Aku bukan menantu sampah - Bab 536 Apakah Kamu Salah Paham Denganku

Jenni langsung kaget sehingga badannya lemas, dia segera berlutut dan segera merangkap pergi.

Rino Xu yang berada di sampingnya juga kaget, dia berjalan sambil berpegangan di tembok.

Penjaga membuka pintunya tapi tidak ada orang sehingga kembali memberikan laporan.

Meskipun di luar pintu tidak ada orang tapi Roky tahu dengan jelas.

Siapa lagi yang bisa marah seperti itu?

Pada saat ini, Yulia maju dan berkata, "Roky, pada waktu itu kamu menekan penyakit di kota Wasa dengan salep intermiten. Tapi penyakitnya muncul lagi selain itu lokasinya di kota Gopo saat ini, apakah kamu pernah mendengar masalah ini."

Roky mengangguk dan berkata, "Aku sudah melihat beritanya."

Yulia dan Direktur Rico saling bertatapan dan tersenyum kecut, "Sebenarnya kondisi saat ini lebih parah dari yang ada di berita. Karena penyebaran virusnya sangat cepat, mungkin dalam dua tiga hari ini penyakitnya akan menyebar ke pusat kota. Rumah sakit sudah mengambil tindakan tapi tidak ada hasilnya."

"Penyakit apa sebenarnya, mengapa begitu serius." Roky mengerutkan keningnya.

Direktur Rico menghela napas sambil menggelengkan kepalanya, "Kami juga sedang menyelidikinya. Tapi besok, tim medis dari luar negeri akan datang untuk membantu pemeriksaan kita. Kami harap ketua Roky juga bisa ikut membantu kami."

"Baik." Roky segera mengangguk, "Tidak peduli bagaimana keadaan, selama membutuhkan bantuan maka Pengobatan Tradisional Negara pasti akan memberikan bantuan, juga akan memberikan obat."

Direktur Rico menghela napas, "Ketua Roky adalah keberuntungan Yuga kita. Rumah sakit kota sedang mengobati beberapa pasien, mohon ketua Roky pergi melihatnya besok dan lihat apakah bisa menemukan petunjuknya."

"Baik."

.....

Keesokan paginya, sekelompok orang masuk ke rumah sakit kota.

Roky masuk ke kamar pasien dan langsung merasa hatinya sedih.

Di dalam kamar itu sudah ada dua puluhan pasien yang sekarat.

Tiba-tiba, elektrokardiogram pasien tiba-tiba berbunyi dan detak jantung pasien menjadi garis lurus.

Perawat yang berada di samping langsung berteriak.

"Cepat panggil dokter, jantung pasien berhenti!"

"Sudah terlambat!" Roky maju ke depan dengan cepat dan langsung mendorong perawatnya.

Tangan kirinya menekan dada pasien dan memberikan energi sage ke dalam tubuhnya dan pada saat yang sama dia menotok beberapa bagian tubuh pasien.

Wajah Direktur Dito terlihat berubah dan berkata, "Roky, apa yang kamu lakukan! Keadaan pasien sedang kritis, kamu tidak bisa berbuat sembarangan!"

Dia berkata dan maju mendorong Roky.

Direktur Rico langsung menariknya sewaktu Direktur Dito hampir mengenai Roky dan menggelengkan kepalanya.

Wajah Direktur Dito terlihat panik dan segera berkata kepada Direktur Rico, "Direktur Rico, status pasien ini tinggi, dia adalah direktur sebuah perusahaan, mana bisa membiarkan Roky berbuat sembarangan, jika terjadi masalah maka seluruh kota Gopo tidak sanggup bertanggung jawab....."

Direktur Rico melihatnya dengan kesal dan berkata, "Apakah kamu punya cara?"

"Ini....." Direktur Dito merasa malu dan menjelaskan, "Minta tenaga ahli rumah sakit untuk menanganinya, tenaga medis WHO akan segera tiba dan mereka pasti punya cara."

"Meskipun Roky hebat tapi dia hanya seorang ahli pengobatan tradisional, penyelamatan membutuhkan peralatan untuk melakukan resusitasi jantung, tidak pernah mendengar ada ahli pengobatan trasional yang berhasil menyelamatkan....."

Dia masih belum selesai bicara tapi terdengar suara Roky.

"Sudah selesai."

Direktur Dito tertegun lalu dia memalingkan kepalanya.

Dia melihat Roky sudah menarik tangannya dan elektrokardiogram yang ada di kepala tempat tidur juga bekerja kembali.

Direktur tua yang napasnya berhenti tadi bahkan sedang berbaring dengan wajah segar dan mulai kembali bernapas.

Pada saat ini, semua orang yang ada di kamar pasien menjadi kaget sambil menatap Roky dengan diam.

Dia tidak menggunakan alat medis apa pun, dia bahkan tidak melakukan upaya pemberian napas, dia bahkan menolong pasien berhenti napas dengan tangan kosong!

Ini adalah keajaiban.

Direktur Rico terlihat kaget sambil menahan napasnya.

Lalu dia segera sadar, dia memujinya sambil bertepuk tangan, "Ketua Roky, keahlianmu benar-benar setingkat dewa! Jika bukan aku melihatnya sendiri maka aku akan sulit percaya."

Wajah Direktur Dito terlihat buruk dan dia membeku di tempat tanpa kata-kata.

Pada saat ini, beberapa dokter bergegas datang dengan alat penyelamatan dan mereka kaget melihat pasiennya hidup kembali.

Direktur Rico memiringkan kepalanya sambil melirik Direktur Dito dan mencibir, "Bukankah tadi kamu mengatakan memerlukan peralatan canggih untuk menyelamatkan pasien dan pengobatan tradisional tidak berhasil?"

"Ini....." Direktur Dito membeku dan merasa sangat malu, dia berkata, "Mungkin..... ini hanya kebetulan saja, pasiennya menggunakan obat paling mahal....."

Direktur Rico sudah melihat ke arah lain dan melewatinya bahkan mengabaikannya, dia berjalan ke arah Roky.

Sewaktu dia berjalan ke samping tempat tidur, tangan Roky seperti petir sehingga mendorong Direktur Rico.

Direktur Dito langsung marah dan berkata, "Roky, kamu kurang ajar sekali! Kamu bahkan berani tidak sopan kepada Direktur Rico! Kamu jangan pikir telah menyelamatkan pasiennya maka merasa sombong! Cepat minta maaf kepada Direktur Rico!"

Roky berkata dengan dingin, "Direktur Dito, kamu dan aku belum pernah bertemu, apakah kamu punya salah paham denganku?"

Dari pertama, dia bisa merasakan jika Direktur Dito bersikap penuh permusuhan dengannya bahkan sengaja menyulitkannya.

Direktur Dito kaget dan segera berkata, "Omong kosong apa kamu, aku memikirkan keselamatan Direktur Rico! Apakah kamu bisa bertanggung jawab jika Direktur Rico terluka!"

Roky berkata dengan dingin, "Jika Direktur Rico bahkan kalian semua terjangkit virus ini, apakah Direktur Dito akan bertanggung jawab?"

Ekspresi wajah Direktur Dito terlihat berubah dan berkata, "Apa maksudmu?"

Roky mendengus dingin sambil menunjuk pasien di atas tempat tidur dan berkata, "Apakah kalian tidak tahu, bagaimana penyakit ini menyebar?"

"Kami..... kami masih menyelidikinya, jika tidak buat apa memintamu kemari?" Direktur Dito terlihat panik tapi segera tenang dan berkata, "Setelah tim medis luar negeri datang maka pasti mendepatkan hasilnya."

"Pada saat itu, takutnya kalian semua juga sudah terjangkit penyakit ini." Roky tiba-tiba mengeluarkan tangannya dan berkata dengan, "Coba lihat dengan cermat, apa ini."

Mata semua orang langsung melotot sambil melihat telapak tangannya.

Direktur Ricomengerutkan keningnya sambil tersenyum pahit, "Ketua Roky, kamu langsung katakan saja, apa yang ada di telapak tanganmu itu."

Direktur Dito melihat titik lemahnya dan berkata dengan sombong lagi, "Roky, kondisi penyakit ini sudah sangat parah tapi kamu masih bisa bercanda."

Setelah itu dia segera berbalik sambil berkata kepada Direktur Rico, "Direktur Rico, aku sudah mengatakan jika ilmu medis Roky tidak bisa dipercaya, kita lebih baik tunggu kedatangan tim medis luar negeri saja.'

Setelah dia berkata, tiba-tiba ada yang berteriak.

"Di telapak tangannya seperti ada...... ada sesuatu!"

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu