Aku bukan menantu sampah - Bab 191 Tuan Muda Roky yang Angkuh

Ekspresi wajah Roky dingin, saat pengawal berlari mendekat, dia menendangnya keluar.

Bahkan hanya untuk memperbaiki saja tidak ada gunanya sama sekali! Tapi pembunuh bayaran yang berlari ke depan tiu, ditendang keluar sejauh tiga meter lebih, tergeletak di lantai tanpa bisa bangun.

Roky terpental, dia menendangkan kakinya di udara, dengan mudahnya menjatuhkan beberapa pembunuh bayaran.

Dalam sekejap, pertarungan sudah selesai, Roky langsung menyelesaikannya dalam keadaan yang membingungkan ini!

Gerombolan orang-orang di sekitar tercengang, semuanya tidak mengira bahwa Roky yang berpakaian seperti anak muda biasa, ternyata menyembunyikan keahliannya!

Hendra juga terkejut dan berkeringat dingin, pembunuh bayarannya juga berlatih seni bela diri, tapi di depan Roky, ternyata mereka sama seperti anak kecil yang runtuh pada pukulan pertama!

Tapi, sepertinya orang ini belum mengeluarkan semua keahliannya.

Keahlian pencuri kecil ini, ternyata tidak terduga!

Gerombolan orang itu tidak berani mengeluarkan aura keterkejutannya, Roky mengibaskan debu di bajunya dengan dingin, memutar balik badannya kemudian pergi.

Hari ini dia datang untuk bertamu, dia juga tidak ingin membuat kacau villa milik Broto, kalau tidak, orang-orang ini sudah terluka berat sejak awal.

Hendra berteriak dengan tegas: "Cepat panggil orang kemari! Bilang saja ada orang yang mencuri ginseng ungu, pastikan untuk menangkapnya!"

"Siapa yang berani mencuri barang dari Keluarga Ren!"

Suara berat yang berwibawa itu, terdengar sangat nyaring!

Roky mengangkat kepalanya dan melihat di kejauhan, hanya terlihat wajah Broto yang penuh kemarahan, dia berjalan dengan langkah besar ke kerumunan orang banyak.

Di sampingnya, ada Yoga, Bernard dan kawan-kawan yang masih erat mengikutinya.

Roky menghela napasnya, katanya: "Baru saja aku........."

Tapi kalimatnya belum selesai, Hendra malah menembakkan pistolnya lebih dulu.

"Kak! Pencuri kecil ini, ternyata baru saja ingin mencuri ginseng ungu, tertangkap basah olehku!"

Roky menatap Hendra, kemudian menatap sekilas ke arah Broto.

Meskipun sudah diprediksi dari awal, tapi menemukan bahwa mereka berdua adalah kakak beradik, masih membuatnya sedikit terkejut, bagaimanapun sifat keduanya sangatlah berbeda.

"Kamu memanggilnya........ Master Roky?!" Broto terkesiap, sekaligus mengerutkan alisnya, lalu memprotesnya: "Jangan omong kosong! Master Roky adalah tamu terhormat villa ini!"

"Tamu terhormat?" Wajah Hendra tidak senang: "Kak, mengapa kamu masih memanggilnya master, jangan ditipu oleh pencuri kecil ini! AKu dari awal sudah pernah mendengar secara terperinci tentang dirinya, bocah ini adalah menantu laki-laki dari Keluarga Liu, paman dari Keluarga Liu memberitahuku secara langsung, bocah bermarga Lin ini sangat ahli dalam menumpang gratis pada orang lain, dan juga masih membual atas nama fengshui, dimana-mana menipu dan menggertak.........."

"Tidak diperbolehkan untuk bersikap tidak sopan pada Master Roky!" Broto semakin malu ketika mendengarnya, dia menyela dengan suara berat: "Hendra, segeralah minta maaf pada Master Roky!"

Tamu terhormat yang sulit didatangkannya, ternyata malah dihina di depan umum oleh adik laki-lakinya, Broto yang mendengarnya menjadi sangat marah.

Hendra mengerutkan alisnya, dia memerhatikan Broto dari atas sampai bawah, berkata tanpa rasa sungkan: "Kak, aku yakin kamu kebingungan! Kenapa kamu juga sama bodohnya dengan pengusaha Kota Gopo itu, terus menerus ditipu oleh bocah ini? Kamu sendiri yang menangkap bocah yang mencuri ginseng ungu ini, kalau kamu tidak percaya, semua orang di tempat kejadian bisa menjadi saksi mataku."

Selesai berbicara, dia berteriak kepada seluruh kerumunan orang di sekitar: "Katakanlah, apakah barusan bocah marga Lin ini mengambil ginseng ungu?"

Orang-orang di sekitar terdiam beberapa detik, terdengar suara samar-samar.

"Sepertinya seperti ini keadaan yang terjadi........"

"Sebenarnya orang itu yang mengambil kotak kayu, tertangkap basah oleh orang Tuan Muda kedua."

Ada saksi dari orang sekitar, Hendra semakin bangga dengan dirinya, "Kak, sekarang kamu sudah dengar kan? Bocah ini tidak hanya bajingan, tapi juga seorang pencuri! Aku lihat sekarang kamu mengurus perusahaan, disibukkan dengan segudang urusan, saking sibuknya sampai tidak bisa membedakan mana hitam mana putih........."

Melihat kelakuan adik laki-lakinya di hadapan orang banyak, ternyata dia tidak tahu malu, bahkan dengan sengaja merendahkan dirinya sendiri.

Broto sudah di puncak amarahnya, tapi Roky masih berada disini, dia juga hanya bisa menahan sementara amarahnya, membalikkan badannya dan membungkuk hormat meminta maaf pada Roky.

"Master Roky, Hendra adalah adik laki-lakiku, di waktu biasa saat di rumah lalai dalam kedisiplinan, hari ini mendadak bertemu dengan anda! Aku akan langsung menghukumnya, menyuruhnya untuk meminta maaf pada anda secara langsung."

Kata Hendra dengan tawa mengejek: "Kak, aku lihat kamu sudah dicuci otak oleh bajingan ini! Segeralah memberitahukan masalah ini pada ayah, lihat apa yang ayah katakan."

Tidak perlu memberitahu orang lain, aku adalah kakakmu, aku berhak untuk mendisiplinkanmu." Sahut Broto dengan anda berat.

Hendra tidak merasa takut karena ada dukungan untuknya, terkikik dingin: "Kamu tidak layak mendisiplinkanku. Lagipula aku yang menangkap pencurinya, dimanakah letak kesalahanku?"

Melihat Hendra yang tidak patuh ini, ternyata tidak pernah sedikitpun menghormati Broto, Roky juga segera mengerutkan alisnya.

Hendra memeluk lengannya, berkata dengan kasar: "Kawal Roky, tunggu sampai ayahku datang, barulah akan dibuat keputusan akhir!"

Di hadapan orang banyak, Broto tidak lagi marah, dia berkata dengan nada berat: "Ginseng ungu ini awalnya diberikan sebagai hadiah kepada Master Roky, segeralah kamu minta maaf pada Master Roky."

Hendra termenung dalam beberapa detik, tiba-tiba mengerutkan alisnya: "Kak, kamu memberikan ginseng ungu yang paling berharga kepada seorang bajingan? Apakah ini sudah disetujui oleh ayah?! Obat berharga ini adalah industri Keluarga Zhao, aku bilang bahwa dia mencuri, dia benar-benar mencuri! Aku memiliki hak untuk mengurus masalah ini, kamu tidak perlu ikut campur lagi kak."

Dalam hati Broto sangat marah, memasang muka serius dan berkata: "Bagaimana kamu akan mengurusnya?"

Hendra memeluk lengannya, melirik Roky sekilas, memandanginya dari atas ke bawah dan berkata.

"Pertama, dia memukuli ayah dan anak perempuan Keluarga Liu di Kota Gopo, juga melakukan pelecehan seksual pada Mia, haruslah dia berlutut dan meminta maaf pada ayah dan anak perempuan Keluarga Liu, dan juga menanggung semua biaya perawatan dan dampak kerusakan psikologi! Ayah dan anak perempuan Keluarga Liu tidak berani mengekspos ke publik, tapi aku paling tidak terbiasa dengan menghina penjahat yang lemah, haruslah dia menuntut keadilan utnuk mereka!"

"Masih ada lagi?" Tanya Broto dengan nada dingin.

Hendra tidak takut, dia membuka mulutnya dan berkata: "Kedua, Roky tidak boleh mengambil ginseng ungu yang berharga itu tanpa persetujuanku, melihat dari identitas kakak, suruhlah dia untuk meminta ampun sendiri"!

"Sudah selesai?" Broto bertanya tanpa mengganti nada suaranya.

Hendra menganggukkan kepalanya dengan bangga.

Broto berkata dengan dingin: "Kalau sudah selesai berbicara, segeralah pergi dari hadapanku!"

Selesai berbicara, dia melambaikan tangannya.

Beberapa pengawal datang mendekat, kemudian mengawal Hendra pergi.

"Lepaskan aku! Siapa yang berani menyentuhku!" Hendra berteriak, sekuat tenaga melepaskan dirinya, dia berteriak dengan ganas: "Broto! Anak haram, kamu bertaruh berapa banyak uang untuk menganggap serius masalah ini? Aku beritahu kamu, tetaplah aku yang membuat keputusan akhir untuk Keluarga Ren!"

"Tidak menghormati kakaknya, tidak tahu mana benar dan salah, Direktur Roky, adik laki-lakimu ini, sangat kurang pendisiplinan!"

Roky mengangkat kepalanya, berkata dengan dingin.

Broto segera menganggukkan kepalanya dan berkata: "Benar, setelah masalah disini selesai, aku pastikan untuk mendisiplinkan anak tidak berguna ini!"

Hendra tertawa dingin, lalu berkata: "Di dalam daerah kekuasaanku, bedebah ini masih ingin bertarung denganku? Cobalah kalau berani!"

Saat suaranya telah surut, dia melihat bayangan Roky tiba-tiba melesat, sampai di hadapan Hendra, dia menggenggam kerah bajunya, mengangkat alisnya dan memprovokasi: "Menyuruhku untuk mencobanya?!"

Gerakannya sangat cepat, jangankan kerumunan orang itu melihat dengan jelas, bahkan Broto pun hanya melihatnya samar-samar.

"Uh!"

Kerah baju Hendra makin ketat, seketika dia menahan erat lehernya.

Dia sangat sangat marah, membuat pertarungan yang ketat, kedua matanya menatap kejam kearah Roky.

Dia sama sekali tidak mengira, ternyata di hadapan orang banyak, Roky berani melawan tuan rumah Keluarga Ren yang sangat terhormat ini!

Hendra seperti ayam jantan yang dicekik lehernya, dia diangkat oleh Roky, kedua kakinya melayang di udara, tidak henti-hentinya mengayunkan kakinya.

Matanya tersorot pandangan tajam, memaksakan untuk mengeluarkan beberapa kata.

"Berani bertarung di daerah kekuasaan Keluarga Ren, kamu...... cari mati......"

"Benarkah?"

Roky tersenyum tipis, tiba-tiba sebuah tamparan melayang di wajahnya.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu