Aku bukan menantu sampah - Bab 22 Dewi Berpartisipasi dalam Tender

Dewi tahu bahwa Mike sedang menyindir dirinya, lalu membalasnya dengan dingin, "Lebih baik khawatirlah dengan gambar pra-rancangan dirimu sendiri. Jangan sampai ketahuan lagi bahwa kamu membayar orang untuk membuatnya."

"Jangan asal berbicara!" Mike marah dengan bahu yang gemetar pelan.

'Hem' Dewi pun mendengus, lalu menengok ke samping dan mengabaikannya.

Meskipun Mike juga termasuk desainer dalam perusahaan, tetapi ia sama sekali tidak menganggap keberadaan Mike.

Mike telah kuliah di lembaga jual gelar selama empat tahun, bahkan hampir tidak bisa mendapatkan ijazah. Ia sama sekali tidak pantas menjadi desainer di Ryeol Grup.

Akhirnya Cristy juga yang mengelak saran orang-orang dan melanggar aturan memberinya sebuah pekerjaan sebagai 'Desainer'.

Tahun lalu Mike mengumpul sebuah gambar perspektif, ternyata ketahuan bahwa ia menjiplak gambar seorang mahasiswa jurusan arsitektur di luar negeri. Sebagai pihak pertama, kliennya pun marah besar. Keluarga Liu menghabiskan cukup banyak uang untuk menyelesaikan skandal tersebut.

Saat ini, hati Dewi pun merasa sangat percaya diri.

Dari awal hingga akhir, ia telah berusaha keras dan menghabiskan waktu yang lama dalam gambar pra-rancangan sendiri. Sejauh ini, gambar pra-rancangan ini lah yang paling memuaskan dari semua yang telah dibuat olehnya.

Beberapa juri diatas panggung sedang berbisik dengan satu sama lain untuk menukar pendapat dan tidak lupa terus bertanya kepada Cristy.

Dewi melihat bahwa Cristy sedang memegang dan melihat gambar pra-rancangannya dalam waktu yang lama, seperti sedang merenung. Dalam hatinya pun tidak tahan untuk merasa gugup.

Meskipun kata-kata Mike yang berada di samping meremehkan Dewi. Tetapi dalam hatinya juga tahu bahwa kemampuannya sama sekali tidak dianggap di Dewi.

Tetapi posisi Kepala Inspektur Desainer bisa dikatakan merupakan jabatan manajemen inti di Keluarga Liu. Semua perlakuan yang bisa dinikmatinya juga jauh lebih baik daripada sekarang. Ia pun bertekad untuk memenangkan pemilihan ini.

Satu jam kemudian, Cristy pun mengangkat kepalanya, lalu melihat sekeliling dengan tatapan tegas dan batuk ringan.

Seketika Dewi pun menjadi semangat dan menatap kearah panggung dengan cemas.

Sekarang adalah waktu untuk mengumumkan hasilnya!

"Terlihat bahwa semua orang telah berusaha keras dalam gambar pra-rancangan kali ini. Generasi muda Keluarga Liu kita sangat berbakat. Sejak dini, harapan masa depan perusahaan juga berada di tangan kalian."

"Melalui penilaianku dan beberapa desainer lain, kita sepakat bahwa gambar pra-rancangan Mike adalah yang terbaik. Gambar pra-rancangannya yang akan digunakan untuk tender Perusahaan Wehow kali ini. Di saat yang sama, kita tentu berharap bahwa ia bisa menjadi teladan bagi semua orang dan belajar darinya, serta terus berusaha lagi.”

Mendengar kata-kata Cristy, Mike pun tertegun sesaat dan langsung berdiri dengan semangat, sambil bertanya dengan tidak percaya, "Nenek, gambar pra-rancanganku terpilih?"

Cristy tersenyum, "Betul, gambar pra-rancanganmu terpilih."

Mendengar hasil tersebut, Dewi benar-benar merasa bingung.

Bagaimana mungkin?

Kemampuan Mike adalah yang terburuk di perusahaan. Gambar pra-rancangannya bisa terpilih, ini benar-benar sulit dipercaya.

Berpikir sampai sini, Dewi pun tak tahan untuk berdiri dan berkata, "Apakah aku boleh melihat gambar pra-rancangan milik Mike?"

Seketika ekspresi wajah Cristy pun menjadi serius dan berkata dengan tegas, "Kamu sudah menjadi desainer begitu lama, apakah kamu masih tidak mengerti peraturan perusahaan? Demi mencegah adanya kebocoran data, maka sebelum hasil gambar jadinya keluar, gambar pra-rancangan ini tidak diperbolehkan untuk dilihat oleh siapa pun.”

Dewi pun tidak punya pilihan, selain duduk dengan sedih. Dalam hatinya seperti ditekan oleh sebuah batu, rasanya sangat tidak nyaman.

Di saat Dewi merasa kewalahan, Mike pun sedang menerima ucapan selamat dari orang-orang yang mengelilinginya dengan senang.

Ia dengan bangga melihat sekilas kearah Dewi dan sengaja berkata, "Jangan merasa diri sendiri hebat, karena kuliah di luar negeri selama beberapa tahun. Pekerjaan ini bergantung pada bakat, jika tidak berbakat maka betapa banyak kamu berusaha juga berakhir menjadi sampah. Seperti suamimu yang sampah!"

Mia juga berkata sambil tertawa, "Dengar-dengar tidak sedikit mahasiswa luar negeri yang menggunakan uangnya untuk berfoya-foya di luar negeri dan tidur dengan orang asing. Bagaimana mungkin bisa mendapat ilmu, semua itu hanyalah omong kosong."

Dua kakak beradik itu mengejek bersama, Dewi pun tak tahan untuk mendengarnya lagi dan berjalan keluar dari ruang rapat dengan sedih.

Melihat sosoknya dari belakang, Mia dengan sinis mendengus dan berkata, "Mampus."

Ketika segerombolan orang bubar dari ruang rapat, Cristy pun memanggil Mike untuk datang kemari sambil tersenyum.

Mike masih belum tersadar kembali dari rasa kebahagiaannya dan berkata dengan senang, "Nenek, tak sangka gambar pra-rancanganku bisa terpilih, aku..."

Ia belum selesai berkata, tatapan matanya pun tertuju di gambar pra-rancangan yang berada diatas meja. Ia pun tertegun sesaat dan mengucek matanya dengan keras lalu berkata, "Nenek, ini bukan gambar pra-rancanganku!"

"Aku bilang ini milikmu, maka ini adalah milikmu." Cristy berkata dengan tegas, "Mulai sekarang, kamu adalah pemilik dari gambar pra-rancangan ini."

Secara sekilas, Mike pun melihat nama 'Dewi' yang tertulis diatas gambar pra-rancangan, lalu dengan sangat senang berkata, "Nenek, jadi Anda menyuruhku untuk berpura-pura menjadi pemilik gambar pra-rancangan Dewi?"