Aku bukan menantu sampah - Bab 216 Pemimpin baru menjabat.

Penjaga keamanan tidak bergerak sedikitpun: “Wakil pemimpin Harry memerintahkan, mohon Ketua Yohan pulang terlebih dahulu, nantinya dia akan datang menjelaskan kepada Anda, sekarang Anda bukan pemimpin lagi, jadi tidak memiliki hak untuk masuk.”

“Apa? Ketua?” Raut wajah Yohan merosot, menunjukkan amarah.

Orang-orang ini biasanya bergantung padanya, sangat menyanjungnya, sekarang bahkan dengan sewenang-wenang menurunkan pangkatnya menjadi ketua?

Yohan mengerutkan alisnya, merasakan ada yang tidak beres.

Langit mendung, hujan terus turun.

Semua orang sebelum keluar juga akan melihat ramalan cuaca, hari ini seharunya cerah, jadi mereka tidak membawa payung, tetapi siapa yang menyangka akan turun hujan pada saat ini.

Sekelompok orang sudah berdiri lama di pintu gedung memandang laut, dari awal sudah basah kuyup.

Setelan jas Yohan juga telah basah kuyup, menggigil kedinginan.

Ditambah lagi pasang surut hari ini, trotoar penuh dengan kerumunan orang, Yohan di desak oleh kerumunan orang, bahkan para pengawal melindungi dengan sekuat tenaga, juga tidak dapat menghalangi kerumunan itu.

Tiba-tiba, sekelompok orang mendesak kemari dengan semangat, mulutnya masih berteriak “Dewa Naga menunjukkan keajaiban, mau pergi melihat Dewa Naga.”

Yohan dan beberapa lainnya didesak sampai putus asa, berkata dengan marah: “Dewa Naga apa?”

Pengawal memaksa berdiri stabil, dengan terburu-buru berkata: “Orang-orang ini mengatakan, ketika air pasang tadi, di dalam air muncul Dewa Naga, itu berada dipermukaan laut depan gedung memandang laut, jadi seluruh orang dijalan berdesakan kemari.”

“Omong kosong!” Yohan berkata dengan marah.

Tiba-tiba seorang pria kokoh melabrak kemari, langsung membuatnya jatuh ke tanah, terjatuh ke dalam genangan berlumpur.

Ketika pengawal masih belum melangkah maju, puluhan orang lainnya telah berdesakan kemari.

Yohan jatuh di genangan lumpur, dan masih di injak-injak oleh beberapa kaki, ketika pengawal berhasil memapahnya berdiri dengan terengah-engah, seluruh tubuhnya sudah basah kuyup, bahkan rambut menetesakan lumpur.

“Direktur Yohan, apakah Anda baik-baik saja?” Sekretaris bergegas maju, mengeluarkan tisu dan membantunya menyeka wajahnya.

Yohan meraih tisu, melemparnya ke tanah dengan ganas, lalu meraung marah: “Segera panggil Harry keluar, apa yang dia lakukan bersembunyi di lantai atas.”

“Ketua Harry, mohon Anda pulang.”

Ekspresi penjaga keamanan dingin, sama sekali tidak mengalah, “Wakil pemimpin Harry sedang menerima tamu terhormat, sudah memesan tidak boleh membiarkan siapapun untuk mengganggunya.”

Yohan sangatlah marah sampai hampir pingsan, menyeka lumpur diwajahnya dengan kuat, wajahnya penuh amarah.

Hujan semakin deras, semua orang yang menyaksikan air pasang telah basah kuyup jadi mulai bubar, hanya mereka yang tidak memiliki tempat untuk bersembunyi, jadi hanya bisa berdiri menggigil di depan pintu.

Melihat hujan sangat deras, penjaga keamanan juga bergegas masuk ke dalam gedung.

Di depan pintu diletakkan beberapa payung, sekretaris wanita hendak mengambilnya, tetapi malah dimarahi oleh penjaga keamanan.

“Payung ini bukan untuk kalian, tetapi untuk tamu terhormat!”

Ekspresi Yohan sangatlah marah, bola mata penuh pembuluh darah.

Hanya seorang penjaga keamanan, juga berani bersikap begitu tidak hormat padanya.

Di dalam gedung pasti terjadi sesuatu!

Wajahnya menjadi muram, mendongak lalu melihat sekilas lantai atas, kemudian berkata kepada asisten dibelakangnya.

“Pergi cari tahu sebentar, sebenarnya siapa yang datang di lantai atas, bahkan dapat membuat Harry begitu arogan dan berani!”

Dia bahkan tidak dapat melangkah masuk ke dalam, tiba-tiba diturunkan pangkat dari aliansi bisnis, dan masih harus berdiri ditengah hujan, dalam hatinya penuh amarah.

Setelah beberapa saat, asisten berlari kemari, “Direktur Yohan, beberapa ketua berada diatas selain Anda, aku dengar mereka sudah…..sudah…….”

“Katakan langsung!” Yohan sangat tidak sabar.

“Mereka sudah memilih pemimpin baru aliansi bisnis, dia berasal dari Kota Gopo, bernama Roky!”

Yohan terdiam, otot wajahnya mengejang beberapa kali, setelah beberapa saat baru berkata dengan marah sambil tersenyum: “Bagus! Bagus! Bagus! Mereka bahkan memilih pemimpin lain dan tidak memberitahuku, sungguh sudah hebat!”

Dia berturut-turut mengucapkan kata “Bagus” tiga kali, jelas dia sangatlah marah.

Beberapa asisten segera menundukkan kepala, tidak berani berkata-kata.

Seluruh tubuh Yohan berlumuran air, berpikir dengan wajah marah.

Di seluruh dunia bisnis di Nanguang, dia belum pernah mendengar nama “Roky”!

Tetapi orang ini, bahkan bisa mendapatkan dukungan Harry dan beberapa ketua lainnya, bahkan masih menghalangiku diluar gedung, bisa dilihat bukanlah orang biasa!

Yohan memikirkannya, tetapi masih tidak menemukan sedikit petunjuk pun.

Dia mendongak, melihat beberapa penjaga keamanan berdiri di aula sambil bermain, bahkan memanaskan baju menggunakan kipas pemanas kecil, nyaman dan hangat.

Sedangkan mereka semua malah kehujanan, dan menggigil kedinginan.

Yohan menahan amarahnya, lalu berkata dengan marah: “Kita kembalilah, dan selidiki siapa Roky ini sebenarnya!”

“Direktur Yohan, apakah kembali ke Kota Wasa?”

“Bukan, ke Kota Gopo!” Yohan berkata dengan wajah muram: “Aku memiliki kerabat jauh bernama Ando, dia melakukan bisnis konstruksi di Kota Gopo, karena si Roky ini berasal dari Kota Gopo, aku akan pergi mencari tahu, sebenarnya orang seperti apa dia! Selain itu, Ayah juga menyuruhku pergi ke Kota Gopo, mengurus sebuah perselisihan keluarga.”

…………

Di dalam gedung memandang laut.

Roky melirik sekilas kerumunan lalu bertanya: “Hal yang dipesankan kepada kalian tadi, apakah sudah mengingat semuanya?”

“Pemimpin, kami sudah mengingatnya!”

Beberapa ketua berdiri di depannya dengan hormat, lalu menjawab dengan serempak.

Roky mengangguk, lalu bangkit: “Kalau begitu, lakukan seperti yang dikatakan tadi, ketika aku tidak berada di Kota Babel, Yoga akan bertanggung jawab atas semua hal.”

Dia menyerahkan hal pembukaan perusahaan farmasi di kota Babel, pasokan bahan obat dan masalah penjual kepada beberapa ketua.

Dia sudah tinggal di Kota Babel selama beberapa hari, juga waktunya untuk kembali ke Kota Gopo.

Perjalanan ke Kota Babel kali ini, akhirnya tidak sia-sia, dirinya bukan hanya mendapatkan posisi pemimpin di dunia bisnis Nanguang, tetapi juga tidak disangka masih mendapatkan Batu Moonlight.

Dan yang terpenting adalah, dia merindukan istrinya.

Sejak menikah, Roky masih belum pernah berpisah dari Dewi untuk waktu yang lama, dan sebelum datang, hubungannya dengan Dewi lumayan stabil, sedang masa-masa dekat.

Setelah Roky selesai memberi pesan kepada semua orang, dia berjalan turun ke bawah gedung memandang laut, lalu diantar ke bandara oleh Yoga.

Beberapa ketua menghela nafas lega, duduk di kursi dengan perasaan lega, semuanya tidak bisa berkata-kata.

Pemandangan Roky memanggil angin, hujan dan Naga air tadi, sungguh sangat mengejutkan mereka.

Di depan keajaiban dunia ini, mereka seperti semut biasa, sama sekali tidak ada perlawanan!

Sandy berkata sambil tersenyum pahit: “Semua, dunia bisnis di seluruh wilayah Nanguang di masa depan, tampaknya akan berganti struktur.”

Harry berkata dengan tidak setuju: “Yang kuat akan dihormati, menurutku, kita mengikuti Pemimpin Roky lebih baik daripada mengikuti Yohan.”

Semua orang sangat setuju akan perkataannya.

Meskipun Yohan kaya, juga memiliki latar belakang keluarga, tetapi dia adalah seorang pengusaha, sama sekali tidak mungkin membiarkan mereka memperoleh banyak keuntungan, namun Roky berbeda.

Membantu Pemimpin Roky mengurus sesuatu, mereka bisa memperoleh banyak keuntungan, tadi sudah dibicarakan dengan jelas.

Dan juga orang yang memiliki kemampuan tersembunyi seperti Pemimpin Roky, berapa banyak yang bisa ditemukan di dunia ini?

Tepat pada saat ini, seorang sekretaris mengetuk pintu dan masuk, lalu melaporkan dengan canggung: “Direktur Harry, tadi…..Direktur Yohan datang.”

Harry terkejut, lalu segera bertanya: “Tidak membiarkannya masuk, kan.”

“Sesuai perintah Anda, kami sudah menghalanginya.

Tetapi Direktur Yohan terlihat sangat marah, lalu pergi dengan emosi.”

Yudi berkata dengan cemas: “Bagaimana ini, kita sudah termasuk bermusuhan dengannya.”

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu