tentu saja akan kambuh lagi.

Tidak bisa terlepaskan dari bencana yang disebabkan dirinya.

………….

Kota Yami.

Disini adalah kota pesisir di perbatasan antara Myanmar dan Yuga.

Meskipun bukan merupakan kota tingkat pertama dalam negeri, tetapi karena sumber daya mineral yang kaya, perdagangan batu giok yang makmur, reputasi kota kecil ini terkenal didalam dan luar negeri.

Helikopter terbang diatas kota, lalu berhenti di atas gedung tinggi.

Di tempat pemberhentian, puluhan orang sudah berdiri untuk menyambut, disebelah masih ada beberapa penjaga yang berbaris rapi.

Helikopter berhenti dengan stabil, seorang pria paruh baya dengan gaya sekretaris segera melangkah maju dengan hormat, membuka pintu pesawat, kemudian membungkuk 90 derajat dan menunggu semua orang turun dari pesawat.

Aung Chris turun dari helikopter dengan langkah besar, semua orang yang menunggu diluar segera membungkuk padanya dengan rapi, membentuk sebuah garis.

Tetapi dia mengabaikan mereka, dan malah berdiri di samping pintu, lalu mengulurkan tangan ke Roky dengan hormat, ingin membantunya turun dari pesawat.

Kedudukannya di dalam negeri lebih dari sepuluh ribu orang, selain ayahnya, dia sama sekali tidak perlu hormat kepada siapapun.

Tetapi sekarang semua orang melihat Aung Chris menyambut secara pribadi, mereka tidak bisa menahan untuk terkejut.

Juga tidak tahu Master yang didalam pesawat adalah siapa, bahkan bisa membuat Aung Chris begitu menghormatinya.

Dalam pandangan semua orang, seorang pria muda dengan pakaian biasa muncul di depan pintu, raut wajahnya tenang, bahkan tidak melihat Aung Chris yang hormat disamping, kemudian langsung turun dari pesawat.

Sekretaris disebelah lebih terkejut, mengangkat kepala dan mengamati pemuda ini.

Apakah ini adalah “Master Roky” yang legendaris itu, masih mengira begitu luar biasa, tidak disangka hanyalah pemuda yang terlihat biasa saja.

Begitu Roky turun dari pesawat, dapat merasakan energi sage yang menyelimuti kota.

Meskipun energi sagenya tipis, tetapi sangatlah murni.

Dia berpikir dalam hati, takutnya karena penambangan batu giok, jadi membuat tempat ini penuh energi sage.

Hanya saja, didalam energi sage ini, dia juga merasakan sedikit aura dingin, tidak begitu jelas.

Sekretaris meluruskan badan, lalu membisik beberapa patah kata di telinga Aung Chris.

Alis Aung Chris sedikit mengerut, kemudian berjalan ke depan, lalu berkata kepada Roky sambil tersenyum: “Master Roky, beberapa tambang giok telah dibanjiri oleh air laut lagi, Ayahku sedang membawa orang untuk menguras air, maaf, Ayahku tidak bisa menyambut Anda secara pribadi.”

Roky sedikit mengangguk, lalu berkata: “Tidak apa-apa, kebetulan dapat pergi kesana untuk melihatnya.”

Berdasarkan logika, bahkan jika air laut memiliki fluktuasi pasang surut, jika tidak ada cuaca dengan angin dan gelombang yang ekstrim, bagaimana bisa mengalir kembali ke tambang giok.

Hal ini sungguh mencurigakan.

Sekelompok orang berjalan keluar dari gedung, Aung Chris memiliki barisan mobil, lalu pergi ke tambang tepi laut bersama dengan Roky.

Konvoi mobil dipimpin oleh mobil Hummer, lalu diikuti oleh puluhan mobil jip militer, mobil dipenuhi dengan anggota bersenjata dengan peluru tajam, ditemani pengawal.

Jalanan di kota Yami tidak luas, pedagang kaki lima dan pejalan kaki di pinggir jalan juga sangat banyak.

Tetapi ketika orang-orang melihat konvoi mobil dengan logo keluarga “Aung San”, semuanya berlari ke kedua sisi jalan untuk menghindar, dan membungkuk dengan hormat, menunjukkan rasa hormat.

Roky yang duduk di dalam mobil mengamati pemandangan di kedua sisi jalan, dalam hatinya juga sedikit terkejut.

Dia masih mengira, Keluarga Aung San mengandalkan kekerasan untuk mendapatkan prestise di daerah setempat, tetapi tidak disangka kerumunan orang di kota ini begitu hormat kepada keluarga Aung San.

Pada saat ini, sekretaris disamping, berkata dengan hormat sambil tersenyum: “Master Roky, Bos Aung San telah menambang begitu banyak tambang di kota Yami, dan berinvetasi dalam pembangunan banyak proyek kesejahteraan masyarakat, termasuk panti jompo, panti asuhan, dan sekolah dasar setempat…….beberapa tambang batu giok juga mempekerjakan banyak petani, jika tambang giok dibanjiri, para petani ini juga tidak bisa bekerja untuk menghasilkan uang.”

“Tanah yang dimiliki para petani ini adalah tanah salin, sama sekali tidak bisa menanam banyak pangan, jadi Bos Aung San mempekerjakan mereka, menambang di tempatnya, juga termasuk membantu keluarga-keluarga miskin ini menyelesaikan sedikit masalah mata pencaharian mereka.

Anda bisa datang secara pribadi kemari, menyelesaikan masalah tambang batu giok, izinkan aku mewakili para petani setempat untuk mengucapkan terima kasih kepada Anda terlebih dahulu.”

Aung San berkata: “Itu semua hal-hal kecil yang tidak layak diungkit.

Ayahku juga berlatar belakang keluarga seorang petani miskin, sekarang dia membantu penduduk miskin, juga karena pernah merasakan hal yang sama, untuk apa kamu harus mengungkitnya kepada Master Roky.”

Roky tahu bahwa sekretaris memberi isyarat diam-diam kepada dirinya, menyelesaikan masalah tambang batu giok bukan hanyalah demi keluarga Aung Chris saja.

Dia berkata dengan datar: “Mari kita lihatlah terlebih dahulu, jika tidak berhasil, maka hanyalah menjadi kehendak Tuhan.”

40 menit kemudian, konvoi mobil melaju keluar dari Kota Yami, dan tiba di pinggiran pantai, jalanan menjadi tidak rata.

Ketika konvoi mobil melaju ke daerah perbuktian, segera tiba di sekitar endapan mineral tambang batu giok.

Tambang terbuka ini berada di atas perbukitan tepi laut, menempati area yang sangat luas, bendungan sederhana yang dibangun disebelahnya sudah terhanyut oleh air laut.

Endapan mineral tersebut terendam air laut, sekarang dalam kondisi diberhentikan, para pekerja sedang menggunakan pompa untuk mengalirkan air.

Di lereng bukit yang lebih tinggi, sekelompok orang berkumpul disana, lalu menunjuk-nunjuk ke endapan mineral.

Aung Chris membawa Roky berjalan kesana, lalu dengan hormat memanggil “Ayah” ke seorang pria tua berseragam beberapa medali diantara kerumunan, kemudian berkata.

“Ini adalah Master Roky, aku mengundangnya kemari dari Yuga.”

Pria tua ini berusia sekitar 60 tahun, tetapi punggungnya masih lurus, sangat berenergi, dan rambutnya masih hitam mengkilap, hanya memiliki sedikit rambut putih saja.

Dia sedang mendengarkan orang asing yang berambut coklat disebelahnya, lalu menoleh ketika mendengar perkataan ini, kemudian sedikit mengangguk kepada Roky, dan berkata: “Oh, kamu adalah Master Roky.”

Selesai berkata, dia memerintah Aung Chris: “Kamu membawa Master Roky kesamping terlebih dahulu, aku akan kesana setelah selesai membicarakan pembangunan bendungan bersama John.”

Sikap yang santai seperti ini menunjukkan rasa keterasingan, sepertinya tidak terlalu menghormati Roky.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu